Anda di halaman 1dari 46

PERENCANAAN SISTEM ZONING

4.1. GAMBARAN UMUM PDAM GIRI MENANG


Keberadaan PDAM Giri Menang diawali dengan pembangunan sistem penyediaan air
bersih di Kota Mataram pada tahun 1973 oleh Direktorat Teknik Penyehatan Departemen PU
yang dibiayai dari APBN dan buyers credit dari Australia. Berdasarkan Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU Nomor : 3/9/KPTS/CK/76 tanggal 20
Desember 1976 dibentuk Badan Pengelola Air Minum (BPAM) dengan jangkauan pelayanan
untuk Kecamatan Cakranegara, diperluas tahun 1978/1979 untuk Kecamatan Mataram dan
Kecamatan Ampenan tahun 1979/1980. Kemudian berdasarkan Surat KPTS Dirjen Cipta
Karya Dept. PU No.37/9/KPTS/CK/1981 tanggal 1 April 1981 BPAM Mataram berubah
menjadi BPAM Lombok Barat. Untuk mengantisipasi rencana penyerahan aset yang dikelola
oleh PBAM kepada Pemerintah Daerah tahun 1980 Bupati Lombok Barat bersama DPRD
Tk. II Lombok Barat menetapkan PERDA Nomor 6 tentang pendirian PDAM Kabupaten
Lombok Barat. Baru pada tahun 1986 sarana, prasarana fasilitas air bersih dikelola oleh
BPAM resmi seluruhnya diserahkan oleh Menteri PU kepada Bupati Lombok Barat melalui
SK Gubernur NTB Nomor 166/KPTS/1986 tanggal 26 April 1986.
Pada tahun 1988 Perda Nomor 6 Tahun 1980 dirubah dan disempurnakan dengan
PERDA Nomor 1 Tahun 1988 tentang pendirian PDAM Kabupaten Lombok Barat.
Berdasarkan UU Nomor 4 tahun 1993 tanggal 26 Juli 1993 tentang pembentukan Kota
Mataram, tonggak sejarah awal berpisahnya Kabupaten Lombok Barat dengan Kota
Mataram sekaligus konsekuensi pembagian aset. Menyadari dan berpedoman pada Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1993, disepakati kepemilikan PDAM secara bersama
oleh kedua pemerintahan dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama Bupati

4-1
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Lombok Barat dan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 1998/3/KPPS/1998 dengan proposi
pembagian 65% untuk Kabupaten Lombok Barat dan 35% untuk Kota Mataram. Sejarah
akan mencatat PDAM Giri Menang yang pertama di Indonesia dimiliki oleh dua
pemerintahan.
Pelayanan PDAM Giri Menang meliputi dua wilayah administrasi pemerintahan, yaitu ;
wilayah Kota Mataram dan wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Wilayah pelayanan Kota Mataram meliputi 6 kecamatan, yaitu :
 Kec. Cakranegara
 Kec. Mataram
 Kec. Ampenan
 Kec. Sandubaya
 Kec. Selaparang
 Kec. Sekarbela
Sedangkan Wilayah pelayanan Kabupaten Lombok Barat meliputi 3 cabang, yaitu :
 Cabang Narmada
 Cabang Senggigi
 Cabang Utama Gerung
Namun dalam sistem penyediaan air minum PDAM Giri Menang, yang terkoneksi kedalam
satu sistem hanya daerah pelayanan Kota Mataram dan sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat, yang meliputi wilayah pelayanan Lembar, Gerung, Labuapi, Kediri, Kuripan,
Lingsar, Gunungsari dan Batu Layar. Sedanglan untuk Narmada memiliki sistem tersendiri
terpisah dengan sistem pelayanan Kota Mataram.

4-2
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4.2. SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PDAM GIRI MENANG .

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Giri
Menang meliputi wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram, untuk menyuplai
kebutuhan air diwilayah tersebut, PDAM Giri Menang secara umum memiliki 3 Sistem
Penyediaan Air Minum yang memasok kebutuhan air bersih untuk Kota Mataram dan
sebagian wilayah di Kabupaten Lombok Barat. Sistem-sistem tersebut adalah sebagai
berikut :
 Sistem Kota Mataram
 Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian Utara
 Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian selatan

Skema sistem Penyediaan Air Minum Eksisting PDAM Giri Menang khususnya untuk sistem
Kota Mataram, Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dan Sistem Kabupaten
Lombok Barat Barat Bagian selatan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

4-3
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.1
Skema SPAM Eksisting Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara Dan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
4-4
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Untuk pengambilan air yang akan didistribusikan di PDAM Giri Menang secara umum berada
di Kabupaten Lombok Barat yaitu seperti pada lokasi berikut

Tabel 4.1 Data Bangunan Pengambilan (Broncaptering) Air Baku Kabupaten Lombok Barat

Jenis Koordinat Elv. Daerah


Id Nama Ds. Kec.
Sumber Pelayanan
X Y m dpl
Gunung Sari,
Batu Layar
1 Saraswaka Mata Air Lingsar Lingsar 409612 9052577 103
dan Kota
Mataram
Balai Benih Sumur
2 Lingsar Lingsar 409505 9052488 105 Kota Mataram
Ikan (BBI) Bor
Mata Air
3 Mata Air Lingsar Lingsar 409473 9052545 98 Kota Mataram
Sarasuta
Lembar,
Gerung,
Kuripan,
4 Ranget Mata Air Sesaot Narmada 415913 9054653 216 Kediri,
Labuapi,
Senggigi dan
Kota Mataram
(belum
5 Sesaot Mata Air Sesaot Narmada 416810 9055848 261 terkoneksi ke
reservoir)
Lembar,
Gerung,
Lembah Lembah Kuripan,
6 Mata Air Narmada 420724 9056351 416
Sempaga Sempaga Kediri, Labuapi
dan Kota
Mataram
7 Montong Mata Air Selat Narmada 414054 9051973 182 Narmada
Gunung sari
8 Serepak Sungai Duman Lingsar 410994 9061914 785
dan Senggigi
Sumber : Survey Orientasi Lokasi, 2014

4-5
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.2 Peta Lokasi Bangunan Pengambilan (Broncaptering) Air Baku Kabupaten
Lombok Barat

4-6
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Untuk menyimpan air yang akan didistribusikan ke wilayah layanan PDAM Giri Menang yang
berada di Kabupaten Lombok Barat dan Kota MAtaram maka terdapat beberapa Reservoir
yang ada di Kabupaten Lombok Barat seperti Tabel berikut :

Tabel 4.2 Data Bangunan Penampungan (Reservoir) Air Baku Kabupaten Lombok Barat

NO NAMA DS. KEC. KAB. KOORDINAT ELEV


X Y m dpl
1 Telaga Sari Lembuak Narmada LOBAR 411503 9049932 112
2 Bug-bug Petulan Indah Lingsar LOBAR 407316 9052227 82
3 Langko Langko Lingsar LOBAR 407952 9054643 126
4 Gunung sasak Kuripan Selatan Kuripan LOBAR 407581 9040270 24
5 Giri Menang Gerung Selatan Gerung LOBAR 404695 9039672 99
Sumber : Survey Orientasi Lokasi, 2014

4-7
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.3 Peta Lokasi Bangunan Penampungan (Reservoir) Air Baku PDAM Giri
Menang

4-8
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4.2.1. Sistem Kota Mataram.


Sistem Kota Mataram merupakan sistem penyediaan air minum dengan sumber air
menggunakan Mata Air yang berasal dari Mata Air Sarasuta, Mata Air Saraswaka, Mata Air
BBI (Balai benih Ikan) dan Mata Air Ranget. Untuk mempermudah pembahasan, maka
sistem penyediaan air minum Kota Mataram dibagi menjadi 2 sistem yang dikelompokan
berdasarkan daerah pelayanan unit reservoir distribusi, kedua sistem tersebut adalah :
Sistem Reservoir Bug-Bug dan Sistem Reservoir Telaga Sari.

4.2.1.1.Sistem Reservoir Bug-Bug.


Sistem Reservoir Bug-Bug ini menggunakan sumber air yang berasal dari Mata Air Sarasuta,
Mata Air Saraswaka dan Mata Air BBI (Balai Benih Ikan). Ketiga sumber mata air tersebut
terletak di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar dan berada dalam satu wilayah yang saling
berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Unit-unit sistem reservoir Bug-Bug terdiri dari ;
Bronkaptering, Bak Penampung, Pipa trasmsisi, Reservoir, Desinfeksi dan Pipa distribusi.
Selengkapnya mengenai unit-unit sistem Reservoir Bug-Bug adalah sebagai berikut :
1. Bronkaptering
 Bronkaptering Sarasuta
Unit Bronkaptering Sarasta terletak di desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat. Bronkaptering Sarasuta berada pada ketinggian + 96 m dpl. Kapasitas
sumber mata air Sarasuta diperkirakan sebesar ± 200 L/D, akan tetapi saat ini debit
yang dimanfaatkan/diproduksi hanya sebesar 77 L/D. Bronkaptering mata air
Sarasuta dibangun sekitar tahun 1971 dengan konstruksi beton bertulang berbentuk
segi empat.
Adapun Dimensi Bronkaptering MA. Sarasuta adalah sebagai berikut :
Panjang :3m
Lebar :3m
Dalam : 3,0 m + 0,8 m tinggi bebas
Lubang Kontrol (manhole) : 0,8 x 0,8 cm (1 unit)
Pipa Outlet : ACP Ø 500 mm
Aliran mata air masuk ke dalam bangunan bronkaptering ini melalui dinding samping
dan dari bawah, dari dinding air keluar melalui lubang persegi empat dengan ukuran
(20 x 20) cm, sebanyak 18 buah lubang.

4-9
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.4 Bronkaptering Sarasuta

 Bronkaptering Saraswaka
Unit Bronkaptering Mata Air Saraswaka terletak sekitar ± 500 m dari Mata Air
Sarasuta dengan ketinggian +99 m diatas permukaan laut (dpl). Bronkaptering
Saraswaka dibangun sekitar tahun 1971, dengan kapasitas sumber diperkirakan
sebesar ± 100 L/D. Unit Bronkaptering ini berupa bak terbuka dengan dinding dari
konstruksi batu kali setinggi ± 1 m, yang berfungsi sebagai dinding penahan
masuknya limpasan air hujan. Dalam perkembangannya sekitar tahun 2004 pada
bagian atas bronkaptering tersebut dipasang penutup/atap dari seng.
Air dari bronkaptering ini pada awalnya sebagian dialirkan ke bak penampung
Sarasuta II, sebagian lagi langsung ke daerah pelayanan Gunung Sari dan Senggigi.
Akan tetapi saat ini pipa yang menuju bak penampung Sarasuta II sudah di tutup (di
dop), sehingga aliran seluruhnya menuju daerah pelayanan Gunung Sari dan
Senggigi dengan debit pengambilan sebesar 23 L/D.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber, pada tahun 2006 di sekitar lokasi
bronkaptering dibangun 3 unit sumur berbentuk segi empat dengan kedalaman
sekitar 2 m. Dinding Sumur I dan Sumur II terbuat dari pasangan batu kali,
sedangkan Sumur III terbuat dari pasangan bata. Ke tiga sumur tersebut saling
berhubungan satu sama lain. Sumur I berhubungan dengan Sumur II melalui buis
beton Ø 400 mm sepanjang ± 15 m, sedangkan Sumur II berhubungan dengan
Sumur III melalui pipa PVC Ø 200 mm sepanjang ± 10 m. Air dari Sumur I mengalir
ke Sumur II, selanjutnya mengalir ke Sumur III. Dari Sumur III air dialirkan ke
reservoir Bug-Bug melalui pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ± 2500 m. Sistem
pengaliran dari Sumur I hingga reservoir Bug-Bug dilakukan secara gravitasi.
Berdasarkan informasi dari PDAM Mataram yang dimanfaatkan dari mata air
Saraswaka untuk pelayanan Kota Mataram ini sebesar ± 66 L/det.

4 - 10
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Adapun Dimensi Bronkaptering Saraswaka adalah sebagai berikut :


Panjang : (32 m)
Lebar : (20 m dan 15 m)
Tinggi :1m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit)
Pipa Outlet : PVC Ø 250 mm
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (2 unit)

Adapun Dimensi Sumur I adalah sebagai berikut :


Panjang :3m
Lebar :3m
Dalam :2m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit)
Pipa Outlet : Buis beton Ø 400 mm

Adapun Dimensi Sumur II adalah sebagai berikut :


Panjang :3m
Lebar :3m
Dalam :2m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit)
Pipa Inlet : Buis beton Ø 400 mm
Pipa Outlet : PVC Ø 200 mm

Adapun Dimensi Sumur III adalah sebagai berikut :


Panjang : 3,5 m
Lebar : 2,5 m
Dalam :2m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit)
Pipa Inlet : PVC Ø 200 mm
Pipa Outlet : PVC Ø 300 mm (ke res. Bug-Bug)

4 - 11
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.5 Bronkaptering Saraswaka

 Bronkaptering BBI (Balai Benih Ikan)


Untuk meningkatkan kapasitas sumber air baku, pada tahun 2006, PDAM membuat
2 unit bronkaptering di lokasi BBI (Balai Benih Ikan), berjarak ± 50 m dari
bronkaptering Sarasuta. Dari 2 unit bronkaptering tersebut, hanya satu yang berhasil.
Dari bronkaptering ini air dialirkan (di tappingkan) terhadap pipa transmisi dari Sumur
III menuju reservoir Bug-Bug menggunakan pipa PVC Ø 300 mm. Pada saat
kunjungan, kondisi bangunan bronkaptering Balai Benih Ikan (BBI) masih cukup baik.
Debit yang dihasilkan dari Bronkaptering BBI ini sekitar ± 10 L/D.
Adapun Dimensi Bronkaptering BBI adalah sebagai berikut :
Panjang : 3,2 m
Lebar : 3,2 m
Dalam :1m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit)
Pipa Outlet : PVC Ø 300 mm

4 - 12
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.6 Bronkaptering BBI

Skema sistem pengaliran dari Bronkaptering MA. Sarasuta, Bronkaptering MA.


Saraswaka dan Bronkaptering MA. BBI dapat dilihat pada Gambar 4.4 s/d 4.6.

4 - 13
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.7
Skema Sistem Pengaliran Bronkaptering Mata Air Sarasuta, Sarsawaka Dan BBI (Balai Benih Ikan)

4 - 14
PERENCANAAN SISTEM ZONING

2. Bak Penampung
Dari ketiga unit Bronkaptering tersebut, hanya unit bronkaptering Sarasuta yang airnya di
tampung dalam bak penampung terlebih dahulu sebelum di alirkan ke reservoir. Terdapat
2 unit Bak Penampung yang keduanya terletak dalam komplek unit bronkaptering
Sarasuta kedua bak penampung tersebut adalah sebagai berikut :
 Bak penampung sarasuta I
Bak Penampung Sarasuta I dibuat dengan konstruksi pasangan batu kali,
berkapasitas ± 400 m3, yang dibangun sekitar tahun 1971 (bersamaan dengan
pembangunan bronkaptering mata air Sarasuta).
Dari bronkaptering mata air Sarasuta, air dialirkan ke bak penampung Sarasuta I
menggunakan pipa ACP Ø 500 mm dan sisanya menunuju bak penampung Sarasuta
II menggunakan pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ± 30 m. Sistem pengaliran
sepenuhnya dilakukan dengan cara gravitasi.
Adapun Dimensi Bak Penampung Sarasuta I adalah sebagai berikut :
Panjang : 15 m
Lebar : 7,5 m
Tinggi : 1,6 m + 0,5 m tinggi bebas.
Lubang Kontrol (Manhole) : 0,8 m x 0,8 m (3 unit)
Pipa Inlet : ACP Ø 500 mm
Pipa Outlet : ACP Ø 300 mm (ke Res. Bug-Bug)
PVC Ø 300 mm (ke BP Sarasuta II)
GIP Ø 300 mm (di Dopp)
Pipa Peluap (Overflow) : GIP Ø 300 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm (4 unit)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (5 unit)
Bak Penampung Sarasuta I dilengkapi dengan sekat pelimpah. Untuk menurunan
muka air didalam bak, pada sekat pelimpah tersebut telah dibuat 2 buah sekat,
dengan cara membobol dinding pelimpah tersebut. Ukuran masing-masing sekat
ukur tersebut sebagai berikut :
Lebar : 15 m
Tinggi : 0,2 m
Karena sekat ukur tersebut lebih dimaksudkan untuk menurunkan muka air, maka
secara teknis bentuk dan ukurannya tidak memenuhi syarat sebagai alat ukur debit.

4 - 15
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.8 Bak Penampung Sarasuta I

 Bak penampung sarasuta II


Untuk menambah kapasitas produksi, maka Pada tahun 2002. dibangun bak
penampung Sarasuta II dengan konstruksi beton bertulang yang lokasinya berada 
30 m disebelah barat lokasi bak penampung Sarasuta I. Bak Penampungan II
memiliki berkapsitas  100 M3.
Pada awalnya bak penampung Sarasuta II ini difungsikan untuk menampung air dari
bronkaptering Saraswaka dan dari bak penampung Sarasuta I, namun sekarang ini
hanya manampung air dari bak penampung Sarasuta I, sedangkan aliaran air dari
mata air Saraswaka sudah ditutup
Adapun Dimensi Bak Penampung Sarasuta II adalah sebagai berikut :
Panjang :6m
Lebar :6m
Tinggi :3m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (3 unit)
Pipa Inlet : PVC Ø 300 mm
ACP Ø 150 mm (ditutup)
Pipa Outlet : ACP Ø 150 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (5 unit).

Sedangkan dari unit bronkaptering Saraswaka dan BBI airnya dialirkan langsung ke
reservoir Bug-Bug dan sebagian langsung dialirkan kedaerah pelayanan Senggigi dan
Gunung Sari.

4 - 16
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.9 Bak Penampung Sarasuta II

Skema sistem pengaliran pada Bak Penampung Sarasuta II dapat dilihat pada Gambar
4.10.

4 - 17
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.10 Skema Sistem Pengaliran Bak Penampung Sarasuta II


(Komplek Mata Air Sarasuta)

4 - 18
PERENCANAAN SISTEM ZONING

3. Pipa Transmisi
Yang dimaksud dengan pipa transmisi pada sistem penyediaan air minum Mata Air
Sarasuta, Saraswaka dan BBI, adalah pipa yang mengalirkan air minum dari
bronkaptering/bak penampung ke reservoir distribusi. Secara umum pada sistem
penyediaan air minum ini terdapat 2 unit sistem pipa transmisi, yaitu ; Pipa transmisi
Mata Air Sarasuta ke Reservoir Bug-Bug dan Pipa transmisi Mata Air Saraswaka – BBI ke
Reservoir Bug-Bug.
 Pipa Transmisi Mata Air Sarasuta ke Reservoir Bug-Bug
Pipa transmisi ini mengalirkan air dari bak penampung Sarasuta I dan II menuju
reservoir Bug-Bug. Terdapat 2 unit pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari
bak penampung mata air Sarasuta menuju reservoir Bug-Bug, yaitu :
 Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bak penampung Sarasuta I
menuju reservoir Bug-Bug, menggunakan pipa Steel Ø 300 mm sepanjang ± 400
m dilanjutkan dengan pipa ACP Ø 300 mm sepanjang ± 1.600 m.
 Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari Bak Penampung Sarasuta II
menuju reservoir Bug-Bug, menggunakan pipa ACP Ø 150 mm sepanjang ±
2.000 m.

Gambar 4.11 Pipa Transmisi Sarasuta Ke Reservoir Bug-Bug

 Pipa Transmisi Mata Air Saraswaka - BBI ke Reservoir Bug-Bug


Pipa transmisi ini adalah pipa yang mengalirkan air minum dari bronkaptering mata
air Saraswaka menuju reservoir distribusi Bug-Bug, menggunakan pipa PVC Ø 300
mm sepanjang ± 2.500 m. Pada jarak ± 400 m dari mata air Saraswaka, terdapat
penyambungan/tappingan dari pipa transmisi bronkaptering Balai Benih Ikan (BBI)

4 - 19
PERENCANAAN SISTEM ZONING

terhadap pipa transmisi ini. Pipa yang digunakan adalah pipa PVC Ø 300 mm
sepanjang ± 100 m.

Pipa Transmisi Saraswaka - BBI ke Reservoir Bug-Bug

4. Reservoir Distribusi
Air dari Bronkaptering Saraswaka dan BBI serta dari Bak Penampung Sarasuta I dan II
dialirkan ke reservoir Bug-Bug yang terletak di Desa Petelukan Indah Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat, berada pada elevasi +75 m di atas permukaan air laut (dpl).
Di lokasi ini terdapat 2 unit reservoir yang letaknya berdampingan, yaitu reservoir Bug-
Bug I yang dibangun pada tahun 1978 dan reservoir Bug-Bug II yang dibangun pada
tahun 1992. Reservoir Bug-Bug I berkapasitas 500 M 3, sedangkan reservoir Bug-Bug II
berkapasitas 800 M3. Keduanya terbuat dari konstuksi beton bertulang yang saling
berhubungan satu sama lain melalui pipa balancing GIP Ø 250 mm.
Adapun Dimensi Reservoir Bug-Bug I adalah sbb :
Panjang : 15 m
Lebar : 12 m
Tinggi : 3,75 m
Pipa Inlet : ACP Ø 300 mm (dari bak penampung Sarasuta I)
PVC Ø 300 mm (dari MA. Saraswaka dan Bronk. BBI)
Pipa Outlet : ACP Ø 300 mm
Pipa Balancing : GIP Ø 250 mm
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 300 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm

4 - 20
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Dimensi Reservoir Bug-Bug II adalah sbb :


Panjang : 16 m
Lebar : 16 m
Tinggi : 3,75 m.
Pipa Inlet : ACP Ø 150 mm (dari bak penampung Sarasuta II)
Pipa Outlet : PVC Ø 150 mm
Steel Ø 350 mm
Pipa Balancing : GIP Ø 250 mm
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 300 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 300 mm
Reservoir Bug-Bug mendapat pasokan air dari mata air Sarasuta sebesar  77 L/d dan dari
mata air Saraswaka dan BBI sebesar  76 L/D. Selanjutnya air dari reservoir Bug-Bug I dan
reservoir Bug-Bug II dialirkan secara gravitasi ke daerah pelayanan Kota Mataram.
Selengkapnya mengenai sistem pengaliran pada reservoir Bug-Bug dapat dilihat pada
Gambar 4.4.

Reservoir Bug-Bug

4 - 21
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.14.
Skema Sistem Pengaliran Pada Reservoir Bug-Bug

5. Desinfeksi
Untuk menjamin agar air yang didistribusikan ke konsumen memenuhi standar
kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan 907/Menkes/SK/VII/2002, maka
PDAM melakukan proses desinfeksi.
Secara umum proses desinfeksi yang dilakukan pada sistem penyediaan air minum kota
Mataram terdiri dari 2 jenis, yaitu dengan gas chlor dan pembubuhan kaporit.
Pembubuhan kaporit biasanya dilakukan pada kondisi darurat yaitu jika stock gas chlor
sudah habis. Proses desinfeksi pada sistem Mata Air Sarasuta, Saraswaka dan BBI ini
dilakukan pada lokasi sebagai berikut :
 Bak penampung Sarasuta I
Pada bak penampung Sarasuta I, proses desinfeksi dilakukan dengan cara
menyuntikan (injection) gas chlor dari ruang desinfeksi terhadap pipa outlet bak
penampung Sarasuta I.
 Bak penampung Sarasuta II
Proses desinfeksi pada bak penampung Sarsuta II menggunakan gas chlor dan kaporit
(jika cadangan gas chlor habis). Agar terjadi pencampuran antara desinfektan dengan

4 - 22
PERENCANAAN SISTEM ZONING

air secara merata, pembubuhan dilakukan pada lokasi inlet bak penampung. Lokasi
ruang desinfeksi berada ± 2 m di samping bak penampung Sarsuta II.
Dimensi Ruang Desinfeksi adalah sebagai berikut :
Panjang : 3,5 m
Lebar : 3,5 m
Tinggi :6m

Dimensi Bak Mom adalah sebagai berikut :


Panjang : 1,5 m (2 unit)
Lebar :1m
Tinggi :1m

Spesifikasi dari Tabung Gas Chlor yang digunakan adalah sebagai berikut :
DOT – 4 BW390 CHLORINE
WC. 84 LTS
TP.780 PSI
TW. 45 KGS
REGULATOR/CAPITAL CONTROLERS. ADVANCE SERIES 200

Bangunan Pembubuh Desinfektan Pada Bak


Penampung Sarasuta I dan II

 Bronkaptering Saraswaka
Proses desinfeksi pada bronkaptering Saraswaka, menggunakan kaporit. Lokasi
pembubuhan kaporit dilakukan pada unit bronkaptering, menggunakan tangki plastik
berukuran ± 100 L. Proses pengadukan dilakukan secara manual.

4 - 23
PERENCANAAN SISTEM ZONING

6. Pipa Distribusi
Jaringan pipa distribusi pada sistem penyediaan air minum Kota Mataram Jaringan pipa
distribusi yang ada terdiri dari pipa Ø 450 mm sampai dengan Ø 25 mm. Berdasarkan
data PDAM Giri Menang sampai dengan Mei 2014, panjang keseluruhan pipa distribusi
(tanpa menyebutkan jenis pipa) untuk Kota Mataram mencapai ± 1084279 m, dengan
rincian sebagai berikut :
No Dimensi Pipa Panjang (Km)
1 450 12.60
2 400 12.33
3 350 2.58
4 300 35.78
5 250 31.98
6 200 64.43
7 150 59.98
8 100 100.20
9 75 104.39
10 62.5 62.36
11 50 201.94
12 37.5 286.06
13 25 108.31
14 12.5 1.35

Jaringan pipa distribusi sistem penyediaan air minum kota Mataram selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 4.16.

4 - 24
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.16
Jaringan Pipa Distribusi Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mataram

4 - 25
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4.2.1.2. Sistem Reservoir Telaga Sari.


Sistem Reservoir Telaga Sari ini menggunakan sumber air yang berasal dari Mata Air Ranget.
Lokasi mata air Ranget terletak di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat, berada ± 15 Km disebelah timur Kota Mataram.
Mata air Ranget berada elevasi +212 m diatas permukaaan laut (dpl). Selain digunakan
sebagai sumber air baku, mata air Ranget juga digunakan sebagai sumber air baku untuk
irigasi. Debit mata air ranget diperkirakan ± 1500 L/D, akan tetapi debit yang dimanfaatkan
oleh PDAM hanya ± 568 L/D sisanya dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk irigasi.
Dari debit yang diproduksi sebesar ± 568 L/D tersebut, sekitar ± 40 L/D dialirkan langsung
kedaerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat bagian utara (Kec. Batu Layar dan Kec.
Gunung Sari).
Unit sistem Reservoir Telaga Sari terdiri dari Unit Bronkaptering, Bak Penampung, Pipa
trasmsisi, Reservoir dan Desinfeksi. Selengkapnya mengenai unit-unit sistem Telaga Sari
adalah sebagai berikut :
1. Bronkaptering
Untuk menangkap dan mengumpulkan sumber air dari Mata Air Ranget, terdapat 3 unit
bronkaptering yaitu ; Bronkaptering Ranget I, Bronkaptering Ranget II dan
Bronkaptering Ranget III (Sumuran PDAM).
 Bronkaptering Ranget I
Bronkaptering Ranget I dibangun pada tahun 1992 dengan konstruksi beton
bertulang. Lokasinya dikelilingi oleh bukit yang ditumbuhi pepohonan lebat. Di
sekeliling bronkaptering terdapat saluran drainase yang bermuara di saluran irigasi.
Sumber air pada saluran irigasi ini berasal dari beberapa mata air yang bermunculan
di sekitar lokasi bronkaptering. Saluran irigasi ini dimanfaatkan penduduk setempat
untuk melakukan aktifitas mandi dan cuci, bahkan pada hari libur, lokasi ini dijadikan
sebagai tempat untuk rekreasi.
Adapun Dimensi Bronkaptering Ranget I adalah sebagai berikut :
Panjang : 17 m
Lebar : 12 m
Dalam :3m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (4 unit).
Pipa Outlet : Steel Ø 400 mm (2 unit)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (6 unit)
Air dari Bronkaptering Ranget I dialirkan secara gravitasi menuju bak penampung
Ranget I melalui 2 buah pipa Steel Ø 400 mm sepanjang ± 75 m.

4 - 26
PERENCANAAN SISTEM ZONING

 Bronkaptering Ranget II
Bronkaptering Ranget II lokasinya berada sekitar ± 2,5 m dari lokasi bak penampung
Ranget I. Dibangun pada tahun 1996 (ADB) dengan konstruksi beton bertulang.
Bronkaptering Ranget II terdiri dari 3 kompartemen, dimana masing-masing
kompartemen berfungsi sebagai bak penampung, bak pelimpah dan ruang valve. Air
dari Bronkaptering Ranget II sebagian dialirkan dialirkan ke Bronkaptering Ranget
III / Sumuran PDAM dan sebagian lagi langsung di alirkan secara gravitasi menuju
reservoir Telaga Sari.

Adapun Dimensi Bronkaptering Ranget II adalah sebagai berikut :


Panjang : 28 m
Lebar : 9,5 m
Dalam :3m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (4 unit).
Pipa Outlet : Steel Ø 350 mm ( ke sumuran Ranget III)
PVC Ø 450 mm (ke res. Telaga Sari)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (5 unit)

 Bronkaptering Ranget III


Dalam upaya penambahan debit air, maka pada tahun 2002 dibangun bronkaptering
Ranget III (Sumuran PDAM). Bronkaptering ini pada awalnya merupakan sumuran
buangan air pengurasan Bak Penampung Ranget I. Akan tetapi seiring dengan
berjalannya waktu, pada sumuran ini keluar mata air, sehingga pada lokasi tersebut
dibangunlah bronkaptering baru dengan dana swadaya PDAM. Air dari Bronkaptering
Ranget III (Sumuran PDAM) ini selanjutnya dialirkan secara gravitasi menuju
reservoir Telaga Sari.
Adapun Dimensi Bronkaptering Ranget III (Sumuran PDAM) adalah sebagai berikut :
Panjang : 3,8 m
Lebar : 3,5 m
Dalam :5m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (2 unit).
Pipa Inlet : Steel 350 mm (dari bronkap. Ranget II)
Pipa Outlet : PVC 400 mm (ke res. Telaga Sari)

4 - 27
PERENCANAAN SISTEM ZONING

2. Bak Penampung
Air dari bronkaptering I terlebih dahulu terkumpul dalam bak penampung sebelum
dialirkan ke reservoir Telaga Sari. Sedangkan air Bronkaptering Ranget II dan III
langsung dialirkan ke reservoir Telaga Sari.
Bak penampung Ranget I dibangun pada tahun 1992 dengan konstruksi beton bertulang.
Lokasinya berada pada elevasi+209 m diatas permukaaan laut (dpl), berjarak ± 75 m
dari lokasi Bronkaptering Ranget I,
Bak penampung Ranget I terdiri dari 3 kompartemen, dimana masing-masing
kompartemen berfungsi sebagai bak penampung, bak pelimpah dan ruang valve.
Adapun Dimensi Bak Penampung Ranget I adalah sebagai berikut :
Panjang : 10 m
Lebar :7m
Dalam :5m
Manhole : 0,8 m x 0,8 m (3 unit)
Pipa Inlet : Steel Ø 400 mm (2 unit)
Pipa Outlet : Steel Ø 400 mm (ke res. Telaga Sari)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit).

Untuk mengatur keseimbangan kebutuhan air pada saat terjadi fluktuasi pemakaian air di
daerah pelayanan, maka air dari Bak Penampung Ranget I, Bronkaptering Ranget II dan
Bronkaptering Ranget III (Sumuran PDAM), terlebih dahulu ditampung didalam Reservoir
Telaga Sari sebelum didistribusikan ke daerah pelayanan.
Untuk lebih jelasnya mengenai sistem pengaliran mata air Ranget, dapat dilihat pada
Gambar 4.6.

Gambar 4.17Lokasi Bronkaptering Ranget

4 - 28
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Bak Penampung Ranget I, Bronkaptering Ranget II


dan Bronkaptering Ranget III (Sumuran PDAM)

Gambar 4.18.
Skema Sistem Pengaliaran Mata Air Ranget

4 - 29
PERENCANAAN SISTEM ZONING

3. Pipa Transmisi
Pipa transmisi yang dimaksud adalah Pipa transmisi yang mengalirkan air dari
Bronkaptering Ranget menuju reservoir Telaga Sari. Terdapat 3 unit pipa transmisi yang
mengalirkan air minum dari bronkaptering mata air Ranget menuju reservoir Telaga Sari,
yaitu :
 Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bak penampung Ranget I menuju
reservoir Telaga Sari menggunakan pipa Steel Ø 400 mm sepanjang ± 7.700 m.
 Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bronkaptering Ranget II
menuju reservoir Telaga Sari menggunakan pipa steel Ø 450 mm sepanjang ± 5.350
m, dilanjutkan dengan pipa PVC Ø 450 mm sepanjang ± 2.020 m, kemudian
diperkecil dengan pipa PVC Ø 400 mm sepanjang ± 320 m.
 Pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bronkaptering Ranget III /
Sumuran PDAM menuju reservoir Telaga Sari menggunakan pipa PVC Ø 400 mm
sepanjang ± 1.980 m, kemudian diperkecil dengan pipa PVC Ø 300 mm sepanjang ±
5.700 m.

Gambar 4.19 Pipa Transmisi Ranget ke Reservoir Telaga

4. Reservoir Distribusi
Untuk mengatur keseimbangan kebutuhan air pada saat terjadi fluktuasi pemakaian air
di daerah pelayanan, maka air dari Bronkaptering dan Bak Penampung Ranget
ditampung terlebih dahulu didalam reservoir sebelum didistribusikan ke daerah
pelayanan.

4 - 30
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Pada sistem Telaga Sari, air dari Bronkaptering dan Bak Penampung Ranget dialirkan
menuju reservoir distribusi Telaga Sari.
Reservoir Telaga Sari terletak di Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat, berada pada elevasi +112 m di atas permukaan air laut (dpl). Di lokasi ini terdapat
3 unit reservoir yang letaknya berdampingan, yaitu reservoir Telaga Sari I yang dibangun
pada tahun 1991, reservoir Telaga Sari II dan reservoir Telaga Sari III yang dibangun
pada tahun 1995. Ketiga reservoir ini mempunyai bentuk dan kapasitas yang sama yaitu
berbentuk segi empat dengan kapasitas 1.800 M 3. Dari ketiga unit reservoir tersebut,
hanya 2 unit yang digunakan, yaitu reservoir Telaga Sari I dan Telaga Sari II, sedangkan
reservoir Telaga Sari III tidak digunakan karena kapasitas penampungan dengan
menggunakan 2 unit reservoir sudah mencukupi, bahkan jika menggunakan 3 unit
reservoir, muka air di dalam reservoir menjadi terlalu rendah.
Adapun Dimensi Reservoir Telaga Sari I, II dan III adalah sbb :
Panjang : 28 m
Lebar : 28 m
Tinggi : 3m
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari I adalah sbb :
Pipa Inlet : Steel Ø 400 mm (dari bak penampung Ranget I)
Pipa Outlet : PVC Ø 400 mm (pelayanan Kota Mataram)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari II adalah sbb :
Pipa Inlet : PVC Ø 400 mm (dari bak bronkaptering Ranget II)
PVC Ø 300 mm (dari bak bronkap. Ranget III)
Pipa Outlet : PVC Ø 450 mm (pelayanan Gerung, Kediri & Lembar)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm
Dimensi Perpipaan Reservoir Telaga Sari III adalah sbb :
Pipa Inlet : PVC Ø 300 mm (di tutup)
: PVC Ø 400 mm (di tutup)
Pipa Outlet : PVC Ø 450 mm (ditutup)
Pipa Ventilasi : 63,5 mm (4 unit)
Pipa Peluap : GIP Ø 400 mm
Pipa Penguras : GIP Ø 400 mm

4 - 31
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Reservoir Telaga Sari mendapat pasokan air dari bronkaptering mata air Ranget sebesar
 528 L/D. Air dari reservoir Telaga Sari selanjutnya dialirkan secara gravitasi ke daerah
pelayanan Kota Mataram dan sebagian ke wilayah kabupaten Lombok Barat. Dari debit
tersebut sekitar ± 438 L/D didistribusikan untuk daerah pelayanan Kota Mataram dan
sekitar ± 90 L/D untuk daerah Pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
(Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kediri dan
Kecamatan Labuapi)..
Lokasi tapping pembagian debit antara Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat
Bagian Selatan berada didaerah Dasan Tereng Kecamatan Narmada. Selengkapnya
mengenai sistem pengaliran pada reservoir Telaga Sari dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Reservoir Telaga

4 - 32
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.20. Skema Sistem Pengaliran Reservoir Telaga Sari

5. Desinfeksi
Proses desinfeksi pada sistem Reservoir Telaga Sari dilakukan pada unit Reservoir Telaga
Sari I, Reservoir Telaga Sari II dan Reservoir Telaga Sari III, menggunakan gas chlor
dan kaporit (jika cadangan gas chlor habis). Agar terjadi pencampuran antara
desinfektan dengan air secara merata, pembubuhan dilakukan pada lokasi inlet reservoir.
Unit desinfeksi terdapat di dalam ruang operasi, berada di atas bangunan reservoir.

Unit Pembubuh Desinfektan Pada Reservoir Telaga

4.2.2. Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan.


Sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan merupakan sistem
penyediaan air minum dengan sumber air menggunakan mata air yang berasal dari mata air
Ranget dan Lebah Sempage.
Dilihat dari sistem penyediaan air minum, sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
dan sistem Kota Mataram merupakan satu kesatuan karena menggunakan sumber air yang
sama. Unit-unit sistem yang digunakan sama dengan unit sistem Kota Mataram (sistem
Reservoir Telaga Sari) yang membedakan adalah daerah pelayanan, dimana untuk daerah
pelayanan Kabupaten Lombok Barat bagian Selatan air minum dipasok dari Reservoir Telaga
Sari. Dikarenakan unit-unit sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian
Selatan sama dengan Sistem Kota Mataram (sistem Reservoir Telaga Sari) maka, detail
mengenai dimensi dari unit-unit sistem yang digunakan tidak dijelaskan karena telah
dijelaskan sebelumnya pada Sistem Kota Mataram.
4 - 33
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Distribusi air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
dipasok dari Reservoir Telaga Sari yang terletak di Desa Lembua Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat. Reservoir Telaga Sari terdiri dari 3 unit reservoir dengan
kapasitas masing-masing reservoir sebesar 1800 M 3, dari tiga unit reservoir tersebut, hanya
dua unit yang digunakan.
Menurut keterangan dari PDAM Menang Mataram, reservoir tersebut mendapat pasokan air
dari Bronkaptering Ranget sebesar  528 L/D yang terbagi kedalam 2 unit reservoir. Kedua
unit reservoir tersebut mendistribusikan air untuk pelayanan Kota Mataram dan Kabupaten
Lombok Barat Bagian Selatan sebesar  528 L/D dari jumlah debit tersebut  438 L/D
didistribusikan ke Kota Mataram, sisanya sebesar  90 L/D didistribusikan untuk daerah
pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dengan pengaliran secara gravitasi.
Kebutuhan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dipasok tidak secara
langsung dari reservoir Telaga Sari, melainkan melalui tapping dari pipa didtribusi GIP Ø 300
mm untuk pelayanan Kota Mataram. Adapun lokasi tapping pipa tersebut berada di
perempatan jalan menuju daerah Bengkel tepatnya di Desa Dasan Tereng Kecamatan
Narmada yang merupakan wilayah perbatasan disebelah timur antara Kota Mataram dengan
Kabupaten Lombok Barat.
Daerah Pelayanan Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan meliputi 5 Kecamatan,
yaitu : Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kediri dan
Kecamatan Labuapi.
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan dapat
dilihat pada Gambar 4.21.

4 - 34
Gambar 4.21
Gambar
Skema sistem penyediaan air minum untuk4.21
Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4 - 35
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Suplai dari Sistem air baku Sempage


Mata air Lembah sempage terletak di Desa Lembah Sempage Kecamatan Narmada
Lombok Barat, berada ± 30 Km disebelah timur Kota Mataram. Mata air lembah
sempage berada pada elevasi 394 mdpl dan mata air ini hanya digunakan untuk
kebutuhan air baku. Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Lembah Sempage
dibangun dalam 3 (tiga) tahap pembangunan (multiyears) oleh BWS NT I tahun
anggaran 2011 sampai 2012. Sumber air berasal dari 8 titik mata air yang dialirkan
ke dalam satu broncaptering (bak pengumpul mata air) yang merupakan 36ystem
penyediaan dengan pengambilan bebas dan pengaliran secara gravitasi. Dari debit
yang diproduksi sebesar 120 lt/dt.

a. Bangunan pengambilan air baku Sempage


Unit Broncaptering lembah sempage mengumpulkan 8 titik mata air yang dialirkan ke
dalam satu bak pengumpul mata air yang merupakan 36ystem penyediaan dengan
pengambilan bebas dan pengaliran secara gravitasi. Broncaptering Lembah Sempage
terdiri dari 3 kompartemen, dimana masing-masing kompartemen berfungsi sebagai
bak penampung, bak pelimpah dan ruang valve. Koordinat Broncaptering berada
pada X : 420724 dan Y : 9056351 dimana kondisi sekitar broncaptering merupakan
hutan dan lembah. Bangunan unit Broncaptering dibangun pada tahun 2011

Gambar 4.22 Broncaptering & Bak Pengumpul MA. Lembah Sempage


Dimensi Broncaptering Lembah Sempage adalah sebagai berikut :
 Panjang : 6,60 m
 Lebar : 5,36 m
 Dalam : 2.25 m
 Manhole : 0,8 m x 0,8 m (5 unit).
 Pipa Outlet : Steel Ø 360 mm (2 unit)
 Pipa Ventilasi :-

4.2.3. Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara.

4 - 36
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara merupakan sistem
penyediaan air minum dengan sumber air menggunakan mata air yang berasal dari mata air
Sarasuta, Saraswaka dan BBI (Balai Benih Ikan).
Sama halnya dengan sistem penyediaan air minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan,
dilihat dari sistem penyediaan air minum, sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dan
sistem Kota Mataram merupakan satu kesatuan karena menggunakan sumber air yang
sama. Unit-unit sistem yang digunakan sama dengan unit sistem Kota Mataram (sistem
Reservoir Bug-Bug dan Reservoir Telaga Sari) yang membedakan adalah daerah pelayanan,
dimana untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat bagian Utara air minum dipasok
dari mata air Saraswaka dan mata air Ranget. Dikarenakan unit-unit sistem penyediaan air
minum Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara sama dengan Sistem Kota Mataram (sistem
Reservoir Bug-Bug dan Reservoir Telaga Sari) maka, detail mengenai dimensi dari unit-unit
sistem yang digunakan tidak dijelaskan karena telah dijelaskan sebelumnya pada Sistem
Kota Mataram.
Distribusi air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dipasok
dari mata air Saraswaka (sistem Reservoir Bug-Bug) yang berada di Desa Lingsar Kecamatan
Lingsar Kabupaten Lombok Barat dengan mengalirkan langsung secara gravitasi dari unit
bronkaptering Saraswaka kedaerah pelayanan melalui GIP pipa Ø 150 mm dengan debit
yang dialirkan sebesar  23 L/D. Selain itu, daerah pelayanan Kabupaten Lombok Barat
Bagian Utara mendapat tambahan debit dari mata air Ranget (Sistem Reservoir Telaga Sari)
dengan debit yang dialirkan sebesar  40 L/D. Pengaliran ke daerah pelayanan Kabupaten
Lombok Barat Bagian Utara tidak melalui reservoir terlebih dahulu yang terbagi kedalam dua
lokasi tapping dengan debit masing-masing sekitar 20 L/D.
Adapun Lokasi Tapping pertama dengan debit tapping 20 L/D berokasi disekitar reservoir
Telaga Sari dan lokasi tapping kedua dengan debit tapping 20 L/D berlokasi disekitar daerah
mata air montong.
Selain dari mata air Saraswaka (sistem Reservoir Bug-Bug) dan mata air Ranget (Sistem
Reservoir Telaga Sari), kebutuhan air minum untuk daerah pelayanan Kabupaten Lombok
Barat Bagian Utara khususnya di Kecamatan Gunung Sari di tambah pasokan debit dari
sistem SPL Penimbung.
4.2.3.1. Sistem Pengolahan SPL Penimbung.
Sistem ini merupakan sistem penyediaan air dengan menggunakan air sungai Penimbung
sebagai sumber air baku. Untuk merubah kualitas air sungai sehingga layak dikonsumsi
maka dilakukan pengolahan secara Fisika - Kimia menggunakan unit Saringan Pasir Lambat
(SPL). Sistem ini memiliki kapasitas sebesar 15 L/det, unit-unit sistem SPL penimbung ini

4 - 37
PERENCANAAN SISTEM ZONING

terdiri dari ; Intake, Pipa transmisi air baku, Saringan pasir lambat (SPL), Reservoir distribusi
dan desinfeksi.
1. Intake Air Baku
Lokasi Intake berada di kecamatan Gunung Sari terletak 300 m dari lokasi SPL dengan
elevasi + 80 m dpl. Konstruksi Intake berupa sumuran yang terletak dipinggir sungai
penimbung. Adpaun Dimensi Intake adalah sebagai berikut :
Panjang : 8m
Lebar : 6m
Tinggi : 1,2 m
Pipa Outlet : GIP Ø 200 mm

2. Pipa Transmisi Air Baku


Air dari Intake dialirkan secara gravitasi menuju unit pengolahan Saringan Pasir Lambat
(SPL) melalui Pipa GIP Ø 200 mm. Jalur pipa transmisi menyusuri sungai penimbung
sejauh  3000 m.

3. Unit Saringan Pasir Lambat (SPL)


Unit Saringan Pasir Lambat (SPL) terletak di Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari,
lokasinya berdekatan dengan alur sungai Penimbung berada pada elevasi + 62 m dpl.
Air dari intake sungai Penimbung dialirakan melalui pipa transmisi menuju unit SPL,
untuk merubah kualitas air sungai agar memenuhi baku mutu sesuai dengan yang
ditetapkan melalui Permenkes RI sehingga layak dikonsumsi.
Konstruksi unit SPL Penimbung berbentuk persegi terbuat dari beton. Untuk menjaga
kualitas air setelah melalui proses filtrasi dan apabila unit SPL telah dalam kondisi jenuh
yang diakibatkan oleh bayaknya unsur sedimen yang terikat dalam media pasir, maka
secara periodik dilakukan proses backwash pada unit SPL dengan cara diaduk secara
manual. Adapun Dimensi dari Unit Saringan Pasir Lambat (SPL) Penimbung adalah
sebagai berikut :
Panjang : 10 m
Lebar : 3,5 m
Tinggi : 3m
Media penyaring : Pasir Silika

Air dari unit SPL dialirkan secara gravitasi menuju reservoir berkapasitas  50 m3 yang
berada  20 m dari unit SPL.

4 - 38
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4. Reservoir
Setelah melaui proses filtrasi pada unit SPL, air dialirkan melaui pipa GIP Ø 200 mm
dengan panjang  20 m menuju unit resrvoir dengan kapasitas 50 m 3. Adapun dimensi
reservoir Penimbung adalah sebagai berikut :
 Panjang : 3m
 Lebar : 3m
 Tinggi : 5m
 Freeboard : 0,5 m
Air dari reservoir selanjutnya dialirkan kedaerah pelayanan disekitar Kecamatan Gunung
Sari melalui Pipa GIP Ø 200 mm.

5. Desinfeksi
Proses desinfeksi pada sistem SPL Penimbung dilakukan pada unit Reservoir Penimbung
dengan cara menambahkan desinfekatan berupa kaporit ke air bersih yang masuk ke
unit reservoir setelah sebelumnya melalui proses penyaringan di unit SPL .
Penambahan desinfektan dilakukan dengan cara membauat larutan kaporit pada bak
dengan kapasitas 250 Lt yang selanjutnya di campurkan secara gravitasi dengan dosis
tertentu pada air dalam reservoir.

Daerah Pelayanan Sistem Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara meliputi 2 Kecamatan,
yaitu : Kecamatan Batu Layar dan Kecamatan Gunung sari.
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara dapat
dilihat pada Gambar 4.23.

4 - 39
Gambar 4.23
Gambar
Skema sistem penyediaan air minum 4.23
untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara
Skema sistem penyediaan air minum untuk Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4 - 40
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Suplai dari Sistem air baku Sesaot


Mata air Sesaot terletak di Desa Sesaot Kecamatan Narmada Lombok Barat, berada ±
30 Km disebelah timur Kota Mataram. Mata air Sesaot berada pada elevasi 261 mdpl
merupakan mata air yang berada di bawah bendung sesaot, tepatnya pada sebelah
kiri saluran penguras bendung sesaot dan mata air ini hanya digunakan untuk
kebutuhan air baku untuk penambahan suplay air ke reservoir telaga sari.
Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Sesaot dibangun dalam 2 (dua) tahap
pembangunan (multiyears) oleh BWS NT I tahun anggaran 2013 untuk tahap I dan
tahun 2015 untuk rencana pembangunan tahap II. Penyediaan air baku Sesaot
merupakan sistem penyediaan dengan pengambilan bebas dan pengaliran secara
gravitasi.
Dari debit yang diproduksi sebesar 150 lt/dt, PDAM hanya memanfaatkan sebesar
120 lt/dt untuk kebutuhan air baku kota mataram dan sebagian Lombok barat.

b. Bangunan pengambilan air baku Sesaot


Unit Broncaptering Sesaot mengumpulkan 2 titik mata air yang dialirkan ke dalam
satu bak pengumpul mata air yang merupakan sistem penyediaan dengan pengambilan
bebas dan pengaliran secara gravitasi. Koordinat Broncaptering berada pada X :
416816 dan Y : 9055857 dimana kondisi sekitar broncaptering merupakan Sungai
sesaot dan pemukiman Desa sesaot. Bangunan unit Broncaptering dan bak pengumpul
ini dibangun pada tahun 2013

Gambar 4.24. Broncaptering MA. Sesaot

Dimensi Bronkaptering Sesaot adalah sebagai berikut :


4 - 41
PERENCANAAN SISTEM ZONING

 Panjang :4m
 Lebar : 2,5 m
 Dalam : 1,5 m
 Manhole : 0,8 m x 0,8 m (1 unit).
 Pipa Outlet : HDPE Ø 400 mm (1 unit)
 Pipa Ventilasi :-
Dimana broncaptering juga berfungsi sebagai pengumpul yang langsung di alirkan
menuju reservoir Telaga Sari

4.2.4. Sistem Narmada.


Sitem penyediaan air minum Narmada merupakan sistem yang terpisah dengan sistem
Mataram, akan tetapi kedepan untuk menambah palayanan, maka sistem ini akan di bantu
suplai debit dari sistem Ranget yang merupakan sistem pelayanan Mataram. Saat ini sistem
Narmada di pasok dari sumber Mata Air Montong yang terletak di Desa Selat Kecamatan
Narmada yang berada pada elevasi + 172 M dpl dengan debit sumber sebesar  40 L/det.
Tetapi yang dimanfaatkan baru sekitar  22 L/det.
Sumber Mata Air berupa aliran yang dikumpulkan dalam bak penampung untuk selanjutnya
dialirkan secara gravitasi menuju reservoir distribusi Montong berkapasitas 500 M 3.
Selanjutnya dari Reservoir dialirakan secara gravitasi menuju daerah pelayanan dikecamatan
Narmada melalui pipa distribusi induk mulai dari pipa Ø 150 mm sampai pipa Ø 75 mm.
Lebih lengkap mengenai diameter pipa dan panjang pipa yang digunakan (tanpa menyebut
jenis pipa) untuk melayani daerah pelayanan dalam sistem IKK Narmada adalah sebagai
berikut :
Pipa Ø 150 mm dengan panjang 2000 m
Pipa Ø 100 mm dengan panjang 9500 m
Pipa Ø 75 mm dengan panjang 2500 m
Daerah pelayanan sistem ini mencakup beberapa Desa di Kecamatan Lingsar dan 7 desa di
kecamatan Narmada, yaitu : Desa Sembung, Desa Tanaq Beaq, Desa Suranadi, Desa Selat,
Desa Nyur Lembang, Desa Lembuak, dan Desa Dasan Tereng. Jumlah pelanggan dari ke
tujuh desa tersebut sekitar  2.338 Sambungan.
Skema sistem penyediaan air minum untuk IKK Narmada dapat dilihat pada Gambar dibawah
ini.

4 - 42
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Gambar 4.25
Skema sistem penyediaan air minum IKK Narmada

4 - 43
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Mata Air Montong

Bronkaptering

Reservoir
Montong
4 - 44
PERENCANAAN SISTEM ZONING

4.2. TINGKAT PELAYANAN


Menurut data dari PDAM Giri Menangper 31 Desember 2013, jumlah sambungan untuk
seluruh daerah pelayanan adalah sebanyak 94.590 unit sambungan dengan rincian sebagai
berikut :

Tabel 4.3
Tingkat Pelayanan PDAM Menang Mataram
SISTEM SPAM JUMLAH JUMLAH PENDUDUK TINGKAT
NO. MENURUT PENDUDUK SAMBUNGAN TERLAYANI PELAYANAN
(KECAMATAN/DESA) (Jiwa) (SR) (Jiwa) (%)
1. Kota Mataram 412.770 52.157 263.440 63,82
2. Kab. Lobar Bagian Selatan
 Labuapi
 Gerung & Kuripan 62.183 6.743 39.385 63,34
 Kediri 110.906 5.565 28.005 25,25
 Lembar 55.414 3.450 17.295 31,21
45.461 2.2667 11.515 25,33
3. Kab. Lobar Bagian Utara
 Gunung Sari
 Batu Layar 80.409 6.225 32.205 40,05
46.427 3.564 17.910 38,58
4. Narmada & Lingsar 154.885 4.830 24.780 16
Sumber : PDAM Giri Menang Mataram, 2013

4.3. PRODUKSI DAN KEHILANGAN AIR.


Sumber air baku yang digunakan pada sistem penyediaan air minum PDAM Giri
Menang terdiri dari 9 (sembilan) sumber yang terdiri dari 8 (delapan) sumber berasal dari
mata air dan 2 (satu) sumber berasal dari sungai, selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Mata air Sarasuta
2. Mata air Saraswaka
3. Mata air BBI (Balai Benih Ikan)
4. Mata air Ranget
5. Mata air Montong
6. Mata air Lebah Sempage
7. Mata air Orong Petung
8. Sungai Penimbung
9. Sungai Serepak

4 - 45
PERENCANAAN SISTEM ZONING

Total kapasitas produksi dari ke sembilan sumber tersebut adalah sebesar ± 1.225 L/det.
Dari total kapasitas produksi tersebut, didistribusikan terhadap daerah pelayanan sebagai
berikut :
 Kota Mataram : ± 591 L/det
 Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan (Kediri, Labu Api, Gerung, Lembar,
Kuripan) : ± 186 L/det
 Kabupaten Lombok Barat Bagian Utara (Gunung Sari, Batu Layar) : ± 359
L/det
 Narmada : ± 30 L/det

Menurut data yang diperoleh dari PDAM Giri Menang Bulan Mei 2014, kapasitas air produksi
2.731.741 M3 sedangkan air yang terjual adalah sebesar 2.097.615 M 3 jumlah kehilangan air
tercatat adalah sebesar 634.126 M3 atau 23.21 %.

Tabel 4.4
Jumlah Air Diproduksi, Air Terjual dan Kehilangan Air Pada Sistem Penyediaan Air
Minum PDAM Giri Menang Bulan Mei Tahun 2014
TAHUN
KETERANGAN
Mei 2014
Jumlah Air Diproduksi (M3) 2.731.741
Jumlah Air Terjual (M3) 2.097.615
Jumlah Kehilangan Air (M3) 634.126
Prosentasi Kehilangan Air (%) 23.21
Sumber : PDAM Giri Menang Mataram, 2014

4 - 46

Anda mungkin juga menyukai