Anda di halaman 1dari 3

Kisah untuk Sahabatku Hari Ini

(Bondan Prakoso)

Sahabatku, dengarkanlah
kisah dariku hari ini

Pagi ini,
kulihat lukisan yang indah betul
Ialah seri guratan senyummu

Sekian lama,
kudengar lagi simfoni yang buatku rindu
Tak lain gelak tawa dan candamu

Hujan merintik,
pelangi mewarnai langit kehidupan
Itulah hari-hariku bersama dirimu

Sahabatku, ingatlah
pesan dariku hari ini

Saat kau lewati belantara,


jangan ragu
tebaslah,
dengan ketajaman pikirmu

Saat kau temui gelapnya dunia,


jangan takut
terangilah,
dengan cahya keilmuanmu

Saat matahari ditelan cakrawala,


yakinlah,
kau akan berjaya

jangan takut,
pada warnamu sendiri
jangan pula ragu,
pada kebenaran dan nurani

Sahabatku, ingatlah
kisah-pesan,
juga diriku
(M Zainal Arifin)
Seuntai doa tak kuasa
Terselip di antara dada dan rasa
Terkesima tak temukan nyawa
Harapan itu sukar dibawa kata
Perpisahan ini kan jadi awal
Perpisahan ini kan jadi gerbang
Menuju dunia yang terbentang
Semoga obor yang kau bawa
Kan berguna kini, esok, dan lusa
Menerangi nusa dan bangsa
Selamat wisuda,
Untukmu, Pembawa cahaya terang dunia

Untukmu Wisudawan/ti Tercinta


(Nashruddin)
3,5 tahun kita lalui bersama
Tawa selalu menyapa
Sedih itu hal yang biasa
Tapi kini kau wis udah
Kau tuntaskan perjuangan di Untidar tercinta
Demi menggapai cita-cita

3,5 tahun kita bersama


Tak ada mutiara yang kau terima
Tak ada belaian kasih yang kau rasa
Hanya do'a dariku yang kau terima
Semoga ilmu kau bermanfaat di sana
Semoga kau sukses di sana
Dan akhirnya kau bahagia selamanya

(Akhmad Syaiful Anas)


Berlayarlah,
perahumu kini sudah meninggalkan tepi pantai
Tentukan tujuanmu sekarang
Di sana ada samudera yang siap dilalui
Namun, ada juga badai kehidupan yang harus dilewati
jangan takut
Gunakan dayungmu untuk melewatinya
Jika badai masih menerjang
jangan menyerah
Gunakan tanganmu
teruslah semangat
hingga akhirnya kau temui tujuanmu
yang indah itu

(Atif Solehudin)
Kau adalah entitas dari kehebatan, kematangan, sekaligus kelembutan yang manunggal,
baik sudah atau sedang menuju. Dan yang paling utama adalah muasal dari gertakan, yang
membuatku senantiasa gelisah.

(Arief Setiawan)
Wah, ndak terasa ya. Sepertinya baru kemarin melihat mereka pelepasan dan gladi bersih
wisuda, tiba-tiba sekarang uda selesai wisudanya. Waktu benar-benar cepat berlalu

Anda mungkin juga menyukai