4-1
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Lombok Barat dan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 1998/3/KPPS/1998 dengan proposi
pembagian 65% untuk Kabupaten Lombok Barat dan 35% untuk Kota Mataram. Sejarah
akan mencatat PDAM Giri Menang yang pertama di Indonesia dimiliki oleh dua
pemerintahan.
Pelayanan PDAM Giri Menang meliputi dua wilayah administrasi pemerintahan, yaitu ;
wilayah Kota Mataram dan wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Wilayah pelayanan Kota Mataram meliputi 6 kecamatan, yaitu :
Kec. Cakranegara
Kec. Mataram
Kec. Ampenan
Kec. Sandubaya
Kec. Selaparang
Kec. Sekarbela
Sedangkan Wilayah pelayanan Kabupaten Lombok Barat meliputi 3 cabang, yaitu :
Cabang Narmada
Cabang Senggigi
Cabang Utama Gerung
Namun dalam sistem penyediaan air minum PDAM Giri Menang, yang terkoneksi kedalam
satu sistem hanya daerah pelayanan Kota Mataram dan sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat, yang meliputi wilayah pelayanan Lembar, Gerung, Labuapi, Kediri, Kuripan,
Lingsar, Gunungsari dan Batu Layar. Sedanglan untuk Narmada memiliki sistem tersendiri
terpisah dengan sistem pelayanan Kota Mataram.
4-2
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Giri
Menang meliputi wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram, untuk menyuplai
kebutuhan air diwilayah tersebut, PDAM Giri Menang secara umum memiliki 3 Sistem
Penyediaan Air Minum yang memasok kebutuhan air bersih untuk Kota Mataram dan
sebagian wilayah di Kabupaten Lombok Barat. Sistem-sistem tersebut adalah sebagai
berikut :
Sistem Kota Mataram
Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian Utara
Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian selatan
Skema sistem Penyediaan Air Minum Eksisting PDAM Giri Menang khususnya untuk sistem
Kota Mataram, Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dan Sistem Kabupaten
Lombok Barat Barat Bagian selatan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
4-3
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.1
Skema SPAM Eksisting Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara Dan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
4-4
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Untuk pengambilan air yang akan didistribusikan di PDAM Giri Menang secara umum berada
di Kabupaten Lombok Barat yaitu seperti pada lokasi berikut
Tabel 4.1 Data Bangunan Pengambilan (Broncaptering) Air Baku Kabupaten Lombok Barat
4-5
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.2 Peta Lokasi Bangunan Pengambilan (Broncaptering) Air Baku Kabupaten
Lombok Barat
4-6
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Untuk menyimpan air yang akan didistribusikan ke wilayah layanan PDAM Giri Menang yang
berada di Kabupaten Lombok Barat dan Kota MAtaram maka terdapat beberapa Reservoir
yang ada di Kabupaten Lombok Barat seperti Tabel berikut :
Tabel 4.2 Data Bangunan Penampungan (Reservoir) Air Baku Kabupaten Lombok Barat
4-7
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.3 Peta Lokasi Bangunan Penampungan (Reservoir) Air Baku PDAM Giri
Menang
4-8
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4-9
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Bronkaptering Saraswaka
Unit Bronkaptering Mata Air Saraswaka terletak sekitar ± 500 m dari Mata Air
Sarasuta dengan ketinggian +99 m diatas permukaan laut (dpl). Bronkaptering
Saraswaka dibangun sekitar tahun 1971, dengan kapasitas sumber diperkirakan
sebesar ± 100 L/D. Unit Bronkaptering ini berupa bak terbuka dengan dinding dari
konstruksi batu kali setinggi ± 1 m, yang berfungsi sebagai dinding penahan
masuknya limpasan air hujan. Dalam perkembangannya sekitar tahun 2004 pada
bagian atas bronkaptering tersebut dipasang penutup/atap dari seng.
Air dari bronkaptering ini pada awalnya sebagian dialirkan ke bak penampung
Sarasuta II, sebagian lagi langsung ke daerah pelayanan Gunung Sari dan Senggigi.
Akan tetapi saat ini pipa yang menuju bak penampung Sarasuta II sudah di tutup (di
dop), sehingga aliran seluruhnya menuju daerah pelayanan Gunung Sari dan
Senggigi dengan debit pengambilan sebesar 23 L/D.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber, pada tahun 2006 di sekitar lokasi
bronkaptering dibangun 3 unit sumur berbentuk segi empat dengan kedalaman
sekitar 2 m. Dinding Sumur I dan Sumur II terbuat dari pasangan batu kali,
sedangkan Sumur III terbuat dari pasangan bata. Ke tiga sumur tersebut saling
berhubungan satu sama lain. Sumur I berhubungan dengan Sumur II melalui buis
beton Ø 400 mm sepanjang ± 15 m, sedangkan Sumur II berhubungan dengan
Sumur III melalui pipa PVC Ø 200 mm sepanjang ± 10 m. Air dari Sumur I mengalir
ke Sumur II, selanjutnya mengalir ke Sumur III. Dari Sumur III air dialirkan ke
reservoir Bug-Bug melalui pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ± 2500 m. Sistem
pengaliran dari Sumur I hingga reservoir Bug-Bug dilakukan secara gravitasi.
Berdasarkan informasi dari PDAM Mataram yang dimanfaatkan dari mata air
Saraswaka untuk pelayanan Kota Mataram ini sebesar ± 66 L/det.
4 - 10
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 11
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 12
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 13
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.7
Skema Sistem Pengaliran Bronkaptering Mata Air Sarasuta, Sarsawaka Dan BBI (Balai Benih Ikan)
4 - 14
PERENCANAAN SISTEM ZONING
2. Bak Penampung
Dari ketiga unit Bronkaptering tersebut, hanya unit bronkaptering Sarasuta yang airnya di
tampung dalam bak penampung terlebih dahulu sebelum di alirkan ke reservoir. Terdapat
2 unit Bak Penampung yang keduanya terletak dalam komplek unit bronkaptering
Sarasuta kedua bak penampung tersebut adalah sebagai berikut :
Bak penampung sarasuta I
Bak Penampung Sarasuta I dibuat dengan konstruksi pasangan batu kali,
berkapasitas ± 400 m3, yang dibangun sekitar tahun 1971 (bersamaan dengan
pembangunan bronkaptering mata air Sarasuta).
Dari bronkaptering mata air Sarasuta, air dialirkan ke bak penampung Sarasuta I
menggunakan pipa ACP Ø 500 mm dan sisanya menunuju bak penampung Sarasuta
II menggunakan pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ± 30 m. Sistem pengaliran
sepenuhnya dilakukan dengan cara gravitasi.
Adapun Dimensi Bak Penampung Sarasuta I adalah sebagai berikut :
Panjang : 15 m
Lebar : 7,5 m
Tinggi : 1,6 m + 0,5 m tinggi bebas.
Lubang Kontrol (Manhole) : 0,8 m x 0,8 m (3 unit)
Pipa Inlet : ACP Ø 500 mm
Pipa Outlet : ACP Ø 300 mm (ke Res. Bug-Bug)
PVC Ø 300 mm (ke BP Sarasuta II)
GIP Ø 300 mm (di Dopp)
Pipa Peluap (Overflow) : GIP Ø 300 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm (4 unit)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (5 unit)
Bak Penampung Sarasuta I dilengkapi dengan sekat pelimpah. Untuk menurunan
muka air didalam bak, pada sekat pelimpah tersebut telah dibuat 2 buah sekat,
dengan cara membobol dinding pelimpah tersebut. Ukuran masing-masing sekat
ukur tersebut sebagai berikut :
Lebar : 15 m
Tinggi : 0,2 m
Karena sekat ukur tersebut lebih dimaksudkan untuk menurunkan muka air, maka
secara teknis bentuk dan ukurannya tidak memenuhi syarat sebagai alat ukur debit.
