Anda di halaman 1dari 3

NAMA :JUNITA LARAWO

NIM :19051104018

MK :BIOTEKNOLOGI

Metode Pengolahan Limbah Dan Peranan Bioteknologi Dalam Pengelolaannya

Limbah hasil aktivitas manusia atau sering disebut juga sebagai sampah tersebut, kini menjadi
permasalahan lingkungan yang cukup serius karena mempengaruhi kualitas hidup makhluk
hidup lainnya. Ditambah lagi adanya limbah industri juga turut mengancam keberlangsungan
ekosistem lingkungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mengurangi dampak
kerusakan lingkungan akibat limbah tersebut. Salah satunya adalah menggunakan bioteknologi
pada proses pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan.

Pengertian Bioteknologi

Dilihat dari asal katanya, bioteknologi terdiri dari dua kata yakni bio dan teknologi yang berarti
pemanfaatan organisme atau suatu sistem hidup untuk memberikan solusi bagi permasalahan
manusia serta menghasilkan suatu produk yang berdaya guna.

Bioteknologi juga bisa diartikan sebagai suatu aplikasi terpadu antara mikrobiologi, rekayasa
kimia dan biokimia untuk menghasilkan suatu teknologi berkemampuan pembiakan mikroba, sel
maupun jaringan demi kemajuan perkembangan industri, pertanian maupun kesehatan.

Pengertian Limbah

Limbah disebut juga sebagai buangan atau bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi
industri maupun produksi rumah tangga yang keberadaannya dipandang tidak memiliki nilai
ekonomis.

Limbah pada umumnya berbentuk padat, cair dan gas. Limbah padat biasanya berupa hasil
buangan industri yang berbentuk lumpur, bubur atau padatan yang bisa didaur ulang maupun
tidak bisa didaur ulang. Limbah cair merupakan sisa produksi atau sisa aktivitas yang berbentuk
cair. Selain itu, ada pula limbah gas yang merupakan sisa produksi berbentuk gas atau asap.

Bioteknologi Pada Proses Pengolahan Limbah

Untuk mengurangi dampak negatif dari keberadaan limbah maupun sampah sisa produksi
diperlukan suatu tindakan untuk mengelola sampah tersebut. Upaya yang dapat dilakukan di
antaranya menimbun sampah, membakar sampah, atau mendaur ulang sampah tersebut. Dari
semua upaya tersebut, mendaur ulang sampah atau limbah merupakan cara yang terbaik karena
lebih ramah lingkungan.
Pengelolaan Sampah Industri

Sampah yang berupa sampah organik atau berupa tumbuh-tumbuhan bisa diolah menggunakan
metode pirolisis. Metode ini melakukan proses dekomposisi sampah menggunakan temperatur
tinggi di kondisi tanpa oksigen (anaerob). Metode ini menghasilkan arang, gas metana dan bahan
organik lain yang bisa digunakan sebagai bahan bakar.Sedangkan sampah yang berbentuk plastik
bisa diolah kembali menjadi barang baru dengan pencampuran bahan baku lain untuk
meningkatkan kualitasnya. Selain itu, perlu adanya upaya pembatasan penggunaan plastik
sebagai kemasan untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.

Pengolahan Air Limbah Industri

Limbah hasil industri biasanya memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu upaya untuk mengolah limbah cair tersebut menjadi netral atau tidak
beracun dan lebih ramah lingkungan.Salah satu caranya dengan memakai bioteknologi untuk
mengelola limbah cair hasil industri. Metode ini menggunakan bakteri pengurai, jamur dan
protista untuk menetralkan limbah cair industri sehingga air buangan yang dihasilkan benar-
benar aman bagi lingkungan.

Pengelolaan air limbah hasil industri menggunakan metode bioteknologi dapat dilakukan dengan
beberapa tahapan seperti berikut ini:

1.Tahap Pengumpulan Limbah

Pertama-tama limbah cair baik dari industri maupun rumah tangga dialirkan ke saluran bawah
tanah untuk kemudian dikumpulkan ke dalam suatu pusat pengelolaan

2) Tahap Pemisahan

Proses ini memisahkan limbah yang masuk ke tempat pengelolaan dari material dan sampah-
sampah seperti kertas, besi, potongan kayu dan sampah lainnya.

3) Tahap Pengaliran Limbah

Limbah cair yang sudah bersih dari material sampah kemudian dialirkan melalui lubang-lubang
kecil. Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk menyaring kerikil dan pasir yang masih tersisa.

4) Tahap Pengendapan

Proses selanjutnya adalah mengalirkan limbah cair ke tangki-tangki penampung untuk kemudian
mengalami proses pengendapan. Jika masih ada material yang tersisa, maka material tersebut
akan mengendap di dasar tangki.
5) Tahap Proses Aerob

Setelah mengalami pengendapan, cairan yang tersisa kemudian dialirkan ke dalam alat
pengelolaan sekunder. Di dalam alat pengelolaan sekunder ini terjadlah proses aerob dimana
mikroorganisme akan memecah materi organik menjadi mineral, gas dan air.

6) Tahap Pengaliran Air Hasil Proses Aerob

Air hasil proses aerob sudah memiliki tingkat pencemaran yang rendah atau bisa dikategorikan
sebagai air bersih sehingga bisa dialirkan ke sungai atau ke tempat lain untuk dimanfaatkan
kembali.

7) Tahap Pembuangan Sisa Endapan

Sisa endapan hasil pengolahan limbah cair bisa dibuang atau digunakan sebagai pupuk.

Anda mungkin juga menyukai