Anda di halaman 1dari 52

Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)

Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

3.1. ASPEK TEKNIS

Wilayah pelayanan PDAM Tahuna dibagi ke dalam 3 wilayah yaitu Wilayah


I Tahuna, Wilayah II Tamako, dan Wilayah III Tabukan Utara. Adapun
rincian daerah pelayanan masing-masing wilayah disajikan dalam Tabel 3.1
berikut ini.

Tabel 3.1.
Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe

No. Wilayah Kecamatan


1 Wilayah I Tahuna Kecamatan Tahuna Timur, Kecamatan Tahuna, dan
Kecamatan Tahuna Barat.
2 Wilayah II Tamako Kecamatan Tamako, Kecamatan Manganitu Selatan,
dan Kecamatan Manganitu.
3 Wilayah III Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tabukan Utara,
Tabukan Utara Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan Tabukan
Selatan Tenggara, Kecamatan Tabukan Tengah, dan
Kecamatan Tabukan Selatan Tengah.
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 1


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Menurut data dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Dalam Angka 2014, pada
tahun 2012 pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe melayani
8.001 sambungan di tiga wilayah pelayanan PDAM dengan lebih dari 50% pelanggan
pada wilayah pelayanan Tahuna Induk. Jumlah sambungan tersebut terdiri dari
sosial (sebanyak 64 sambungan), rumah tangga (sebanyak 7.365 sambungan),
pemerintah (sebanyak 168 sambungan), niaga (sebanyak 378 sambungan), industri
(sebanyak 25 sambungan), dan 1 sambungan khusus. Pada Tabel 3.2 di bawah disajikan
cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tahun 2010.

Tabel 3.2.
Besar Cakupan Wilayah Pelayanan PDAM

Persen Pend
No. Cabang - Daerah Pelayanan
Terlayani
1. Tahuna - Kec. Tahuna, Kec. Tahuna Barat, dan Kec.
93,0
Tahuna Timur
2. Tabukan Utara - Kec. Tabukan Utara, Kec. Kendahe,
Kec. Tabukan Tengah, Kec. Tabukan Selatan, Kec. 18,6
Tabukan Selatan Tengah, dan Kec. Tabukan Selatan
Tenggara
3. Tamako - Kec. Tamako, Kec. Manganitu, dan Kec.
13,7
Manganitu Selatan
Rata-rata 41,9
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 2


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.3.
Rincian Jumlah Sambungan, KK, dan Persentase Pelayanan PDAM
Kabupaten Kepulauan Sangihe

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


No. Kecamatan
Jiwa KK Sambungan Terlayani
1 Tahuna Timur 12.377 3.239
2 Tahuna 15.948 4.141 6.880 30.960
3 Tahuna Barat 5.443 1.579
4 Kendahe 6.463 1.780 483 1.932
5 Tabukan Utara 19.452 5.633 1.317 5.268
6 Tabukan Tengah 10.297 3.476 150 675
7 Nusa Tabukan 2.919 923 - -
8 Tatoareng 4.358 1.530 - -
9 Marore 1.371 257 - -
10 Manganitu 13.904 3.214 483 1.932
11 Tamako 12.991 3.898 667 2.644
Manganitu
12 9.902 3.367 93 364
Selatan
13 Tabukan Selatan 5.860 1.925 462 1.848
14 Tabsel Tengah 2.708 911
223 669
15 Tabsel Tenggara 2.107 722
Jumlah 126.190 36.595 10.758 46.292
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012

Kapasitas sumber air baku yang digunakan dirinci menjadi kapasitas terpasang,
kapasitas produksi, dan kapasitas idle. Tingkat konsumsi air PDAM Kabupaten
Kepulauan Sangihe mengalami perkembangan setiap tahunnya dari tahun 2008 hingga
2011. Rincian mengenai konsumsi air tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 3


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.4.
Kapasitas Sumber Air

Sumber
Cabang Terpasang Produksi Idle Sistem
(L/d) (L/d) (L/d)
Tabukan Utara 35 12 23 - Mata air pompa/ gravitas
Tahuna 161 151 10 - SPL
Tamako 21 12 9 - IPA
- Infiltration Gallery
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012

Tabel 3.5.
Perkembangan Tingkat Konsumsi Air
di PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe

Tahun
Uraian
2008 2009 2010
Penjualan Air (m ) 3
1.918.825 2.047.481 1.936.121
Jumlah Pelanggan 10.670 10.796 11.248
Konsumsi Air/
17.19 16.65 17.42
pelanggan/bulan (m3)
Perkembangan
konsumsi Air/ - - 0.54 +0.77
Pelanggan/bulan (m3)
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012

Tingkat kebocoran teknis dan non teknis (administrasi) Kabupaten


Kepulauan Sangihe sebesar 37,05% dimana kebocoran terjadi mulai dari unit produksi
ke unit ditribusi hingga ke sambungan pelanggan. Pelayanan PDAM dibedakan antara
sistem pemompaan dan sistem gravitasi. Sistem gravitasi dapat beroperasi selama 24
jam, namun wilayah-wilayah yang menggunakan pemompaan baru terlayani selama
9,5 jam setiap hari sehingga rata-rata jam pelayanan PDAM baru 19,5 jam/hari.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 4


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.6.
Tingkat Kehilangan Air di PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe

Tahun
No Uraian Satuan
2007 2008 2009 2010
Jumlah Air
1 m3 4.318.765 2.710.419 2.739.672 2.864.350
Produksi
Jumlah Air yang
2 m3 3.300.617 2.639.024 2.626.542 2.728.312
Didistribusikan
3 Jumlah Air Terjual m3 2.340.749 1.918.825 2.047.481 1.951.163
Jumlah Air
4 Diproduksi - m3 1.018.148 71.395 113.130 136.038
Jumlah
Didistribusikan
Jumlah Air
5 Didistribusikan - m3 959.868 720.199 579.061 777.149
Jumlah Air Terjual
Kebocoran dari
6 Produksi - % 31.07 2,63 4.13 4.75
Didistribusi
Kebocoran
7 Didistribusi - % 29.08 26.36 21.73 28.48
Konsumen
8 Kebocoran Total % 60.15 28.99 25.86 33.23
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012

3.1.1 SPAM Ibukota Kabupaten

1. Jaringan Perpipaan (JP)


Untuk jaringan perpipaan SPAM Kabupaten terletak pada wilayah
pelayanan Tahuna yang mencakup 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tahuna,
Kecamatan Tahuna Barat, dan Kecamatan Tahuna Timur. Sistem ini
melayani sebanyak 91,68% total penduduk di ketiga wilayah kecamatan.
sistem ini memanfaatkan beberapa sumber air baku seperti Sungai Mahena,
Sungai Eneratu, Sungai Kaluhagi, Mata Air Kaluhagi, Mata Air Tabadi,
Mata Air Eneratu, Mata Air Sawang, dan Mata Air Kolongan dengan
kapasitas terpasang sebesar 156 l/s dan kapasitas produksi sebesar 135,5 l/s.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 5


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

a. Unit Air Baku


Sumber air baku yang digunakan berasal dari beberapa sungai dan mata
air. Untuk sumber air baku yang berasal dari mata air menggunakan
sistem bronkaptering dan langsung dialirkan menuju daerah pelayanan.
Kualitas air baku yang berasal dari mata air relatif lebih baik sehingga
tidak membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Sedangkan untuk sumber
yang berasal dari sungai sistem penangkapan air menggunakan intake.

Tabel 3.7.
Sumber Air Baku di Kota Tahuna

Ka
No. Nama Sumber Lokasi
B
1 M.A. Kolongan I Beha Baru
2 M.A. Kolongan II Beha Baru
3 Sungai Mahena Bungalawang I (SPC)
4 Sungai Mahena Bungalawang II (IPA)
5 Sungai Mahena Mahena (IPA)
6 M.A Tabadi Mahena
7 Sungai Eneratu I Tona
8 Sungai Eneratu II Tona
9 Sungai Eneratu III Tona
10 M.A. Kaluhagi I Tona
11 M.A. Kaluhagi II Tona
12 M.A. Kaluhagi III Tona
13 M.A. Kaluhagi IV Tona
14 M.A. Sawang Soataloara
Total
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012 dan Laporan
PDAM, Tahun 2014

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 6


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.1.
Mata Air Kolongan, Kecamatan Tahuna Barat

b. Unit Produksi
Untuk sumber air baku yang berasalah dari mata air, dikarenakan
kualitas air pada sumber yang memenuhi syarat kualitas, maka tidak
dilakukan pengolahan. Sumber mata air yang digunakan diambil dengan
menggunakan bronkaptering untuk selanjutnya dialirkan ke wilayah
pemukiman penduduk. Sedangkan untuk sumber air baku yang berasal
dari sungai, dilakuan pengolahan dengan menggunakan Sistem Saringan
Pasir Lambat (SPL) dan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Untuk unit
pengolahan, jam operasional berlangsung selama 22 jam/hari.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 7


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.8.
Kapasitas dan Sistem Pengolahan Produksi di Cabang I, Tahuna

Sistem Ka
No. Nama Sumber Lokasi
Pengolahan Prod
1 Kolongan I M.A Beha Baru
2 Kolongan II M.A Beha Baru
3 Sungai Mahena SPL Bungalawang
4 Sungai Mahena IPA Mahena
5 M.A Tabadi M.A Mahena
6 Eneratu I MA Gravitasi Tona
7 Eneratu II SPL Gravitasi Tona
8 Eneratu III SPL Gravitasi Tona
9 Kaluhagi I MA Gravitasi Tona
10 Kaluhagi II SPL Gravitasi Tona
11 Kaluhagi III SPL Gravitasi Tona
12 Kaluhagi IV SPL Gravitasi Tona
13 Sawang MA Gravitasi Soataloara
Total
Sumber: Penyusunan RISPAM Kabupaten Sangihe Tahap I, Tahun 2012 dan Laporan PDAM,
Tahun 2014

1. Pengolahan Air dari sumber Sungai Mahena


Pengolahan air dari Sungai Mahena yang terletak di Kecamatan Tahuna
dibangun untuk kapasitas produksi sebesar 20 l/s. Sistem pengolahan yang
digunakan berupa unit Clarifier, Sistem Saringan Pasir Lambat menuju ke unit
reservoir untuk seterusnya dipompakan menuju daerah pelayanan.
2. Mata Air Sawang
Lokasi mata air ini terletak di Kecamatan Tahuna Induk. Pada lokasi
ini terdapat beberapa titik sumber mata air yang ditangkap dalam
satu bangunan bronkaptering. Keseluruhan debit dari mata air
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk.
Sumber air yang ditangkap pada bronkaptering kemudian dialirkan
secara gravitasi menuju reservoir. Sebanyak 3 l/s dari debit yang
dihasilkan dialirkan menuju Reservoir di kawasan Kantor Bupati
dengan kapasitas 27 m3 (3 m × 3 m × 3 m). Sedangkan sisanya
dialirkan ke reservoir berkapasitas 72 m3 (3 m × 6 m × 4 m) ke daerah

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 8


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

pelayanan secara gravitasi. Permasalahan yang terjadi adalah banyaknya


sambungan ilegal pada sistem pemipaan distribusi.
3. Mata Air Tabadi
Sumber mata air ini terletak di Kecamatan Tahuna Induk. Pada
lokasi terdapat dua buah bronkaptering dengan kapasitas 5 l/s dan 20
l/s yang selanjutnya dialirkan menuju jaringan pipa distribusi utama.

Gambar 3.2.
Bak SPL di Kecamatan Tahuna

c. Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan reservoir menuju unit
pelayanan yang terletak di Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat, dan Tahuna Timur.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi pelayanan.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 9


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.9.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM Perkotaan
Cabang I, Tahuna

No. Jenis Pipa Diameter (mm) Panj


1 Pipa Asbes Semen 200
2 Pipa Asbes Semen 150
3 Pipa Asbes Semen 100
4 Pipa PVC 150
5 Pipa PVC 100 1
6 Pipa PVC 50 1
7 Pipa PVC 40
8 Pipa Cast Iron 250
9 Pipa Cast Iron 150
10 Pipa Cast Iron 100
11 Pipa GIP 150
12 Pipa GIP 100
Total 5
Sumber: PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014

Tabel 3.10.
Kapasitas dan Sistem Pengaliran Jaringan Distribusi

Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (L/s) Pom
1 Kolongan I 10
2 Kolongan II 20
3 Sungai Mahena -
4 Sungai Mahena -
5 M.A Tabadi 18
6 Eneratu I 8
7 Eneratu II 12
8 Eneratu II 8
9 Kaluhagi I 6
10 Kaluhagi II 5,5
11 Kaluhagi III 7
12 Kaluhagi IV 8
13 Sawang 7
Sumber: PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 10


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

d. Unit Pelayanan
Unit pelayanan PDAM Sangihe Cabang I - Tahuna meliputi wilayah
Kecamatan Tahunan Barat, Tahuna, dan Tahuna Timur. Berdasarkan
data terbaru yang diperoleh dari PDAM Cabang I - Tahuna, diketahui
total jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 30.960 jiwa dengan
persentase pelayanan sebesar 91,68%. Dari jumlah tersebut tercatat
6.880 unit sambungan rumah dan 36 unit HU. Jam pelayanan ke pelanggan
dilakukan selama 18 jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahun 2006 - 2012.

Tabel 3.11.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR di Cabang I-Tahuna

No. Tahun Jumlah SR (Unit)


1 2006 5.988
2 2007 6.135
3 2008 6.318
4 2009 6.417
5 2010 6.632
6 2011 6.791
7 2012 6.880
Sumber: PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 11


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.12.
Data Sambungan Wilayah Tahuna Tahun 2012

Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 16 24
2. WC Umum 18 18
3. Terminal Air - -
4. Tempat Ibadah 53 2
Kelompok Pelanggan II
1. - Panti Asuhan 3 -
- Yayasan Sosial 29 1
- Sekolah Swasta/Negri 35 2
- RS Pemerintah, Puskesmas 5 2
2. - Instansi Pemerintah, Hankam 17 -
- Rumah Sangat Sederhana 144 292
Kelompok Pelanggan III
1. - Rumah Selain RSS dan Mewah 4.926 843
- Instansi Pemerintah, Hankam 86 7
2. - Niaga kecil 308 25
- Industri Rumah Tangga 3 2
3. Rumah Mewah - -
4. Industri dan Niaga Besar 18 4
5. Industri Pemerintah, Hankam 1 1
Kelompok Khusus
1. Instansi Pengolahan PLN - 1
2. Khusus Pelabuhan - 2
Jumlah 5.662 1.226

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 12


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.3.
Jaringan Perpipaan di Wilayah Cabang I, Tahuna

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 13


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)


Dikarenakan sebagian besar penduduk di wilayah Kecamatan Tahuna,
Kecamatan Tahuna Barat, dan Kecamatan Tahuna Timur telah
mendapatkan pelayanan air minum perpipaan dari PDAM, maka untuk
sistem Bukan Jaringan Perpipaan disediakan secara individu oleh
masing-masing penduduk dengan menggunakan sistem Penangkap Mata
Air (PMA), Sumur Gali (SGL), dan Sumur Pompa Tangan (SPT). Berikut
ini adalah rincian penyediaan SPAM perkotaan untuk BJP.

Tabel 3.13.
Penyediaan Air Minum Non Perpipaan

Akses Air Bersih (unit)


No. Kecamatan Puskesmas
PMA SGL SPT Lainny
1 Tahuna Barat Kolongan - 127 73 142
2 Tahuna Manente 168 51 56 592
3 Tahuna Timur Tona 240 199 - 313
Sumber : SIM SPAM Provinsi Sulawesi Utara - 2012

3.1.2 SPAM Ibukota Kecamatan (IKK)

1. Jaringan Perpipaan (JP)


Untuk Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan terdapat pada cabang
pelayanan II dan III. Berikut ini rincian SPAM IKK yang terdapat dimasing-
masing cabang.
a. Wilayah Pelayanan II - Tamako
Sistem Penyediaan Air Minum IKK di Kecamatan Tamako oleh
PDAM menggunakan dua sumber air baku dari mata air dan sungai.
Sumber yang dimanfaatkan yaitu Sungai Lumbaha, dan mata air
Kola. Wilayah pelayanan mencakup beberapa desa dan kelurahan
yaitu Desa Ulung Peliang, Desa Balane, Kelurahan Tamako, Desa
Nagha 1, Desa Nagha 2, dan daerah di sekitar wilayah pelayanan.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 14


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

1) Unit Air Baku


Sumber air baku yang digunakan berasal dari Sungai Lumbaha,
berlokasi di Desa Ulung Peliang (Upel) Kecamatan Tamako.
Sungai ini memiliki debit sebesar 5 l/detik dan menggunakan
intake dengan kapasitas sebesar 4 l/detik. Untuk mata air Kola
yang berlokasi di Desa Balane Kecamatan Tamako dengan debit
sumber berkisar antara 1,5 l/detik dan kapasitas bronkaptering
sebesar 1 l/detik.

Tabel 3.14.
Sumber Air Baku untuk SPAM IKK Tamako

Kapasitas
No. Nama Jenis Lokasi Sumber
Sumber (l/s)
1 Lumbaha AP Ulung Peliang 5
2 Kola MA Balane 1,5
Sumber: Laporan PDAM, 2012

Gambar 3.4.
Sumber Air Baku Sungai Limbaha, Tamako

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 15


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

2) Unit Produksi
Untuk pengolahan dari Sungai Lumbaha menggunakan sistem Saringan Pasir
Lambat (SPL) dengan kapasitas sekitar 3 l/detik. Kualitas air baik, namun
ketika musim hujan, tingkat kekeruhan meningkat, sedangkan kemampuan
SPL untuk menyaring air baku semakin lama akan semakin berkurang,
sehingga air yang diterima pelanggan akan berkurang kualitasnya.

3) Unit Distribusi
Pipa distribusi menggunakan dua jenis pipa yaitu pipa PVC dan
pipa GIP. Data penggunaan pipa dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Tabel 3.15.
Pipa Distribusi untuk SPAM IKK Tamako

No. Jenis Pipa Diameter (mm)


1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. PVC 40
5. GIP 100
6. GIP 75
Sumber: Laporan PDAM, 2012

4) Unit Pelayanan
Daerah pelayanan tersebar luas dengan jumlah KK yang terlayani
sebesar 619 KK, penduduk terlayani sebesar 2.476 jiwa dari 12.991
jiwa yang terdapat di seluruh Kecamatan Tamako. Jumlah total
sambungan rumah yang ada sebanyak 619 unit, terdiri dari 349
unit aktif dan terlayani dan 129 unit aktif namun tidak terlayani.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 16


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.16.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM IKK Tamako

No. Tahun Jumlah SR (Unit)


1 2006 447
2 2007 466
3 2008 476
4 2009 473
5 2010 480
6 2011 480
7 2012 478
Sumber: Laporan PDAM, 2012

b. Wilayah Pelayanan III - Tabukan Utara


SPAM IKK Tabukan Utara melayani beberapa desa dan kelurahan diantaranya
Desa Petta, Enemawira, Likuang, Entuhe, Moronge, Kalurae, Tarolang,
Kalurage, Beha, Bahang, Kalekube, Naha, Moade, Mala, Gihang, Bahu dan Bulon.
Untuk pelayanan SPAM IKK Petta ini memiliki 5 sumber yaitu Sungai Balane
I, Sungai Balane II, Sungai Tarolang, Sungai Beha, dan Sungai Panggese.
1) Unit Air Baku
Sumber air baku untuk wilayah pelayanan SPAM IKK Tabukan
Utara bersumber dari air permukaan. Berikut ini adalah sumber-
sumber air baku yang digunakan untuk pelayanan SPAM IKK
Tabukan Utara.

Tabel 3.17.
Sumber Air Baku untuk SPAM IKK Tabukan Utara

Kapasitas
No. Nama Jenis Lokasi Sumber
Sumber (l/s)
1 Balane I AP Petta 7
2 Balane II AP Petta
3 Beha AP Beha 30
4 Panggese AP Mala 25
5 Tarolang AP Tarolang 25
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 17


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Berdasarkan kualitas air, pada musim kemarau kualitas air sangat baik
karena langsung bersumber dari pegunungan. Sedangkan pada musim
hujan kondisi air sangat keruh akibat adanya erosi pada badan air.

Gambar 3.5.
Sumber Air Sungai Pangese, Mala

Gambar 3.6.
Sumber Air Sungai Beha

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 18


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.7.
Sumber Air Sungai Balane

2) Unit Produksi
Pada awalnya, pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Utara
hanya dilayani dari sumber Sungai Balane I dengan menggunakan
sistem prasedimentasi dan Saringan Pasir Lambar (SPL) dengan
kapasitas 2 l/s. Pada musim hujan, kualitas air pada sumber
menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban pengolahan pada
sistem SPL menjadi bertambah. Dengan usia SPL yang lama,
berkurangnya jumlah media penyaring akibat pengurasan dan
terjadinya keretakan pada dinding bangunan SPL mengakibatkan
kualitas air yang sampai ke pelanggan menjadi buruk.
Permasalahan tersebut juga diperparah dengan kondisi lokasi bak
prasedimentasi dan SPL yang sejajar dengan permukaan tanah
dan terletak pada bagian bawah tebing mengakibatkan pada
musim hujan, air yang tererosi pada dinding tebing masuk
langsung ke dalam bak. Seharusnya dibutuhkan dinding dan
saluran pelindung untuk menghindari masuknya air yang tererosi
pada dinding tebing masuk ke dalam instalasi.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 19


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Seiring dengan meningkatnya jumlah kebutuhan air bersih


penduduk, maka dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan
Air (IPA) dengan kapasitas 10 l/s. Permasalahan yang dihadapi
pada IPA berupa kebocoran akibat dari kualitas fiberglass yang
buruk. Kebocoran tersebut mengakibatkan jumlah debit produksi
air berkurang dari kapasitas produksi yang seharusnya.
Penyediaan IPA ini diberikan atas bantuan Satuan Kerja Provinsi
dengan sumber pendanaan dari anggaran pembiayaan provinsi.
Kualitas air yang dihasilkan dari instalasi ini sangat baik. Tetapi
permasalahan terjadi dikarenakan pada sistem distribusi menuju
daerah pelayanan, pipa distribusi yang bersumber dari Sungai
Balane I dan Sungai Balane II digabungkan. Sehingga kualitas air
yang buruk dari pengolahan SPL Sungai Balane I tercampur
dengan hasil pengolahan yang baik dari IPA di Sungai Balane II.

Gambar 3.8.
Sistem Saringan Pasir Lambat yang Terdapat di Sungai Balane I

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 20


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.9.
(a) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Balane II dan (b) Kebocoran pada IPA Balane II

3) Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan
reservoir menuju unit pelayanan yang terletak di Bengketang,
Petta, Kalurae, Tarolang, Naha, Kalekube, Beha, Mala, dan Bahu.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi
pelayanan.

Tabel 3.18.
Kapasitas dan Sistem Pengaliran Jaringan Distribusi SPAM IKK
Tabukan Utara

Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (L/s)
1 Balane I 2
2 Balane II 2
3 Beha 2
4 Panggese 1
5 Tarolang 2
Total 9
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 21


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.19.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM IKK
Tabukan Utara

No. Jenis Pipa Diameter (mm)


1 PVC 100
2 PVC 75
3 PVC 50
4 PVC 40
5 GIP 75
6 GIP 50
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012

4) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM IKK Tabukan Utara meliputi wilayah
Bengketang, Petta, Kalurae, Tarolang, Naha, Kalekube, Beha,
Mala, dan Bahu. Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari
PDAM Cabang III-Petta, diketahui total jumlah penduduk yang
terlayani sebanyak 21.844 jiwa. Dari jumlah tersebut tercatat
1.040 unit sambungan rumah dan 9 unit HU. Jam pelayanan dilakukan
selama 24 jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahun 2006-2012.

Tabel 3.20.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR di Cabang III-Tabukan Utara

No. Tahun Jumlah SR


1 2006 92
2 2007 92
3 2008 94
4 2009 92
5 2010 1.01
6 2011 1.04
7 2012 1.04
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 22


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.21.
Data Sambungan SPAM IKK Tabukan Utara

Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 8 7
2. WC Umum 1 1
3. Tempat Ibadah 28 6
Kelompok Pelanggan II
1. Rumah Tangga A 0 0
2. Panti Asuhan 0 0
3. Yayasan Sosial 15 2
4. Sekolah Negeri 11 4
5. Rumah Sakit Pemerintah 1 3
6. Instansi Pemerintah 17 2
Kelompok Pelanggan III
1. Rumah Tangga B 792 155
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 16 4
2. Niaga Besar/ Industri 1 1
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 1 0
Jumlah 891 185

3.1.3 SPAM Pedesaan

1. Jaringan Perpipaan (JP)


a. Wilayah Pelayanan Cabang II - Tamako
1) Wilayah Pelayanan Lapango
Sistem Penyediaan air minum pada unit Lapango sudah mengacu kepada
SPAM Pedesaaan dengan wilayah pelayanan mencangkup wilayah Desa
Lapango.
a) Unit Air Baku
Sumber air baku yang digunakan berasal dari Sungai Hadakele
dengan kapasitas debit pada sumber sebesar 5 l/s. Untuk
menangkap air baku menggunakan bangunan intake dengan
kapasitas 5 l/s.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 23


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.10.
Sumber Air Sungai Hadakele

b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air dari sumber air baku menuju unit
pengolahan dialirkan secara gravitasi dengan kapasitas unit transmisi
sebesar 2 l/s.

c) Unit Distribusi
Unit distribusi mengalirkan air secara gravitasi dengan kapasitas 1
l/s. Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang digunakan untuk
mengalirkan air ke daerah pelayanan.

Tabel 3.22.
Pipa Distribusi untuk SPAM Pedesaan Lapango

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 100
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 24


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

d) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum SPAM Pedesaan Lapango
mencakup beberapa desa di Kecamatan Manganitu Selatan.
Total jumlah sambungan yang terpasang sebesar 99 unit
dimana diantaranya 97 unit merupakan sambungan aktif dan
sisanya, 2 unit merupakan sambungan aktif yang belum
terlayani.

Tabel 3.23.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Lapango

No. Tahun Jumlah SR (U


1 2006 81
2 2007 81
3 2008 79
4 2009 79
5 2010 92
6 2011 95
7 2012 99
Sumber: Laporan PDAM, 2012

2) Wilayah Pelayanan Pananaru


a) Unit Air Baku
Sumber air baku yang digunakan berasal dari Mata Air Dumpaeng
dengan kapasitas debit pada sumber sebesar 3 l/s. Untuk menangkap air
baku menggunakan bangunan intake dengan kapasitas 2 l/s.
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air dari sumber air baku menuju unit
pengolahan dialirkan secara gravitasi dengan kapasitas unit transmisi
sebesar 2 l/s.
c) Unit Distribusi
Unit distribusi mengalirkan air secara gravitasi dengan
kapasitas 1,5 l/s. Pengoperasian unit distribusi ini dilakukan
selama 24 jam perharinya. Berikut ini adalah rincian pipa

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 25


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

distribusi yang digunakan untuk mengalirkan air ke daerah pelayanan.

Tabel 3.24.
Pipa Distribusi untuk SPAM Pedesaan Pananaru

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 50
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012

d) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum SPAM Pedesaan Pananaru
mencakup beberapa desa di Kecamatan Tamako. Total jumlah
sambungan yang terpasang sebesar 48 unit dimana
diantaranya 48 unit merupakan sambungan aktif dan sisanya,
0 unit merupakan sambungan aktif yang belum terlayani.

Tabel 3.25.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Pananaru

No. Tahun Jumlah SR


1 2006 38
2 2007 41
3 2008 46
4 2009 48
5 2010 48
6 2011 48
7 2012 48
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 26


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

3) Wilayah Pelayanan Manganitu


Sistem Penyediaan Air Minum di Kecamatan Manganitu sudah
mengacu kepada SPAM Pedesaan, dengan wilayah pelayanan
mencakup beberapa desa dan kelurahan yaitu Desa Taloarane 1,
Taloarane 2, Desa Tawoli, Kelurahan Manganitu, dan beberapa
desa yang terdapat di sekitar daerah pelayanan. Sumber yang
digunakan berasal dari sumber air baku mata air Siha.
a) Unit Air Baku
Mata Air Siha yang digunakan memiliki debit yang besar sekitar 30
l/s. Menggunakan sistem bronkaptering dengan kapasitas bronkaptering
sebesar 10 l/s. Kondisi air sangat baik karena berasal dari perbukitan
antara Gunung Awu dan Gunung Sahendarumang.

Gambar 3.11.
Gambar Broncaptering Mata Air Siha

b) Unit Transmisi
Unit transmisi berfungsi untuk mengalirkan sumber air baku
dari bangunan intake menuju uunit pengolahan. Berikut ini
adalah sistem pengaliran dan kapasitas pada unit transmisi.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 27


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.26.
Kondisi Unit Transmisi SPAM Pedesaan Manganitu

Sistem Pengaliran
No. Nama Sumber
Gravitasi (l/s)
1 Siha 30
Total 30
Sumber: Laporan PDAM, 2012

c) Unit Pengolahan
Pengolahan air baku hanya menggunakan sistem
bronkaptering, namun dengan penanganan yang baik terhadap
kondisi pipa dan menjaga daerah tangkapan di sekitar mata
air, maka kualitas air akan tetap terjaga hingga ke daerah
pelayanan. Kapasitas air yang diproduksi adalah sebesar 10 l/s.

d) Unit Distribusi
Unit distribusi mengalirkan air dengan kapasitas 5 l/s.
Kapasitas distribusi ini jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan kapasitas produksi air yaitu sebesar 10 l/s. Sistem
distribusi yang digunakan yaitu gravitasi menuju daerah
pelayanan. Pipa distribusi yang digunakan menggunakan dua
jenis pipa, yaitu pipa PVC dan GIP yang dirinci pada tabel
berikut.

Tabel 3.27.
Pipa Distribusi untuk Kecamatan Manganitu

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
4. GIP 100
5. GIP 75
6. GIP 50
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 28


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

e) Unit Pelayanan
Daerah distribusi air minum di Kecamatan Tamako mencakup
beberapa desa dan kelurahan dengan total jumlah KK yang
terlayani sebesar 483 KK. Jumlah penduduk yang terlayani
sebesar 1.932 jiwa dari total 13.904 jiwa yang terdapat di
keseluruhan wilayah Kecamatan Tamako. Total jumlah
sambungan yang terpasang sebesar 483 unit dimana
diantaranya 440 unit merupakan sambungan aktif dan sisanya,
43 unit merupakan sambungan aktif yang belum terlayani.

Tabel 3.28.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan
Manganitu

No. Tahun Jumlah SR (Uni


1 2006 305
2 2007 295
3 2008 328
4 2009 340
5 2010 376
6 2011 376
7 2012 483
Sumber: Laporan PDAM, 2012

b. Wilayah Pelayanan Cabang III - Petta


1) Wilayah Pelayanan Pintareng - Tabukan Selatan Tengah dan
Tabukan Selatan Tenggara
Kedua kecamatan ini menggunakan sistem penyediaan air minum
secara bersama yang berasal dari satu sumber Sungai Sampakang
yang berlokasi di Kelurahan Pintareng. Wilayah pelayanan
mencangkup Desa Basau, Kelurahan Pintareng, Kelurahan
Salurang, dan sebagian desa di sekitar daerah pelayanan.
a) Unit Air Baku
Sumber air baku untuk unit Pintareng ini berasal dari Sungai
Simpakang yang mempunyai debit sebesar 30 l/s. Kondisi air

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 29


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

baik, karena berasal langsung dari kaki Gunung


Sahendarumang dengan kapasitas intake sebesar 10 l/s.
Permasalahan yang ada adalah ketika hujan, air menjadi
sangat keruh dan kondisi pipa yang sudah tua dan terdapat
beberapa kebocoran dari sumber ke daerah pelayanan.
Sementara itu tidak terdapatnya meter induk pada sistem
mempersulit untuk mengidentifikasi besarnya tingkat
kebocoran pada pipa.

Gambar 3.12.
Sumber Air Baku dari Sungai Sampakang, Pintareng

b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air dari bangunan intake menuju unit
pengolahan dengan kapasitas 10 l/s menggunakan sistem gravitasi.

c) Unit Pengolahan
Pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Selatan Tengah dan
Tabukan Selatan Tenggara hanya dilayani dari sumber Sungai
Simpakang dengan menggunakan sistem prasedimentasi dan

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 30


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Saringan Pasir Lambar (SPL) dengan kapasitas 10 l/s. Pada musim hujan
kualitas air pada sumber menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban
pengolahan pada sistem SPL menjadi bertambah. Unit pengolahan yang
ada hanya mampu mengolah air dengan kapasitas 3 l/s. Jam operasional
unit produksi berlangsung selama 24 jam setiap harinya.

d) Unit Distribusi
Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari bangunan
reservoir menuju unit pelayanan yang terletak di Desa Basau,
Kelurahan Pintareng, Kelurahan Salurang. Unit distribusi
mengalirkan air secara gravitasi dengan kapasitas 3,5 l/s.
Berikut ini adalah rincian pipa distribusi yang ada di lokasi
pelayanan.

Tabel 3.29.
Jenis, Diameter, dan Panjang Pipa Distribusi pada SPAM
Pedesaan Pintareng

No. Jenis Pipa Diameter (mm)


1 PVC 100
2 GIP 100
3 PVC 75
4 GIP 75
5 PVC 50
6 GIP 50
7 PVC 40
8 PVC 25
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012

e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Pintareng meliputi wilayah
Desa Basau, Kelurahan Pintareng, Kelurahan Salurang. Dari
data yang diperoleh diketahui jumlah penduduk terlayani

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 31


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

adalah sebesar 2.108 jiwa. Dari jumlah tersebut tercatat 223


unit sambungan rumah. Jam pelayanan ke pelanggan
dilakukan selama 24 jam per harinya. Berikut ini adalah
rincian perkembangan jumlah SR dari tahun 2006 - 2012.

Tabel 3.30.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR SPAM Pedesaan Pintareng

No. Tahun Jumlah SR (U


1 2006 210
2 2007 211
3 2008 215
4 2009 218
5 2010 220
6 2011 223
7 2012 223

Tabel 3.31.
Data Sambungan Wilayah SPAM Pedesaan Manalu - Tabukan
Selatan

Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 1 1
2. WC Umum 0 0
3. Tempat Ibadah 6 0
Kelompok Pelanggan II
1. Panti Asuhan 0 0
2. Yayasan Sosial 2 0
3. Sekolah Negeri 5 0
4. Rumah Sakit Pemerintah 1 1
5. Instansi Pemerintah 2 1
Kelompok Pelanggan III
1. RSS dan Selain RSS 150 3
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 0 0
2. Niaga Besar/ Industri 0 0
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 0 0
Jumlah 167 6

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 32


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

2) Wilayah Pelayanan Tabukan Selatan - Unit Manalu


Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Tabukan
Selatan berasal dari daerah di sekitar kaki Gunung
Sahendarumang. Menggunakan satu sumber air baku dari Sungai
Bentung yang berlokasi di Desa Bentung Kecamatan Tabukan
Selatan. Daerah pelayanannya mencangkup Desa Bentung, Desa
Besabe, Kelurahan Manalu, dan pemukiman di sekitar daerah
pelayanan.
a) Unit Air Baku
Sumber air baku di Kecamatan Tabukan Selatan berasal dari
satu sumber yaitu Sungai Bentung dengan debit 20 l/detik.
Sumber air tersebut menggunakan sistem intake dengan
kapasitas terpasang 5 l/s. Kondisi air baik karena berasal
langsung dari pegunungan, namun permasalahan yang terjadi
adalah ketika hujan, air menjadi sangat mudah keruh dan
kondisi pipa yang semakin tua dan terdapat beberapa titik
kebocoran dari sumber ke daerah pelayanan. Sementara itu
tidak terdapatnya meter induk pada sistem mempersulit untuk
mengidentifikassi besarnya tingkat kebocoran pada pipa.

Gambar 3.13.
Sumber Air Baku dari Sungai Betung Manalu

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 33


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air baku dari bangunan intake
menuju unit pengolahan menggunakan sistem gravitasi dengan kapasitas
pengaliran sebesar 5 l/s.
c) Unit Pengolahan
Pelayanan SPAM untuk kawasan Tabukan Selatan hanya
dilayani dari sumber Sungai Bentung dengan menggunakan
sistem prasedimentasi dan Saringan Pasir Lambar (SPL)
dengan kapasitas 5 l/s. Pada musim penghujan, kualitas air
pada sumber menjadi keruh sehingga mengakibatkan beban
pengolahan pada sistem SPL menjadi bertambah. Dengan usia
SPL yang lama, berkurangnya jumlah media penyaring akibat
pengurasan dan terjadinya keretakan pada dinding bangunan
SPL mengakibatkan kualitas air yang sampai ke pelanggan
menjadi buruk. Permasalahan tersebut juga diperparah dengan
kondisi lokasi SPL yang terletak pada bagian bawah tebing,
sehingga mengakibatkan pada saat hujan, air yang tererosi
pada dinding tebing langsung masuk ke dalam unit
pengolahan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya
ketinggian bak SPL ditambahkan sehingga tidak sama rata
dengan permukaan tanah dan pada bagian bawah tebing
dibangun saluran drainase untuk menghindari air masuk
langsung ke dalam unit pengolahan. Jam operasional produksi
dilakukan selama 24 jam setiap harinya.
d) Unit Distribusi
Daerah pendistribusian air minum di Kecamatan Tabukan
Selatan saat ini baru menjangkau beberapa desa dan kelurahan
di daerah pelayanan yaitu Desa Besabe, Desa Bentung, dan
Kelurahan Manalu. Jumlah penduduk yang terlayani sebesar
5.860 jiwa dengan jumlah KK yang terlayani sebanyak 1.925
KK. Pipa distribusi menggunakan dua jenis pipa yaitu PVC dan

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 34


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

GIP. Untuk unit distribusi menggunakan sistem pengaliran


secara gravitasi dengan kapasitas 2,5 l/s. Kapasitas pengaliran
ini lebih kecil daripada kapasitas produksi sebesar 5 l/s. Untuk
penggunaan pipa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.32.
Penggunaan Pipa Distribusi Kecamatan Tabukan Selatan

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 75
2. PVC 50
3. GIP 75
4. GIP 50
Sumber: Laporan PDAM, 2012

e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Manalu - Tabukan Selatan
meliputi wilayah Desa Besabe, Desa Bentung, dan Kelurahan
Manalu. Diketahui jumlah penduduk yang terlayani sebesar
5.860 jiwa dengan persentase pelayanan sebesar 31,58%. Dari
jumlah tersebut tercatat 462 sambungan rumah dan 9 HU. Jam
pelayanan ke pelanggan dilakukan selama 24 jam/hari. Berikut
ini adalah rincian perkembangan jumlah SR dari tahan 2006 -
2012.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 35


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.33.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Manalu - Tabukan Selatan

No. Tahun Jumlah SR (Unit


1 2006 371
2 2007 379
3 2008 383
4 2009 405
5 2010 458
6 2011 462
7 2012 462
Sumber: Laporan PDAM, 2012

Tabel 3.34.
Data Sambungan Wilayah SPAM Pedesaan
Manalu - Tabukan Selatan

Jumlah Sambungan
Uraian
Aktif Non Aktif
Kelompok Pelanggan I
1. HU 7 0
2. WC Umum 0 0
3. Tempat Ibadah 7 0
Kelompok Pelanggan II
1. Panti Asuhan 0 0
2. Yayasan Sosial 4 0
3. Sekolah Negeri 4 0
4. Rumah Sakit Pemerintah 1 0
5. Instansi Pemerintah 5 0
Kelompok Pelanggan III
1. RSS dan Selain RSS 215 1
2. Industri Rumah Tangga 0 0
3. Rumah Mewah 0 0
Kelompok Pelanggan IV
1. Niaga Kecil 7 0
2. Niaga Besar/ Industri 0 0
Kelompok V
Khusus (Pelabuhan, Bandara) 0 0
Jumlah 250 1

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 36


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

3) Wilayah Pelayanan Kendahe


Penyediaan air minum di Kecamatan Kendahe bergantung kepada
2 sumber air baku yang berasal dari mata air. Mata air Lengiasa
dan mata air Kendahe 2. Dari sumber air baku yang ada
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada beberapa
desa dan kelurahan yaitu Desa Kendahe 1, Desa Kendahe 2, dan
sebagian perkampungan yang berada di sekitar ke dua desa
tersebut.
a) Unit Air Baku
Sumber air baku di Kecamatan Kendahe berasal dari dua
sumber mata air, yaitu mata air Lengiasa dengan debit 2,5
l/detik dan mata air Kendahe 2 dengan debit 1,5 l/detik. Kedua
sumber air tersebut menggunakan sistem bronkaptering di
masing-masing sumber dengan kapasitas bak 2,5 l/detik untuk
mata air Lengiasa dan 1,5 l/detik untuk mata air Kendahe 2.
Kondisi air sangat baik karena berasal langsung dari
pegunungan, namun permasalahan yang terjadi adalah kondisi
pipa yang sudah semakin menua dan terdapat beberapa titik
kebocoran dari sumber ke daerah pelayanan. Sementara itu tidak
terdapatnya meter induk pada sistem mempersulit untuk mengidentifikasi
besarnya tingkat kebocoran pada pipa.
b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air baku dari bronkaptering menuju
reservoir menggunakan sistem gravitasi untuk kedua sumber air baku yang
dimanfaatkan.
c) Unit Pengolahan
Pengolahan air baku di sumber hanya menggunakan sistem
bronkaptering, seiring berjalannya waktu dan semakin
meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kendahe,
semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan air minum di daerah

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 37


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

pelayanan dengan bergantung kepada sumber air baku eksisting


yang saat ini masih dipergunakan.
d) Unit Distribusi
Daerah distribusi air minum di Kecamatan Kendahe oleh
PDAM saat ini baru menjangkau Desa Kendahe 1, Kendahe 2,
Pempalaraeng, Mohong Sawang, dan Kalasuge dengan jumlah
KK terlayani berkisar 483 KK dan jumlah penduduk terlayani
berkisar 1.932 jiwa dari 6.463 jiwa yang ada di Kecamatan
Kendahe.

Tabel 3.35.
Penggunaan Pipa Distribusi SPAM Pedesaan Kendahe

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
Total
Sumber : Laporan PDAM, 2012

e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Kendahe meliputi wilayah
Desa Kendahe 1, Kendahe 2, Pempalaraeng, Mohong Sawang,
dan Kalasuge. Diketahui jumlah penduduk yang terlayani
sebesar 6.463 jiwa dengan persentase pelayanan sebesar
29,42%. Dari jumlah tersebut tercatat 471 sambungan rumah
dan 7 HU. Jam pelayanan ke pelanggan dilakukan selama 24
jam/hari. Berikut ini adalah rincian perkembangan jumlah SR
dari tahan 2006 - 2012.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 38


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.36.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Kendahe

No. Tahun Jumlah SR (


1 2006 168
2 2007 171
3 2008 174
4 2009 176
5 2010 176
6 2011 183
7 2012 483
Sumber: Laporan PDAM, 2012

4) Wilayah Pelayanan Kuma - Tabukan Tengah


Sistem Penyediaan Air Minum di Kecamatan Tabukan Tengah terpusat pada
Kelurahan Kuma sebagai Ibukota Kecamatan dan pusat pemerintahan
Kecamatan Tabukan Tengah. Sumber air baku yang digunakan untuk saat
ini hanya satu sumber dari Mata Air Aluramu yang berlokasi di Kelurahan
Bungalawang. Wilayah pelayanan mencangkup Kelurahan Kuma, Desa
Bungalawang, dan sebagian kecil perkampungan di sekitarnya.
a) Unit Air Baku
Sumber air baku di Kecamatan Tabukan Tengah berasal dari
satu sumber mata air, yaitu mata air Aluramu dengan debit 5
l/s. Sumber air tersebut menggunakan sistem bronkaptering
dengan kapasitas bak 1 l/s. Kondisi air sangat baik karena
berasal langsung dari pegunungan. Namun permasalahan yang
terjadi adalah kondisi pipa yang sudah semakin tua dan
terdapat beberapa titik kebocoran dari sumber ke daerah
pelayanan. Sementara itu tidak terdapatnya meter induk pada
sistem mempersulit untuk mengidentifikasi besarnya tingkat
kebocoran pada pipa.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 39


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Gambar 3.14.
Sumber Air Baku dari Mata Air Aluramu, Kendahe

b) Unit Transmisi
Unit transmisi yang mengalirkan air baku dari bangunan
bronkaptering menggunakan sistem gravitasi dengan kapasitas pengaliran
sebesar 5 l/s.
c) Unit Pengolahan
Pengolahan air baku di sumber hanya menggunakan sistem
bronkaptering, seiring berjalannya waktu dan semakin
meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tabukan
Tengah, semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan air minum
di daerah pelayanan.
d) Unit Distribusi
Daerah distribusi air minum di Kecamatan Tabukan Tengah
oleh PDAM saat ini baru menjangkau beberapa desa, yaitu
Kelurahan Kuma, Desa Bungalawang, dan perkampungan di
sekitar daerah pelayanan dengan jumlah KK terlayani berkisar
150 KK dan jumlah penduduk terlayani berkisar 675 jiwa dari
10.297 jiwa yang ada di Kecamatan Tabukan Tengah. Jenis

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 40


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

pipa yang digunakan untuk jaringan distribusi menggunakan pipa PVC.

Tabel 3.37.
Penggunaan Pipa Distribusi SPAM Pedesaaan
Kuma - Tabukan Tengah

Diameter
No. Jenis Pipa
(mm)
1. PVC 100
2. PVC 75
3. PVC 50
Total
Sumber: Laporan PDAM, 2012

e) Unit Pelayanan
Unit pelayanan SPAM Pedesaan Kuma - Tabukan Tengah
meliputi wilayah Kelurahan Kuma, Desa Bungalawang, dan
perkampungan di sekitar daerah pelayanan. Diketahui jumlah
penduduk yang terlayani sebesar 675 jiwa dengan persentase
pelayanan sebesar 6,55%. Dari jumlah tersebut tercatat 148
sambungan rumah dan 2 HU. Jam pelayanan ke pelanggan
dilakukan selama 24 jam/hari. Berikut ini adalah rincian
perkembangan jumlah SR dari tahan 2006 - 2012.

Tabel 3.38.
Riwayat Perkembangan Jumlah SR pada SPAM Pedesaan
Kuma - Tabukan Tengah

No. Tahun Jumlah SR (Unit


1 2006 103
2 2007 103
3 2008 103
4 2009 103
5 2010 149
6 2011 150
7 2012 150
Sumber: Laporan PDAM, 2012

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 41


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

2. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Terlindungi dan Tidak Terlindungi


Untuk pembangunan sarana air bersih Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
pedesaan berasal dari kegiatan PNPM yang dikelola langsung oleh
Pemerintah Kampung. Sumber pendanaan dari kegiatan ini berasal dari
APBN. Berikut ini rincian dari kegiatan pembangunan sarana air bersih
BJP.

Tabel 3.39.
Pembangunan Sarana Air Bersih Non Perpipaan Perdesaan

Pembangunan Non Penerima


No Tahun Wilayah Pelayanan
Perpipaan Manfaat
. Kecamatan Desa SB SGT PAH PMA KK Jiwa
1 2009 Marore Matutuang Y 17 53
2 2010 Tabsel Bawone Y 27 47
Tengah
3 2010 Manganitu Lainegha 2 Y 17 59
Sel Ngalipaeng Y 15 30
4 2011 Tabukan Sel Palareng Y 46 89
5 2011 Tamako Nagha 2 Y 38 81
6 2012 Tabukan Sel Laotongan Y 15 45

3.2. ASPEK NON TEKNIS

3.2.1 Kelembagaan

Pelayanan air bersih khususnya di Kota Tahuna semula dikelola oleh


Pemerintah Daerah dan ditangani oleh Perusahaan Daerah (PD) Nusalawo.
Selanjutnya pengurusan sarana penyediaan air bersih ditangani oleh
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan
dibentuknya Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Kepulauan Sangihe

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 42


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Talaud berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


053/KPTS/CK/1981. Sejak iu BPAM Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud berada di
bawah pengawasan Proyek Penyediaan Sarana Air Bersih (PPSAB) Sulawesi Utara.

Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepulauan


Sangihe, dibentuk dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Negara
Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000, tentang Pedoman Akutansi
Perusahaan Daerah Air Minum. Tipe yang digunakan adalah tipe A dengan
1 orang Direktur dan 2 orang Kepala Bagian yang masing-masing
membawahi 4 orang Kepala Seksi.

3.2.2 Pengaturan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepulauan Sangihe


dibentuk dengan PERDA Nomor 4 Tahun 1987 tanggal 3 Juli 1987 Jo
Keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Kabupaten Kepulauan Sangihe
dan Talaud Nomor 177 Tahun 1990 tentang Peleburan Badan Pengelolaan
Air Minum (BPAM) Kabupaten Dati II Kepulauan Sangihe dan Talaud.
Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Kepulauan Talaud, maka PDAM Wilayah Talaud
telah diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Talaud dengan
keputusan:
1. Surat Keputusan Bupati Kepulauan Sangihe Nomor 98 Tahun 2005
tanggal 28 Juni 2005, tentang Penyerahan Kewenangan Kelembagaan
dan Personil, Peralatan, Pembiayaan dan Dokumen (P3D) PDAM
Wilayah Talaud kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.
Pemisahan pengelolaan PDAM Cabang V di Talaud efektif sejak tanggal
1 Agustus 2005.
2. Surat keputusan Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten
Kepulauan Sangihe Nomor 05/KPTS/DPRD/VI-2005 tanggal 7 Juni 2005,

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 43


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

tentang Persetujuan Penyerahan Aset PDAM dari Pemerintah Daerah Kabupaten


Kepulauan Sangihe kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Berita Acara Serah Terima Pengeolaan PDAM dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Sangihe kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud tanggal 28 Juli 2005.

3.2.3 Keuangan

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kepulauan


Sangihe tahun 2010 yang menekankan kepada tiga hal pokok kriteria
kinerja keuangan perusahaan yaitu menyangkut aspek rentabilitas,
likuiditas, dan solvabilitas, prestasi di bidang penjualan dinilai sangat
rendah. Salah satunya adalah sebagai akibat tingginya biaya operasional
yang berdampak pada rendahnya perolehan laba yang merupakan sumber
pendanaan utama dalam menunjang aktivitas rutinnya. Gambaran umum
tentang komposisi biaya operasi 2 tahun yaitu tahun 2009-2010 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 44


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.40.
Evaluasi Biaya Langsung Operasional

% dari
N Keterangan 2009 Total 2010
o Biaya
Operasi
1 Biaya Sumber
a Biaya sumber Air baku Rp 241.312.248 3.08% 296.088.600
b Biaya listrik/ BBM Rp
c Biaya penyusutan Rp 55.074.702 0,70% 69.636.517
d Biaya pemeliharaan Air Rp 3.997.800 0,05% 7.180.000
e Biaya operasional sumber Rp
Jumlah Biaya Sumber Rp. 300.384.750 3,84% 372.905.117
2 Biaya Pengolahan
a Biaya Penyusutan Pompa Air Rp 12.924.905 0,17% 27.526.477
b Biaya Operasi Pengolahan Air Rp 632.945.190 8,09% 691.769.100
c Biaya pemeliharaan Rp 90.718.150 1,16% 72.267.250
d Biaya penyusutan Rp 9.282.230 0,12% 11.916.641
Jumlah Biaya Pengolahan Rp. 745.870.475 9,53% 803.479.468
3 Biaya Transmisi & Distribusi
a Biaya Operasi Rp 413.587.780 5,29% 566.542.690
b Biaya pemeliharaan Rp 314.579.775 4,02% 221.059.509
c Biaya Penyusutan Rp 51.911.461 0,66% 473.577.945
Jumlah Biaya Trans & Distribusi Rp. 780.079.016 9,97% 1.261.180.144
Total Biaya Langsung 1.826.334.241 23,34% 2.437.564.729
Sumber: Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kep. Sangihe; 2011

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 45


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

%dari
N Keterangan 2009 Total 2010
o Biaya
Operasi.
4 Biaya Umum dan
a Biaya pegawai Rp.2.802.979.790 35,82% 3.215.120.577
b Biaya kantor Rp. 196.501.935 2,51% 337.100.610
c Biaya hubungan pelanggan Rp. 122.332.3 1,56% 142.063.321
d Biaya Litbang Rp. 19.985.000 0,26% 28.478.500
e Biaya Keuangan : Rp. 769.163.1 9,83%
f Biaya Pemeliharaan Rp. 298.872.5 3,82% 191.069.225
Biaya Penyisihan dan
g Penghapusan piutang Rp. 686.876.224 8,78%
h Rupa-rupa Biaya Umum Rp.1.031.104.224 13,18% 749.159.206
i Biaya Penyusutan Bangunan Rp. 383.991 0,00% 3.133.315
Biaya Penyusutan Rp. 1.277.812 0,02% 22.922.730
Peralatan/perlengkapj
Biaya penyusutan Inventaris Rp. 52.936.450 0,68% 37.632.826
Biaya penyusutan aktiva Rp. 15.933.107 0,20% 74.601.500
Tetap leasing
Jumlah Biaya Umum & R 5.998.346.
Administrasi p. 641 76,66% 4.801.281.810
Total Biaya Tidak Langsung 5.998.346.641 76,66% 4.801.281.810
Sumber: Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kep. Sangihe, 2011

Tabel evaluasi biaya diatas memperlihatkan bahwa pada tahun 2010,


komposisi biaya produksi tertinggi adalah biaya transmisi & distribusi
yaitu sebesar 17,42% dari total biaya operasi, sementara biaya sumber
dan pengolahan masing-masing hanya sebesar 5,15% dan 11,10%. Biaya
investasi unit transmisi dan distribusi terlihat lebih tinggi dengan biaya
penyusutan rata-rata sebesar Rp. 473,5 juta per tahun. Lokasi pelanggan
yang tersebar merupakan salah satu aspek yang menyebabkan tingginya
biaya investasi ini disamping lokasi sumber yang cukup jauh dari
wilayah pelayanan. Kondisi ini berdampak pula terhadap tingginya biaya
pemeliharaan yaitu sebesar Rp. 221 juta di tahun 2010. Disamping itu
banyaknya fasilitas yang sudah berumur antara 15 sampai 20 tahun juga
merupakan salah satu faktor penyebab tingginya biaya tersebut
khususnya berkaitan dengan penanganan kebocoran akibat banyak pipa
yang pecah yang sering terjadi di beberapa lokasi.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 46


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Prosentasi biaya administrasi dan umum sebesar 66,33% dari total biaya
operasi termasuk diantarannya adalah biaya personalia sebesar 44,41%
dan rupa-rupa biaya umum sebesar 21,92%. Lokasi pelayanan yang
tersebar dengan jarak yang cukup jauh berdampak pula kepada
tingginya biaya pemeliharaan fasilitas umum diantaranya adalah
kendaraan operasi, total biaya pemeliharaan fasilitas umum mencapai
Rp. 191 juta di tahun 2010.

3.3. PERMASALAHAN SPAM

Secara umum permasalahan yang dialami oleh PDAM Kabupaten Kepulauan


Sangihe adalah sebagai berikut:
1. Tarif dasar air minum Rp. 1.000,-/m3 terlalu rendah, sehingga tidak
dapat memenuhi prinsip pemulihan biaya, akibatnya penerimaan tak
dapat menutupi beban Perusaahaan.
2. Losses atau kebocoran terlalu tinggi (25%), diakibatkan banyaknya meter
pelanggan yang rusak/tidak mencatat, sehingga pemakaian dihitung
berdasarkan perkiraan dengan asumsi 60 liter/hari/orang.

Tabel 3.1.
Kebocoran yang Terjadi pada Masing-masing Unit Pelayanan

Unit
Cabang
Pelayanan
Tamako
II Manganitu
Pananaru
Petta
Kendahe
III Kuma
Manalu
Pintareng

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 47


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

3. Tidak adanya meteran induk yang mencatat jumlah air yang diproduksi
dan didistribusikan kepada pelanggan untuk wilayah Cabang II yaitu
pada daerah pelayanan Tamako, Manganitu, Pananaru, dan wilayah
Cabang III yaitu pada daerah pelayanan Petta, Kendahe, Kuma, Manalu,
Pintareng, dan Kalasuge.
4. Kondisi meteran induk yang rusak untuk wilayah pelayanan PDAM
Cabang I Kota Tahuna.
5. Kesalahan dalam pendesainan. Contonya pada sumber Sungai Lengiasa
di Unit Kendahe yang menggunakan sistem bronkaptering. Seharusnya
untuk sumber air permukaan, bangunan penangkap sumber air baku
yang cocok berupa intake dengan sistem pengolahan yang menyesuaikan
dengan kualitas sumber air baku.
6. Banyaknya sambungan aktif tidak terlayani

Tabel 3.2.
Banyaknya Sambungan Aktif Tidak Terlayani

SR Akti
Cabang Unit Pelayanan
Terla
Tamako
II Manganitu
Lapango
Pananaru
Kendahe 1
III
Manalu

7. Masih banyak wilayah pelayanan yang belum terjangkau dengan


jaringan pipa distribusi, terutama wilayah-wilayah pelayanan PDAM,
sehingga penambahan pelanggan baru tidak dapat dilakukan.
8. Tingginya tunggakan rekening air karena belum dilakukan penghapusan
tunggakan yang berumur 2 tahun ke atas, diantaranya tunggakan 958
pelangan yang tidak aktif, sementara efisiensi penagihan dari hasil
evaluasi adalah 75%.
9. Besar tunggakan Dana Pensiun karena terjadi perubahan perhitungan
Aktuaria Dana Pensiun Bersama PAMSI, dimana beban Perusahaan

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 48


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

yang semula Rp. 4.686.667,- menjadi Rp. 28.536.914,- setiap bulan, dan
saat ini sedang dilakukan evaluasi ulang, mengingat beban Perusahaan
terlalu berat bagi beban keuangan PDAM Kabupaten Kepulauan
Sangihe.
10. Pemanfaatan Idle Capasity (kelebihan air) tak dapat dilakukan karena
beberapa daerah pelayanan belum terjangkau dengan jaringan
perpipaan, sehingga penambahan pelanggan baru belum optimal.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 49


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

Tabel 3.3
Permasalahan di Masing-masing Wilayah Pelayanan dan Upaya Tindaklanjutnya

No. Permasalahan Harapan Manfaat


1. Kecamatan Tahuna, Kelurahan Mahena
(Sumber Air Tabadi)
a. Sistem pendistribusian air bersih a. Merubah sistem distribusi menjadi a. Menjamin kesinambungan pelayanan
jalur RSUD Liun Kendahe bentuk gravitasi dengan sumber air pendistribusian air 1 × 24 jam
menggunakan pompanisasi sehingga yang potensial berupa Mata Air khususnya masyarakat pengguna
sangat bergantung pada PLN Tabadi (Mahena) dengan selisih jasa air bersih di RSUD Liun
b. Waktu pengisian air ke bak reservoir elevasi ± 12 meter dibandingkan Kendage
100 m3 adalah selama 4 jam/3 × wilayah pelayanan b. Untuk wilayah pemukiman
pengisian / hari (± 300 m3) b. Meningkat produksi tekanan air penduduk yang terletak pada
c. Biaya maintenance yang cukup tinggi kepada masyarakat penggunan jasa ketinggian dapat dijangkau secara
pada sistem peralatan mekanikal air bersih merata
elektrikal
d. Terganggunya tekanan air ada
jaringan sekunder untuk disalurkan
ke pelanggan karena sistem koneksi
diambil dari jaringan distribusi
untuk suplai dalam bak Reservoir
Bosster Pump saat pompa beroperasi
2. Kecamatan Tahuna, Kelurahan Mahena
(Lalepu)
Pendistribusian air ke Kelurahan a. Dapat dibangun 1 unit IPA di Desa a. Tersedianya air bersih yang
Manente dan sekitarnya tergantung Lalepu berkesinambungan 24 jam/hari
pada sistem pompanisasi IPA Mahena, b. Terpasangnya pipa transmisi dan khususnya di Kelurahan Menente
sehingga distribusi air untuk Kelurahan distribusi dari Lalepu ke pipa dan sekitarnya.
Manente dan sekitarnya hanya 10 distribusi yang ada di Kelurahan b. Mengurangi biaya operasional pompa
jam/hari karena adanya pembagian Manente (PLN)

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 50


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

No. Permasalahan Harapan Manfaat


wilayah distribusi untuk Kelurahan c. Berkurangnya operasi pada sistem
Bungalawang dan sebagian pompa dalam pendistribusian air
Apengsembeka sehingga ketergantungan pada PLN
juga dapat berkurang.
3. Kecamatan Tamako, Kampung Ulung
Peliang
Sistem yang sudah ada tidak dapat lagi a. Sistem pengelolahan air yang ada a. Meminimalisir tingkat kekeruhan air
mengelola tingkat kekeruhan air yang dapat dirubah/ganti menjadi Instalasi b. Meningkatkan kualitas air bersih
semakin tinggi sehingga dalam keadaan Pengolaan Air (IPA) yang akan digunakan masyarakat.
hujan air tidak dapat didistribusikan ke
masyarakat
4. Kecamatan Tabukan Selatan, Kampung
Manalu
Sejak terjadinya bencana banjir bandang a. Pembenahan sistem produksi sarana a. Menjamin pengawasan kualitas dan
pada tahun 2007, ditambah lagi dengan instalasi pengolahan air (Paket IPA) kuantitas produksi air, khusunya
adanya pembuatan jalan menuju saringan lengkap menggunakan menjamin distribusi air bersih
kampung Bukide pada tahun 2008 sistem SPC (Saringan Pasir Cepat) kepada masyarakat secara
mengakibatkan gusuran tanah yang yang mampu memproses filter berkesinambungan.
dibuang ke hulu Sungai Bentung. penyaring dengan kekeruhan di atas
Sehingga tingkat kekeruhan air menjadi 50 NTU.
sangat tinggi. Proses SPL yang sudah
tidak mampu lagi unuk memproses
penjernihan air dengan tingkat
kekeruhan di atas 50 NTU pada musim
penghujan. Sehingga pelayanan air
bersih ke masyarakat dihentikan
sementara hingga kondisi air baku
menjadi jernih dan stabil

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 51


Perencanaan Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahap 2

No. Permasalahan Harapan Manfaat


5. Kecamatan Tahun Timur, Kelurahan
Tona
Walaupun diketahui tingkat kekeruhan a. Perubahan sistem pengolahan air a. Menjamins distribusi air yang
air mengalami pengurangan dari waktu bersih dari SPL diganti dengan memenuhi syarat kualitas air bersih
ke waktu, namun secara bertahap menggunakan IPA atau SPC dengan kepada masyarakat
PDAM telah mengadakan pembenahan/ konstruksi plat baja agar kualitas b. Meningkatkan pelayanan
perbaikan pada sistem filter penyaring dan kuantitas air produksi menjadi pendistribusian air kepada
sehingga pada saat musim penghujan lebih baik masyarakat
pendistribusian air bersih tetap c. Penambahan sambungan rumah
beroperasi walaupun kapasitas produksi kepada masyarakat yang belum
menurun. Keadaan ini mengakibatkan terjangkau air bersih.
biaya yang dibutuhkan untuk
pemeliharaan dan pengoperasian sangat
tinggi.

PT. Cipta Ripta Persada konsultan III - 52

Anda mungkin juga menyukai