Andre Nurrohman
XI IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BATAM
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
laporan ini yang membahas tentang observasi air bersih. Kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah
membantu penyelesaian hasil laporan ini.
Semua orang dan setiap hari kita memerlukan air, untuk minum, mandi, mencuci atau bahkan dijual. Tanggal 6 Juni,
SMAN 4 Batam melakukan observasi air bersih yang bertujuan agar kita dapat menghemat pemakaian air bersih dan
mengetahui bagaimana cara mengolah air yang belum bisa di pakai(keruh) sampai yang bisa dibuat minum. Oleh karena itu,
saya membuat laporan ini dikarenakan tugas dan tujuan saya ingin memberitahukan kepada para pembaca untuk belajar
mengenai pengolahan air bersih.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa tiada manusia yang sempurna, layaknya kami yang telah menyusun laporan ini,
tentu tidak luput dari segala kesalahan. Maka, kami sangat mengharapkan kebesaran hati para pembaca untuk bisa
memaafkan. Kritik dan saran para pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga dengan
adanya laporan ini dapat memberi inspirasi bagi para pembaca. Sehingga air bersih menjadi bahan pokok semua makhluk dapat
di daur ulang dan tidak menjadi masalah bagi yang membutuhkan. Kami juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dari pihak
pemerintah sehingga air bersih dapat di pakai kepada semua manusia di bumi ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam penunjang pembelajaran serta menambah wawasan pembaca
sehingga pembaca pun mampu mengembangkan air bersih dengan mudah dan aman.
Batam, 6 Juni 2012
Tim Penulis
Page 2
LATAR BELAKANG
Air pada awal mulanya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Namun, pada masa sekarang ini banyak
permasalahan yang muncul karena keterbatasan air dari segi kuantitas maupun kualitas air sebagai air bersih. Hal itu
dikarenakan sumber daya alam yang jumlahnya tidak bertambah namun penggunaannya yang semakin bertambah banyak.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menghadapi krisis air bersih. Sejumlah kota besar di Indonesia
menghadapi krisis air baku atau air bersih dalam beberapa tahun mendatang. Kota-kota besar itu diantaranya Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Makassar, Balikpapan termasuk Batam. Swastanisasi dan perubahan cara
pandang masyarakat terhadap air, dianggap sebuah upaya untuk melestarikan air dan memperpanjang daya gunanya.
Krisis air bersih di perkotaan umumnya berbentuk tercemarnya sungai-sungai oleh limbah rumah tangga dan
industri. Padahal air sungai itu dijadikan bahan baku pengolahan air kotor oleh Perusahaan Air Minum (PAM) menjadi air
bersih dan ATB yang menjadi pabrik penghasil air bersih di Batam. Dalam hal ini, peran dari PAM dan ATB sangatlah penting
karena pemenuhan akan kebutuhan air bersih masyarakat sangt bergantung pada kinerja dari PAM dan ATB. Semakin
tercemar air baku yang ada, semakin mahal biaya pengolahannya.
Di antara banyak hal yang harus dibiayai oleh PAM dan ATB dalam kegiatan proses produksi dan distribusi air kepada
para pelanggan, proses pengolahan air paling banyak membutuhkan biaya operasional. Situasi ini memaksa masyarakat
membayar lebih mahal air bersih yang mereka gunakan. Seiring kemajuan dan kemampuan mengoperasionalkan peralatan dan
mesin mutakhir, PAM dan ATB dalam melakukan proses pengolahan air menggunakan teknik pengolahan lengkap yang secara
garis besar terdiri dari intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan klorinasi. Pengolahan lengkap tersebut
diberlakukan pada air baku yang berasal dari air permukaan atau sungai dan laut
.
Page 3
Page 4
Untuk WTP atau Water Treatment Plantation , ATB memiliki 6 WTP yang ada di Kota Batam.
Diurutkan dari yang terkecil:
1. WTP Baloi
2. WTP Nongsa
3. WTP Sungai Harapan
4. WTP Sei Ladi
5. WTP Mukakuning
6. WTP Duriangkang (3000 L/det)
Untuk IPA (Instalasi Pengolahan Air minum) sendiri ATB memiliki 7 IPA yang kami ambil datanya sebagai berikut:
Kapasitas Produksi : 3535 L/det
Produksi Saat Ini : 2626 L/det
Kehilangan Air
: 3.86%
Jumlah Staf
: 79 Orang
Namun, PT.ADHYA TIRTA BATAM yang diberikan hak untuk melayani air bersih untuk Kota Batam ini hanya dapat
beroperasi hingga 2020 saja. Selanjutnya akan digantikan oleh perusahaan swasta sekelas ATB lainnya.
Page 5
KSEKILAS
ehadiran SMA Negeri 4 Batam ditengah derap pembangunan ini, tidak hanya sekedar tampil dalam peran etalase pendidikan
saja. Juli 2011, sembilan tahun sudah dah perjalanan SMA Negeri 4 Batam. Dalam perjalanannya telah beberapa kali mengukir
prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Jujur saja, SMA Negeri 4 Batam di usianya yang masih muda,
memang belum bisa berbuat (berprestasi) banyak di bidang akademik, akan tetapi SMA Negeri 4 Batam disegani di bidang
non akademik. Prestasi demi prestasi-pun diraih mulai dari Kecamatan, Kota, Nasional bahkan sampai ke ajang Internasional.
Page 6
Air Baku
Bangu
Pre
nan
Chlorin
Pompa
Intake
e
Intake
Kapur/So
daTawas
Ash
Ruang
Kimia
Polymer
Filtrasi
Post Chlorine
Disinfeksi
Sistem
Klorin
Page 7
Page 8
2. Aerator
Aerator dan Bak Pencampur memiliki kapasitas sampai 500 l/dt. Pada unit ini terjadi beberapa proses pengolahan air.
Aerasi merupakan proses menambahkan kandungan udara pada air dengan tujuan untuk meningkatkan kadar oksigen larut
dalam air sehingga oksigen yang larut tersebut dapat mengoksidasi zat-zat yang dapat mengganggu proses pengolahan air dan
mengganggu kesehatan. Aerator terdiri dari bak pengumpul dan cascade.
TAHAP PRASEDIMENTASI
Untuk sumber air baku yang karakteristik tinggi, butuh bangunan yang bentuknya hanya berupa bak sederhana dan fungsinya
untuk pengendapan partikel2 diskrit dan berat seperti pasir dan lain-lain.
Page 9
3. Tahap koagulasi
Pada proses koagulasi, coagulan dicampur dengan air baku selama beberapa saat hingga merata. Setelah pencampuran
ini, akan terjadi destabilisasi koloid yang ada pada air baku. Koloid yang sudah kehilangan muatannya atau terdestabilisasi
mengalami saling tarik menarik sehingga cenderung untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Faktor yang menentukan
keberhasilan suatu proses koagulasi yaitu jenis koagulan yang digunakan. Pada proses koagulasi ini dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai
partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Kemudian air di beri Al2 ( SO4)3, kaporit,dan CaCo3. Yang berfungsi sebagai
koagulan, dan mengurangi kesadahan. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas,
ataupun dilakukan secara fisik dengan pengadukan.
Page 10
4. Pulsator
Pulsator merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai flokulator dan sedimentasi.
Flokulator
Flok-flok kecil yang sudah terbentuk di koagulator diperbesar disini. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk flok
yaitu kekeruhan pada air baku, tipe dari suspended solids, pH, bahan koagulan yang dipakai, dan lamanya pengadukan.
Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan partikel secara gravitasi setelah endapan terbentuk dari proses koagulasi flokulasi.
Pada bak sedimentasi dilengkapi tube settler yang bertujuan mempercepat proses pengendapan.
Page 11
5. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk
menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan
berbeda. Dilakukan secara grafitasi. Disini adalah proses finishing, yang diperbaiki dari unit ini adalah dikontrol pH-nya lagi,
memastikan untuk suci dari hama bebas bakteri dengan pemberian kembali chlorine. Penyaring yang digunakan adalah rapid
sand filter (filter saringan cepat).
Sand filter jenis ini berupa bak yang beriisi pasir kwarsa yang berfungsi untuk menyaring flok halus dan kotoran lain
yang lolos dari klarifier (clearator). Air yang masuk ke filter ini telah dicampur terlebih dahulu dengan klorin dan
tawas.Media penyaring biasanya lebih dari satu lapisan, yaitu pasir kwarsa dan batu dengan mesh tertentu. Air mengalir ke
bawah melalui media tersebut. Zat-zat padat yang tidak larut akan melekat pada media, sedangkan air yang jernih akan
terkumpul di bagian dasar dan mengalir keluar melalui suatu pipa menuju reservoir
.
Page 12
6. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang telah disaring melalui filter, air ini sudah menjadi
airyang bersih yang siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk kemudian dapat dijadikan air minum.
Page 13
7. Di Alirkan Ke Konsumen
Page 14
KESIMPULAN
Tahapan pengolahan IPA di ATB adalah : intake, praset, koagulasi, flokulasi & sedimentasi, filtrsi, desinfectan, reservoir dan
pendistribusian.
SARAN
Saran yang dapat penulis berikan antara lain :
a) Untuk menilai kualitas dari air PDAM seperti ATB tersebut sudah baik atau tidak tidak dapat dilihat secara visual saja,
namun harus dilakukan analisa terhadap air bersih sehingga air bersih layak dikonsumsi masyarakat.
b) Tahapan aerasi perlu dilakukan untuk minimalisasi kandungan senyawa Fe, Mn dan Kaporit.
Page 15
DAFTAR PUSTAKA
Page 16