4 - 15
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Sedangkan dari unit bronkaptering Saraswaka dan BBI airnya dialirkan langsung ke
reservoir Bug-Bug dan sebagian langsung dialirkan kedaerah pelayanan Senggigi dan
Gunung Sari.
4 - 16
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Skema sistem pengaliran pada Bak Penampung Sarasuta II dapat dilihat pada Gambar
4.10.
4 - 17
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 18
PERENCANAAN SISTEM ZONING
3. Pipa Transmisi
Yang dimaksud dengan pipa transmisi pada sistem penyediaan air minum Mata Air
Sarasuta, Saraswaka dan BBI, adalah pipa yang mengalirkan air minum dari
bronkaptering/bak penampung ke reservoir distribusi. Secara umum pada sistem
penyediaan air minum ini terdapat 2 unit sistem pipa transmisi, yaitu ; Pipa transmisi
Mata Air Sarasuta ke Reservoir Bug-Bug dan Pipa transmisi Mata Air Saraswaka – BBI ke
Reservoir Bug-Bug.
Pipa Transmisi Mata Air Sarasuta ke Reservoir Bug-Bug
Pipa transmisi ini mengalirkan air dari bak penampung Sarasuta I dan II menuju
reservoir Bug-Bug. Terdapat 2 unit pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari
bak penampung mata air Sarasuta menuju reservoir Bug-Bug, yaitu :
Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bak penampung Sarasuta I
menuju reservoir Bug-Bug, menggunakan pipa Steel Ø 300 mm sepanjang ± 400
m dilanjutkan dengan pipa ACP Ø 300 mm sepanjang ± 1.600 m.
Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari Bak Penampung Sarasuta II
menuju reservoir Bug-Bug, menggunakan pipa ACP Ø 150 mm sepanjang ±
2.000 m.
4 - 19
PERENCANAAN SISTEM ZONING
terhadap pipa transmisi ini. Pipa yang digunakan adalah pipa PVC Ø 300 mm
sepanjang ± 100 m.
4. Reservoir Distribusi
Air dari Bronkaptering Saraswaka dan BBI serta dari Bak Penampung Sarasuta I dan II
dialirkan ke reservoir Bug-Bug yang terletak di Desa Petelukan Indah Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat, berada pada elevasi +75 m di atas permukaan air laut (dpl).
Di lokasi ini terdapat 2 unit reservoir yang letaknya berdampingan, yaitu reservoir Bug-
Bug I yang dibangun pada tahun 1978 dan reservoir Bug-Bug II yang dibangun pada
tahun 1992. Reservoir Bug-Bug I berkapasitas 500 M 3, sedangkan reservoir Bug-Bug II
berkapasitas 800 M3. Keduanya terbuat dari konstuksi beton bertulang yang saling
berhubungan satu sama lain melalui pipa balancing GIP Ø 250 mm.
Adapun Dimensi Reservoir Bug-Bug I adalah sbb :
Panjang : 15 m
Lebar : 12 m
Tinggi : 3,75 m
Pipa Inlet : ACP Ø 300 mm (dari bak penampung Sarasuta I)
PVC Ø 300 mm (dari MA. Saraswaka dan Bronk. BBI)
Pipa Outlet : ACP Ø 300 mm
Pipa Balancing : GIP Ø 250 mm
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 300 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm
4 - 20
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Reservoir Bug-Bug
4 - 21
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.14.
Skema Sistem Pengaliran Pada Reservoir Bug-Bug
5. Desinfeksi
Untuk menjamin agar air yang didistribusikan ke konsumen memenuhi standar
kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan 907/Menkes/SK/VII/2002, maka
PDAM melakukan proses desinfeksi.
Secara umum proses desinfeksi yang dilakukan pada sistem penyediaan air minum kota
Mataram terdiri dari 2 jenis, yaitu dengan gas chlor dan pembubuhan kaporit.
Pembubuhan kaporit biasanya dilakukan pada kondisi darurat yaitu jika stock gas chlor
sudah habis. Proses desinfeksi pada sistem Mata Air Sarasuta, Saraswaka dan BBI ini
dilakukan pada lokasi sebagai berikut :
Bak penampung Sarasuta I
Pada bak penampung Sarasuta I, proses desinfeksi dilakukan dengan cara
menyuntikan (injection) gas chlor dari ruang desinfeksi terhadap pipa outlet bak
penampung Sarasuta I.
Bak penampung Sarasuta II
Proses desinfeksi pada bak penampung Sarsuta II menggunakan gas chlor dan kaporit
(jika cadangan gas chlor habis). Agar terjadi pencampuran antara desinfektan dengan
4 - 22
PERENCANAAN SISTEM ZONING
air secara merata, pembubuhan dilakukan pada lokasi inlet bak penampung. Lokasi
ruang desinfeksi berada ± 2 m di samping bak penampung Sarsuta II.
Dimensi Ruang Desinfeksi adalah sebagai berikut :
Panjang : 3,5 m
Lebar : 3,5 m
Tinggi :6m
Spesifikasi dari Tabung Gas Chlor yang digunakan adalah sebagai berikut :
DOT – 4 BW390 CHLORINE
WC. 84 LTS
TP.780 PSI
TW. 45 KGS
REGULATOR/CAPITAL CONTROLERS. ADVANCE SERIES 200
Bronkaptering Saraswaka
Proses desinfeksi pada bronkaptering Saraswaka, menggunakan kaporit. Lokasi
pembubuhan kaporit dilakukan pada unit bronkaptering, menggunakan tangki plastik
berukuran ± 100 L. Proses pengadukan dilakukan secara manual.
4 - 23
PERENCANAAN SISTEM ZONING
6. Pipa Distribusi
Jaringan pipa distribusi pada sistem penyediaan air minum Kota Mataram Jaringan pipa
distribusi yang ada terdiri dari pipa Ø 450 mm sampai dengan Ø 25 mm. Berdasarkan
data PDAM Giri Menang sampai dengan Mei 2014, panjang keseluruhan pipa distribusi
(tanpa menyebutkan jenis pipa) untuk Kota Mataram mencapai ± 1084279 m, dengan
rincian sebagai berikut :
No Dimensi Pipa Panjang (Km)
1 450 12.60
2 400 12.33
3 350 2.58
4 300 35.78
5 250 31.98
6 200 64.43
7 150 59.98
8 100 100.20
9 75 104.39
10 62.5 62.36
11 50 201.94
12 37.5 286.06
13 25 108.31
14 12.5 1.35
Jaringan pipa distribusi sistem penyediaan air minum kota Mataram selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 4.16.
4 - 24
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.16
Jaringan Pipa Distribusi Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mataram
4 - 25
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 26
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Bronkaptering Ranget II
Bronkaptering Ranget II lokasinya berada sekitar ± 2,5 m dari lokasi bak penampung
Ranget I. Dibangun pada tahun 1996 (ADB) dengan konstruksi beton bertulang.
Bronkaptering Ranget II terdiri dari 3 kompartemen, dimana masing-masing
kompartemen berfungsi sebagai bak penampung, bak pelimpah dan ruang valve. Air
dari Bronkaptering Ranget II sebagian dialirkan dialirkan ke Bronkaptering Ranget
III / Sumuran PDAM dan sebagian lagi langsung di alirkan secara gravitasi menuju
reservoir Telaga Sari.
4 - 27
PERENCANAAN SISTEM ZONING
2. Bak Penampung
Air dari bronkaptering I terlebih dahulu terkumpul dalam bak penampung sebelum
dialirkan ke reservoir Telaga Sari. Sedangkan air Bronkaptering Ranget II dan III
langsung dialirkan ke reservoir Telaga Sari.
Bak penampung Ranget I dibangun pada tahun 1992 dengan konstruksi beton bertulang.
Lokasinya berada pada elevasi+209 m diatas permukaaan laut (dpl), berjarak ± 75 m
dari lokasi Bronkaptering Ranget I,
Bak penampung Ranget I terdiri dari 3 kompartemen, dimana masing-masing
kompartemen berfungsi sebagai bak penampung, bak pelimpah dan ruang valve.
Adapun Dimensi Bak Penampung Ranget I adalah sebagai berikut :
Panjang : 10 m
Lebar :7m
Dalam :5m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (3 unit)
Pipa Inlet : Steel Ø 400 mm (2 unit)
Pipa Outlet : Steel Ø 400 mm (ke res. Telaga Sari)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit).
Untuk mengatur keseimbangan kebutuhan air pada saat terjadi fluktuasi pemakaian air di
daerah pelayanan, maka air dari Bak Penampung Ranget I, Bronkaptering Ranget II dan
Bronkaptering Ranget III (Sumuran PDAM), terlebih dahulu ditampung didalam Reservoir
Telaga Sari sebelum didistribusikan ke daerah pelayanan.
Untuk lebih jelasnya mengenai sistem pengaliran mata air Ranget, dapat dilihat pada
Gambar 4.6.
4 - 28
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.18.
Skema Sistem Pengaliaran Mata Air Ranget
4 - 29
PERENCANAAN SISTEM ZONING
3. Pipa Transmisi
Pipa transmisi yang dimaksud adalah Pipa transmisi yang mengalirkan air dari
Bronkaptering Ranget menuju reservoir Telaga Sari. Terdapat 3 unit pipa transmisi yang
mengalirkan air minum dari bronkaptering mata air Ranget menuju reservoir Telaga Sari,
yaitu :
Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bak penampung Ranget I menuju
reservoir Telaga Sari menggunakan pipa Steel Ø 400 mm sepanjang ± 7.700 m.
Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bronkaptering Ranget II
menuju reservoir Telaga Sari menggunakan pipa steel Ø 450 mm sepanjang ± 5.350
m, dilanjutkan dengan pipa PVC Ø 450 mm sepanjang ± 2.020 m, kemudian
diperkecil dengan pipa PVC Ø 400 mm sepanjang ± 320 m.
Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bronkaptering Ranget III /
Sumuran PDAM menuju reservoir Telaga Sari menggunakan pipa PVC Ø 400 mm
sepanjang ± 1.980 m, kemudian diperkecil dengan pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ±
5.700 m.
4. Reservoir Distribusi
Untuk mengatur keseimbangan kebutuhan air pada saat terjadi fluktuasi pemakaian air
di daerah pelayanan, maka air dari Bronkaptering dan Bak Penampung Ranget
ditampung terlebih dahulu didalam reservoir sebelum didistribusikan ke daerah
pelayanan.
4 - 30
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Pada sistem Telaga Sari, air dari Bronkaptering dan Bak Penampung Ranget dialirkan
menuju reservoir distribusi Telaga Sari.
Reservoir Telaga Sari terletak di Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat, berada pada elevasi +112 m di atas permukaan air laut (dpl). Di lokasi ini terdapat
3 unit reservoir yang letaknya berdampingan, yaitu reservoir Telaga Sari I yang dibangun
pada tahun 1991, reservoir Telaga Sari II dan reservoir Telaga Sari III yang dibangun
pada tahun 1995. Ketiga reservoir ini mempunyai bentuk dan kapasitas yang sama yaitu
berbentuk segi empat dengan kapasitas 1.800 M 3. Dari ketiga unit reservoir tersebut,
hanya 2 unit yang digunakan, yaitu reservoir Telaga Sari I dan Telaga Sari II, sedangkan
reservoir Telaga Sari III tidak digunakan karena kapasitas penampungan dengan
menggunakan 2 unit reservoir sudah mencukupi, bahkan jika menggunakan 3 unit
reservoir, muka air di dalam reservoir menjadi terlalu rendah.
Adapun Dimensi Reservoir Telaga Sari I, II dan III adalah sbb :
Panjang : 28 m
Lebar : 28 m
Tinggi : 3m
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari I adalah sbb :
Pipa Inlet : Steel Ø 400 mm (dari bak penampung Ranget I)
Pipa Outlet : PVC Ø 400 mm (pelayanan Kota Mataram)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari II adalah sbb :
Pipa Inlet : PVC Ø 400 mm (dari bak bronkaptering Ranget II)
PVC Ø 300 mm (dari bak bronkap. Ranget III)
Pipa Outlet : PVC Ø 450 mm (pelayanan Gerung, Kediri & Lembar)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari III adalah sbb :
Pipa Inlet : PVC Ø 300 mm (di tutup)
: PVC Ø 400 mm (di tutup)
Pipa Outlet : PVC Ø 450 mm (ditutup)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm
4 - 31
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Reservoir Telaga Sari mendapat pasokan air dari bronkaptering mata air Ranget sebesar
528 L/D. Air dari reservoir Telaga Sari selanjutnya dialirkan secara gravitasi ke daerah
pelayanan Kota Mataram dan sebagian ke wilayah kabupaten Lombok Barat. Dari debit
tersebut sekitar ± 438 L/D didistribusikan untuk daerah pelayanan Kota Mataram dan
sekitar ± 90 L/D untuk daerah Pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
(Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kediri dan
Kecamatan Labuapi)..
Lokasi tapping pembagian debit antara Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat
Bagian Selatan berada didaerah Dasan Tereng Kecamatan Narmada. Selengkapnya
mengenai sistem pengaliran pada reservoir Telaga Sari dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Reservoir Telaga
4 - 32
PERENCANAAN SISTEM ZONING
5. Desinfeksi
Proses desinfeksi pada sistem Reservoir Telaga Sari dilakukan pada unit Reservoir Telaga
Sari I, Reservoir Telaga Sari II dan Reservoir Telaga Sari III, menggunakan gas chlor
dan kaporit (jika cadangan gas chlor habis). Agar terjadi pencampuran antara
desinfektan dengan air secara merata, pembubuhan dilakukan pada lokasi inlet reservoir.
Unit desinfeksi terdapat di dalam ruang operasi, berada di atas bangunan reservoir.
Distribusi air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
dipasok dari Reservoir Telaga Sari yang terletak di Desa Lembua Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat. Reservoir Telaga Sari terdiri dari 3 unit reservoir dengan
kapasitas masing-masing reservoir sebesar 1800 M 3, dari tiga unit reservoir tersebut, hanya
dua unit yang digunakan.
Menurut keterangan dari PDAM Menang Mataram, reservoir tersebut mendapat pasokan air
dari Bronkaptering Ranget sebesar 528 L/D yang terbagi kedalam 2 unit reservoir. Kedua
unit reservoir tersebut mendistribusikan air untuk pelayanan Kota Mataram dan Kabupaten
Lombok Barat Bagian Selatan sebesar 528 L/D dari jumlah debit tersebut 438 L/D
didistribusikan ke Kota Mataram, sisanya sebesar 90 L/D didistribusikan untuk daerah
pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dengan pengaliran secara gravitasi.
Kebutuhan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dipasok tidak secara
langsung dari reservoir Telaga Sari, melainkan melalui tapping dari pipa didtribusi GIP Ø 300
mm untuk pelayanan Kota Mataram. Adapun lokasi tapping pipa tersebut berada di
perempatan jalan menuju daerah Bengkel tepatnya di Desa Dasan Tereng Kecamatan
Narmada yang merupakan wilayah perbatasan disebelah timur antara Kota Mataram dengan
Kabupaten Lombok Barat.
Daerah Pelayanan Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan meliputi 5 Kecamatan,
yaitu : Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kediri dan
Kecamatan Labuapi.
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dapat
dilihat pada Gambar 4.21.
4 - 34
Gambar 4.21
Gambar
Skema sistem penyediaan air minum untuk4.21
Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 35
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 36
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara merupakan sistem
penyediaan air minum dengan sumber air menggunakan mata air yang berasal dari mata air
Sarasuta, Saraswaka dan BBI (Balai Benih Ikan).
Sama halnya dengan sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan,
dilihat dari sistem penyediaan air minum, sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dan
sistem Kota Mataram merupakan satu kesatuan karena menggunakan sumber air yang
sama. Unit-unit sistem yang digunakan sama dengan unit sistem Kota Mataram (sistem
Reservoir Bug-Bug dan Reservoir Telaga Sari) yang membedakan adalah daerah pelayanan,
dimana untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat bagian Utara air minum dipasok
dari mata air Saraswaka dan mata air Ranget. Dikarenakan unit-unit sistem penyediaan air
minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara sama dengan Sistem Kota Mataram (sistem
Reservoir Bug-Bug dan Reservoir Telaga Sari) maka, detail mengenai dimensi dari unit-unit
sistem yang digunakan tidak dijelaskan karena telah dijelaskan sebelumnya pada Sistem
Kota Mataram.
Distribusi air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dipasok
dari mata air Saraswaka (sistem Reservoir Bug-Bug) yang berada di Desa Lingsar Kecamatan
Lingsar Kabupaten Lombok Barat dengan mengalirkan langsung secara gravitasi dari unit
bronkaptering Saraswaka kedaerah pelayanan melalui GIP pipa Ø 150 mm dengan debit
yang dialirkan sebesar 23 L/D. Selain itu, daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat
Bagian Utara mendapat tambahan debit dari mata air Ranget (Sistem Reservoir Telaga Sari)
dengan debit yang dialirkan sebesar 40 L/D. Pengaliran ke daerah pelayanan Kabupaten
Lombok Barat Bagian Utara tidak melalui reservoir terlebih dahulu yang terbagi kedalam dua
lokasi tapping dengan debit masing-masing sekitar 20 L/D.
Adapun Lokasi Tapping pertama dengan debit tapping 20 L/D berokasi disekitar reservoir
Telaga Sari dan lokasi tapping kedua dengan debit tapping 20 L/D berlokasi disekitar daerah
mata air montong.
Selain dari mata air Saraswaka (sistem Reservoir Bug-Bug) dan mata air Ranget (Sistem
Reservoir Telaga Sari), kebutuhan air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok
Barat Bagian Utara khususnya di Kecamatan Gunung Sari di tambah pasokan debit dari
sistem SPL Penimbung.
4.2.3.1. Sistem Pengolahan SPL Penimbung.
Sistem ini merupakan sistem penyediaan air dengan menggunakan air sungai Penimbung
sebagai sumber air baku. Untuk merubah kualitas air sungai sehingga layak dikonsumsi
maka dilakukan pengolahan secara Fisika - Kimia menggunakan unit Saringan Pasir Lambat
(SPL). Sistem ini memiliki kapasitas sebesar 15 L/det, unit-unit sistem SPL penimbung ini
4 - 37
PERENCANAAN SISTEM ZONING
terdiri dari ; Intake, Pipa transmisi air baku, Saringan pasir lambat (SPL), Reservoir distribusi
dan desinfeksi.
1. Intake Air Baku
Lokasi Intake berada di kecamatan Gunung Sari terletak 300 m dari lokasi SPL dengan
elevasi + 80 m dpl. Konstruksi Intake berupa sumuran yang terletak dipinggir sungai
penimbung. Adpaun Dimensi Intake adalah sebagai berikut :
Panjang : 8m
Lebar : 6m
Tinggi : 1,2 m
Pipa Outlet : GIP Ø 200 mm
Air dari unit SPL dialirkan secara gravitasi menuju reservoir berkapasitas 50 m3 yang
berada 20 m dari unit SPL.
4 - 38
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4. Reservoir
Setelah melaui proses filtrasi pada unit SPL, air dialirkan melaui pipa GIP Ø 200 mm
dengan panjang 20 m menuju unit resrvoir dengan kapasitas 50 m 3. Adapun dimensi
reservoir Penimbung adalah sebagai berikut :
Panjang : 3m
Lebar : 3m
Tinggi : 5m
Freeboard : 0,5 m
Air dari reservoir selanjutnya dialirkan kedaerah pelayanan disekitar Kecamatan Gunung
Sari melalui Pipa GIP Ø 200 mm.
5. Desinfeksi
Proses desinfeksi pada sistem SPL Penimbung dilakukan pada unit Reservoir Penimbung
dengan cara menambahkan desinfekatan berupa kaporit ke air bersih yang masuk ke
unit reservoir setelah sebelumnya melalui proses penyaringan di unit SPL .
Penambahan desinfektan dilakukan dengan cara membauat larutan kaporit pada bak
dengan kapasitas 250 Lt yang selanjutnya di campurkan secara gravitasi dengan dosis
tertentu pada air dalam reservoir.
Daerah Pelayanan Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara meliputi 2 Kecamatan,
yaitu : Kecamatan Batu Layar dan Kecamatan Gunung sari.
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dapat
dilihat pada Gambar 4.23.
4 - 39
Gambar 4.23
Gambar
Skema sistem penyediaan air minum 4.23
untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara
PERENCANAAN SISTEM ZONING
4 - 40
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Panjang :4m
Lebar : 2,5 m
Dalam : 1,5 m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit).
Pipa Outlet : HDPE Ø 400 mm (1 unit)
Pipa Ventilasi :-
Dimana broncaptering juga berfungsi sebagai pengumpul yang langsung di alirkan
menuju reservoir Telaga Sari
4 - 42
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Gambar 4.25
Skema sistem penyediaan air minum IKK Narmada
4 - 43
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Bronkaptering
Reservoir
Montong
4 - 44
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Tabel 4.3
Tingkat Pelayanan PDAM Menang Mataram
SISTEM SPAM JUMLAH JUMLAH PENDUDUK TINGKAT
NO. MENURUT PENDUDUK SAMBUNGAN TERLAYANI PELAYANAN
(KECAMATAN/DESA) (Jiwa) (SR) (Jiwa) (%)
1. Kota Mataram 412.770 52.157 263.440 63,82
2. Kab. Lobar Bagian Selatan
Labuapi
Gerung & Kuripan 62.183 6.743 39.385 63,34
Kediri 110.906 5.565 28.005 25,25
Lembar 55.414 3.450 17.295 31,21
45.461 2.2667 11.515 25,33
3. Kab. Lobar Bagian Utara
Gunung Sari
Batu Layar 80.409 6.225 32.205 40,05
46.427 3.564 17.910 38,58
4. Narmada & Lingsar 154.885 4.830 24.780 16
Sumber : PDAM Giri Menang Mataram, 2013
4 - 45
PERENCANAAN SISTEM ZONING
Total kapasitas produksi dari ke sembilan sumber tersebut adalah sebesar ± 1.225 L/det.
Dari total kapasitas produksi tersebut, didistribusikan terhadap daerah pelayanan sebagai
berikut :
Kota Mataram : ± 591 L/det
Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan (Kediri, Labu Api, Gerung, Lembar,
Kuripan) : ± 186 L/det
Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara (Gunung Sari, Batu Layar) : ± 359
L/det
Narmada : ± 30 L/det
Menurut data yang diperoleh dari PDAM Giri Menang Bulan Mei 2014, kapasitas air produksi
2.731.741 M3 sedangkan air yang terjual adalah sebesar 2.097.615 M 3 jumlah kehilangan air
tercatat adalah sebesar 634.126 M3 atau 23.21 %.
Tabel 4.4
Jumlah Air Diproduksi, Air Terjual dan Kehilangan Air Pada Sistem Penyediaan Air
Minum PDAM Giri Menang Bulan Mei Tahun 2014
TAHUN
KETERANGAN
Mei 2014
Jumlah Air Diproduksi (M3) 2.731.741
Jumlah Air Terjual (M3) 2.097.615
Jumlah Kehilangan Air (M3) 634.126
Prosentasi Kehilangan Air (%) 23.21
Sumber : PDAM Giri Menang Mataram, 2014
4 - 46