Anda di halaman 1dari 18

Review Jurnal

Nama : Yemima Trinina Bangun


NIM : 190407038
Judul : Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih Pada Sarana
Penyediaan Air Minum (Spam) Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti.

Di kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Masyarakat desa Kecamatan Rangsang pada


umumnya menggunakan air hujan dan air Sungai sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari, jika
pada musim kemarau masyarakat pada umumnya sulit mendapatkan air bersih. Dengan adanya
Sarana perasaranaan penyediaan air bersih yang dibangun oleh pemerintahan Kabupaten
Kepulauan Meranti yaitu Sarana Penyediaan Air Minum ini sangat membantu dalam memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat. Pemerintah yang mengelola, mengontrol dan menyalurkan air
kerumah-rumah. Air baku yang diambil berasal dari air sungai Atlas yang airnya berwarna
kecoklatan, yang diolah dan diproses hingga menghasilkan air bersih dan didistribusikan melalui
sistem perpipaan sampai ke konsumen. Dilihat dari tingkat perkembangan atau pertumbuhan
penduduk harus disertai dengan perkembangan infrastruktur sarana dan perasaranaan yang
memadai, seperti sarana penyediaan air bersih, harus dapat beroperasi secara maksimal, maka
dari itu peneliti perlu adanya tinjauan pada unit pengolahan air bersih dan proses pengolahan
airnya agar dapat mengetahui apakah kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi untuk
massa sekarang maupun masa yang akan datang.

Proses Pengolahan Air Baku


Pada umumnya instalasi pengolahan air minum merupakan suatu sistem yang
mengkombinasikan proses filtrasi, sedimentasi, koagulasi, dan mikro biologi. Tujuan dari sistem
pengolahan air minum yang sesuai dengan standar kualitas kuantitas dan kontinuitas. Tingkat
pengolahan air tergantung pada karakteristik sumber air baku yang digunakan, sumber air baku
yang digunakan berasal dari air permukaan, air permukaan cenderung memiliki kekeruhan yang
cukup tinggi dan adanya kemungkinan terkontaminasi mikroba yang lebih besar.
 Proses Pengolahan Air Dengan Cara Filtrasi
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid dengan cairan. Proses
penyaringan merupakan proses awal . Bahan padatan pada umumnya dapat dilihat secara
langsung seperti potongan kayu potongan benda-benda lainnya. Bahan padatan dapat disaring
secara kasar atau sedang melalui proses awal . Apabila air baku yang akan disaring berupa air
yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut maka sebelum proses penyaringan
sebaiknya dilakukan proses koagulasi atau netralisasi terlebih dahulu yang menghasilkan
endapan. Dengan demikian bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dari cairan melalui filtrasi.
 Proses Pengolahan Air Baku Dengan Cara Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pemurnian air dengan cara pengendapan bahan padat yang
terdapat dalam air baku. Prinsip sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan
memanfaatkan gaya gravitasi sehingga bagian yang padat dan memiliki masa yang lebih berat
dari air berada didasar kolam pengendapan sedangkan air akan berada diatasnya.
 Pengolahan Air Dengan Cara Koagulasi
Koagulasi adalah proses pengolahan air dengan menggunakan sistem pengadukan cepat sehingga
dapat mereaksikan bahan kimia secara seragam. Pada dasarnya proses koagulasi dapat dilakukan
dengan penambahan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan
tersuspensi dapat menggumpal dan cepat mengendap. Pada proses koagulasi ini yang banyak
digunakan adalah kapur, tawas, dan kaporit. Banyaknya koagulan tergantung pada jenis dan
kosentrasi ion-ion yang larut dalam air baku. Untuk mempercepat proses koagulasi dalam air
baku sebaiknya dilakukan pengadukan dengan mixer statis maupun rapid mixer.
 Pengolahan Air Dengan Cara Mikro Biologi.
Upaya memperbaiki mikro biologi air yang paling konvensional dan paling sering dilakukan oleh
masyarakat banyak adalah dengan cara mematikan mikro organisme yang ada didalam air.
Proses ini bisa dilakukan sekaligus dengan proses koagulasi ataupun praktek sederhana dengan
cara mendidihkan air baku mencapai suhu 100 ͦ C. Pengolahan air sangat membutuhakan
ketepatan dalam pemerosesannya. Semakin komplek keadaan air baku yang akan diolah maka
proses pengolahannya pun semakin teliti dan tepat dalam menggunakan alat dan bahan dalam
pemurnian air tersebut.

Bangunan Water Treatment Process (WTP) / Instalasi pengolahan air (IPA)


Water Treatment Process (WTP) adalah bangunan proses pengolahan air baku menjadi air
bersih, Di dalam bangunan proses pengolahan air terjadi proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi,
dan proses filtrasi. Setelah mengalami proses-proses tersebut maka barulah terjadinya air bersih.
 Bak pengumpul air baku
Air yang dipompa oleh pompa Intake akan langsung masuk kedalam bak pengumpul air baku.
Bak pengumpul air baku ini lebih tinggi 0,5 m dari ketinggian bangunan Water treatment proses.
 Bak Koagulasi
Bak Koagulasi adalah suatu wadah yang berfungsi untuk mencampurkan zat koagulan pada
proses pengolahan air, proses ini terjadi penstabilan partikel koloid dengan bahan kimia atau zat
koagulan sehingga partikel koloid bergabung menjadi gumpalan-gumpalan kecil pada air. Air
yang keluar dari saluran pada bak pengumpul akan langsung tercampur dengan zat koagulan,
sebelum air masuk ke bak pengumpul terjadi proses injeksi zat koagulan pada pipa distribusi dari
Intake ke bak pengumpul. Proses injeksi zat koagulan tersebut dilakukan dari rumah kimia, pada
rumah kimia inilah zat-zat koagulan tersebut di proses sebelum di injeksi ke pipa distribusi
tersebut.
 Bak Flokulasi
Air yang telah mengalami proses koagulasi akan mengalir ke bak flokulasi pada proses flokulasi
akan terbentuk gumpalan-gumpalan atau flok yang semakin banyak. gumpalan-gumpalan atau
flok tersebut saling mengikat sehingga dapat dilihat dengan kasat mata pada air.
 Bak Sedimentasi
Proses pengolahan air untuk proses selanjutnya merupakan proses sedimentasi. Air yang telah
mengalami proses flokulasi akan mengalir ke bak sedimentasi. Pada bak sedimentasi air akan
diendapkan untuk memisahkan air dengan padatan dimana partikel flok akan mengendap karena
pengaruh gravitasi. Didalam bak sedimentasi air disaring dengan menggunakan media saringan
yang terbuat dari asbes. Seharusnya pada bak sedimentasi ini proses perubahan air sudah
nampak, kejernihan air sudah mulai nampak jelas pada proses sedimentasi ini.
 Bak Filtrasi
Ini merupakan proses terakhir dari proses pengolahan air, Air yang telah mengalami proses
sedimentasi merupakan air yang sudah bebas dari gumpalan-gumpalan kasar. Gumpalan halus
yang tak bisa diendapkan pada bak sedimentasi akan diproses dalam bak filtrasi. Pada proses
akhir filtrasi menggunakan kerikil dan batu kuarsa sebagai media filter agar kotoran halus yang
tidak dapat mengendap dibak sedimentasi dapat disaring oleh media pasir sehingga air yang
keluar dari bak benar-benar bersih.
 Reservoir
Reservoir adalah bangunan atau bak yang fungsinya untuk menyimpan hasil akhir dari
pengolahan. Setelah air melalui tahap-tahap pemerosesan maka air yang di alirkan menuju bak
Reservoir.
 Proses pengaliran ke Masyarakat
Setelah bak Reservoir terisi dengan penuh, maka air siap untuk dialirkan ke masyarakat atau
konsumen, untuk proses pengalirannya di bantu dengan menggunakan pompa distribusi, yaitu
pompa jenis Sentrifugal.
Jurnal

aintis P-ISSN: 1410-7783


Volume 18 Nomor 1, April 2018, 1-15 E-ISSN: 2580-7110

TINJAUAN PROSES PENGOLAHAN AIR BAKU (RAW WATER)


MENJADI AIR BERSIH PADA SARANA PENYEDIAAN AIR
MINUM (SPAM) KECAMATAN RANGSANG
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Harmiyati1

1
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Riau
Jalan Kaharuddin Nasution No. 113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru 28284

ABSTRAK
Di kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Masyarakat Kecamatan Rangsang
pada umumnya menggunakan air hujan dan air Sungai sebagai kebutuhan air
bersih sehari-hari, jika pada musim kemarau masyarakat pada umumnya sulit
mendapatkan air bersih. Dengan adanya Sarana penyediaan air bersih yang
dibangun oleh pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu Sarana
Penyediaan Air Minum (SPAM) ini sangat membantu dalam memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat. Dilihat secara warna, air bersih yang di produksi
oleh SPAM Kecamatan Rangsang berwarna kecoklatan, dilihat dari segi warna
hampir sama dengan air baku SPAM Kecamatan Rangsang tersebut.

Pada SPAM Kecamatan Rangsang ini proses pengolahan air bersih menggunakan
metode koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi. Peneliti mencoba meninjau
apakah proses-proses pengolahannya telah sesuai dengan metode yang telah di
terapkan, mengetahui kualitas air bersih yang dihasilkan serta mengetahui
masalah-masalah yang terdapat pada SPAM Kecamatan Rangsang tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pemprosesan air bersih adanya proses
yang tidak dilakukan yaitu tidak dilakukan pembubuhan zat Koagulan, hal
tersebut dikarenakan zat-zat Koagulan yang ada di SPAM Kecamatan Rangsang
tidak tersedia untuk saat ini. Untuk kualitas air bersih yang di produksi SPAM
Kecamatan Rangsang tidak memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan
peraturan menteri kesehatan nomor 416 tahun 1990 tentang “syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air” yaitu air bersih sesuai dengan hasil uji laboratorium
dinas kesahatan kota pekanbaru pada tanggal 13 November 2017, serta terdapat
beberapa alat yang tidak beroperasi, yaitu rusaknya 1 buah pompa Intake dan 1
buah pompa distribusi

Kata Kunci : Air Bersih, Intake¸ Koagulan, SPAM Kecamatan Rangsang.


J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

I. PENDAHULUAN yang memadai, seperti sarana


1.1 Latar Belakang penyediaan air bersih, harus dapat
Air bersih menjadi suatu kebutuhan beroperasi secara maksimal, maka
manusia yang sangat penting dalam dari itu peneliti perlu adanya tinjauan
kehidupan sehari-hari, baik itu pada unit pengolahan air bersih dan
kebutuhan rumah tangga maupun proses pengolahan airnya agar dapat
non rumah tangga. Begitu juga mengetahui apakah kebutuhan air
dengan seluruh makhluk hidup yang bersih masyarakat dapat terpenuhi
ada di bumi ini sangat membutuhkan untuk massa sekarang maupun masa
adanya air bersih. Dalam pemenuhan yang akan datang.
air bersih tersebut manusia
melakukan berbagai upaya untuk 1.2 Rumusan Masalah
mendapatkannya. Sumber air untuk Adapun yang menjadi masalah dalam
kebutuhan hidup bisa didapat dari air penelitian ini adalah :
tanah, air hujan dan air permukaan, 1. Bagaimana mekanisme dan
namun sumber air tersebut tidak bisa alur pemprosesan air bersih
langsung digunakan apalagi untuk pada SPAM Kecamatan
dikonsumsi perlu adanya proses Rangsang kabupaten
pengolahan air terlebih dahulu Kepulauan Meranti.
2. Berapa besarnya tingkat
Di kabupaten Kepulauan Meranti pertumbuhan penduduk dan
khususnya Masyarakat desa kebutuhan air bersih 10
Kecamatan Rangsang pada (sepuluh) tahun kedepan,
umumnya menggunakan air hujan mulai dari tahun 2017
dan air Sungai sebagai kebutuhan air hingga tahun 2026.
bersih sehari-hari, jika pada musim 3. Apakah kapasitas pompa
kemarau masyarakat pada umumnya intake dan pompa distribusi
sulit mendapatkan air bersih. Dengan yang terdapat pada SPAM
adanya Sarana perasaranaan Kecamatan Rangsang
penyediaan air bersih yang dibangun mampu memenuhi air bersih
oleh pemerintahan Kabupaten masyarakat Desa Setempat.
Kepulauan Meranti yaitu Sarana
Penyediaan Air Minum (SPAM) ini 1.3 Tujuan Penelitaian
sangat membantu dalam memenuhi Tujuan dari penelitian ini
kebutuhan air bersih masyarakat. adalah :
Pemerintah yang mengelola, 1. Menganalisa mekanisme
mengontrol dan menyalurkan air atau alur pemprosesan air
kerumah-rumah. Air baku yang bersih pada SPAM
diambil berasal dari air sungai Atlas Kecamatan Rangsang
yang airnya berwarna kecoklatan, Kabupaten Kepulauan
yang diolah dan diproses hingga Meranti.
menghasilkan air bersih dan 2. Mengetahui tingkat
didistribusikan melalui sistem pertumbuhan penduduk dan
perpipaan sampai ke konsumen. besarnya tingkat kebutuhan
air bersih 10 (sepuluh) tahun
Dilihat dari tingkat perkembangan kedepan, mulai dari tahun
atau pertumbuhan penduduk harus 2017 hingga tahun 2026.
disertai dengan perkembangan 3. Menentukan kapasitas
infrastruktur sarana dan perasaranaan pompa intake dan pompa

2
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

distribusi yang terdapat pompa intake dan pompa


pada SPAM Kecamatan distribusi.
Rangsang Kabupaten
Kepulauan Meranti. LANDASAN TEORI

1.4 Manfaat Penelitian Standar Kualitas Air Baku


Manfaat dari hasil penelitian Dengan berlakunya baku mutu
ini adalah sebagai berikut : air untuk badan air, air limbah dan
1. Bagi Peneliti dapat air bersih, maka dapat dilakukan
mengetahui serta memahami penilaian kualitas air untuk berbagai
mekanisme pemprosesan air kebutuhan. Di Indonesia ketentuan
baku menjadi air bersih mengenai standar kualitas air bersih
pada SPAM Kecamatan mengacu pada Peraturan Menteri
Rangsang Kabupaten Kesehatan berdasarkan Peraturan
Kepulauan Meranti. Pemerintah No. 416 tahun 1990
2. Bagi pihak SPAM tentang Syarat-Syarat dan
Kecamatan Rangsang Pengawasan Kualitas Air Bersih.
Kabupaten Kepulauan Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
Meranti. sebagai masukan, 1990 Kriteria penentuan standar baku
mengoptimalisasikan mutu air dibagi dalam tiga bagian
pelayanan air bersih yaitu:
terhadap masyarakat Desa 1. Persyaratan kualitas air untuk air
Kecamatan Rangsang minum.
Kabupaten Kepulaun 2. Persyaratan kualitas air untuk air
Meranti. bersih.
1.5 Batasan Masalah 3. Persyaratan kualitas air untuk
Dalam penelitian ini Penulis limbah cair bagi kegiatan yang
memberikan batasan masalah agar telah beroperasi.
penelitian ini lebih terarah dan Sistem penyedian air bersih harus
pembahasan tidak keluar dari memenuhi syarat mutu atau kualitas
konteks penelitian. dari air baku air bersih. Maka
1. Menganalisa pemprosesan Menteri Kesehatan mengeluarkan
dimulai dari penyadapan air peraturan berupa Persyaratan kualitas
baku sampai menjadi air air bersih yang tercantum dalam
bersih. peraturan Menteri Kesehatan ini
2. Perhitungan proyeksi hanya meliputi persyaratan fisik,
untuk mengetahui jumlah persyaratan kimia, persyaratan
penduduk dan kebutuhan air biologis dan persyaratan radiologis.
bersih 10 (sepuluh) tahun ke Syarat-syarat tersebut berdasarkan
depan, mulai dari tahun Permenkes416/Menkes/PER/IX/1990
2017 hingga tahun 2026. dinyatakan bahwa persyaratan
3. Perhitungan pompa kualitas air bersih adalah sebagai
berdasarkan pada pompa- berikut :
pompa utama yang terdapat 1. Syarat-syarat fisik
di SPAM Kecamatan Secara fisik air bersih harus
Rangsang Kabupaten jernih, tidak berbau dan tidak
Kepulauan Meranti yaitu berasa. Selain itu juga suhu air
bersih sebaiknya sama dengan

3
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

suhu udara atau kurang lebih baku yang digunakan berasal dari air
25 ͦ c, dan apabila terjadi permukaan, air permukaan
perbedaan maka batas yang cenderung memiliki kekeruhan yang
diperbolehkan adalah 25 ͦ c ± cukup tinggi dan adanya
3o ͦ c. kemungkinan terkontaminasi
2. Syarat-syarat kimia mikroba yang lebih besar. Untuk
Air bersih tidak boleh pengolahan air baku yang berasal
mengandung bahan-bahan dari permukaan ini, unit filtrasi
kimia dalam jumlah yang hampir selalu diperlukan (Kusnaedi,
melampaui batas. Beberapa 2006 ).
persyaratan kimia antara lain
adalah : pH, total solid, zat Proses Pengolahan Air Dengan
organik, CO₂ agresif, Cara Filtrasi
kesadahan, kalsium (Ca), besi Penyaringan merupakan proses
(Fe), mangan (Mn), tembaga pemisahan antara padatan atau koloid
(Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), dengan cairan. Proses penyaringan
nitrit, flourida (F), serta logam merupakan proses awal (primary
berat. treatment). Bahan padatan pada
3. Syarat-syarat bakteriologis dan umumnya dapat dilihat secara
mikrobiologis. langsung seperti potongan kayu
Air bersih tidak boleh potongan benda-benda lainnya.
mengandung kuman patogen Bahan padatan dapat disaring secara
dan parasitik yang kasar atau sedang melalui proses
mengganggu kesehatan. awal (primary treatmen). Apabila air
Persyaratan bakteriologis ini baku yang akan disaring berupa air
ditandai dengan tidak adanya yang mengandung butiran halus atau
bakteri E coli atau Fecal coli bahan-bahan yang larut maka
dalam air. sebelum proses penyaringan
4. Syarat-syarat radiologis sebaiknya dilakukan proses
Persyaratan radiologis koagulasi atau netralisasi terlebih
mensyaratkan bahwa air bersih dahulu yang menghasilkan endapan.
tidak boleh mengandung zat Dengan demikian bahan-bahan
yang menghasilkan bahan- tersebut dapat dipisahkan dari cairan
bahan yang mengandung melalui filtrasi. Menurut tipenya
radioaktif, seperti sinar alfa, saringan dapat dibedakan menjadi
beta dan gamma. tiga yaitu (Kusnaedi, 2006) :
1. Singgle medium yaitu
saringan untuk menyaring air yang
Proses Pengolahan Air Baku mengandung
padatan dengan ukuran seragam.
Pada umumnya instalasi pengolahan
2. Dual medium yaitu saringan
air minum merupakan suatu sistem
yang menyaring air limbah
yang mengkombinasikan proses
yang didominasi oleh ukuran
filtrasi, sedimentasi, koagulasi, dan
pemadatan.
mikro biologi. Tujuan dari sistem
3. Three medium yaitu saringan
pengolahan air minum yang sesuai
yang menyaring air limbah
dengan standar kualitas kuantitas dan
yang mengandung ukuran
kontinuitas. Tingkat pengolahan air
padatan dengan ukuran
tergantung pada karakteristik sumber
beragam.
air baku yang digunakan, sumber air

4
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

Pengendapan tipe 1 adalah


Proses Pengolahan Air Baku pengendapan dari partikel-
Dengan Cara Sedimentasi partikel siskrit yang bukan
Sedimentasi merupakan proses merupakan flok. Contoh dari
pemurnian air dengan cara pengendapan tipe 1 adalah
pengendapan bahan padat yang pengendapan benda pasir,
terdapat dalam air baku. Proses batu halus, dan lainnya bukan
sedimentasi bisa menjadi zat yang merupakan hasil dari
terlarut didalam air baku memiliki flokuasi. Material ini bisanya
masa yang lebih berat dari masa air terbawa oleh pompa air baku
baku. Sehingga dengan sendirinya atau pompa intake.
zat yang terlarut didalam air baku 2. Pengendapan tipe 2
akan mengendap dan terpisah dari (Flocculentsetting)
air. (Sutrisno dkk, 2002) Pengendapan tipe 2 adalah
pengendapan yang
Proses pengendapan ada yang bisa merupakan partikel-pertikel
terjadi langsung tetapi ada pula yang yang berupa flok pada suatu
memerlukan proses pendahuluan spensi. Flok bisa terjadi
seperti koagulasi atau reaksi kimia. karena adanya pencampuran
Prinsip sedimentasi adalah zat-zat koagulasi dengan air
pemisahan bagian padat dengan yang memiliki kadar asam
memanfaatkan gaya gravitasi atau kekeruhan (Turbidity).
sehingga bagian yang padat dan 3. Pengendapan tipe 3 (Zone
memiliki masa yang lebih berat dari Hindred Settling)
air berada didasar kolam Pengendapan ini adalah
pengendapan sedangkan air akan pengendapan dari pertikel
berada diatasnya. Contoh dari dengan kosentrasi sedang,
pemurnian air dengan cara partikel-partikel tersebut
sedimentasi adalah pasir dan batu sangat berdekatan sehingga
kecil yang terangkut kedalam kolam gaya antar partikel mencegah
pengendapan dengan sendirinya akan terjadinya pengendapan dari
tenggelam kedasar kolam dan pertikel sekelilingnya.
terpisah dari air. Begitu juga halnya Partikel-partikel tersebut
dengan pertikel-pertikel lain dengan berada pada posisi yang tetap
masa yang lebih berat dari air yang satu sama lain dan semua
terlarut didalam air baku dengan mengendap dengan kecepatan
sendirinya akan mengalami konstan.
sedimentasi. Sedangkan jika masa 4. Pengendapan tipe 4
suatu benda atau partikel yang (Copression Settling)
terlarut kedalam air baku semakin Pengendapan ini adalah
mendekati dengan masa air maka pengendapan dari pertikel
proses sedimentasi akan semakin yang memiliki kosentrasi
lambat. tinggi dimana partikel saling
Pengendapan dapat dibedakan bersentuhan satu sama
menjadi 4 bagian (Kawamura, 1991 lainnya dan pengendapan
dalam Juliana, 2016) : hanya bisa terjadi dengan
1. Pengendapan tipe 1 adalah cara melakukan kompresi
(Free Settling) terhadap masa tersebut.

5
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

Pengolahan Air Dengan Cara METODE PENELITIAN


Koagulasi
Koagulasi adalah proses pengolahan Lokasi Penelitian
air dengan menggunakan sistem Lokasi Penelitian ini dilakukan di
pengadukan cepat sehingga dapat SPAM Kecamatan Rangsang yang
mereaksikan bahan kimia (koagulan) berada di Desa Wonosari Jalan
secara seragam. Pada dasarnya Sidodadi Kecamatan Rangsang
proses koagulasi dapat dilakukan Kabupaten Kepulauan Meranti.
dengan penambahan bahan kimia Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
kedalam air agar kotoran dalam air pada gambar denah lokasi.
yang berupa padatan tersuspensi,
misalnya zat warna organik, lumpur
halus bakteri dan lain-lain dapat
menggumpal dan cepat mengendap.
Pada proses koagulasi ini yang U
Lokasi
banyak digunakan adalah kapur, SPAM

tawas, dan kaporit. Banyaknya

Jl. Tegal Sari


koagulan tergantung pada jenis dan
kosentrasi ion-ion yang larut dalam

Jl. Sidodadi

Jl.Jend Ahmad Yani


air baku. Untuk mempercepat proses
koagulasi dalam air baku sebaiknya Jl. W
isata Jl. Bandarsah

dilakukan pengadukan dengan mixer

Jl. Sidodadi

Jl. Pramuka
statis maupun rapid mixer (Sutrisno
dkk, 2002). Jl. Utama

Jl. Pramuka
Pengolahan Air Dengan Cara Kantor
Desa
Wonosari
Mikro Biologi.
Upaya memperbaiki mikro biologi
air yang paling konvensional dan
paling sering dilakukan oleh Gambar 4.1 Denah Lokasi
masyarakat banyak adalah dengan Pengolahan SPAM Kecamatan
cara mematikan mikro organisme Rangsang
yang ada didalam air. Proses ini bisa
dilakukan sekaligus dengan proses
koagulasi ataupun praktek sederhana 4.2 Teknik Penelitian
dengan cara mendidihkan air baku Untuk menganalisis dan
mencapai suhu 100 ͦ C. Pengolahan menyelesaikan penelitian ini peneliti
air sangat membutuhakan ketepatan meggunakan metode Observasi dan
dalam pemerosesannya. Semakin Experiment,Peneliti menggumpulkan
komplek keadaan air baku yang akan data-data dilapangan berdasarkan
diolah maka proses pengolahannya hasil tinjauan dilapangan, yaitu
pun semakin teliti dan tepat dalam Data sekunder berupa data laporan
menggunakan alat dan bahan dalam hasil uji laboratorium SPAM
pemurnian air tersebut (Kawamura, Kecamatan Rangsang, serta data
1991 dalam Juliana, 2016). laporan hasil uji laboratorium dinas
kesehatan kota Pekanbaru.

6
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

4.3 Tahapan Penelitian 6. Kesimpulan dan Saran


Tahapan penelitian merupakan Membuat suatu kesimpulan hasil
tahap-tahap yang dilakukan secara akhir analisa dan dapat
berurutan selama berlangsungnya memberikan saran terhadap hasil
penelitian. Tahapan-tahapan ini penelitian.
memberikan gambaran secara garis
besar langkah-langkah pelaksanaan Untuk mengetahui langkah-langkah
penelitian yang akan menuntun pekerjaan dalam penelitian ini
peneliti agar lebih terarah selama digunakan bagan alir penelitian, yang
berjalannya penelitian. Berikut ini dapat dilihat pada Gambar 4.3
adalah tahap-tahap yang dilakukan
selama penelitian, yaitu:
1. Mulai Mulai
2. Persiapan
Dalam pelaksanaan penelitian harus
dengan persiapan yang matang agar
Persiapan
penelitian untuk pembuatan tugas
akhir ini dapat dilakukan secara
benar dan efektif. Adapun persiapan
yang dilakukan dalam penelitian ini Pengumpulan Data
antara lain:
a. Pengurusan surat izin Data hasil uji
pengantar untuk laboraturium
pengumpulan data-data di SPAM
lapangan.
b. Menetapkan waktu dan
Analisa Data
lamanya pelaksanaan survey.
3. Pengumpulan Data 1. Proses pengolahan air SPAM
Pada tahap ini, Data sekunder Kecamatan Rangsang
didapat dari kantor SPAM 2. Perbandingan peraturan terkait
Kecamatan Rangsang yaitu data pengolahan air bersih dan kualitas
mengenai hasil uji kualitas air. air bersih.
4. Analisa Data
Data-data yang telah Hasil dan Pembahsan
dikumpulkan dianalisa dengan
beberapa langkah sebagai
berikut: Kesimpulan
a. Menganalisis proses dan Saran
pengolahan air baku menjadi
air bersih dengan peraturan
Selesai
yang ada.
b. Membandingkan hasil
kualitas air dengan data Gambar 4.2 Bagan Alir Penelitian
laboratorium.

5. Hasil dan Pembahasan


Hasil yang didapat dari tinjauan
pemprosesan sabagai acuan hasil
akhir yang dianalisa.

7
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN pinggir sungai Atlas tersebut. Air


Skema Pemprosesan Air baku baku diambil dari Sungai Atlas ini
(Raw Water) Menjadi Air Bersih dengan menggunakan 2 buah
Untuk proses pengolahan air baku Pompa intake jenis Submersible
menjadi air bersih terdapat banyak dengan kapasitas pemompaan 20
cara untuk melakukan pengolahan air liter/detik. Untuk saat ini pompa
untuk menjadikan suatu air bersih, intake yang berfungsi hanya 1
antara lain, dengan cara Filtrasi, pompa saja, dikarenakan pompa
sedimentasi,koagulasi, mikro biologi intake yang lainnya mengalami
dan lain-lain. kerusakan.
Berikut adalah skema sistem
pengolahan air bersih pada SPAM
Kecamatan Rangsang.

Air Baku

Bangunan Gambar 5.2 Sumber air baku


INTAKE SPAM Kecamatan Rangsang 2

(Dokumentasi Lapangan)

1,3
Air dari sungai Atlas ini kemudian

1,3
di salurkan melalui sistem

1,3
Water Thretment perpipaan menuju bak instalasi

1,3
proses pengolahan air (IPA) untuk
Kapasitas melakukan proses pengolahan.

1,3
B
500.000 Liter Untuk proses penyaluran dari pipa

1,3
intake menuju bak instalasi

20
1,3
pengolahan menggunakan pipa
Galvanis yang berukuran 6 inch.

1,3
C
1,3
Reservoir

Kapasitas 4,3

500.000 Liter
1,3

Gambar 5.1 Skema Pemerosesan 2


Air Bersih SPAM Kecamatan
Rangsang Gambar 5.3 intake air baku
(Dokumentasi Lapangan)
5.2 Raw water Intake (Penyadapan
Air Baku)
Sumber air baku SPAM Kecamatan
Rangsang berasal dari Sungai
Atlas, lokasi intake terletak di

8
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

5.3 Bangunan Water Treatment dengan bahan kimia atau zat


Process (WTP) / Instalasi koagulan sehingga partikel koloid
pengolahan air (IPA) bergabung menjadi gumpalan-
Water Treatment Process (WTP) gumpalan kecil pada air. Pada SPAM
adalah bangunan proses pengolahan Kecamatan Rangsang ini zat
air baku menjadi air bersih, Di dalam Koagulan menggunakan alauminium
bangunan proses pengolahan air sulfate, kaporit, polimer, dan soda
terjadi proses koagulasi, flokulasi, ash. untuk takaran zat-zat Koagulan
sedimentasi, dan proses filtrasi. tersebut yaitu, alauminium sulfate
Setelah mengalami proses-proses 50kg, kaporit 5 kg, polimer 5 ons
tersebut maka barulah terjadinya air dan soda Ash 30 kg untuk takaran
bersih. Pada SPAM Kecamatan sekali produksi per 500.000 liter air,
Rangsang ini untuk proses untuk takaran tersebut berdasarkan
pengolahan air bersih prosesnya jar test yang dilakukan oleh pihak
terjadi di dalam satu bangunan atau SPAM Kecamatan Rangsang.
Bak saja dengan sistem pengaliran
air secara paralel, yang memiliki Air yang keluar dari saluran pada bak
volume bangunan 500 m3. pengumpul akan langsung tercampur
dengan zat koagulan, sebelum air
5.3.1 Bak pengumpul air baku masuk ke bak pengumpul terjadi
Air yang dipompa oleh pompa Intake proses injeksi zat koagulan pada pipa
akan langsung masuk kedalam bak distribusi dari Intake ke bak
pengumpul air baku. Bak pengumpul pengumpul. Proses injeksi zat
air baku ini lebih tinggi 0,5 m dari koagulan tersebut dilakukan dari
ketinggian bangunan Water rumah kimia, pada rumah kimia
treatment proses. inilah zat-zat koagulan tersebut di
proses sebelum di injeksi ke pipa
distribusi tersebut.

Gambar 5.7 Rumah Kimia, Proses


Gambar 5.6 Bak Pengumpul Air pengadukan Zat Koagulan
Baku (Dokumentasi Lapangan)

5.3.2 Bak Koagulasi Untuk proses zat koagulan pada


Bak Koagulasi adalah suatu saat ini tidak dilakukan pada SPAM
wadah yang berfungsi untuk Kecamatan Rangsang ini,
mencampurkan zat koagulan pada dikarenakan bahan-bahan untuk
proses pengolahan air, proses ini proses pembubuhan saat ini tidak
terjadi penstabilan partikel koloid tersedia, pemerintah kabupaten

9
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

kepulauan Meranti saat ini belum gravitasi. Didalam bak sedimentasi


bisa menganggarkan untuk air disaring dengan menggunakan
pembelian bahan kimia tersebut. media saringan yang terbuat dari
asbes.
5.3.3 Bak Flokulasi
Air yang telah mengalami proses
koagulasi akan mengalir ke bak
flokulasi pada proses flokulasi akan
terbentuk gumpalan-gumpalan atau
flok yang semakin banyak.
gumpalan-gumpalan atau flok
tersebut saling mengikat sehingga
dapat dilihat dengan kasat mata pada
air. Akan tetapi pada SPAM Gambar 5.9 Bak Sedimentasi
Kecamatan Rangsang ini belum (Dokumentasi Lapangan)
adanya perubahan bentuk air, hal ini
di karenakan proses koagulasi Seharusnya pada bak sedimentasi ini
sebelumnya tidak berjalan dengan proses perubahan air sudah nampak,
baik, dikarenakan tidak adanya kejernihan air sudah mulai nampak
pembubuhan zat-zat kimia pada jelas pada proses sedimentasi ini,
proses sebelumnya, sedangkan zat- dikarenakan proses sebelumnya tidak
zat kimia itulah yang membantu sesuai maka hasilnya tidak
proses pemisahan air dengan kotoran maksimal. Berikut contoh hasil yang
pada air terebut. untuk proses seharusnya terjadi.
penggolahan yang terdahulu pada
proses ini sudah mulai terlihat
perubahan pada airnya.

Gambar 5.10 Contoh Bak


Sedimentasi
(sumber internet)

5.3.4 Bak Filtrasi


Gambar 5.8 Bak Flokulasi Ini merupakan proses terakhir dari
(Dokumentai Lapangan) proses pengolahan air, Air yang telah
mengalami proses sedimentasi
5.3.3 Bak Sedimentasi merupakan air yang sudah bebas dari
Proses pengolahan air untuk proses gumpalan-gumpalan kasar.
selanjutnya merupakan proses Gumpalan halus yang tak bisa
sedimentasi. Air yang telah diendapkan pada bak sedimentasi
mengalami proses flokulasi akan akan diproses dalam bak filtrasi.
mengalir ke bak sedimentasi. Pada Pada proses akhir filtrasi
bak sedimentasi air akan diendapkan menggunakan kerikil dan batu kuarsa
untuk memisahkan air dengan sebagai media filter agar kotoran
padatan dimana partikel flok akan halus yang tidak dapat mengendap
mengendap karena pengaruh dibak sedimentasi dapat disaring oleh

10
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

media pasir sehingga air yang keluar SPAM Kecamatan Rangsang belum
dari bak benar-benar bersih. melakukan perbaikan hingga saat ini.

5.4 Reservoir
Reservoir adalah bangunan atau bak
yang fungsinya untuk menyimpan
hasil akhir dari pengolahan. Setelah
air melalui tahap-tahap pemerosesan
maka air yang di alirkan menuju bak
Reservoir, untuk bangunan Reservoir
pada SPAM Kecamatan Rangsang
terbuat dari Plat baja. Untuk Gambar 5.12 Pompa distribusi jenis
kapasitas bangunan Reservoir ini Sentrifugal
mampu mampu menampung air (Dokumentasi Lapangan)
berjumlah 500.000 liter. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar
5.8.

Gambar 5.13 Pipa Distribusi


Gambar 5.11 bangunan bak (Dokumentasi Lapangan)
Reservoir
(Dokumentasi Lapangan)

5.5 Proses pengaliran ke 5.6 Kualitas air bersih SPAM


Masyarakat Kecamatan Rangsang
Setelah bak Reservoir terisi dengan Pemeriksaan air yang diproduksi
penuh, maka air siap untuk dialirkan oleh SPAM Kecamatan Rangsang
ke masyarakat atau konsumen, untuk dilakukan oleh petugas laboratorium
proses pengalirannya di bantu SPAM Kecamatan Rangsang dengan
dengan menggunakan pompa cara memeriksa sampel air yang
distribusi, yaitu pompa jenis diproduksi sebelum didistribusikan
Sentrifugal. Pada SPAM Kecamatan kepada masyarakat. Hal ini
Rangsang ini menggunakan 2 pompa dilakukan bertujuan agar air yang
distribusi, untuk kapasitas didistribusikan kepada masyarakat
pengalirannya adalah 20 liter/detik layak untuk digunakan dan telah
dengan menggunakan pipa berukuran memenuhi standar air bersih yang
4 inch dan 2 inch. Untuk saat ini telah ditetapkan oleh Menteri
hanya satu pompa saja yang Kesehatan Republik Indonesia.
beroperasi, dikarenakan pompa yang Untuk saat ini hasil kualitas air pada
lainnya mengalami kerusakan, pihak SPAM Kecamatan Rangsang hanya
dilakukan pemeriksaan pada tahun

11
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

2009 dan air tersebut layak dikatakan Tabel 5.1 laporan hasil uji
sebagai air bersih, tetapi setelah laboratorium (Dinas Kesehatan
beberapa tahun kemudian tidak ada Pekanbaru, 2017)
dilakukan pengujian laboratorium No Hasil Standar Baku Mutu
Parameter Satuan
kembali. Sebagai peneliti . Uji (kadar maksimum)

dikarenakan 8 tahun terakhir tidak 1 2 3 4 5


A. FISIKA
adanya hasil laboratorium terbaru 1
Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau
maka peneliti melakukan uji 2
Kekeruhan
Skala
NTU 5 25
laboratorium dengan membawa 3
Rasa - Asam Tidak Berasa
sampel pengolahan hasil akhir ke 4
Suhu O
C 27,3 Suhu Udara + 3oC
5 Skala
laboratorium Dinas Kesehatan Warna TCU 372 50
6 Jumlah Zat Padat
Pekanbaru UPTD Laboratorium (TDS) mg/l 116 1500
Pemeriksaan Kualitas Air dengan B KIMIA
a. Kimia Anorganik
sampel satu liter hasil akhir 1 1
Besi mg/l 0,414
pengolahannya. 2
Kesadahan (CaCO3) mg/l 7,1 500
Berikut adalah kualitas air saat 3
Khlorida mg/l 1,51 600
4
ini yang dihasilkan oleh SPAM Kromium Valensi mg/l 0,04 0,05
5
Kecamatan Rangsang dengan 6
Mangan mg/l 0,138 0,5
Nitrat Sebagai N mg/l O,11 10
peraturan menteri kesehatan nomor 7
Nitrit Sebagai N mg/l 0,03 1
416 tahun 1990 tentang standar 8
Ph mg/l 3,8 6,5-9,0
kualitas air bersih. 9
Sulfat mg/l 32,21 400
b.Kimia Organik
Dilihat dari hasil laboratorium dapat 1 Zat Organik Sebagai
KMn04 mg/l 15,62 10
di simpulkan bahwa air SPAM c. Mikrobiologi
1 Total Bakteri jlh/100m
Kecamatan Rangsang ini tidak layak Koliform l 109 50
untuk digunakan berdasarkan pada
peraturan Menteri Kesehatan hasil laboratorium pada tahun 2017
Republik Indonesia nomor 416 tahun dapat dilihat pada tabel 5.2
1990 tentang “syarat-syarat dan Tabel 5.2 Perbandingan hasil uji
pengawasan kualitas air” yaitu laboratorium Dinas Kesehatan
mengenai standar kualitas air bersih. Pekanbaru dan SPAM Kecamatan
Untuk hasilnya dapat terlihat dari Rangsang.
hasil laboratorium yang dilakukan
pada tanggal 13 November 2017,
untuk parameternya melebihi kadar
maksimum standar parameter air
bersih yang ditentukan.
Untuk perbandingan hasil
laboratorium pada tahun 2009 dan

12
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

No Parameter Satuan
Hasil Uji
2009
Hasil Uji
2017
Standar Baku Mutu
(kadar Maksimum)
5. Total Bakteri Koliform,
Untuk total bakteri koliform yang
A.FISIKA
1
Bau -
Tidak
Berbau
Tidak
Berbau Tidak Berbau
dihasilkan adalah 109 jlh/100 ml,
2
Kekeruhan
Skala
NTU 1 5 25
unuk kadar maksimun yang
3
Rasa -
Tidak
Berasa Asam Tidak Berasa diperbolehkan adalah 50 jlh/100ml.
4 O
Suhu C 24,4 27,3 Suhu Udara + 3oC
5 Skala

6
Warna
Jumlah Zat Padat
TCU 3 372 50 6. Suhu
(TDS) mg/l 305 116 1500 Untuk suhu air yang dihasilkan
adalah 27,30C, untuk standar yang
B.KIMIA
a.Kimia
Anorganik
1
Besi mg/l 0,8050 0,414 1 diperbolehkan adalah + 30C.
2 Kesadahan
(CaCO3) mg/l 52 7,1 500
3
4
Khlorida mg/l 43,54 1,51 600 Maka dari hasil tersebut kondisi air
Kromium Valensi mg/l 0,0091 0,04 0,05
5
Mangan mg/l 0,0191 0,138 0,5
hasil pengolahan saat ini berdasarkan
6
7
Nitrat Sebagai N mg/l 0,2875 0,11 10 hasil laboratorium (13 November
Nitrit Sebagai N mg/l 0,03 0,03 1
8
Ph mg/l 6,83 3,8 6,5-9,0 2017) pada SPAM Kecamatan
9
Sulfat mg/l 122,44 32,21 400 Rangsang tidak memenuhi
b.Kimia Organik
1 Zat Organik
Sebagai KMn04 mg/l - 15,62 10
persyaratan air bersih, hal tersebut
c. Mikrobiologi
dikarenakan proses pengolahan tidak
1 Total Bakteri
Koliform
jlh/100
ml - 109 50 berjalan dengan sempurna, yaitu
tidak adanya pembubuhan zat
Dilihat dari hasil laboratorium 2009 Koagulan dikarenakan zat Koagulan
dan 2017 didapat hasil uji yang tidak tidak ada untuk saat ini. Dilihat dari
melebihi kadar maksimum adalah hasil uji laboratorium kondisi air
hasil laboratorium pada tahun 2009, SPAM Kecamatan Rangsang pada
dilihat dari hasil uji pada tanggal 13 tahun 2009 juga tidak dapat
November 2017 untuk parameter dikatakan air bersih dikarenakan
yang tidak sesuai dengan standar untuk parameter Suhu Air yang
baku mutu adalah : dihasilkan adalah 24,40C, hasil
1. Rasa ujinya melebihi angka standar baku
untuk rasa yang dihasilkan adalah mutu air bersih yaitu + 30C. Untuk
asam, untuk standarnya tidak berasa. saat ini masyarakat menggunakan air
2. Warna. pengolahan SPAM Kecamatan
Untuk warna yang dihasilkan Rangsang untuk keperluan seperti
adalah 372 TCU, untuk kadar keperluan mencuci pakaian,
maksimum yang peralatan makan, dan mandi. Berikut
diperbolehkan adalah 50 adalah gambar dari hasil pengolahan
TCU. terdahulu dengan hasil pengolahan
3. Ph, sekarang.
Untuk Ph air yang dihasilkan
adalah 3,8 mg/l, untuk
standar yang diperbolehkan
antara 6,5-9,0 mg/l.
4. Zat Organik Sebagai KMn04
Untuk Zat Organik Sebagai
KMn04 yang dihasilkan
adalah 15,62 mg/l, untuk
kadar maksimum yang Gambar 5.14 Hasil pengolahan
diperbolehkan adalah 10 terdahulu
mg/l. (Dokumentasi Lapangan)

13
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

dengan menggunakan bahan


seperti asbes lalu
selanjutnya air mengalir ke
bak filtrasi untuk
memisahkan partikel padat
dan cair dengan
menggunakan bahan pasir,
setelah melalui tahap filtasi
selanjutnya air dialirkan ke
Gambar 5.15 Hasil pengolahan reservoir dan air siap untuk
sekarang didistribusikan kepada
(Dokumentasi Lapangan) masyarakat.
2. Pada SPAM Kecamatan
KESIMPULAN DAN SARAN Rangsang terdapat beberapa
Kesimpulan masalah, yaitu tidak
Berdasarkan penelitian yang telah tersedianya bahan campuran
dilakukan di SPAM Kecamatan zat-zat koagulan atau bahan
Rangsang Kabupaten Kepulauan kimia dan rusaknya 1
Meranti maka dapat diambil pompa Intake dan 1 pompa
beberapa kesimpulan sebagai berikut. distribusi. terdapat 2 pompa
1. Pengolahan Air bersih pada Intake dan 2 pompa
SPAM Kecamatan distribusi pada SPAM
Rangsang Kabupaten Kecamatan Rangsang, pada
Kepulauan Meranti dimulai saat ini hanya 1 pompa
dari Penyadapan air baku Intake dan 1 pompa
(Raw Water) yang dialirkan distribusi yang beroperasi.
ke Instalasi pengolahan Air 3. Hasil pengolahan air bersih
(IPA) menggunakan satu pada SPAM Kecamatan
unit pompa intake kemudian Rangsang ditinjau dari hasil
rumah kimia yang telah uji Laboratorium pada
menyiapkan zat koagulan tanggal 13 Novembar 2017
berupa Alumunium Sulfate air yang dihasilkan tidak
(𝐴𝐿2 (𝑆𝑂4 )3), Soda Ash, memenuhi standar kualitas
Kaporit dan polimer yang air bersih berdasarkan
sudah diaduk dengan 1000 standar air bersih yang
liter air lalu diinjeksi ke ditetapkan Menteri
bangunan pengolahan air Kesehatan nomor 416 tahun
sehingga bercampur dengan 1990 tentang “syarat-syarat
air baku yang juga diinjeksi dan pengawasan kualitas
kebangunan pengolahan air, air”. Pada tahun 2009 air
selanjutnya air yang telah hasil pengolahannya juga
tercampur dengan zat tidak masuk dalam kategori
koagulan akan mengalami air bersih.
flokulasi pada bak flokulasi,
kemudian air akan mengalir 6.2 Saran
terus pada bak sedimentasi, Setelah mendapatkan hasil
pada bak ini air diendapkan dari pembahasan dan
sehingga air terpisah dengan menyimpulkannya maka dapat
partikel-partikel flok

14
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)

diberikan beberapa saran sebagai Silalahi, 1996. Pengantar Hukum


berikut ini. Dan Sumbar Daya Air di
1. SPAM Kecamatan Indonesia. IKAPI. Bandung
Rangsang Kabupaten
Kepulauan Meranti selaku Soemarto, 1987 Hidrologi Teknik.
pengelola air bersih di Usaha Nasional. Surabaya
Kecamatan Rangsang
Sutrisno,dkk, 2002.Teknologi
sebaikanya dapat
Penyediaan Air Bersih.
mengoptimalkan kinerja
Rineka Cipta. Jakarta
pengolahan air, yaitu
This is an open access article which
mengenai pembubuhan zat means that all content is freely
Koagulan, sebaiknya segera available without charge to the user or
his/her institution. Jurnal Saintis allows the author(s) to
untuk memenuhi kebutuhan hold the copyright without restriction. The copyright in the
zat Koagulan tersebut text of individual articles (including research articles,
supaya proses pengolahan opinion articles, and abstracts) is the property of their
respective authors distributed under the terms of the
berjalan dengan sempurna. Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
2. Bagi penelitian selanjutnya License(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
which permits unrestricted use, distribution, and
dilakukan penelitian yang reproduction in any medium. Users are allowed to read,
menyangkut dengan sitem download, copy, distribute, search, or link to full-text
articles in this journal without asking by giving appropriate
pendistibusian air bersih credit, provide a link to the license, and indicate if changes
kepada masyarakat. were made.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, Air Tanah –
(https://id.wikipedia.org/wiki/
Air tanah), diakses Tanggal
18 Juli 2017
Asdak, 2006. “Permberdayaan
sumber daya air” Tri Media.
Jakarta
Juliana, 2016 “Tinjauan proses
pengolahan Air Baku (Raw
water) menjadi air bersih
pada BPAB Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu”.
Saputri, Afrike Wahyuni, 2011.
“Evaluasi Instalasi
Pengolahan Air Minum
(IPA) Babakan PDAM Tirta
Kerta Raharja Kota
Tangerang”
Sembiring, Deddy H, 2014. “Ptoses
pengolahan air baku menjadi
air bersih pada PDAM
Tirtanadi IPA Deli tua”.

15

Anda mungkin juga menyukai