Anda di halaman 1dari 8

Sistem Utilitas

Utility pabrik PT. Asahimas Chemical terdiri dari beberapa unit yang
dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan dari 3 plant yang ada, yaitu Chlor
Alkali Plant, VCM Plant, dan PVC Plant. Utility memiliki peranan penting untuk
menjaga kelangsungan proses di industri. Departemen yang berada di bawah
Divisi Produksi ini menjadi pusat distribusi energi, air, steam, sarana pengolahan
limbah, dan penyediaan bahan penunjang lainnya. Utility yang digunakan oleh PT.
Asahimas Chemical antara lain:
1. Sistem Penyediaan Air
Bahan baku air yang digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan plant
maupun kebutuhan rumah tangga di PT. Asahimas Chemical diperoleh dari PT
Krakatau Tirta Industri (KTI), air tanah, dan air laut. Air dari sumber – sumber
tersebut ditampung dan diolah di unit pengolahan air agar dapat memenuhi
persyaratan yang diperlukan pabrik. Beberapa klasifikasi air yang dibutuhkan oleh
PT. Asahimas Chemical adalah :
 Air Industri /Industrial Water (AI)
 Air Demineralisasi / Demineralized Water (WD)
 Air Rumah Tangga / Portable Water (WN)
 Air Pendingin
 Air Pemadam Kebakaran / Fire Water (WF)
Kondisi air yang digunakan sebagai bahan baku antara lain:

a) Laju alir maksimum 200 m3/jam

b) Tekanan minimum 1,0 kg/cm2G


c) Temperatur maksimum 35°C
d) Kapasitas normal 162 ton/jam, maksimum 180 ton/jam

Kualitas dan prasyarat air sebagai bahan baku meliputi:


a) Kesadahan total maksimum 178 mg/L

b) Kadar Ca2+ maksimum 142 mg/ L

c) Kadar Mg2+ maksimum 36 mg/ L

d) Kadar Na+ dan K+ maksimum 182 mg/ L


e) M Alkalinitas (HCO3-) maksimum 148 mg/ L

f) Kadar SO 2- maksimum
4 90 mg/ L

g) Kadar Cl- maksimum 122 mg/L


h) pH 6,5-8,5
i) Total Fe maksimum 36 mg/L

j) Kadar Mn3+ maksimum 0,05 mg/L


k) Kadar SiO2 maksimum 36 mg/L
l) CO2 bebas maksimum 15 mg/L
m) Residu Cl2 maksimum 0,5 mg/L
n) COD (Mn) maksimum 10 mg/L
o) Turbiditas maksimum 5-10 mg/L
p) Temperatur normal 30°C, maksimum 35°C

Air yang telah diolah di unit pengolahan air dibagi berdasarkan


kegunaannya dengan kapasitas yang berbeda-beda seperti pada Tabel 4.1:
Tabel 1. Kapasitas Bahan Baku Air pada Unit Pengolahan Air
Jenis Air Kapasitas Normal Kapasitas Maksimum
(ton/jam) (ton/jam)
Filtered Water 151,9 171
WI 114,6 133,2
WD 56,5 73
WP 10 30
WF - 570
(Sumber: ASC, 2015)

1.1 Air Industri (WI)


Kapasitas tangki penampung : 850

m3 Persyaratan air industri :


 Turbiditas < 1 mg/L
 COD (Mn) < 2 mg/L
 Residu Cl2 < 0.1 mg/L
Pengolahan air sebagai air industri (WI) :
Air yang disuplai dari PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) ditampung dalam
basin dan diberi koagulan. Selanjutnya bahan baku air dari basin dikirim ke
coagulant filter untuk menyaring suspended solid yang terkoagulasi. Lalu, gas Cl2
diinjeksikan ke dalam air untuk mengontrol pertumbuhan makhluk hidup
didalamnya. Air yang sudah diinjeksikan gas Cl2 dipompakan ke dalam tangki
penampungan air industri (WI) melewati carbon filter. Zat organik dan Cl2 akan
diserap oleh carbon filter. Air hasil proses ini ditampung dalam tangki
penampungan air industri (WI) yang kemudian digunakan untuk bahan baku air
demineralisasi (WD).
Jika bahan baku air industri merupakan air tanah, air dari basin dikirim ke
Coagulant Filter dimana partikel-partikel solid akan terkoagukasi karena
penambahan flokulan. Kemudian air dilewatkan pada karbon filter yang
mengandungn Cl2 maksimum 0,1 mg/L. Air yang keluar dari filter langsung
dikirim ke penampungan untuk keperluan industri dan portable water untuk
keperluan rumah tangga(kantin, toilet, dll).

1.2 Air Demineralisasi (WD)


Kapasitas Air Penampung : 900

m3 Persyaratan Air Demineralisasi :


 Konduktifitas listrik < 5 mikro S/cm
 Kadar silica < 0.1 ppm
 Total Fe < 0.05 ppm
 Padatan tersuspensi < 0.1 ppm
 Residu Oksigen < 1 ppm
Air demineralisasi merupakan air yang kandungan-kandungan pengotor dan
mineral-mineral didalamnya sudah sangat rendah. Zat-zat pengotor tersebut perlu
dikurangi agar tidak menimbulkan masalah pada alat proses seperti korosi dan
kerak. Bahan baku air demineralisasi adalah air industri.
Air industri (WI) dimasukkan kedalam ion Exchanger yang terdiri dari 3
bagian yaitu cation exchanger, coloumn gasifier dan anion exchanger. Air yang
masuk dalam cation exchanger terjadi pertukaran ion-ion positif yang ada didalam
air industri. Setelah itu proses yang terjadi ialah proses penghilangan gas CO2
terlarut dalam air. Air yang berasal dari cation exchanger, kemudian dialirkan ke
coloumn gasifier. Mekanisme kerja column degasifer yaitu karbondioksida dalam
air dihilangkan, dimana prosesnya menggunakan ejektor (pemvakuman) yang
tekanan di dalam degasifer hingga -760 mm H2O. Proses selanjutnya air
akan dipompa menuju anion exchanger untuk menghilangkan ion-ion negatif
dalam air. Pada umumnya air demineralisasi digunakan untuk air proses semua
pabrik, untuk regenerasi dan backwash kolom resin, selain itu juga untuk air
umpan boiler (BFW/Boiling feed water).

1.3 Air Keperluan Rumah Tangga (Portable Water/WP)


Portable water merupakan air yang dimanfaatkan untuk keperluan rumah
tangga yaitu kantin, toilet, dll. Bahan baku Potable water adalah air sumur (Deep
weel). Pembuatan air ini relatif mudah yaitu hanya dengan menyaring air sumur
dengan coagulant filter lalu menambahkan klorin 0.5 ppm ke dalam air tersebut.
Kemudian, disaring dengan carbon filter untuk menyerap zat organik dan Cl2
yang terkandung di dalam air.

1.4 Air Pendingin


Utility air pendingin bearasal dari :
a. Water Cooling System
Bahan bakuwater cooling system adalah air pendingin yang telah digunakan
dan air industri (WI). Air industri yang akan digunakan sebagai air pendingin,
disalurkan ke water cooling system. Air ini diproses dalam cooling tower, menjadi
air pendingin.
Air pendingin dari water cooling system kemudian, disirkulasikan untuk
digunakan sebagai pendingin di plant yang membutuhkan. Pada cooling tower
diinjeksikan chemical yaitu NaClO dan Nitrit. NaClO berfungsi membunuh
mikroorganisme dan Nitrit berfungsi untuk membentuk lapisan pada bagian dalam
pipa agar tidak terbentuk kerak air (scale).

b. Sea Water Supply


Air laut diambil langsung dari laut dengan menggunakan pipa yang
dihubungkan dengan pompa, kemudian disaring dengan bar sreen dan fine screen
untuk menyaring kotoran yang ikut bersama air laut, baik yang besar maupun
kecil, seperti kayu, plastik dll. Air tersebut ditampung pada bak penampungan,
lalu akan ditransfer oleh pompa sebagai media pendingin Heat exchanger di plant
yang membutuhkan.

1.5 Air Pemadam Kebakaran (WF)


Air pemadam kebakaran adalah air yang digunakan untuk memadamkan api
ketika terjadi kebakaran di dalam pabrik. Air ini diambil langsung dari air sumur
yang ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan ke bagian – bagian
pabrik dengan system hydrant. Selain itu jika terjadi keadaan yang mendesak air
pemadam kebakaran juga diambilkan dari air laut.

2. Sistem Penyediaan Steam


Uap air (Steam) dihasilkan oleh steam boiler unit. Bahan baku steam adalah
air demineralisasi. Ada tiga unit boiler yang digunakan oleh PT. Asahimas
Chemical, yaitu untuk menghasilkan steam :
1) Boiler I dengan kapasitas maksimum 45 ton/jam
2) Boiler II dengan kapasitas maksimum 17,6 ton/jam
3) Boiler III dengan kapasitas maksimum 50 ton/jam
Jenis boiler yang digunakan di PT. Asahimas Chemical adalah Boiler Pipa
Air. Bahan bakar yang digunakan pada boiler adalah campuran IDO (industrial
diesel oil) dan heavy oil (HO). Ketiga boiler tersebut menghasilkan :

1) Steam bertekanan tinggi (SHP), 15-17 kg/cm2G

2) Steam bertekanan sedang (SMP), 10-12,5 kg/cm2G

3) Steam bertekanan rendah (SLP), 4-5 kg/cm2G

4) Steam bertekanan sangat rendah (SLLP), 1,5 kg/cm2G


Bahan bakar yang digunakan PT. Asahimas Chemical disediakan oleh
departemen utility meliputi :

1. Industrial Diesel Oil (IDO)


IDO digunakan sebagai bahan bakar boiler dan diesel
2. Heavy Oil (HO)
HO disimpan dalam dua unit dengan densitas yang berbeda.
3. Liquid Petroleum Gas (LPG)
LPG digunakan untuk start up reactor OHC-EDC, cracking furnace,
incinerator, start up boiler, pembuatan flake NaOH.
3. Sistem Penyediaan Tenaga Listrik
Listrik sebagai unit utility utama di plant CA tidak ditangani oleh
departemen utility melainkan langsung ditangani oleh PLN Suralaya melalui
stasiun penerima khusus. Listrik yang digunakan berkapasitas 155 MW dengan
tegangan 1.500 kV. Daya listrik peralatan dari unit pusat utility PT. Asahimas
Chemical dipasang pada tegangan 3,3 kV dan frekuensi 50 Hz. Tegangan yang
dipakai berbeda-beda tergantung pada besar penggunaannya. Selain daya listrik
utama, didukung pula dengan daya listrik darurat yang disediakan oleh generator.

4. Sistem Penyediaan Udara Bertekanan


Udara bertekanan diproses di unit pemisah udara atau Air Separation Unit
(ASP). ASP terdiri dari tiga tahap, yaitu permurnian udara, pemisahan udara dan
loop refrigeration. Udara dikompresi dengan kompresor hingga tekanan 8,5

kg/cm2. Udara yang terbentuk dipisahkan dan diumpankan kedalam Air Cleaner
Absorber untuk pemisahan uap air dan CO2. Udara yang keluar disaring lagi
untuk menghilangkan partikel-partikel padat. Udara tersebut terdiri dari :
4.1 Instrument Air dan Plant Air
Instrument air dan plant air digunakan untuk menggerakkan peralatan-

peralatan control dan proses. Kapasitas dari instrument air adalah 1800 Nm3/jam

sedangkan plant air 1.530 Nm3/jam. Instrument air disediakan oleh unit pusat

utility dengan tekanan 4,5 kg/cm2G, digunakan pada control valve, rotary feeder

dan mesin pengemas. Plant air yang digunakan mempunyai tekanan 3,5 kg/cm2G
dan biasa dipakai pada unit drying.
4.2 Nitrogen
Nitrogen bertekanan dan nitrogen bertekanan rendah diperoleh dari nitrogen
cair hasil pemisahan udara. Low pressure nitrogen gas (NL) digunakan untuk
membilas air murni yang diumpankan ke dalam reaktor, membilas air murni yang
berisi VCM, pembuatan seal water. Nitrogen yang dihasilkan memiliki tekanan 4
kg/cm2G.
High pressure nitrogen gas (NH) mempunyai tekanan sebesar 20

kg/cm2G. NH diperoleh dengan cara menekan Low pressure nitrogen gas


(NL) menggunakan kompresor nitrogen. NH digunakan sebagai reactor
sealing mekanis, poison tank bertekanan, zat kimia anti kerak dalam water
sprayer yang dimasukkan ke dalam reaktor
4.3 Cracker Purge Air
Udara ini digunakan pada proses pembakaran di furnace pada plant
VCM. Kadar uap air dikurangi dengan cara mencampur purge air

berkapasitas maksimum 200 Nm3/jam dengan udara instrument.


Kesimpulan :

1. Sistem Utilitas yang digunakan oleh PT .Asahimas Chemical antara lain, sistem
penyediaan air, sistem penyediaan steam, sistem penyediaan tenaga listrik, sistem
penyediaan udara bertekanan.

2. klasifikasi air yang dibutuhkan oleh PT. Asahimas Chemical adalah Air Industri
/Industrial Water (AI), Air Demineralisasi / Demineralized Water (WD), Air
Rumah Tangga / Portable Water (WN), Air Pendingin, Air Pemadam Kebakaran /
Fire Water (WF).

Anda mungkin juga menyukai