PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Tanpa air berarti
tanpa kehidupan. Untuk menjamin kehidupan masyarakat dalam hal kesehatan
lingkungan, di perlukan sistem penyediaan air bersih yang memenuhi kualitas
kesehatan. Begitupun masyarakat atau penduduk di sekitar atau belantaran sungai
yang kebanyakan kesehariannya melangsungkan kehidupan menggunakan air
langsung dari sungai tanpa memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan air
yang kotor, keruh, dan bau tanpa fikir panjang digunakan untuk mandi, cuci, masak
dan lain-lain. Air bersih yang dirasa mahal yang dikeluarkan oleh PDAM membuat
mereka tetap menggunakan air sungai tersebut. Hal ini terbukti pada beberapa
penduduk di kota yang tinggal di belantaran sungai contohnya penduduk kali
ciliwung yang menggunakan air kali ciliwung sebagai sumber air utama untuk
kelangsungan hidup sehari hari mereka, dan tak sedikit dari mereka lama kelamaan
mengidap menyakit akibat kurang pasokan air bersih mulai dari penyakit ringan
sampai berujung kematian. Hal ini juga yang dilansir media harian kompas yang
membahas penyakit penyakit akibat penggunaan air kali ciliwung dan bnyak lagi
kabar berita yang memberitakan warga belantaran kali tersebut mengalami banyak
macam jenis penyakit kulit akibat penggunaan air sungai yang kotor. Bukan kabar
media saja, Data dari bahwa air sungai di perkotaan tidak dapat langsung digunakan
karena tercemar dan kotor. Jika ingin membuktikan secara langsung perilaku
masayarakat sekitar sungai yang menggunakan air sungai yang kotor dapat dilihat
di seputaran kali ciliwung, di aliran air banjir kanal barat, di pinggiran kali Jakarta
barat yang terletak di jalan daan mogot, masih bnyak warga menggunakan air
sungai sebagai air untuk kelangsungan hidup. Bukan hanya dikota penggunaan air
dari aliran sungai juga digunakan oleh penduduk di luar kota besar seperti halnya
di daerah Kotabumi Lampung utara yang perilaku masyarakatnya menggunakan air
sungai brantas sebagai kebutuhan air primer.
Hal diatas dan masih banyak lagi yang memicu gagasan Penggunaan lapisan
saringan penjernih air yang sudah banyak digunakan dengan menggunakan bahan
yang mudah ditemukan, murah dan mudah diterapkan untuk aliran sungai dengan
metode Sumur Terapung solusi bagi warga sekitar sungai yang menggunakan aliran
sungai sebagai kebutuhan air primer untuk mengurangi tingkat pencemaran
air,mengurangi kotornya air sebelum digunakan oleh warga, guna mengurangi
dampak negatif seperti sakit diare, kulit, bahkan berujung kematian.
1
2. Memberikan pemahaman pada warga penduduk sekitar sungai pentingnya
penggunaan air bersih untuk kehidupan sehari hari.
3. Membuat warga di sekitar sungai menggunakan air bersih untuk kelangsungan
hidup.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi yang terjadi sekarang ini penggunaan air bersih yang tak lagi
menjadi hal yang utama dan dipertimbangankan bagi kalangan menengah kebawah
yang mengakibatkan cara apapun ditempuh termasuk menggunakan air sungai
sebagai kebutuhan sehari hari, banyak sekali kita lihat contoh kongkritnya
penduduk di bantaran sungai menggunakan langsung air sungai sebagai kebutuhan
sehari hari tanpa mempertimbangkan faktor kebersihan, dan kesahatan. Padahal kita
lihat air sungai yang digunakan air sungai yang kotor dan keruh.
Solusi yang pernah ada baik dari pemerintah maupun dari masayarakat itu
sendiri adalah dengan mensubsidi kebutuhan air. Dengan air dijual dipemerintah
yaitu air bersih PDAM, ternyata hal ini sama sekali tidak memberikan solusi yang
kongkrit bagi masyarakat sekitaran sungai, karena air yang harganya lumayan
mahal bagi para kalangan menengah kebawah dan sering terjadi macet pasokan
akibat padam listrik sehingga hal ini bukan menjadi solusi yang jitu untuk masalah
yang ada pada saat ini, bukan hanya solusi dari pemerintah solusi yang datang dari
pemikiran warga itu sendiri yang mengendapkan air sungai di dalam bak berhari
hari agar kotoran mengendap kebagian bawah dan air yang bersih keatas ini pun
mengalami banyak kendala karena perlu berhari hari-hari mengendapkan air dan
membutuhkan wadah atau penampang yang banyak dan besar untuk mendapatkan
air bersih yang banyak.
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4
lumpur, sampah dan lain-lain, lalu mengganti secara berkala lapisan saringan yang
ada dalam bejana tersebut
5
BAB IV
Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 Survey
2 Pencarian alat dan bahan
3 Perancangan alat
4 Percobaan secara berkala
5 Evaluasi
6 Penerapan di lapangan
6
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Sujana. 2007. Merakit Sendiri Alat Penjernih Air. Kawan Pustaka.
Jakarta
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI. Erlangga. Jakarta
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
I. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
A.Identitas Diri Ketua Kelompok
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA/SMK
SD N 3
SMP N 1 SMA N 1
Nama Institusi Banjar Jawa
Singaraja Singaraja
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Mila Ayustina
NIM. 1613041059
8
A.Identitas Diri Anggota 1
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA/SMK
SD N 1 Paket
SMP N 1 SMA N 1
Nama Institusi Agung
Singaraja Singaraja
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
9
A.Identitas Diri Anggota 2
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA/SMK
SD N 3 Banjar SMP N 1 SMA N 4
Nama Institusi
Jawa Singaraja Singaraja
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
10
A. Identitas Dosen Pembimbing
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Univerasitas Udayana Universitas -
Tinggi Udayana
Bidang Ilmu Biologi Ilmu Biologi -
Tahun masuk/lulus 2000/2004 2011/2013 -
Judul Bioassay Ekstrak Kasar Biokontrol
Skripsi/Tesis/Deres (Crude Extract) Daun Penyebab Layu
tasi Brotowali (Tinospora Fusarium Pada
crispa L. Miers) Tanaman
Terhadap Bakteri Gram Kentang Yang
Positif, Bakteri Gram Dibudidayakan
Negatif, dan Larva di Daerah
Artemia salina Bedugul, Bali
Nama Dra. Ni Putu Adriani Drs. Yan
Pembimbing/Promo Astiti, M.Si. Ramora,
tor M.App.Sc.,Ph.D.
Drs. Yan Ramora, Dra. Meitini
M.App.Sc. Wahyuni
Probirini, M.Sc.
11
Tejakula Buleleng
(Sebagai Anggota)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan
Dosen Pembimbing
12
LAMPIRAN 2
1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Satuan (Rp)
Material Kuantitas Jumlah (RP)
Pemakaian
Drum Bagus 3 400.000/satuan 1.200.000
Pelampung Cukup 6 150.000/satuan 900.000
Tali karet Bagus 30 5.000/meter 150.000
Tali tambang Bagus 20 10.000/meter 200.000
SUB TOTAL (Rp) 2.450.000
2. Bahan Habis Pakai 90
Justifikasi Harga Satuan (Rp)
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian
Potongan Bata Bagus 1 50.000/karung 50.000
Ijuk Bagus 2 25.000/karung 50.000
Aarang Bagus 2 50.000/karung 100.000
Tempurung Kelapa
Tawas Bagus 20 10.000/kg 200.000
Pasir Kasar Bagus 1 15.000/karung 15.000
Pasir Halus Bagus 1 15.000/karung 15.000
Kerikil Bagus 1 15.000/karung 15.000
SUB TOTAL (Rp) 445.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan (Rp)
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan
Perjalanan ke Bagus 1 20.000/motor 20.000
lokasi survey 1
Perjalanan ke Bagus 1 20.000/motor 20.000
lokasi survey 2
13
LAMPIRAN 3
Alokasi
No Program Bidang Waktu Uraian
Nama/NIM
. Studi Ilmu (Jam/Minggu Tugas
)
14
LAMPIRAN 4
15
LAMPIRAN 5
Berikut adalah sekilas gambaran prototype dari alat penyaringan yang akan kami
buat
15