Anda di halaman 1dari 16

BERBAGAI DAN RINTISAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :

DINDA YUNITA (1947041058)

LILIS PERMATASARI (1947040038)

DYRDA GEOVANY NOFRYWAN (1947042047)

MUH. SYAH RAMADHAN (1947042046)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makassar, 10 september 2019

penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan rintisan pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan


dari masa ke masa. Dimana dalam perjalanannya sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari
terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat
berbangsa dan bernegara, sebab kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan
serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha secara


sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan Negara. Perubahan
kurikulum dalam perkembangan pendidikan dari masa ke masa tersebut tentu disertai
dengan tujuan pendidikan yang berbeda-beda, karena dalam setiap perubahan tersebut
ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memajukan pendidikan nasional kita
agar menjadi bangsa yang SDM maju dan tidak tertinggal dari Negara lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan pendidikan pada masa kemerdekaan?
2. Bagaimana perkembangan dan pembaharuan dalam dunia pendidikan pada masa
sekarang?
3. Kurikulum apa saja yang pernah diterapkan di Indonesia dan apa tujuannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pendidkan pada masa kemerdekaan
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pembaharuan dalam dunia
pendidikan pada masa sekarang
3. Untuk mengetahui kurikulum apa saja yang pernah diterapkan di Indonesia dan apa
tujuannya
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan


a. Dari Proklamasi Sampai RIS (1945-1950)
 Negara kesatuan I
Setelah lepas dari penjajahan, fokus pendidikan Indonesia saat itu
adalah untuk mencerdaskan, meningkatkan kualitas serta kemampuan
bangsa. Pada masa itu mentri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
adalah Moh. Yamin. Saat itu Moh. Yamin. Adapun tujuan dan dasar
pendidikan pada tahun 1945-1949 belum dirumuskan dalam suatu undang-
undang yang mengatur pendidikan. Tujuan pendidikan hanya digariskan
oleh Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dalam
keputusan menteri, 1 maret 1946, yaitu warga Negara sejati yang
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk pikiran. Sedang dasar
pendidikan saat itu adalah Pancasila, seperti yang terumuskan dalam
pambukaan UUD 1945.
 Negara kesatuan II
Setelah tahun 1950, pemerintah Republik Indonesia yang berpusat
di Yogyakarta akhirnya membuat undang-undang No. 4 Tahun 1950
tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah pada tanggal 4
april 1950. Kemudian UU ini diberlakukan untuk seluruh wilayah Negara
Kesatuan II yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1950. Melalui
UU No 12 Tahun 1954 tentang berlakunya UUD No. 4 Tahun 1950 dari
Republik Indonesia dahulu tentang berlakunya Dasar-Dasar Pendidikan
dan Pengajaran di Sekolah untuk seluruh Indonesia, maka :
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah memebentuk manusia
susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan
tanah air (pasal 3).
b. Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang
termaktub dalam Pancasila dan UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan atas Kebudayaan Negara Kesatuan
Indonesia (pasal 4).
c. Di Taman Kanak-Kanak dan tiga kelas terndah disekolah
rendah bahasa daerah boleh dipergunakan sebagai bahasa
pengantar (pasal 5, ayat (2))

System persekolahan di Indonesia sudah dipersatukan selama


penjajahan Jepang dan terus disempurnakan dalam zaman Negara
kesatuan I. meskipun demikian pelaksanaannya belum tercapai karena
masih ada daerah yang diduduki Belanda. Selain itu, pendidkan banyak
yang belum terselenggarakan karena pelajar saat itu masih banyak yang
turut serta dalam perjuangan kemerdekaan sehingga sedikit yang ingin
bersekolah.

Akhirnya di masa Negara kesatuan II, setelah dilakukan


konsolidasi yang intensif, system persekolahan Indonesia selama kurun
waktu 1945-1950 akhirnya mengkristal dalam bentuk seperti dalam
susunan seperti ini(1945-1950):

 Pendidikan Rendah
 Sekolah Rakyat (SR)
 Pendidikan Menengah
 Umum : Sekolah Menengah Tinggi (SMT)
 Kejuruan : Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah
teknik (ST), Sekolah Teknik Pertama (STP), Kursus
Kerajinan Negeri (KKN), Sekolah Guru Kepandaian Putri
(SKGP), Sekolah Dagang, Sekolah Kepandaian Putri (SKP)
 Keguruan : Kursus Guru, Sekolah Guru A (SGA), Sekolah
Guru B (SGB) Sekolah Guru C (SGC)
 Pendidikan Tinggi
 Perguruan Tinggi, Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi

b. Pada Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Pada masa demokrasi liberal, system pemerintahan indonesia dapat


dikatakan kurang stabil. Pada masa itu UUD Sementara 1950 diberlakukan.
Sering terjadinya pergantian cabinet mengakibatkan sering tergantinya
menteri pendidikan dan pengajaran saat itu. Pada saat Menteri Pendidikan dr.
Abu Hanifah menjabat, beliau sangat meperhatikan kesejahteraan guru. Beliau
bahkan mengusulkan kepada pemerintah untuk menambahkan 1% pajak
Indonesia demi mensejahterakan guru saat itu. Menteri Pendidikan pada saat
itu, merasa bahwa bangsa Indonesia sangat tertinggal dalam pengetahuan
teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia modern. Menurut konsepsi
tersebutlah maka pendidikan dilaksanakan dengan cara sebagai berikut.

1. Pendidikan umum dan pendidikan teknik dilaksanakan dengan


perbandingan 3 banding 1. Maksudnya, setiap ada 3 sekolah
umum, diadakan 1 sekolah teknik. Setiap lulusan sekolah dasar
diperbolehkan melanjutkan ke sekolah teknik menengah (3 tahun),
kemudian melanjutkan ke sekolah teknik atas (3 tahun). Setelah
lulus sekolah teknik menengah dan sekolah teknik atas, diharapkan
siswa dapat mengerjakan suatu bidang tertentu.
2. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, di beberapa kota
seperti Surabaya, Makassar, Ambon, Manado, Padang, dan
Palembang serta diadakan Akademi Pelayaran, Akademi
Oseanografi, Akademi Research Laut. Tenaga pengajarnya
didatangkan dari luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, dan
Prancis. 
3. Pada masa Demokrasi Liberal, didirikan beberapa universitas baru
di antaranya Unhas di Makasar, Universitas Andalas di Padang di
Padang, Universitas Padjajaran di Bandung, dan Universitas
Sumatra Utara di Medan.

c. Pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


Setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, UU Dasar 1945 mulai
diberlakukan lagi. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 145 Tahun 1965
menetapkan bahwa, tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan warga yang
sosialis, adil dan makmur baik spiritual maupun material dan yang berjiwa
pancasila. Tap MPRS No II/MPRS/1960 menyatakan bahwa politik dan
system pendidikan nasional kita baik yang diselenggarakan oleh pihak
pemerintah maupun oleh pihak swasta, dari pendidikan pra-sekolah sampai
pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga Negara yang berjiwa pancasila.
Sehubung dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 1454 Tahun
1965 tentang nama dan rumusan Induk Sistem Pendidikan Nasional. gagasan
yang diusulkan antara lain:
1. Pendidikan Nasional adalah Pendidikan bangsa (nation Building) yaitu
Pendidikan yang mempertimbangkan dan membangun suatu bangsa.
2. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan sevara spiritual
membina bangsa yang berpancasila dan melaksanakan UUD 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Kepribadin Indonesia dan
merealisasikan ketiga kerangka tujuan revolusi Indonesia.
Adapun Sistem Pendidikan dan Konsep struktur persekolahan saat itu:

1. Sekolah Taman Kanak-Kanak, merupakan persiapan bagi sekolah


dasar dengan pembelajaran yang mempertimbangkan perkembangan
anak, materi yang tidak terlalu formal dan mengikat, serta lingkungan
social yang menunjang.
2. Sekolah Dasar, sebagai pendidikan pertama yang memberi dasar
pengetahuan dan moral.
3. Sekolah Menengah Pertama, pembelajarannya masih bersifat umum
meskipun ada beberapa diferensiasi pelajaran agar menunjang
keterampilan siswa.
4. Sekolah Menengah Atas, merupakan pendidikan pembentukan
kejuruan tetapi pembentukan umum belum dihilangkan. Lama
pembelajarannya 4 tahun.
5. Universitas, pendidikan yang bersifat akademis sudah tebagi dalam
jurusannya masing-masing.
B. Perkembangan dan Pembaharuan dalam Dunia Pendidikan Pada Masa Sekarang

Pendidikan seseorang atau masyarakat secara keseluruhan tidak akan selalu


sama dengan pendidikan yang sudah berlalu. Pendidikan itu akan mengalami
perubahan-perubahan sesuai dengan kebutuhan ataupun perkembangan keilmuan
pada saat itu. Perubahan dan pembaharuan pendidikan dipengaruhi beberapa factor
yaitu:

1. Pandangan terhadap pendidikan. Maksudnya, setiap pergantian masa ke


masa pandangan akan dunia pendidikan berubah seiring dengan
bagaimana situasi dan kondisi serta lingkungan budaya yang terjadi pada
masa tersebut. Pemikiran setiap manusia akan berkembang seiring
bertambah canggihnya teknologi, makin banyaknya kebutuhan dan
semakin terbukanya rahasia-rahasia lmu pengetahuan.
2. Pertambahan penduduk. Dengan bertambahnya penduduk maka
bertambah juga bangunan dan tenaga pendidik yang akan mentransformasi
berbagai ilmu. Perubahan ini bertujaun agar para anak didik mendapatkan
pendidikan yang layak dan nyaman dalam belajar, karena yang demikian
itu termasuk dari cara-cara mensukseskan pendidikan pada anak didik.
3. Teknologi yang semakin canggih. Semakin majunya teknologi seperti
internet ternyata berdampak dalam dunia pendidikan. Hal ini di
manfaatkan agar siswa atau peserta didik, guru dan para perangkat
anggota pendidikan lainnya, yang tidak bisa mendapatkan informasi
secara langsung dari buku dapat menambah wawasan dengan melalui
internet.
Adapun pembaharuan dalam dunia pendidikan ialah:

1. Teknologi sebagai media pembelajaran. Biasanya, tenaga pendidik


menggunakan media video, digital audio dan e-book untuk membuat
tutorial. Tutorial yang dimaksud bukan hanya mengenai materi seperti
penggunaan software. Materi-materi pelajaran juga dijelaskan dengan
memanfaatkan visualisasi materi berupa video, audio dan gambar
(image). Media tutorial bias didistribusikan dengan mudah melalui
media elektronik seperti komputer dan gadget.
2. Media sosial adalah bagian dari teknologi komunikasi dimana orang
dapat berkomunikasi secara terbuka dan online. Materi-materi digital
pendidikan juga didistribusikan secara rutin melalui media-media
komunikasi tersebut. Sehingga siswa ataupun guru dapat memperoleh
informasi secara cepat.

3. E-learning, Dalam sistem e-learning juga dikenal istilah Learning


Management Systems (LMSs). LMSs adalah teknologi untuk
melakukan penilaian-penilaian, analisa dan laporan perkembangan
secara digital, bisa secara online maupun offline. Biasanya LMSs
sudah termasuk dalam program-program e-learning.Teknologi e-
learning dimanfaatkan untuk men-transfer materi pelajaran dan
melakukan kegiatan-kegiatan tes atau ujian.
4. Penggunaan teknologi web. Sebagian besar kegiatan administratif
dibuat dengan sistem komputerisasi.Teknologi web juga dimanfaatkan
untuk membangun sistem keterbukaan laporan keuangan lembaga-
lembaga Pendidikan pemerintah agar masyarakat luas dapat turut
menilai.
C. Kurikulum yang Pernah di Terapkan di Indonesia
1. Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947
Ini adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan
nasional. Saat itu mulai ditetapkan asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Kurikulum ini sebutan Rentjana Pelajaran 1947, dan baru dilaksanakan pada
1950.
Karena kurikulum ini lahir dikala Indonesia baru merdeka, maka pendidikan yang
diajarkan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia
merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus
Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya
pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.

2. Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952


Adanya kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya,
merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai
1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan Indonesia.
Seperti setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata
pelajaran menunjukkan secara jelas seorang guru mengajar satu mata pelajaran.

3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964


Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pada 1964, namanya
Rentjana Pendidikan 1964. Kurikulum ini bercirikan bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keprigelan (keterampilan), dan jasmani.

4. Kurikulum 1968
Kurikulum pertama sejak jatuhnya Soekarno dan digantikan Soeharto. Bersifat
politis dan menggantikan Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila
sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968
merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945
secara murni.Cirinya,, muatan materi pelajaran bersifat teoretis, tidak mengaitkan
dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja
yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik sehat dan kuat
5. Kurikulum 1975
Pemerintah memperbaiki kurikulum pada tahun itu. Kurikulum ini menekankan
pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK
dan SD Departemen Pendidikan Nasional kala itu, kurikulum ini lahir karena
pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective).
Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.

6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “Kurikulum 1975 disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai
subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,
hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999


Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan
kurikulum kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984. Namun,
perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil. Sehingga banyak kritik
berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari
muatan nasional sampai muatan lokal. Misalnya bahasa daerah, kesenian,
keterampilan daerah, dan lain-lain.

8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)


Pada 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai
pengganti Kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi
indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian
kompetensi, dan pengembangan pembelajaran. KBK mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut, menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan
belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan
hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

9. Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)


Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari
desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum 2006, pemerintah
pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut
mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan
daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi
sebuah perangkat dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

10. Kurikulum 2013


Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga
aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap
dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran
terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan
sebagainya, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
PENUTUP

KESIMPULAN

Seperti yang sudah diuraikan di atas. Perkembangan pendidikan berubah dari masa ke
masa. Dimana perubahan pendidikan tersebut sesuai dengan bagaimana keadaan di masa itu.
Dapat dikatakan bahwa, segala perubahan dan tujuan pendidikan dari dulu sampai sekarang
selalu berlandaskan pada Pancasila. Sejak masa perkembangannya, pendidikan di Indonesia telah
mengalami perubahan kurikulum atau rencana pendidikan sebanyak 10 kali.

Meskipun begitu, dapat disimpulkan bahwa tujuan perubahan dan perkembangan dalam
dunia pendidikan di Indonesia sebenarnya untuk memajukan bangsa Indonesia itu sendiri dan
juga para warga negaranya agar mampu bersaing dan tidak tertinggal dari Negara lain. Selain
itu,tujuan pendidikan yang lain ialah mampu menghasilkan pelajar-pelajar yang terdidik dan
berkarakter.

SARAN

Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya. Entah dalam aspek penulisan ataupun isi makalah ini sendiri yang masih
jauh dari kata sempurna. Sekiranya, kami akan dengan senang hati menerima kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

https://gmb-indonesia.com/2018/05/20/perkembangan-kurikulum-di-indonesia-hingga-
kurikulum-2013-k13/

http://kumpulanmakalah94.blogspot.com/2016/01/pengaruh-teknologi-terhadap-
pendidikan.html

http://www.te2n.com/tag/perkembangan-pendidikan-indonesia-1959-1965-demokrasi-terpimpin

http://andrinovansyah.blogspot.com/2015/05/makalah-perkembangan-dan-pembaharuan.html

Mudyahardjo, Redja.2012.PENGANTAR PENDIDIKAN.JAKARTA.PT RAJAGRAFINDO


PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai