DISUSUN OLEH:
Air Sungai Teluk Dalam Banjarmasin saat ini dalam kondisi tercemar.
Pencemaran disebabkan karena ketidakpedulian warga terhadap pelestarian sungai
dan masyarakat tidak memanfaatkan sungai dengan baik dimana mereka
melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mencemari air sungai tersebut. Padahal
Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menegaskan bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kawasan lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup.
Pemukiman warga yang sangat berdekatan dan kontak langsung dengan
Sungai Teluk Dalam Banjarmasin menjadi faktor pelancar warga untuk
melakukan tindak pencemaran sungai. Limbah rumah tangga atau domestik
seperti bungkus-bungkus kemasan makanan, limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga) seperti detergen sisa air cucian, air sabun serta air tinja
dibuang langsung ke Sungai Teluk Dalam Banjarmasin.
Bungkus-bungkus kemasan merupakan sampah anorganik yang sangat
sulit diuraikan sehingga keberadaanya di Sungai Teluk Dalam Banjarmasin
menjadi suatu hal yang sangat merusak estetika lingkungan sungai karena sampah
yang bertebaran mengapung di permukaan sungai. Sementara itu, limbah cair
hasil buangan dari perumahan (rumah tangga) memiliki faktor pencemar seperti
kandungan BOD, COD, TSS, minyak dan lemak serta mengandung bakteri
patogen yang mengakibatkan kualitas air Sungai Teluk Dalam Banjarmasin
menurun dan berdampak pada pengurangan fungsi dari sungai itu sendiri.
Sungai Teluk Dalam Banjarmasin kini tidak lagi dapat dimanfaatkan
airnya untuk kebutuhan mencuci, mandi, memasak serta tidak dapat digunakan
untuk air minum karena kandungan air sungainya sangat berbahaya bagi
kesehatan warga yang mengkonsumsi maupun dipergunakan untuk kebutuhan
sehari-hari. Masyarakat yang mengkonsumsi air yang telah tercemar dapat
mengakibatkan keracunan, menimbulkan penyakit pada sistem pencernaan seperti
sakit perut dan diare. Selain itu masyarakat yang menggunakan air sungai yang
telah tercemar untuk mandi akan mengakibatkan gatal-gatal dan iritasi pada kulit.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa air di Sungai Teluk Dalam
sudah tidak dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari warga.
Beberapa permasalahan yang terjadi di Sungai Teluk Dalam Banjarmasin
antara lain:
1. Sungai yang semakin menyempit yang disebabkan oleh bangunan liar/
rumah di sepanjang pinggiran/bantaran sungai.
2. Banyaknya sampah di sungai karena sungai dijadikan sebagai
pembuangan, limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
3. Banyaknya bangunan jembatan penyebrangan yang mengakibatkan
terhentinya lalu lintas air di daerah hulu.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara sungai sebagai lahan
basah yang merupakan tampungan air dan mengatur suhu sekitarnya.
5. Penumpukan sampah mengakibatkaan adanya pengendapan dan erosi,
ditambah dengan sedimentasi yang terjadi menambah berkurangnya fungsi
sungai bahkan mengakibatkan tidak berfungsinya sungai.
6. Berkurangnya daerah resapan air