Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM KONVERSI ENERGI SURYA


Perencanaan Alat Destilasi Untuk Penjernih Air Laut Tenaga Surya

Disusun Oleh:
Qisti Ahmad Nabawi
( B42120834 )

Dosen Pengajar :
Dr. Bayu Rudiyanto ST, Msi

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Solar cell adalah salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan
sangat menjanjikan pada masa yang akan datang, karena tidak ada polusi yang
dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi sumber energinya banyak
tersedia di alam, yaitu sinar matahari.
Air merupakan sumber kehidupan. Air merupakan kebutuhan yang paling
penting dalam kehidupan manusia terutama air tawar yang bersih dan sehat.
Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak
pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin
mendesak dari tahun ke tahun.Kecenderungan konsumsi air naik secara
eksponensial ,sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat
kerusakan alam dan pencemaran ,yaitu diperkirakan sebesar 15-35% per kapita
pertahun. Dengan demikian di Indonesia ,dengan jumlah penduduk yang
mencapai lebih drai 200 juta,kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak.
Pemanfaatan energi surya untuk menghasilkan air bersih menjadi alternatif
yang perlu mendapat perhatian lebih serius. Ketersediaan energi surya di daerah
tropis cukup melimpah, maka diperlukan suatu metode pemanfaatannya ,
diantaranya dengan melakukan pengolahan air baku dengan tenaga surya.Prinsip
dasar pengolahan air baku dengan tenaga surya adalah dengan cara menguapkan
air kotor,kemudian menampung air yang diembunkan ,sehingga diharapkan garam
mineral dan kotoran kotoran yang ada pada air baku tersebut akan terpisahkan .
Sehingga diperoleh hasil akhir berupa air bersih.
Destilator tenaga surya dapat menghasilkan air minum (potable water)
dengan biaya yang Kompetitif dibanding dengan metode konvesional.
Kemampuan destilator jenis ini dalam menghasilkan air minum banyak
dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, temperatur, ukuran luas ruang pemanas

dan model/desain. Pada sistem destilasi air laut tenaga surya, plat penyerap sangat
berperan penting karena berfungsi sebagai penyerap intensitas radiasi matahari
dan mengkonversikannya menjadi energi panas. Oleh karena fluida yang
digunakan dalam penelitian ini adalah air laut, maka bahan dasar dari plat
penyerap radiasi yang digunakan berupa kaca guna menghindari adanya korosi
pada plat penyerap. Pada umumnya plat penyerap radiasi yang digunakan berupa
plat tipe datar.
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan alat destilasi
penjernih air laut tenaga surya tanpa menggunakan energi listrik ataupun energi
fosil dan diganti dengan energi yang murah dan mudah di dapat dimana saja.
1.3 Manfaat
Makalah yang dibuat ini agar memberikan informasi kepada pembaca bahwa
konversi energi surya itu banyak macamnya, salah satunya untuk menjernihkan air
laut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Air laut


Pengolahan air laut menjadi air tawar layak pakai (bersih) dikenal juga
dengan istilah desalinasi. Proses ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu
2.1.1

Destilasi
Proses destilasi atau poses penyulingan. Air laut dengan kandungan
berbagai zat dipisahkan dengan cara pemanasan sehingga unsur air akan
menguap. Selanjutnya uap air ini didinginkan menjadi titik air yang
selanjutnya dapat ditampung menjadi sekumpulan air bersih layak pakai
dan minum. Komponen lain seprti logam atau garam yang ada dalam air

2.1.2

laut akan tertinggal dengan sendirinya berdasarkan kaedah gravitasi .


Pertukaran Ion
Kedua, proses pertukaran ion. Proes ini ditemukan Way pada 1852, saat
melakukan eksperimen menghilangkan ammonia dalam larutan air yang
meresap melalui tanah. Dari hasil penemuan ini kemudian dikembangkan
proses konversi kimia. Proses ini kemudian digunakan secara dan berskala
(Industri). Proses pembuatan air minum dari air laut dengan teknik
pertukarn ion memanfaatkan proses kimiawi untuk memisahkan garam
dalam air. Ion garam (Na+Cl-) ditukar dengan ion seperti Ca+2 dan SO42. Kedua komponen ini diperoleh dari bahan alam dan sintetis. Ion alam
dapat diperoleh dari seperti zeolit sedangkan yang Ion sintetis dapat

2.1.3

diperoleh dari resin (resin kation dan resin anion).


Filtrasi
Ketiga, proses Filtrasi. Proses ini lebih dikenal dengan proses Reverse
Osmosis (RO) yaitu salah satu teknologi pengolahan air laut menjadi air
tawar yang paling sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
minum. Keistimewaannya adalah mampu menyaring molekul yang lebih
besar dari molekul air. Proses filtrasi dikenal dengan Teknologi membrane.
Sedangkan teknologi membrane dapat melalui proses elektrodialisis dan

RO. Dari kedua teknologi ini RO lebih sering digunakan.


2.2 Destilasi Untuk Penjernih Air

Proses yang paling sederhana dan mudah adalah proses distilasi. Berbagai
penelitian terhadap kemungkinan pemanfaatan air laut untuk dijadikan air layak
pakai dan minum telah dilakukan dengan berbagai jenis dan tipe peralatan
pendukungnya termasuk didalamnya tentang penggunaan bahan bakar untuk
proses yang dilakukan
Energi surya dapat digunakan sebagai bahan pemanas proses destilasi air
laut menjadi air minum. Proses distilasi air laut untuk menghasilkan air layak
pakai sangat sederhana. Air laut dipanasi dalam ruangan sehingga menghasilkan
uap air. Kemudian uap air dikondensasi sehingga menjadi butiran air yang
menempel dinding dan dikumpulkan. Air yng dihasilkan sudah layak pakai. Untuk
menjadikan air layak minum dengan teknologi penyinaran ultra violet yang
dilakukan secara intermitten dapat membunuh kuman yang ada dalam air
sehingga produk air menjadi sehat dan layak minum.

2.3 Prinsip Kerja Alat Destilasi Air Laut Tenaga Surya


Prinsip kerja alat destilasi air laut tenaga surya ini adalah air laut yang
berada dalam reservoir akan dialirkan menuju basin (penampung air di dalam alat
destilasi) melalui pipa penghubung. Air laut yang berada dalam basin akan
dipanaskan oleh radiasi matahari melalui media plat penyerap yang berada pada

dasar basin. Air laut akan mengalami penguapan dan kemudian akan mengalami
pengembunan pada kaca penutup bagian bawah. Hasil pengembunan berupa
kondensat akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup dan masuk ke kanal
(saluran kondensat) yang selanjutnya akan ditampung dalam penampung air
bersih.
2.4 Perencanaan Pembuatan Alat Destilasi Air Laut Tenaga Surya
2.4.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan meliputi gergaji kayu,
palu, bor listrik, mesin gerinda, obeng, roll meter, amplas, kikir, kuas, penggaris
siku, mesin serut, pemotong kaca, dan leafet. Alat-alat yang digunakan untuk uji
coba alat meliputi, termometer raksa, botol plastik, botol kaca, tali rafia, gelas
ukur, lembar data, pulpen, stopwatch, lakban, ember, dan kertas pH. Alat-alat
yang digunakan untuk pengujian di laboratorium meliputi refraktometer, gelas
ukur, desikator, cawan penguapan, kertas saring, pinset, oven, mesin vacum, dan
timbangan digital.
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan meliputi kayu kaso
ukuran 160x160 cm, paku, triplek, lem kayu, paralon, double tip, lakban, resin,
katalis, serat fiber, sterofoam, cat hitam, alumunium foil, alumunium ukuran 4x6
cm, bingkai alumunium, kaca transparan 5 mm, engsel pintu, baut, lem silikon,
keran, drum plastik, gelas ukur.
2.4.2

Pembuatan Alat
Perancangan model meliputi pembuatan desain dan pemilihan bahan yang

akan digunakan. Pemilihan bahan yang tepat sangat mempengaruhi kinerja dan
daya tahan alat. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk pembuatan
alat destilasi adalah sifat korosifnya. Untuk itu bahan-bahan yang digunakan
adalah bahan-bahan yang tidak korosif.
Perancangan model dilakukan berupa pengujian desain dalam bentuk
miniatur. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah desain yang dibuat sudah dapat
bekerja secara optimal. Apabila kinerja dari model belum dapat bekerja secara
optimal maka perlu dilakukan perubahan pada desain yang telah dibuat,

sedangkan apabila model sudah berjalan secara optimal maka lanjut ke tahap
berikutnya, yaitu pembuatan alat. Pembuatan alat mencangkup pembuatan bak,
pembuatan atap ruang evaporasi, dan pembuatan saluran keluaran dari air tawar.
Bagian-bagian yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diintegrasikan menjadi
alat destilator. Selanjutnya dilakukan ujicoba, ujicoba mencangkup pengukuran
parameter yang mempengaruhi kinerja alat destilasi
2.4.3

Flow Chart Perencanaan

2.5 Gambar Perencanaan

Keterangan Gambar :
1. Kaca penutup

6. Pipa

2. Plat penyerap

7. Reservoir Air Laut

3. Gelas Ukur

8. Isolasi

4. Kanal

9. Basin

5. Keran / katup

Refrensi
Hastami, Fitria, 2009, Alat Penjernih Air Tenaga Surya Dengan Solar Kolektor,
Laporan PKM Penelitian Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret.

Hidayat, R.R. 2011, Rancang Bangun Alat Pemisah Garam Dan Air Tawar
Dengan Menggunakan Energi Matahari, Skripsi, Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Ketut, Astawa, dkk. 2011 Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya
Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergelombang Berbahan
Dasar Beton, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M Vol. 5 No.1. April
2011 (7-13), Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Meinawati, R. 2010. Rancang Bangun Desalinator Air Laut Tipe Evaporasi.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 50 h.
Mulyanef., Marsal., Arman R., Sopian K. 2006. Sistem Destilasi Air Laut Tenaga
Surya Menggunakan Kolektor Plat Datar Dengan Tipe Kaca Penutup
Miring. Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta Padang.

Anda mungkin juga menyukai