Disusun Oleh:
Qisti Ahmad Nabawi
( B42120834 )
Dosen Pengajar :
Dr. Bayu Rudiyanto ST, Msi
BAB I
PENDAHULUAN
dan model/desain. Pada sistem destilasi air laut tenaga surya, plat penyerap sangat
berperan penting karena berfungsi sebagai penyerap intensitas radiasi matahari
dan mengkonversikannya menjadi energi panas. Oleh karena fluida yang
digunakan dalam penelitian ini adalah air laut, maka bahan dasar dari plat
penyerap radiasi yang digunakan berupa kaca guna menghindari adanya korosi
pada plat penyerap. Pada umumnya plat penyerap radiasi yang digunakan berupa
plat tipe datar.
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan alat destilasi
penjernih air laut tenaga surya tanpa menggunakan energi listrik ataupun energi
fosil dan diganti dengan energi yang murah dan mudah di dapat dimana saja.
1.3 Manfaat
Makalah yang dibuat ini agar memberikan informasi kepada pembaca bahwa
konversi energi surya itu banyak macamnya, salah satunya untuk menjernihkan air
laut.
BAB II
PEMBAHASAN
Destilasi
Proses destilasi atau poses penyulingan. Air laut dengan kandungan
berbagai zat dipisahkan dengan cara pemanasan sehingga unsur air akan
menguap. Selanjutnya uap air ini didinginkan menjadi titik air yang
selanjutnya dapat ditampung menjadi sekumpulan air bersih layak pakai
dan minum. Komponen lain seprti logam atau garam yang ada dalam air
2.1.2
2.1.3
Proses yang paling sederhana dan mudah adalah proses distilasi. Berbagai
penelitian terhadap kemungkinan pemanfaatan air laut untuk dijadikan air layak
pakai dan minum telah dilakukan dengan berbagai jenis dan tipe peralatan
pendukungnya termasuk didalamnya tentang penggunaan bahan bakar untuk
proses yang dilakukan
Energi surya dapat digunakan sebagai bahan pemanas proses destilasi air
laut menjadi air minum. Proses distilasi air laut untuk menghasilkan air layak
pakai sangat sederhana. Air laut dipanasi dalam ruangan sehingga menghasilkan
uap air. Kemudian uap air dikondensasi sehingga menjadi butiran air yang
menempel dinding dan dikumpulkan. Air yng dihasilkan sudah layak pakai. Untuk
menjadikan air layak minum dengan teknologi penyinaran ultra violet yang
dilakukan secara intermitten dapat membunuh kuman yang ada dalam air
sehingga produk air menjadi sehat dan layak minum.
dasar basin. Air laut akan mengalami penguapan dan kemudian akan mengalami
pengembunan pada kaca penutup bagian bawah. Hasil pengembunan berupa
kondensat akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup dan masuk ke kanal
(saluran kondensat) yang selanjutnya akan ditampung dalam penampung air
bersih.
2.4 Perencanaan Pembuatan Alat Destilasi Air Laut Tenaga Surya
2.4.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan meliputi gergaji kayu,
palu, bor listrik, mesin gerinda, obeng, roll meter, amplas, kikir, kuas, penggaris
siku, mesin serut, pemotong kaca, dan leafet. Alat-alat yang digunakan untuk uji
coba alat meliputi, termometer raksa, botol plastik, botol kaca, tali rafia, gelas
ukur, lembar data, pulpen, stopwatch, lakban, ember, dan kertas pH. Alat-alat
yang digunakan untuk pengujian di laboratorium meliputi refraktometer, gelas
ukur, desikator, cawan penguapan, kertas saring, pinset, oven, mesin vacum, dan
timbangan digital.
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan meliputi kayu kaso
ukuran 160x160 cm, paku, triplek, lem kayu, paralon, double tip, lakban, resin,
katalis, serat fiber, sterofoam, cat hitam, alumunium foil, alumunium ukuran 4x6
cm, bingkai alumunium, kaca transparan 5 mm, engsel pintu, baut, lem silikon,
keran, drum plastik, gelas ukur.
2.4.2
Pembuatan Alat
Perancangan model meliputi pembuatan desain dan pemilihan bahan yang
akan digunakan. Pemilihan bahan yang tepat sangat mempengaruhi kinerja dan
daya tahan alat. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk pembuatan
alat destilasi adalah sifat korosifnya. Untuk itu bahan-bahan yang digunakan
adalah bahan-bahan yang tidak korosif.
Perancangan model dilakukan berupa pengujian desain dalam bentuk
miniatur. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah desain yang dibuat sudah dapat
bekerja secara optimal. Apabila kinerja dari model belum dapat bekerja secara
optimal maka perlu dilakukan perubahan pada desain yang telah dibuat,
sedangkan apabila model sudah berjalan secara optimal maka lanjut ke tahap
berikutnya, yaitu pembuatan alat. Pembuatan alat mencangkup pembuatan bak,
pembuatan atap ruang evaporasi, dan pembuatan saluran keluaran dari air tawar.
Bagian-bagian yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diintegrasikan menjadi
alat destilator. Selanjutnya dilakukan ujicoba, ujicoba mencangkup pengukuran
parameter yang mempengaruhi kinerja alat destilasi
2.4.3
Keterangan Gambar :
1. Kaca penutup
6. Pipa
2. Plat penyerap
3. Gelas Ukur
8. Isolasi
4. Kanal
9. Basin
5. Keran / katup
Refrensi
Hastami, Fitria, 2009, Alat Penjernih Air Tenaga Surya Dengan Solar Kolektor,
Laporan PKM Penelitian Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret.
Hidayat, R.R. 2011, Rancang Bangun Alat Pemisah Garam Dan Air Tawar
Dengan Menggunakan Energi Matahari, Skripsi, Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Ketut, Astawa, dkk. 2011 Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya
Menggunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergelombang Berbahan
Dasar Beton, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M Vol. 5 No.1. April
2011 (7-13), Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Meinawati, R. 2010. Rancang Bangun Desalinator Air Laut Tipe Evaporasi.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 50 h.
Mulyanef., Marsal., Arman R., Sopian K. 2006. Sistem Destilasi Air Laut Tenaga
Surya Menggunakan Kolektor Plat Datar Dengan Tipe Kaca Penutup
Miring. Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta Padang.