JUDUL PROGRAM
PENGGUNAAN SERBUK BIJI KELOR (Moringa oleifera)
SEBAGAI KOAGULAN DAN FLOKULAN DALAM PERBAIKAN
KUALITAS AIR LIMBAH DAN AIR TANAH
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN EKSAKTA
DIUSULKAN OLEH :
ZULFIKAR ADI BHASKARA NIM: 2014430061/ ANGKATAN 2014
FEJRY MULYADI
NIM: 2014430045/ ANGKATAN 2014
ALIFIA ERDIYANTI
NIM: 2015430046/ ANGKATAN 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
ii
iii
Daftar Tabel
iii
Daftar Gambar
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Perumusan Masalah
1.3
Tujuan
1.4
Kegunaan
1.5
Luaran
2.1 Air
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9
10
10
15
16
ii
9
9
14
14
15
15
Daftar Gambar
Gambar 1. Buah Kelor (Moringa oleifera)
Gambar 2. Biji Kelor (Moringa oleifera)
5
6
iii
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak
dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang
dilakukan manusia membutuhkan air. Kuantitas dan kualitas air yang
sesuai dengan kebutuhan manusia merupakan faktor penting yang
menentukan kesehatan hidupnya. Kualitas air berhubungan dengan
adanya bahan-bahan lain yang terkandung didalamnya.
Air adalah sumber kehidupan. Maka tanpa air tidak akan ada
makhluk yang bisa hidup dibumi ini. Pencemaran baik oleh limbah industri
ataupun rumah tangga membuat sumber air bersih semakin sulit
didapatkan. Dimana-mana yang ada adalah air yang kotor, keruh dan tak
layak konsumsi.
Untuk masalah air yang kotor dan keruh kita bisa menggunakan
metode pengendapan dan penyaringan. Koagulan selama ini diketahui
sangat efektif menghilangkan residu terlarut pada air. Bakteri dan partikelpartikel logam berbahaya akan terperangkap ke dalam flok-flok
yangterbentuk dan mengendap. Selama ini telah banyak dilakukan
penelitian untuk menjernihkan airmelalui berbagai jenis koagulan alternatif.
Jenis koagulan yang sering digunakan di antaranya adalah; alum (tawas),
kapur, Fero Sulfat (FeSO), Polialuminium klorida (PAC), tepung bijikelor,
serbuk sekam padi, dan lain-lain.
Penggunaan bahan alami dilakukan sebisa mungkin untuk
mengurangi penggunaan bahan sintetis dengan tujuan back to nature.
Proses koagulasi dengan biji kelor akan memberikan keuntungan
dibandingkan dengan pengolahan air yang menggunakan bahan sintetis
karena bersifat alami dan dilaporkan dapat dikonsumsi. Biaya penggunaan
koagulan alami ini akan lebih murah bila dibandingkan dengan
penggunaan koagulan sintetis. Melihat hal tersebut, penelitian ini
dilakukan untuk melihat kemampuan serbuk biji kelor dalam proses
pengolahan air limbah dan air tanah.
biji
kelor
sebagai
1.3 Tujuan
1. mengamati pengaruh penggunaan serbuk biji kelor sebagai
koagulan dan flokulan pada pengolahan air limbah yang berasal
dari industri dan air tanah.
2. Menganalisis dosis optimal penggunaan serbuk biji kelor untuk
memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah berdasarkan
parameter turbiditas, konduktifitas, kadar logam (Cd, Cr, Mn), BOD,
DO, total koliform dan pH
1.4 Kegunaan
Diharapkan penelitian ini dapat memberi terobosan baru dalam
penggunaan produk biokoagulan dalam memperbaiki kualitas air limbah
dan air tanah untuk menggantikan koagulan sintetik yang biasa digunakan.
1.5 Luaran
Penelitian serbuk biji kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulasi dan
flokulan dalam perbaikan kualitas air limbah dan air tanah adalah sebuah
penelitian untuk mendapatkan dosis optimum dari serbuk biji kelor. Hakikatnya
penggunaan koagulan dan flokulan Tawas tidak ramah lingkungan. Hal ini
haruslah diperbaiki dengan penggunaan biokoagulan seperti serbuk biji kelor.
penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dalam artikel ilmiah.
N
o.
1
2
3
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Lain-lain (adm, publikasi, seminar, laporan,
dll)
Total
Biaya
Rp3.050.000,00
Rp6.615.000,00
Rp1.450.000,00
Rp11.115.000,0
0
10
DAFTAR PUSTAKA
Amdani, K.,2004. Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai
Koagulan pada Proses Koagulasi/Flokulasi dan Sedimentasi Limbah
Cair Industri Pencucian Jeans.Tesis,Program Studi Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan,Universitas Sumatera Utara.
SumateraUtara. 2, 67.
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta :
Mutiara
Sumber Widya
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hendricks, David W. 2006. Water Treatment Unit Process: Physical and
Chemical. CRC Press. Florida.
Jenie, Betty Sri Laksmie, dan Winiati Pudji Rahayu. 1993. Penanganan
Limbah Industri Pangan. Yogyakarta: Kanisius.
Karamah, Eva Fathul, dan Andrie Oktafauzan Lubis. 2007. Pralakuan
Koagulasi Dalam Proses Pengolahan Air Dengan Membran:
Pengaruh Waktu Pengadukan Pelan Koagulan Alumunium Sulfat
Terhadap Kinerja Membran. Program Studi Teknik Kimia Departemen
Teknik Gas&Petrokimia. Universitas Indonesia. Depok.
Ravina, Louis. Coagulation and Floculation.1993.Virginia:Zeta-Meter,Inc
Said, Nusa Idaman, Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) ditinjau dari
Aspek Teknologi,Lingkungan dan Ekonomi, JAI Vol. 2, No. 2, Jakarta
2006.
Material
Botol sampel
Jar test
Turbidimeter
pH meter
Konduktometer
Blender
Magnetic stirrer
Incubator
Atomic
Adsorption
Spectro
Neraca analitik
Justifikasi pemakaian
penempatan sampel
Alat pelarutan sampel
Mengukur kekeruhan
sampel
Mengukur derajat
keasaman
Mengukur kesadahan air
Menghaluskan biji
Alat pencampur
Alat inkubasi bakteri
Kuantita
s
10
1
Harga Satuan
Keteranga
(Rp)
n
Rp5.000,00 Beli
Rp300.000,00 Sewa
Rp300.000,00 Sewa
1
1
1
1
1
Rp300.000,00
Rp250.000,00
Rp150.000,00
Rp100.000,00
Rp400.000,00
Sewa(jasa
Rp1.000.000,00 analisa)
1
1
Sewa
Sewa
Sewa
Sewa
Sewa
Rp200.000,00 Sewa
Rp.3.050.000,00
Bahan
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Bahan
Justifikasi
pemakaian
Bahan baku
Larutan tambahan
Standar koagulan
Kuantita
s
50 gram
Jirgen
5 gram
Media bakteri
15 gram
Rp50.000,00
Beli
30 gram
1 gram
1 gram
10 ml
1 gram
Rp50.000,00
Rp30.000,00
Rp30.000,00
Rp40.000,00
Rp35.000,00
Beli
Beli
Beli
Beli
Beli
Ethanol
Sarung tangan steril
Tissue steril
Sabun pembersih alat lab
Media bakteri
anlisa COD & BOD
anlisa COD & BOD
anlisa COD & BOD
anlisa COD & BOD
Sanitasi dan
pelarut
Pengaman
Pembersih
Pencuci alat kimia
Rp40.000,00
Rp15.000,00
Rp5.000,00
Rp35.000,00
Beli
Beli
Beli
Beli
Penyaring
10 Liter
1 box
4 gulung
1 botol
10
lembar
Rp5.000,00
Beli
MATERIAL
Biji kelor
Aquadest
Tawas
Single strength lactose
broth
Double strength lactose
broth
Natrium Iodida
Na2S2O3
H2SO4
MnSO4
Harga Satuan
(Rp)
Rp3.000,00
Rp100.000,00
Rp35.000,00
Keteranga
n
Beli
Beli
Beli
Pembersih alat
kimia
Tempat penelitian
anlisa COD & BOD
Lap kain
sewa lab
AMILUM
5
3 Bulan
500 mg
Rp5.000,00
Rp800.000,00
Rp10.000,00
Rp6.615.000,0
0
Beli
Beli
Beli
Lain-lain
Tabel 5. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Diluar Peralatan dan Bahan
MATERIAL
ATK
Laporan
JASA ANALISA
AAS
Justifikasi pemakaian
Administrasi
Cetak dan
penggandaan
ANALISA INSTRUMEN
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan
(Rp)
Rp100.000,00
Kuantitas
1 paket
3
2
Keterangan
Rp50.000,00
Rp600.000,00
Rp1.450.000,00
Rp11.115.000,00
N
o.
Nama / NIM
Progra
m Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/mingg
u)
Uraian Tugas
Zulfikar adi
bhaskara/20144300
61
Teknik
Kimia
Kimia
10
Jam/mingg
u
Fejry
mulyadi/201443006
1
Teknik
Kimia
Kimia
10
Jam/mingg
u
Pengambilan
sampel Air
Pembelian bahanbahan
Menyiapkan
pereaksi
Melakukan analisa
fisika dan kimia
Menguji kandungan
bahan
Pembelian alat-alat
lab
Melakuan analisa
instrumen
Pengambilan biji
kelor
Alifia
Erdiyanti/2015004
6
Teknik
Kimia
Kimia
10
Jam/mingg
u
Menyiapkan bahan
baku
Melakukan analisa
mikrobiologi
Pengumpulan data
laporan