Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Bahasa Indonesia
“Pencemaran Sungai”
Disusun guna memenuhi tugas individu terakhir sebelum
UAS
Dosen Pengampu:

Disusun oleh:
Khairunnisa
NIM: 08011282126051

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sungai (disebut juga sebagai kali atau bengawan; bahasa Inggris: river)
adalah aliran air di permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang
mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai
merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat yang lebih
rendah, Sungai juga merupakan salah satu wadah tempat berkumpulnya air dari
suatu kawasan. Apabila aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai
tidak diimbangi dengan kesadaran melestarikan lingkungan sungai, maka kualitas
air sungai akan buruk. Tetapi jika sebaliknya aktivitas manusia diimbangi oleh
kesadaran menjaga lingkungan sungai, maka kualitas air sungai akan relatif baik.
Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat
rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau
lautan.
Sungai memiliki banyak kegunaan atau manfaat dan merupakan salah satu
hal penting bagi kehidupan masayarakat, karena air yang ada di sungai nantinya
akan dapat diolah menjadi air PDAM yang biasa kita konsumsi. Jika air tersebut
sudah tercemar maka kelangkan terhadap air bersih semakin besar. Membahas
tentang mengatasi pencemaran sungai di sebagian besar wilayah Pencemaran
sungai disebabkan oleh ulah manusia. Kebiasaan manusia yang suka membuang
sampah ke sungai membuat sungai-sungai tersebut tercemar Sampah-sampah
yang dibuang ke sungai tersebut menghambat aliran sungai bahkan ketika musim
hujan lebat tiba air sempat meluap sehingga mengalir melalui Jalan raya dan
Sebagian menggenangi halaman rumah penduduk.
Selain itu, air buangan dari pertanian yang tercampur oleh pupuk dan zat-zat
kimia membuat warna air sungai menjadi bewarna kecoklatan. Air yang tercemar
juga dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup yang tinggal didalamnya. Air
sungai juga dapat tercemar akibat dari pembuangan dari limbah pabrik. Sehingga
air pada sungai tersebut tidak dapat lagi digunakan oleh manusia. Kesadaran
penduduk akan pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting karena
dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai
tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga sungai-sungai menjadi terawat dan
terjaga kelestariannya hingga dapat lagi dimanfaatkan manusia untuk
mensejahterakan hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menyebabkan pencemaran sungai.
2. Apa saja undang-undang tentang pencemaran air.
3. Apa dampak negatif yang ditimbulkan oleh air sungai yang telah tercemar.
4. Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai.

C. Tujuan
1. Mengetahi penyebab pencemaran air sungai.
2. Mengetahui umdang-undang tentang pencemaran air.
3. Mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh air sungai yang telah
tercemar.
4. Mengetahui cara mengatasi pencemaran air sungai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai


Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber
kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen
yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak
langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau
atmosfer berupa hujan. Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Polutan industri seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan.
4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.
Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya yaitu :
1. Berkembangnya industri-industri. Saat ini industri-industri di Indonesia
semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah
yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai
cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari
ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat
menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan
yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:
a) Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.
b) Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada
akhirnya akan mematikan biota air.
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga
yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga
dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui
selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat
organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit
penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan
epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan. Limbah
pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan,
sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung
berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di
daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini
mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng
gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan
dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada
ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam Proses alam juga berpengaruh pada
pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim.
Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah
satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat
menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air
kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat
pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai
akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan
pencemaran juga berkurang.

B. Undang- undang yang mengatur Pencemaran Air


Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, secara tidak langsung telah mencabut secara
keseluruhan melainkan sebagian dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehingga perlu adanya peninjauan atas
peraturan peraturan konsideran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, diantaranya Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 114 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pengkajian Untuk Menetapkan Kelas Air, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, dll.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup & Kehutanan RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah, telah mengamanatkan adanya sumber daya manusia yang dapat
mengawal implementasi pengendalian pencemaran air yaitu Penanggung Jawab
Pengendalian Pencemaran Air (PPPA). PPPA adalah personil yang memiliki
kewenangan dan tanggung jawab internal terhadap pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air yang disebabkan oleh usaha dan/atau kegiatan,
dengan garis besar pekerjaan melakukan penilaian potensi pencemaran air dari
seluruh kegiatan produksi, menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai
kegiatan pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi
kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran air.
Seseorang yang ingin menjadi PPPA harus mendapatkan sertifikat melalui
training PPPA dari lembaga sertifikasi berlisensi resmi yang ditunjuk dan diakui
oleh pemerintah.

C. Dampak dari pencemaran air sungai


Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan
ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
1. Dampak terhadap kesehatan Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
dapat membersihkan diri 5
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit
2. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan,
maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika.
Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin.
Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa
yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
3. Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan banjir
4. Binatang-binatang yang ada di air dapat mati
Dampak pencemaran air dapat menurunkan jumlah oksigen, dampak ini akan
diikuti oleh matinya binatang- binatang air sebab mereka memanfaatkan Oksigen
untuk bernafas.
5. Terganggunya kehidupan hewan dan binatang
Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup,
baik yang berada di darat maupun di air. Air yang tercemar akan diminum oleh
makhluk hidup yang tinggal di daratan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai
polutan masuk ke dalam tubuh makhluk hidup yang mengonsumsinya, sehingga
dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Serta binatang dan
tumbuhan air akan terganggu karena air merupakan habitat ekosistem mereka.
6. Menurunnya jumlah oksigen
Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang dapat
menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air tersebut. Hal ini akan berakibat
tumbuhan- tumbuhan air kesulitan melakukan proses fotosintesis. Apabila
tumbuhan terhalang melakukan fotosintesis, hal ini akan menyebabkan air
mendapatkan oksigen yang hanya sedikit.
7. Produktivitas tumbuhan terganggu
Dampak pencemaran air juga dapat mengganggu kesuburan tanah, yang juga
turut mengganggu produktivitas tumbuhan. Tanah merupakan tempat yang paling
baik bagi tumbuhan untuk hidup.. Ketika tanah yang mereka tempati tidak subur
lagi, dan malah justru terkontaminasi zat polutan, maka tumbuhan tidak akan
produktif lagi. Hal ini akan memberikan dampak berupa matinya tumbuh-
tumbuhan yang berada di sekitar yang tercemar tersebut.
8. Terganggunya kesuburan tanah
Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah. Hal ini disebabkan
karena air akan meresap ke tanah yang ada di sekitar air. Hal ini mengakibatkan
tanah tersebut ikut mengandung berbagai zat polutan. Jika tanah telah tercemar zat
polutan, maka akan mempengaruhi tingkat kesuburannya.

D. Cara Mengatasi Pencemaran air sungai


1. Melestarikan hutan di hulu sungai Agar tidak menimbulkan erosi tanah
Disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau
merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis
akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir
sehingga menyebabkan pwendangkalan sungai.
2. Tidak buang air di sungai Buang air kecil dan air besar sembarangan
Buang air kecil dan besar di sungai adalah perbuatan yang salah. Kesan pertama
dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja
juga merupakan medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit
dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar
sembarangan khususnya di sungai.
3. Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di
sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai cepat
dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah juga
membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi
4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah
rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun
apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat
menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air
gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
Dampak pencemaran air di atas bisa dicegah apabila kita menerapkan
pengendalian pencemaran air, yaitu upaya pencegahan dan penanggulangan
dampak pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai
dengan baku mutu air. Pengendalian Pencemaran Air dapat dilakukan dengan 3
cara:
1. Cara administratif
 Penerapan Standar Kualitas Air Sungai:
o PP No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
 Baku Mutu Kualitas Air Limbah Industri
o PM LHK Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
o PM LHK Nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik
 Pelaporan dan pemantauan lingkungan
2. Cara Edukasi
 Penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan bahaya
pencemaran lingkungan
 Penyuluhan Melalui Jalur Pendidikan-pendidikan formal maupun informal
 Sosialisasi peraturan mengenai pengendalian pencemaran lingkungan
3. Cara teknologis
 Penerapan Produksi Bersih, merupakan strategi pengelolaan lingkungan
yang bersifat preventif, proaktif, terpadu dan diterapkan secara kontinyu
pada setiap kegiatan mulai dari hulu sampai ke hilir yang terkait dengan
proses produksi terhadap suatu produk barang atau jasa
 Penyediaan dan Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kita harus menjaga kebersihan air sungai dengan cara tidak membuang
sampah,limbah atau zat kimia yang berbahaya ke dalam air sungai. Pencemaran
air akan terus ada, namun kita dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah
pencemaran air.

B. Saran
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran saya adalah :
a. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu
ada yang tercemar dan ada yang tidak.
b. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar
dari pencemaran air.
c. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada
tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
d. Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
e. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
Daftar Pustaka

Noviani,Rita. 2013. Geografix. Surakarta: Mediatama.


http://kryailmiahdengarlahtngisanairgt.blogspot.com/2013/11/makalah-karya-
ilmiah-dengarlahtangisan.html
http://triharningsih.blogspot.com/2013/09/laporan-hasil-observasi-pencemaran air.
html.
Abdul Wahab, Harlida Yaacob, Nurli. 2012. Pencemaran sungai: Analisis
Peruntu
kan Undang-Undang di bawah Akta Kualiti Alam Sekeliling. Jurnal: Kanum.
24(1).
77-93.
BIODATA PENULIS
Khairunnisa adalah nama dari penulis makalah ini. Penulis lahir di
sei.batang 12 oktober 2003. Penulis lahir dari orang tua yang bernama Fauzan Bur
dan Wildayati sebagai anak pertama dari empat orang bersaudara.
Jenjang Pendidikan seekolah dasar di SDN 19 Pasaman, MTsN Padang
Panjang, SMAN 2 Padang Panjang, dan sekarang kuliah di Universitas Sriwijaya
jurusan Matematika.
Makalah ini dibuat penulis guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dengan Dosen pengajar Drs.Nandang Heryana, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai