Harmiyati1
1
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Riau
Jalan Kaharuddin Nasution No. 113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru 28284
ABSTRAK
Di kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Masyarakat Kecamatan Rangsang
pada umumnya menggunakan air hujan dan air Sungai sebagai kebutuhan air
bersih sehari-hari, jika pada musim kemarau masyarakat pada umumnya sulit
mendapatkan air bersih. Dengan adanya Sarana penyediaan air bersih yang
dibangun oleh pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu Sarana
Penyediaan Air Minum (SPAM) ini sangat membantu dalam memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat. Dilihat secara warna, air bersih yang di produksi
oleh SPAM Kecamatan Rangsang berwarna kecoklatan, dilihat dari segi warna
hampir sama dengan air baku SPAM Kecamatan Rangsang tersebut.
Pada SPAM Kecamatan Rangsang ini proses pengolahan air bersih menggunakan
metode koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi. Peneliti mencoba meninjau
apakah proses-proses pengolahannya telah sesuai dengan metode yang telah di
terapkan, mengetahui kualitas air bersih yang dihasilkan serta mengetahui
masalah-masalah yang terdapat pada SPAM Kecamatan Rangsang tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk pemprosesan air bersih adanya proses
yang tidak dilakukan yaitu tidak dilakukan pembubuhan zat Koagulan, hal
tersebut dikarenakan zat-zat Koagulan yang ada di SPAM Kecamatan Rangsang
tidak tersedia untuk saat ini. Untuk kualitas air bersih yang di produksi SPAM
Kecamatan Rangsang tidak memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan
peraturan menteri kesehatan nomor 416 tahun 1990 tentang “syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air” yaitu air bersih sesuai dengan hasil uji laboratorium
dinas kesahatan kota pekanbaru pada tanggal 13 November 2017, serta terdapat
beberapa alat yang tidak beroperasi, yaitu rusaknya 1 buah pompa Intake dan 1
buah pompa distribusi
2
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
3
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
suhu udara atau kurang lebih baku yang digunakan berasal dari air
25 ͦ c, dan apabila terjadi permukaan, air permukaan
perbedaan maka batas yang cenderung memiliki kekeruhan yang
diperbolehkan adalah 25 ͦ c ± cukup tinggi dan adanya
3o ͦ c. kemungkinan terkontaminasi
2. Syarat-syarat kimia mikroba yang lebih besar. Untuk
Air bersih tidak boleh pengolahan air baku yang berasal
mengandung bahan-bahan dari permukaan ini, unit filtrasi
kimia dalam jumlah yang hampir selalu diperlukan (Kusnaedi,
melampaui batas. Beberapa 2006 ).
persyaratan kimia antara lain
adalah : pH, total solid, zat Proses Pengolahan Air Dengan
organik, CO₂ agresif, Cara Filtrasi
kesadahan, kalsium (Ca), besi Penyaringan merupakan proses
(Fe), mangan (Mn), tembaga pemisahan antara padatan atau koloid
(Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), dengan cairan. Proses penyaringan
nitrit, flourida (F), serta logam merupakan proses awal (primary
berat. treatment). Bahan padatan pada
3. Syarat-syarat bakteriologis dan umumnya dapat dilihat secara
mikrobiologis. langsung seperti potongan kayu
Air bersih tidak boleh potongan benda-benda lainnya.
mengandung kuman patogen Bahan padatan dapat disaring secara
dan parasitik yang kasar atau sedang melalui proses
mengganggu kesehatan. awal (primary treatmen). Apabila air
Persyaratan bakteriologis ini baku yang akan disaring berupa air
ditandai dengan tidak adanya yang mengandung butiran halus atau
bakteri E coli atau Fecal coli bahan-bahan yang larut maka
dalam air. sebelum proses penyaringan
4. Syarat-syarat radiologis sebaiknya dilakukan proses
Persyaratan radiologis koagulasi atau netralisasi terlebih
mensyaratkan bahwa air bersih dahulu yang menghasilkan endapan.
tidak boleh mengandung zat Dengan demikian bahan-bahan
yang menghasilkan bahan- tersebut dapat dipisahkan dari cairan
bahan yang mengandung melalui filtrasi. Menurut tipenya
radioaktif, seperti sinar alfa, saringan dapat dibedakan menjadi
beta dan gamma. tiga yaitu (Kusnaedi, 2006) :
1. Singgle medium yaitu
saringan untuk menyaring air yang
Proses Pengolahan Air Baku mengandung
padatan dengan ukuran seragam.
Pada umumnya instalasi pengolahan
2. Dual medium yaitu saringan
air minum merupakan suatu sistem
yang menyaring air limbah
yang mengkombinasikan proses
yang didominasi oleh ukuran
filtrasi, sedimentasi, koagulasi, dan
pemadatan.
mikro biologi. Tujuan dari sistem
3. Three medium yaitu saringan
pengolahan air minum yang sesuai
yang menyaring air limbah
dengan standar kualitas kuantitas dan
yang mengandung ukuran
kontinuitas. Tingkat pengolahan air
padatan dengan ukuran
tergantung pada karakteristik sumber
beragam.
air baku yang digunakan, sumber air
4
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
5
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
Jl. Sidodadi
Jl. Sidodadi
Jl. Pramuka
statis maupun rapid mixer (Sutrisno
dkk, 2002). Jl. Utama
Jl. Pramuka
Pengolahan Air Dengan Cara Kantor
Desa
Wonosari
Mikro Biologi.
Upaya memperbaiki mikro biologi
air yang paling konvensional dan
paling sering dilakukan oleh Gambar 4.1 Denah Lokasi
masyarakat banyak adalah dengan Pengolahan SPAM Kecamatan
cara mematikan mikro organisme Rangsang
yang ada didalam air. Proses ini bisa
dilakukan sekaligus dengan proses
koagulasi ataupun praktek sederhana 4.2 Teknik Penelitian
dengan cara mendidihkan air baku Untuk menganalisis dan
mencapai suhu 100 ͦ C. Pengolahan menyelesaikan penelitian ini peneliti
air sangat membutuhakan ketepatan meggunakan metode Observasi dan
dalam pemerosesannya. Semakin Experiment,Peneliti menggumpulkan
komplek keadaan air baku yang akan data-data dilapangan berdasarkan
diolah maka proses pengolahannya hasil tinjauan dilapangan, yaitu
pun semakin teliti dan tepat dalam Data sekunder berupa data laporan
menggunakan alat dan bahan dalam hasil uji laboratorium SPAM
pemurnian air tersebut (Kawamura, Kecamatan Rangsang, serta data
1991 dalam Juliana, 2016). laporan hasil uji laboratorium dinas
kesehatan kota Pekanbaru.
6
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
7
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
Air Baku
(Dokumentasi Lapangan)
1,3
Air dari sungai Atlas ini kemudian
1,3
di salurkan melalui sistem
1,3
Water Thretment perpipaan menuju bak instalasi
1,3
proses pengolahan air (IPA) untuk
Kapasitas melakukan proses pengolahan.
1,3
B
500.000 Liter Untuk proses penyaluran dari pipa
1,3
intake menuju bak instalasi
20
1,3
pengolahan menggunakan pipa
Galvanis yang berukuran 6 inch.
1,3
C
1,3
Reservoir
Kapasitas 4,3
500.000 Liter
1,3
8
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
9
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
10
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
media pasir sehingga air yang keluar SPAM Kecamatan Rangsang belum
dari bak benar-benar bersih. melakukan perbaikan hingga saat ini.
5.4 Reservoir
Reservoir adalah bangunan atau bak
yang fungsinya untuk menyimpan
hasil akhir dari pengolahan. Setelah
air melalui tahap-tahap pemerosesan
maka air yang di alirkan menuju bak
Reservoir, untuk bangunan Reservoir
pada SPAM Kecamatan Rangsang
terbuat dari Plat baja. Untuk Gambar 5.12 Pompa distribusi jenis
kapasitas bangunan Reservoir ini Sentrifugal
mampu mampu menampung air (Dokumentasi Lapangan)
berjumlah 500.000 liter. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar
5.8.
11
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
2009 dan air tersebut layak dikatakan Tabel 5.1 laporan hasil uji
sebagai air bersih, tetapi setelah laboratorium (Dinas Kesehatan
beberapa tahun kemudian tidak ada Pekanbaru, 2017)
dilakukan pengujian laboratorium No Hasil Standar Baku Mutu
Parameter Satuan
kembali. Sebagai peneliti . Uji (kadar maksimum)
12
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
No Parameter Satuan
Hasil Uji
2009
Hasil Uji
2017
Standar Baku Mutu
(kadar Maksimum)
5. Total Bakteri Koliform,
Untuk total bakteri koliform yang
A.FISIKA
1
Bau -
Tidak
Berbau
Tidak
Berbau Tidak Berbau
dihasilkan adalah 109 jlh/100 ml,
2
Kekeruhan
Skala
NTU 1 5 25
unuk kadar maksimun yang
3
Rasa -
Tidak
Berasa Asam Tidak Berasa diperbolehkan adalah 50 jlh/100ml.
4 O
Suhu C 24,4 27,3 Suhu Udara + 3oC
5 Skala
6
Warna
Jumlah Zat Padat
TCU 3 372 50 6. Suhu
(TDS) mg/l 305 116 1500 Untuk suhu air yang dihasilkan
adalah 27,30C, untuk standar yang
B.KIMIA
a.Kimia
Anorganik
1
Besi mg/l 0,8050 0,414 1 diperbolehkan adalah + 30C.
2 Kesadahan
(CaCO3) mg/l 52 7,1 500
3
4
Khlorida mg/l 43,54 1,51 600 Maka dari hasil tersebut kondisi air
Kromium Valensi mg/l 0,0091 0,04 0,05
5
Mangan mg/l 0,0191 0,138 0,5
hasil pengolahan saat ini berdasarkan
6
7
Nitrat Sebagai N mg/l 0,2875 0,11 10 hasil laboratorium (13 November
Nitrit Sebagai N mg/l 0,03 0,03 1
8
Ph mg/l 6,83 3,8 6,5-9,0 2017) pada SPAM Kecamatan
9
Sulfat mg/l 122,44 32,21 400 Rangsang tidak memenuhi
b.Kimia Organik
1 Zat Organik
Sebagai KMn04 mg/l - 15,62 10
persyaratan air bersih, hal tersebut
c. Mikrobiologi
dikarenakan proses pengolahan tidak
1 Total Bakteri
Koliform
jlh/100
ml - 109 50 berjalan dengan sempurna, yaitu
tidak adanya pembubuhan zat
Dilihat dari hasil laboratorium 2009 Koagulan dikarenakan zat Koagulan
dan 2017 didapat hasil uji yang tidak tidak ada untuk saat ini. Dilihat dari
melebihi kadar maksimum adalah hasil uji laboratorium kondisi air
hasil laboratorium pada tahun 2009, SPAM Kecamatan Rangsang pada
dilihat dari hasil uji pada tanggal 13 tahun 2009 juga tidak dapat
November 2017 untuk parameter dikatakan air bersih dikarenakan
yang tidak sesuai dengan standar untuk parameter Suhu Air yang
baku mutu adalah : dihasilkan adalah 24,40C, hasil
1. Rasa ujinya melebihi angka standar baku
untuk rasa yang dihasilkan adalah mutu air bersih yaitu + 30C. Untuk
asam, untuk standarnya tidak berasa. saat ini masyarakat menggunakan air
2. Warna. pengolahan SPAM Kecamatan
Untuk warna yang dihasilkan Rangsang untuk keperluan seperti
adalah 372 TCU, untuk kadar keperluan mencuci pakaian,
maksimum yang peralatan makan, dan mandi. Berikut
diperbolehkan adalah 50 adalah gambar dari hasil pengolahan
TCU. terdahulu dengan hasil pengolahan
3. Ph, sekarang.
Untuk Ph air yang dihasilkan
adalah 3,8 mg/l, untuk
standar yang diperbolehkan
antara 6,5-9,0 mg/l.
4. Zat Organik Sebagai KMn04
Untuk Zat Organik Sebagai
KMn04 yang dihasilkan
adalah 15,62 mg/l, untuk
kadar maksimum yang Gambar 5.14 Hasil pengolahan
diperbolehkan adalah 10 terdahulu
mg/l. (Dokumentasi Lapangan)
13
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018
14
Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih (Harmiyati)
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, Air Tanah –
(https://id.wikipedia.org/wiki/
Air tanah), diakses Tanggal
18 Juli 2017
Asdak, 2006. “Permberdayaan
sumber daya air” Tri Media.
Jakarta
Juliana, 2016 “Tinjauan proses
pengolahan Air Baku (Raw
water) menjadi air bersih
pada BPAB Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu”.
Saputri, Afrike Wahyuni, 2011.
“Evaluasi Instalasi
Pengolahan Air Minum
(IPA) Babakan PDAM Tirta
Kerta Raharja Kota
Tangerang”
Sembiring, Deddy H, 2014. “Ptoses
pengolahan air baku menjadi
air bersih pada PDAM
Tirtanadi IPA Deli tua”.
15