Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan


menurun. Masyarakat kurang memperhatikan keadaan lingkungan di sekitar
mereka yang semakin kotor dan tercemar akibat banyaknya sampah yang dibuang
dari sisa aktivitas sehari-hari. Sampah tersebut dapat berupa limbah rumah tangga,
limbah industri, dan lain-lain yang dibuang di sungai. Air merupakan sumber
kehidupan bagi manusia yang berguna memenuhi kebutuhannya seperti air
digunakan untuk air minum, mandi, dan mencuci pakaian. Selain itu, air juga
dimanfaatkan dalam sektor pertanian dan perikanan. Air digunakan untuk mengairi
sawah dan menyirami tanaman perkebunan. Dalam sektor perikanan, air
dimanfaatkan untuk menganti air pada kolam atau tambak ikan. Salah satunya di
dukuh Samiran, desa Gondang, kecamatan Kebunarum, kabupaten Klaten
memanfaatkan air untuk mengairi tambak ikan untuk usaha perikanan. Klaten
merupakan salah satu kota yang mempunyai banyak sumber mata air, oleh sebab
itu banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber mata air sebagai sumber
pengairan dalam usaha tambak ikan. Air yang digunakan dalam perikanan berasal
dari sungai. Namun, karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan
membuat masyarakat membuang sampah pada tempat yang tidak seharusnya
digunakan sebagai tempat untuk menampung sampah. Banyak masyarakat yang
membuang sampah ke sungai sebagai alternatif yang dianggap lebih mudah karena
lebih dekat dengan sungai. Hal tersebut berdampak pada perikanan dan persawahan
yang memanfaatkan air sungai sebagai sumber pengairannya. Banyak sampah yang
dibuang ke sungai yang menyumbat saluran dari sungai menguju kolam ikan dan
ke persawahan. Sehingga hal tersebut mengharuskan pemilik kolam dan sawah
untuk mengawasi terus kolam ikan dan sawah nya agar saluran air tidak tersumbat.
Apabila saluran air tersumbat oleh sampah maka dapat menghambat sistem yang
seharusnya berjalan.
Masyarakat setempat awalnya menggunakan jaring untuk menyaring
sampah yang terbawa oleh aliran air di sungai. Jaring di gunakan sebagai alat
penyaring dibuat secara sederhana dengan menggunakan bambu atau kayu untuk
membentangkan jaring tersebut. Setelah jaring terpasang pada bambu maka akan
langsung dipasang sebagai penyaring sampah di aliran air menuju tambak ikan. Alat
penyaring sederhana tersebut awalnya bekerja dengan baik karena dapat menyaring
sampah sehingga tidak masuk ke tambak ikan. Akan tetapi, dalam waktu yang lama
alat penyaring yang mereka gunakan menimbulkan adanya masalah. Masalah
banyaknya sampah yang menyangkut pada jaring tersebut. Sampah yang terbawa
bersamaan dengan arus air sungai tidak hanya sampah yang berukuran kecil saja,
tetapi banyak sampah yang berukuran besar seperti ranting pohon. Ukuran ranting
pohon yang terbawa arus bervariasi dan dapat menyangkut pada jaring sehingga
jika terlalu banyak ranting ukuran besar yang tertahan pada jaring akan
mengakibatkan jaring tidak kuat untuk menahannya sehingga jaring akan rusak.
Masalah lain dalam penggunaan alat penyaring sederhana menggunakan jaring
bukan hanya karena jaring yang dapat rusak saja, tetapi terdapat masalah lain yang
timbul. Masalah yang terjadi ialah arus air yang akan masuk ke tambak ikan
menjadi tersumbat dikarenakan adanya tumpukan sampah yang berada di jaring
tersebut. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat biasannya akan
melakukan pembersihan jaring secara rutin sehingga sampah tidak menumpuk
terlalu banyak. Mereka menggunakan tangan atau dengan menggunakan alat bantu
seperti alat pengait sampah menggunakan besi untuk memungut sampah dari jaring
agar arus air menjadi lancar kembali. Namun, waktu yang diperlukan untuk
membersihkan jaring dari sampah cenderung membutuhkan waktu yang lama
karena pembersihan sampah masih bersifat manual. Oleh sebab itu, untuk dapat
membantu menyaring sampah yang terbawa oleh aliran air dari sunga diperlukan
suatu alat yang dapat bekerja secara otomatis yang akan membantu untuk
memisahkan dan mengangkut sampah tersebut sehingga lebih cepat dan mudah.
Jika terdapat alat yang bersifat otomatis dalam menyaring sampah pada aliran air
dari sungai, maka tidak perlu membersihkan jaring secara manual menggunakan
tangan yang dapat menguras tenaga.
1.2 Perumusan Masalah

Pengusaha tambak ikan mengairi kolam yang digunakan untuk budidaya


perikanan menggunakan air yang berasal dari sungai. Air untuk mengisi tambak
yang berasal dari sungai menjadi kotor karena tercemar oleh banyaknya sampah
yang terbawa dalam arus sungai. Penyaringan air sungai dilakukan masih
menggunakan cara sederhan dengan memanfaatkan jaring sebagai alat penyaring
sampah. Akan tetapi, alat sederhana yang digunakan mengakibatkan terjadinya
masalah karena penyumbatan aliran air oleh sampah yang menumpuk. Pembesihan
jaring diperlukan untuk menghindari penyumbatan pada arus pengairan.
Pembersihan masih menggunakan cara manual dengan menggunakan tangan dan
alat bantu seadanya sehingga membutuhkan tenaga dan waktu yang lama. Oleh
karena itu, untuk membantu dalam menyaring sampah di sungai diperlukan alat
yang bekerja secara otomatis dan menggunakan tenaga ramah lingkungan sehingga
proses penyaringan sampah dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

1.3 Tujuan Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dari gagasan tertulis ini adalah dapat merancang alat
penyaring sampah di sungai yang dapat bekerja secara otomatis untuk membantu
memisahkan dan mengangkut sampah ke dalam bak penampungan sampah yang
telah disediakan sehingga air dari sungai dapat terbebas dari sampah dan dapat
dimanfaatkan untuk mengairi tambak perikanan.

1.4 Luaran

Dapat membuat produk yang bekerja secara otomatis dan menggunakan


tenaga ramah lingkungan untuk menyaring, memisahkan, dan mengangkut sampah
dalam aliran air dari sungai sehingga terhindar dari sampah sehingga dapat
digunakan untuk mengairi tambak perikanan.
1.5 Manfaat

Manfaat dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Terwujudnya alat yang baru yaitu Automatic Trash Fetch (MANTAF) di sungai
Samiran untuk mencegah sumbatan disaluran air kolam ikan
2. Terwujudnya fasilitas atau alat yang menjadi solusi dalam penyumbatan saluran
kolam ikan
3. Dapat meringankan beban pekerja dalam pengawasan kolam ikan

1.6 Metodologi Pelaksanaan

Mulai

Mengidentifikasi masalah
yang terjadi pada saluran
pengairan kolam ikan

Menentukan tujuan yang ingin dicapai


yaitu memecahkan masalah pengairan
kolam ikan yang sering tersumbat karena
sampah di sungai

Melakukan studi pustaka


dengan berbagai sumber yang
relevan

Melakukan pengembangan
produk yang dapat
memecahkan masalah

Evaluasi hasil

Selesai

Flowchart metodologi pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai