Tabel 3.1.
Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe
Menurut data dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Dalam Angka 2014, pada
tahun 2012 pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe melayani
8.001 sambungan di tiga wilayah pelayanan PDAM dengan lebih dari 50% pelanggan
pada wilayah pelayanan Tahuna Induk. Jumlah sambungan tersebut terdiri dari
sosial (sebanyak 64 sambungan), rumah tangga (sebanyak 7.365 sambungan),
pemerintah (sebanyak 168 sambungan), niaga (sebanyak 378 sambungan), industri
(sebanyak 25 sambungan), dan 1 sambungan khusus. Pada Tabel 3.2 di bawah disajikan
cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tahun 2010.
Tabel 3.2.
Besar Cakupan Wilayah Pelayanan PDAM
Persen Pend
No. Cabang - Daerah Pelayanan
Terlayani
1. Tahuna - Kec. Tahuna, Kec. Tahuna Barat, dan Kec.
93,0
Tahuna Timur
2. Tabukan Utara - Kec. Tabukan Utara, Kec. Kendahe,
Kec. Tabukan Tengah, Kec. Tabukan Selatan, Kec. 18,6
Tabukan Selatan Tengah, dan Kec. Tabukan Selatan
Tenggara
3. Tamako - Kec. Tamako, Kec. Manganitu, dan Kec.
13,7
Manganitu Selatan
Rata-rata 41,9
Sumber: Laporan PDAM, 2012
Tabel 3.3.
Rincian Jumlah Sambungan, KK, dan Persentase Pelayanan PDAM
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kapasitas sumber air baku yang digunakan dirinci menjadi kapasitas terpasang,
kapasitas produksi, dan kapasitas idle. Tingkat konsumsi air PDAM Kabupaten
Kepulauan Sangihe mengalami perkembangan setiap tahunnya dari tahun 2008 hingga
2011. Rincian mengenai konsumsi air tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah.
Tabel 3.4.
Kapasitas Sumber Air
Sumber
Cabang Terpasang Produksi Idle Sistem
(L/d) (L/d) (L/d)
Tabukan Utara 35 12 23 - Mata air pompa/ gravitas
Tahuna 161 151 10 - SPL
Tamako 21 12 9 - IPA
- Infiltration Gallery
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012
Tabel 3.5.
Perkembangan Tingkat Konsumsi Air
di PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe
Tahun
Uraian
2008 2009 2010
Penjualan Air (m ) 3
1.918.825 2.047.481 1.936.121
Jumlah Pelanggan 10.670 10.796 11.248
Konsumsi Air/
17.19 16.65 17.42
pelanggan/bulan (m3)
Perkembangan
konsumsi Air/ - - 0.54 +0.77
Pelanggan/bulan (m3)
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012
Tabel 3.6.
Tingkat Kehilangan Air di PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe
Tahun
No Uraian Satuan
2007 2008 2009 2010
Jumlah Air
1 m3 4.318.765 2.710.419 2.739.672 2.864.350
Produksi
Jumlah Air yang
2 m3 3.300.617 2.639.024 2.626.542 2.728.312
Didistribusikan
3 Jumlah Air Terjual m3 2.340.749 1.918.825 2.047.481 1.951.163
Jumlah Air
4 Diproduksi - m3 1.018.148 71.395 113.130 136.038
Jumlah
Didistribusikan
Jumlah Air
5 Didistribusikan - m3 959.868 720.199 579.061 777.149
Jumlah Air Terjual
Kebocoran dari
6 Produksi - % 31.07 2,63 4.13 4.75
Didistribusi
Kebocoran
7 Didistribusi - % 29.08 26.36 21.73 28.48
Konsumen
8 Kebocoran Total % 60.15 28.99 25.86 33.23
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012
Tabel 3.7.
Sumber Air Baku di Kota Tahuna
Ka
No. Nama Sumber Lokasi
B
1 M.A. Kolongan I Beha Baru
2 M.A. Kolongan II Beha Baru
3 Sungai Mahena Bungalawang I (SPC)
4 Sungai Mahena Bungalawang II (IPA)
5 Sungai Mahena Mahena (IPA)
6 M.A Tabadi Mahena
7 Sungai Eneratu I Tona
8 Sungai Eneratu II Tona
9 Sungai Eneratu III Tona
10 M.A. Kaluhagi I Tona
11 M.A. Kaluhagi II Tona
12 M.A. Kaluhagi III Tona
13 M.A. Kaluhagi IV Tona
14 M.A. Sawang Soataloara
Total
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012 dan Laporan
PDAM, Tahun 2014
Gambar 3.1.
Mata Air Kolongan, Kecamatan Tahuna Barat
b. Unit Produksi
Untuk sumber air baku yang berasalah dari mata air, dikarenakan
kualitas air pada sumber yang memenuhi syarat kualitas, maka tidak
dilakukan pengolahan. Sumber mata air yang digunakan diambil dengan
menggunakan bronkaptering untuk selanjutnya dialirkan ke wilayah
pemukiman penduduk. Sedangkan untuk sumber air baku yang berasal
dari sungai, dilakuan pengolahan dengan menggunakan Sistem Saringan
Pasir Lambat (SPL) dan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Untuk unit
pengolahan, jam operasional berlangsung selama 22 jam/hari.
Tabel 3.8.
Kapasitas dan Sistem Pengolahan Produksi di Cabang I, Tahuna
Sistem Ka
No. Nama Sumber Lokasi
Pengolahan Prod
1 Kolongan I M.A Beha Baru
2 Kolongan II M.A Beha Baru
3 Sungai Mahena SPL Bungalawang
4 Sungai Mahena IPA Mahena
5 M.A Tabadi M.A Mahena
6 Eneratu I MA Gravitasi Tona
7 Eneratu II SPL Gravitasi Tona
8 Eneratu III SPL Gravitasi Tona
9 Kaluhagi I MA Gravitasi Tona
10 Kaluhagi II SPL Gravitasi Tona
11 Kaluhagi III SPL Gravitasi Tona
12 Kaluhagi IV SPL Gravitasi Tona
13 Sawang MA Gravitasi Soataloara
Total
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012 dan Laporan PDAM,
Tahun 2014
Gambar 3.2.
Bak SPL di Kecamatan Tahuna
c. Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan reservoir menuju unit
pelayanan yang terletak di Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat, dan Tahuna Timur.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi pelayanan.
Tabel 3.9.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM Perkotaan
Cabang I, Tahuna
Tabel 3.10.
Kapasitas dan Sistem Pengaliran Jaringan Distribusi
Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (L/s) Pom
1 Kolongan I 10
2 Kolongan II 20
3 Sungai Mahena -
4 Sungai Mahena -
5 M.A Tabadi 18
6 Eneratu I 8
7 Eneratu II 12
8 Eneratu II 8
9 Kaluhagi I 6
10 Kaluhagi II 5,5
11 Kaluhagi III 7
12 Kaluhagi IV 8
13 Sawang 7
Sumber: PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014
d. Unit Pelayanan
Unit pelayanan PDAM Sangihe Cabang I - Tahuna meliputi wilayah
Kecamatan Tahunan Barat, Tahuna, dan Tahuna Timur. Berdasarkan
data terbaru yang diperoleh dari PDAM Cabang I - Tahuna, diketahui
total jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 30.960 jiwa dengan
persentase pelayanan sebesar 91,68%. Dari jumlah tersebut tercatat
6.880 unit sambungan rumah dan 36 unit HU. Jam pelayanan ke pelanggan
dilakukan selama 18 jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahun 2006 - 2012.
Tabel 3.11.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR di Cabang I-Tahuna
Tabel 3.12.
Data Sambungan Wilayah Tahuna Tahun 2012
Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 16 24
2. WC Umum 18 18
3. Terminal Air - -
4. Tempat Ibadah 53 2
Kelompok Pelanggan II
1. - Panti Asuhan 3 -
- Yayasan Sosial 29 1
- Sekolah Swasta/Negri 35 2
- RS Pemerintah, Puskesmas 5 2
2. - Instansi Pemerintah, Hankam 17 -
- Rumah Sangat Sederhana 144 292
Kelompok Pelanggan III
1. - Rumah Selain RSS dan Mewah 4.926 843
- Instansi Pemerintah, Hankam 86 7
2. - Niaga kecil 308 25
- Industri Rumah Tangga 3 2
3. Rumah Mewah - -
4. Industri dan Niaga Besar 18 4
5. Industri Pemerintah, Hankam 1 1
Kelompok Khusus
1. Instansi Pengolahan PLN - 1
2. Khusus Pelabuhan - 2
Jumlah 5.662 1.226
Gambar 3.3.
Jaringan Perpipaan di Wilayah Cabang I, Tahuna
Tabel 3.13.
Penyediaan Air Minum Non Perpipaan
Tabel 3.14.
Sumber Air Baku untuk SPAM IKK Tamako
Kapasitas
No. Nama Jenis Lokasi Sumber
Sumber (l/s)
1 Lumbaha AP Ulung Peliang 5
2 Kola MA Balane 1,5
Sumber: Laporan PDAM, 2012
Gambar 3.4.
Sumber Air Baku Sungai Limbaha, Tamako
2) Unit Produksi
Untuk pengolahan dari Sungai Lumbaha menggunakan sistem Saringan Pasir
Lambat (SPL) dengan kapasitas sekitar 3 l/detik. Kualitas air baik, namun
ketika musim hujan, tingkat kekeruhan meningkat, sedangkan kemampuan
SPL untuk menyaring air baku semakin lama akan semakin berkurang,
sehingga air yang diterima pelanggan akan berkurang kualitasnya.
3) Unit Distribusi
Pipa distribusi menggunakan dua jenis pipa yaitu pipa PVC dan
pipa GIP. Data penggunaan pipa dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.15.
Pipa Distribusi untuk SPAM IKK Tamako
4) Unit Pelayanan
Daerah pelayanan tersebar luas dengan jumlah KK yang terlayani
sebesar 619 KK, penduduk terlayani sebesar 2.476 jiwa dari 12.991
jiwa yang terdapat di seluruh Kecamatan Tamako. Jumlah total
sambungan rumah yang ada sebanyak 619 unit, terdiri dari 349
unit aktif dan terlayani dan 129 unit aktif namun tidak terlayani.
Tabel 3.16.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM IKK Tamako
Tabel 3.17.
Sumber Air Baku untuk SPAM IKK Tabukan Utara
Kapasitas
No. Nama Jenis Lokasi Sumber
Sumber (l/s)
1 Balane I AP Petta 7
2 Balane II AP Petta
3 Beha AP Beha 30
4 Panggese AP Mala 25
5 Tarolang AP Tarolang 25
Sumber: Laporan PDAM, 2012
Berdasarkan kualitas air, pada musim kemarau kualitas air sangat baik
karena langsung bersumber dari pegunungan. Sedangkan pada musim
hujan kondisi air sangat keruh akibat adanya erosi pada badan air.
Gambar 3.5.
Sumber Air Sungai Pangese, Mala
Gambar 3.6.
Sumber Air Sungai Beha
Gambar 3.7.
Sumber Air Sungai Balane
2) Unit Produksi
Pada awalnya, pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Utara
hanya dilayani dari sumber Sungai Balane I dengan menggunakan
sistem prasedimentasi dan Saringan Pasir Lambar (SPL) dengan
kapasitas 2 l/s. Pada musim hujan, kualitas air pada sumber
menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban pengolahan pada
sistem SPL menjadi bertambah. Dengan usia SPL yang lama,
berkurangnya jumlah media penyaring akibat pengurasan dan
terjadinya keretakan pada dinding bangunan SPL mengakibatkan
kualitas air yang sampai ke pelanggan menjadi buruk.
Permasalahan tersebut juga diperparah dengan kondisi lokasi bak
prasedimentasi dan SPL yang sejajar dengan permukaan tanah
dan terletak pada bagian bawah tebing mengakibatkan pada
musim hujan, air yang tererosi pada dinding tebing masuk
langsung ke dalam bak. Seharusnya dibutuhkan dinding dan
saluran pelindung untuk menghindari masuknya air yang tererosi
pada dinding tebing masuk ke dalam instalasi.
Gambar 3.8.
Sistem Saringan Pasir Lambat yang Terdapat di Sungai Balane I
Gambar 3.9.
(a) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Balane II dan (b) Kebocoran pada IPA Balane II
3) Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan
reservoir menuju unit pelayanan yang terletak di Bengketang,
Petta, Kalurae, Tarolang, Naha, Kalekube, Beha, Mala, dan Bahu.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi
pelayanan.
Tabel 3.18.
Kapasitas dan Sistem Pengaliran Jaringan Distribusi SPAM IKK
Tabukan Utara
Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (L/s)
1 Balane I 2
2 Balane II 2
3 Beha 2
4 Panggese 1
5 Tarolang 2
Total 9
Sumber: Laporan PDAM, 2012
Tabel 3.19.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM IKK
Tabukan Utara
4) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM IKK Tabukan Utara meliputi wilayah
Bengketang, Petta, Kalurae, Tarolang, Naha, Kalekube, Beha,
Mala, dan Bahu. Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari
PDAM Cabang III-Petta, diketahui total jumlah penduduk yang
terlayani sebanyak 21.844 jiwa. Dari jumlah tersebut tercatat
1.040 unit sambungan rumah dan 9 unit HU. Jam pelayanan dilakukan
selama 24 jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahun 2006-2012.
Tabel 3.20.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR di Cabang III-Tabukan Utara
Tabel 3.21.
Data Sambungan SPAM IKK Tabukan Utara
Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 8 7
2. WC Umum 1 1
3. Tempat Ibadah 28 6
Kelompok Pelanggan II
1. Rumah Tangga A 0 0
2. Panti Asuhan 0 0
3. Yayasan Sosial 15 2
4. Sekolah Negeri 11 4
5. Rumah Sakit Pemerintah 1 3
6. Instansi Pemerintah 17 2
Kelompok Pelanggan III
1. Rumah Tangga B 792 155
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 16 4
2. Niaga Besar/ Industri 1 1
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 1 0
Jumlah 891 185
Gambar 3.10.
Sumber Air Sungai Hadakele
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air dari sumber air baku menuju unit
pengolahan dialirkan secara gravitasi dengan kapasitas unit transmisi
sebesar 2 l/s.
c) Unit Distribusi
Unit distribusi mengalirkan air secara gravitasi dengan kapasitas 1
l/s. Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang digunakan untuk
mengalirkan air ke daerah pelayanan.
Tabel 3.22.
Pipa Distribusi untuk SPAM Pedesaan Lapango
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 100
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012
d) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum SPAM Pedesaan Lapango
mencakup beberapa desa di Kecamatan Manganitu Selatan.
Total jumlah sambungan yang terpasang sebesar 99 unit
dimana diantaranya 97 unit merupakan sambungan aktif dan
sisanya, 2 unit merupakan sambungan aktif yang belum
terlayani.
Tabel 3.23.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Lapango
Tabel 3.24.
Pipa Distribusi untuk SPAM Pedesaan Pananaru
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 50
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012
d) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum SPAM Pedesaan Pananaru
mencakup beberapa desa di Kecamatan Tamako. Total jumlah
sambungan yang terpasang sebesar 48 unit dimana
diantaranya 48 unit merupakan sambungan aktif dan sisanya,
0 unit merupakan sambungan aktif yang belum terlayani.
Tabel 3.25.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Pananaru
Gambar 3.11.
Gambar Broncaptering Mata Air Siha
b) Unit Transmisi
Unit transmisi berfungsi untuk mengalirkan sumber air baku
dari bangunan intake menuju uunit pengolahan. Berikut ini
adalah sistem pengaliran dan kapasitas pada unit transmisi.
Tabel 3.26.
Kondisi Unit Transmisi SPAM Pedesaan Manganitu
Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (l/s)
1 Siha 30
Total 30
Sumber: Laporan PDAM, 2012
c) Unit Pengolahan
Pengolahan air baku hanya menggunakan sistem
bronkaptering, namun dengan penanganan yang baik terhadap
kondisi pipa dan menjaga daerah tangkapan di sekitar mata
air, maka kualitas air akan tetap terjaga hingga ke daerah
pelayanan. Kapasitas air yang diproduksi adalah sebesar 10 l/s.
d) Unit Distribusi
Unit distribusi mengalirkan air dengan kapasitas 5 l/s.
Kapasitas distribusi ini jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan kapasitas produksi air yaitu sebesar 10 l/s. Sistem
distribusi yang digunakan yaitu gravitasi menuju daerah
pelayanan. Pipa distribusi yang digunakan menggunakan dua
jenis pipa, yaitu pipa PVC dan GIP yang dirinci pada tabel
berikut.
Tabel 3.27.
Pipa Distribusi untuk Kecamatan Manganitu
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 100
5. GIP 75
6. GIP 50
Sumber: Laporan PDAM, 2012
e) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum di Kecamatan Tamako mencakup
beberapa desa dan kelurahan dengan total jumlah KK yang
terlayani sebesar 483 KK. Jumlah penduduk yang terlayani
sebesar 1.932 jiwa dari total 13.904 jiwa yang terdapat di
keseluruhan wilayah Kecamatan Tamako. Total jumlah
sambungan yang terpasang sebesar 483 unit dimana
diantaranya 440 unit merupakan sambungan aktif dan sisanya,
43 unit merupakan sambungan aktif yang belum terlayani.
Tabel 3.28.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan
Manganitu
Gambar 3.12.
Sumber Air Baku dari Sungai Sampakang, Pintareng
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air dari bangunan intake menuju unit
pengolahan dengan kapasitas 10 l/s menggunakan sistem gravitasi.
c) Unit Pengolahan
Pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Selatan Tengah dan
Tabukan Selatan Tenggara hanya dilayani dari sumber Sungai
Simpakang dengan menggunakan sistem prasedimentasi dan
Saringan Pasir Lambar (SPL) dengan kapasitas 10 l/s. Pada musim hujan
kualitas air pada sumber menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban
pengolahan pada sistem SPL menjadi bertambah. Unit pengolahan yang
ada hanya mampu mengolah air dengan kapasitas 3 l/s. Jam operasional
unit produksi berlangsung selama 24 jam setiap harinya.
d) Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan
reservoir menuju unit pelayanan yang terletak di Desa Basau,
Kelurahan Pintareng, Kelurahan Salurang. Unit distribusi
mengalirkan air secara gravitasi dengan kapasitas 3,5 l/s.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi
pelayanan.
Tabel 3.29.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM
Pedesaan Pintareng
e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Pintareng meliputi wilayah
Desa Basau, Kelurahan Pintareng, Kelurahan Salurang. Dari
data yang diperoleh diketahui jumlah penduduk terlayani
Tabel 3.30.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Pintareng
Tabel 3.31.
Data Sambungan Wilayah SPAM Pedesaan Manalu - Tabukan
Selatan
Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 1 1
2. WC Umum 0 0
3. Tempat Ibadah 6 0
Kelompok Pelanggan II
1. Panti Asuhan 0 0
2. Yayasan Sosial 2 0
3. Sekolah Negeri 5 0
4. Rumah Sakit Pemerintah 1 1
5. Instansi Pemerintah 2 1
Kelompok Pelanggan III
1. RSS dan Selain RSS 150 3
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 0 0
2. Niaga Besar/ Industri 0 0
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 0 0
Jumlah 167 6
Gambar 3.13.
Sumber Air Baku dari Sungai Betung Manalu
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air baku dari bangunan intake
menuju unit pengolahan menggunakan sistem gravitasi dengan kapasitas
pengaliran sebesar 5 l/s.
c) Unit Pengolahan
Pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Selatan hanya
dilayani dari sumber Sungai Bentung dengan menggunakan
sistem prasedimentasi dan Saringan Pasir Lambar (SPL)
dengan kapasitas 5 l/s. Pada musim penghujan, kualitas air
pada sumber menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban
pengolahan pada sistem SPL menjadi bertambah. Dengan usia
SPL yang lama, berkurangnya jumlah media penyaring akibat
pengurasan dan terjadinya keretakan pada dinding bangunan
SPL mengakibatkan kualitas air yang sampai ke pelanggan
menjadi buruk. Permasalahan tersebut juga diperparah dengan
kondisi lokasi SPL yang terletak pada bagian bawah tebing,
sehingga mengakibatkan pada saat hujan, air yang tererosi
pada dinding tebing langsung masuk ke dalam unit
pengolahan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya
ketinggian bak SPL ditambahkan sehingga tidak sama rata
dengan permukaan tanah dan pada bagian bawah tebing
dibangun saluran drainase untuk menghindari air masuk
langsung ke dalam unit pengolahan. Jam operasional produksi
dilakukan selama 24 jam setiap harinya.
d) Unit Distribusi
Daerah pendistribusian air minum di Kecamatan Tabukan
Selatan saat ini baru menjangkau beberapa desa dan kelurahan
di daerah pelayanan yaitu Desa Besabe, Desa Bentung, dan
Kelurahan Manalu. Jumlah penduduk yang terlayani sebesar
5.860 jiwa dengan jumlah KK yang terlayani sebanyak 1.925
KK. Pipa distribusi menggunakan dua jenis pipa yaitu PVC dan
Tabel 3.32.
Penggunaan Pipa Distribusi Kecamatan Tabukan Selatan
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 75
2. PVC 50
3. GIP 75
4. GIP 50
Sumber: Laporan PDAM, 2012
e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Manalu - Tabukan Selatan
meliputi wilayah Desa Besabe, Desa Bentung, dan Kelurahan
Manalu. Diketahui jumlah penduduk yang terlayani sebesar
5.860 jiwa dengan persentase pelayanan sebesar 31,58%. Dari
jumlah tersebut tercatat 462 sambungan rumah dan 9 HU. Jam
pelayanan ke pelanggan dilakukan selama 24 jam/hari. Berikut
ini adalah rincian perkembangan jumlah SR dari tahan 2006 -
2012.
Tabel 3.33.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Manalu - Tabukan Selatan
Tabel 3.34.
Data Sambungan Wilayah SPAM Pedesaan
Manalu - Tabukan Selatan
Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 7 0
2. WC Umum 0 0
3. Tempat Ibadah 7 0
Kelompok Pelanggan II
1. Panti Asuhan 0 0
2. Yayasan Sosial 4 0
3. Sekolah Negeri 4 0
4. Rumah Sakit Pemerintah 1 0
5. Instansi Pemerintah 5 0
Kelompok Pelanggan III
1. RSS dan Selain RSS 215 1
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 7 0
2. Niaga Besar/ Industri 0 0
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 0 0
Jumlah 250 1
Tabel 3.35.
Penggunaan Pipa Distribusi SPAM Pedesaan Kendahe
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
Total
Sumber : Laporan PDAM, 2012
e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Kendahe meliputi wilayah
Desa Kendahe 1, Kendahe 2, Pempalaraeng, Mohong Sawang,
dan Kalasuge. Diketahui jumlah penduduk yang terlayani
sebesar 6.463 jiwa dengan persentase pelayanan sebesar
29,42%. Dari jumlah tersebut tercatat 471 sambungan rumah
dan 7 HU. Jam pelayanan ke pelanggan dilakukan selama 24
jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahan 2006 - 2012.
Tabel 3.36.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Kendahe
Gambar 3.14.
Sumber Air Baku dari Mata Air Aluramu, Kendahe
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air baku dari bangunan
bronkaptering menggunakan sistem gravitasi dengan kapasitas pengaliran
sebesar 5 l/s.
c) Unit Pengolahan
Pengolahan air baku di sumber hanya menggunakan sistem
bronkaptering, seiring berjalannya waktu dan semakin
meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tabukan
Tengah, semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan air minum
di daerah pelayanan.
d) Unit Distribusi
Daerah distribusi air minum di Kecamatan Tabukan Tengah
oleh PDAM saat ini baru menjangkau beberapa desa, yaitu
Kelurahan Kuma, Desa Bungalawang, dan perkampungan di
sekitar daerah pelayanan dengan jumlah KK terlayani berkisar
150 KK dan jumlah penduduk terlayani berkisar 675 jiwa dari
10.297 jiwa yang ada di Kecamatan Tabukan Tengah. Jenis
Tabel 3.37.
Penggunaan Pipa Distribusi SPAM Pedesaaan
Kuma - Tabukan Tengah
Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012
e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Kuma - Tabukan Tengah
meliputi wilayah Kelurahan Kuma, Desa Bungalawang, dan
perkampungan di sekitar daerah pelayanan. Diketahui jumlah
penduduk yang terlayani sebesar 675 jiwa dengan persentase
pelayanan sebesar 6,55%. Dari jumlah tersebut tercatat 148
sambungan rumah dan 2 HU. Jam pelayanan ke pelanggan
dilakukan selama 24 jam/hari. Berikut ini adalah rincian
perkembangan jumlah SR dari tahan 2006 - 2012.
Tabel 3.38.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Kuma - Tabukan Tengah
Tabel 3.39.
Pembangunan Sarana Air Bersih Non Perpipaan Perdesaan
3.2.1 Kelembagaan
3.2.2 Pengaturan
Berita Acara Serah Terima Pengeolaan PDAM dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Sangihe kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud tanggal 28 Juli 2005.
3.2.3 Keuangan
Tabel 3.40.
Evaluasi Biaya Langsung Operasional
% dari
N Keterangan 2009 Total 2010
o Biaya
Operasi
1 Biaya Sumber
a Biaya sumber Air baku Rp 241.312.248 3.08% 296.088.600
b Biaya listrik/ BBM Rp
c Biaya penyusutan Rp 55.074.702 0,70% 69.636.517
d Biaya pemeliharaan Air Rp 3.997.800 0,05% 7.180.000
e Biaya operasional sumber Rp
Jumlah Biaya Sumber Rp. 300.384.750 3,84% 372.905.117
2 Biaya Pengolahan
a Biaya Penyusutan Pompa Air Rp 12.924.905 0,17% 27.526.477
b Biaya Operasi Pengolahan Air Rp 632.945.190 8,09% 691.769.100
c Biaya pemeliharaan Rp 90.718.150 1,16% 72.267.250
d Biaya penyusutan Rp 9.282.230 0,12% 11.916.641
Jumlah Biaya Pengolahan Rp. 745.870.475 9,53% 803.479.468
3 Biaya Transmisi & Distribusi
a Biaya Operasi Rp 413.587.780 5,29% 566.542.690
b Biaya pemeliharaan Rp 314.579.775 4,02% 221.059.509
c Biaya Penyusutan Rp 51.911.461 0,66% 473.577.945
Jumlah Biaya Trans & Distribusi Rp. 780.079.016 9,97% 1.261.180.144
Total Biaya Langsung 1.826.334.241 23,34% 2.437.564.729
Sumber: Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kep. Sangihe; 2011
%dari
N Keterangan 2009 Total 2010
o Biaya
Operasi.
4 Biaya Umum dan
a Biaya pegawai Rp.2.802.979.790 35,82% 3.215.120.577
b Biaya kantor Rp. 196.501.935 2,51% 337.100.610
c Biaya hubungan pelanggan Rp. 122.332.3 1,56% 142.063.321
d Biaya Litbang Rp. 19.985.000 0,26% 28.478.500
e Biaya Keuangan : Rp. 769.163.1 9,83%
f Biaya Pemeliharaan Rp. 298.872.5 3,82% 191.069.225
Biaya Penyisihan dan
g Penghapusan piutang Rp. 686.876.224 8,78%
h Rupa-rupa Biaya Umum Rp.1.031.104.224 13,18% 749.159.206
i Biaya Penyusutan Bangunan Rp. 383.991 0,00% 3.133.315
Biaya Penyusutan Rp. 1.277.812 0,02% 22.922.730
Peralatan/perlengkapj
Biaya penyusutan Inventaris Rp. 52.936.450 0,68% 37.632.826
Biaya penyusutan aktiva Rp. 15.933.107 0,20% 74.601.500
Tetap leasing
Jumlah Biaya Umum & R 5.998.346.
Administrasi p. 641 76,66% 4.801.281.810
Total Biaya Tidak Langsung 5.998.346.641 76,66% 4.801.281.810
Sumber: Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kep. Sangihe, 2011
Prosentasi biaya administrasi dan umum sebesar 66,33% dari total biaya
operasi termasuk diantarannya adalah biaya personalia sebesar 44,41%
dan rupa-rupa biaya umum sebesar 21,92%. Lokasi pelayanan yang
tersebar dengan jarak yang cukup jauh berdampak pula kepada
tingginya biaya pemeliharaan fasilitas umum diantaranya adalah
kendaraan operasi, total biaya pemeliharaan fasilitas umum mencapai
Rp. 191 juta di tahun 2010.
Tabel 3.1.
Kebocoran yang Terjadi pada Masing-masing Unit Pelayanan
Unit
Cabang
Pelayanan
Tamako
II Manganitu
Pananaru
Petta
Kendahe
III Kuma
Manalu
Pintareng
3. Tidak adanya meteran induk yang mencatat jumlah air yang diproduksi
dan didistribusikan kepada pelanggan untuk wilayah Cabang II yaitu
pada daerah pelayanan Tamako, Manganitu, Pananaru, dan wilayah
Cabang III yaitu pada daerah pelayanan Petta, Kendahe, Kuma, Manalu,
Pintareng, dan Kalasuge.
4. Kondisi meteran induk yang rusak untuk wilayah pelayanan PDAM
Cabang I Kota Tahuna.
5. Kesalahan dalam pendesainan. Contonya pada sumber Sungai Lengiasa
di Unit Kendahe yang menggunakan sistem bronkaptering. Seharusnya
untuk sumber air permukaan, bangunan penangkap sumber air baku
yang cocok berupa intake dengan sistem pengolahan yang menyesuaikan
dengan kualitas sumber air baku.
6. Banyaknya sambungan aktif tidak terlayani
Tabel 3.2.
Banyaknya Sambungan Aktif Tidak Terlayani
SR Akti
Cabang Unit Pelayanan
Terla
Tamako
II Manganitu
Lapango
Pananaru
Kendahe 1
III
Manalu
yang semula Rp. 4.686.667,- menjadi Rp. 28.536.914,- setiap bulan, dan
saat ini sedang dilakukan evaluasi ulang, mengingat beban Perusahaan
terlalu berat bagi beban keuangan PDAM Kabupaten Kepulauan
Sangihe.
10. Pemanfaatan Idle Capasity (kelebihan air) tak dapat dilakukan karena
beberapa daerah pelayanan belum terjangkau dengan jaringan
perpipaan, sehingga penambahan pelanggan baru belum optimal.
Tabel 3.3
Permasalahan di Masing-masing Wilayah Pelayanan dan Upaya Tindaklanjutnya