Anda di halaman 1dari 4

Jenis Limbah Industri Pulp dan Kertas

1) Limbah padat, terdiri dari:


a) Sludge, adalah suatu bahan yang terdiri atas padatan 90% dan air 10%. Sludge didapat dari
proses pengendapan pada efflument treatment plant, mengandung bahan organik yang berasal
dari bahan baku pulp.
b) Biosludge, adalah hasil samping dari efflument treatment yakni dari proses biological
aeration, tersusun dari bahan baku pulp, selain mengandung mikroorganisme sebagai efek
dari biological aeration.
c) Pith, adalah bahan dari proses depething plant yaitu proses pemisahan secara mekanik bahan
baku pulp yaitu antar bahan serat dan bahan bukan serat.

2) Partikulat, terdiri dari:


a) Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain.
b) Partikulat zat kimia terutama yang mengandung natrium dan kalsium.

3) Limbah cair, terdiri dari:


a) Padatan tersuspensi yang mengandung partikel kayu, serat dan pigmen.
b) Senyawa organik koloid terlarut seperti hemiselulosa, gula, alkohol, lignin, terpenting, zat
pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD (Biological Oxygen
Demand) yang tinggi.
c) Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas.
d) Bahan anorganik seperti NaOH, Na2SO4 dan klorin.
e) Limbah panas.
f) Mikroba seperti golongan bakteri coliform.

4) Limbah gas, terdiri dari:


a) Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H 2S yang dilepaskan dari berbagai tahap
dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia.
b) Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime kiln (tanur
kapur).
c) Uap yang mengganggu jarak pandangan
Pilihan Produksi Bersih Yang Dapat Dikerjakan
Prinsip utama dalam menerapkan tindakan produksi bersih adalah mereduksi limbah yang terbentuk
atau mencegah timbulnya limbah pada sumbernya. Industri pulp dan kertas mempunyai peluang
untuk melakukan tindakan produksi bersih, yaitu modifikasi produk (product modification),
penggantian material input (input substitution), modifikasi teknologi (technology modification),
penerapan operasi yang baik (good house keeping) serta daur ulang didalam industri (on site
recycling).

Analisa Kelayakan Teknis dari Pilihan Produksi Bersih


1. Modifikasi Produk (Product Modification)
Modifikasi Produk dapat dilakukan dengan memformulasikan kembali rancangan produk untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan setelah produk tersebut dipakai, menghilangkan
kemasan yang berlebihan dan tidak perlu, meningkatkan masa pakai produk (product lifetime) serta
mendisain produk sehingga produk tersebut dapat didaur ulang. Kualitas pulp sangat ditentukan oleh
jenis kayu yang digunakan. Bahan baku yang digunakan dalam produksi pulp dan kertas sebagian
besar serat kayu. Serat kayu dapat diperoleh langsung dari kayu atau dipasok dari hasil daur ulang.
Pemanfaatan kertas bekas (waste paper) dari berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku
pulp dapat dimanfaatkan dalam menghemat penggunaan serat pulp. Serat dari jenis kayu yang
berbeda memberikan sifat yang berbeda dengan produk yang memproduksi perbedaan jadi kekuatan
kertas, printability dan penampilan.

2. Penggantian Material Input (input substitution)


Pada industri pulp dan kertas, bahan baku utama yang digunakan adalah serat yang berasal dari
tanaman (dengan kandungan utama berupa selulosa). Konversi dari kayu menjadi selulosa
dipengaruhi oleh kadar selulosa kayu dan massa jenis kayu. Karena itu, untuk meningkatkan faktor
konversi dari kayu menjadi pulp, maka perlu dipilih jenis kayu yang memiliki riap yang cepat
dengan kandungan selulosa yang tinggi serta memiliki karakteristik fisik dan kimia yang baik,
supaya pulp yang dihasilkan lebih banyak dan memiliki kualitas yang tinggi.

3. Modifikasi Teknologi (technology modification)


Industri pulp dan kertas menghadapi masalah pencemaran lingkungan berkaitan dengan proses
penghilangan lignin. Proses yang masih dilakukan sekarang ini menggunakan cara kimia dengan
memakai klorin dimana proses ini menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan.
Mengingat bahaya senyawa klor-organik yang sangat toksik dari limbah pemutihan dengan
menggunakan klor, maka penggunaan klor harus ditinggalkan.
4. Daur Ulang Didalam Industri (on site recycling).
Pada, bahan baku utama yang digunakan adalah serat yang berasaldari tanaman (dengan
kandungan utama berupa selulosa). Dalam proses produksi, ditemukan adanya serat yang hilang
dan terbawa bersama air limbah. Adanya serat dalam air limbah ini tentu akan menambah beban
pada IPAL yang pada akhirnya akan menambah beban pencemaran pada lingkungan (sungai).
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya menangkap kembali serat ini agar tidak terbuang dan dapat
digunakan kembali sebagai bahan baku, yaitu dengan menambahkan bahan kimia pada air sisa
produksi sehingga serat yang berhasil dipisahkan dapat kembali diproses ke dalam pulper. Selain
itu, produk yang cacat karena bergelombang, sobek atau kotor dapat digunakan sebagai bahan
baku untuk diproses kembali.

Analisa Dampak yang Timbul Terhadap Lingkungan dari Pilihan


Produksi Bersih
1. Modifikasi Produk (Product Modification)
Bahan baku yang digunakan dalam produksi pulp dan kertas sebagian besar serat kayu. Serat kayu
dapat diperoleh langsung dari kayu atau dipasok dari hasil daur ulang. Guna penghematan atau
efisiensi serat dari bahan baku primer, dilakukan pemanfaatan kertas bekas (waste paper) dari
berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Maka dengan penghematan dari
penggunaan serat dari bahan baku dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat
limbah yang dihasilkan sebelum limbah tersebut dihasilkan dari proses produksi tersebut.

2. Penggantian Material Input (input substitution)


Material Input dapat mengurangi dampak yang timbul akibat limbah pulp yang dihasilkan, serta
dapat memberikan hasil terbaik terhadap kualitas pulp yang dihasilkan, seperti penggantian bahan
kayu yang akan dimanfaatkan dengan bahan kayu yang memiliki kadar selulosa yang tinggi.

3. Modifikasi Teknologi (technology modification)


Industri pulp dan kertas menghadapi masalah pencemaran lingkungan berkaitan dengan proses
penghilangan lignin dengan teknologi bleaching. Dalam perkembangan teknologi bleaching, juga
telah ditemukan beberapa metode bleaching yang lebih aman terhadap lingkungan, antara lain
teknologi bleaching dengan konsep ECF (elementally chlorine free) dan TCF (totally chlorine free)
serta penerapan bio bleaching yang mengurangi penggunaan klor dalam proses pemutihan yang
berbahaya bagi lingkungan.
4. Daur Ulang Didalam Industri (on site recycling).
Daur ulang merupakan penggunaan kembali limbah dalam berbagai bentuk, di antaranya dengan
mengembalikan lagi ke proses semula, menjadikannya sebagai bahan baku pengganti untuk proses
produksi lain, memisahkannya untuk diambil kembali bagian yang bermanfaat serta mengolah
kembali sebagai produk samping. Pada industri pulp dan kertas, dampak dari daur ulang ini adalah
penghematan dalam bahan baku karena kadar serat yang tadinya terbuang dapat digunakan
kembali untuk bahan baku sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai