Anda di halaman 1dari 30

PENANGANAN LIMBAH

TUJUAN :

 Memahami cara penanganan limbah cair


 Memahami cara penanganan limbah padat
 Mampu membuat kompos secara sederhana
 Mampu mendaur ulang kertas secara sederhana
 Memahami cara penanganan limbah gas

A. PENANGANAN LIMBAH CAIR

Pernahkah kalian mendengar mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) ? IPAL
merupakan sebutan bagi fasilitas pengolahan limbah cair / air limbah yang dibuang oleh
masyarakat ataupun industri. Setiap industri yang memiliki limbah pencemar seharusnya
memiliki IPAL. Daerah pemukiman atau perkotaan layaknya memiliki fasilitas IPAL yang
dapat menangani limbah domestik. Tahukah kalian apakah fungsi IPAL itu? Di IPAL limbah
cair diolah dengan berbagai proses untuk menghilangkan atau mengurangi bahan-bahan
pencemar atau polutan yang terkandung dalam limbah sehingga tidak melebihi baku mutu.
Setelah melalui proses pengolahan, air limbah dibuang ke lingkungan denangan aman.

Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL )

Metode dan tahapan pengolah limbah cair yang dikembangkan sangat beragam.
Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda akan membutuhkan cara pengolahan
yang berbeda pula. Berikut ini akan kalian pelajari beberapa metode pengolahan yang sudah
diterapkan secara umum. Perlu kalian ketahui bahwa proses-proses pengolahan tersebut
dapat diterapkan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses, atau hanya salah
satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi, sesuai kebutuhan atau faktor
finansial.

1. Pengolahan Primer ( Primary Treatment )

Pengolahan limbah cair sebagian besar dilakukan secara fisika. Pertama limbah cair yang
mengalir disaring menggunakan jeruji saring ( bar screen ), metode ini disebut penyaringan
( screening ). Penyaringan berfungsi untuk memisahkan limbah padat berukuran besar dari
air limbah. Kedua, limbah yang telah disaring dialirkan ke bak untuk mengendapkan pasir
atau partikel padat yang tersuspensi dan berukuran lebih besar. Tangki ini disebut grit
chamber. Cara kerjanya dengan memperlambat aliran limbah supaya partikel padat jatuh ke
dalam dasar bak sementara cairan limbah mengalir untuk dilakukan proses berikutnya.
Kedua langkah ini disebut pengolahan awal atau pretreatment.
Proses selanjutnya adalah mengalirkan limbah ke bak pengendapan. Metode
pengendapan adalah yang paling utama dalam pengolahan primer limbah cair. Di dalam bak
pengendapan limbah cair didiamkan agar partikel paat mengendap ke dalam dasar bak.
Endapan membentuk lumpur yang kemudian dialirkan ke tempat lain untuk pengolahan
berikutnya.

Gambar : Proses pengolahan primer limbah cair metode pengendapan

Selain dikenal metode pengendapan dikenal juga metode pengapungan ( flotation ).


Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak.
Proses pengapungan digunakan alat untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara
berukuran kecil (30-120 mikron )gelembung udara tersebut akan membawa partikel minyak
dan lemak ke permukaan air limbah sehingga dapat disingkirkan.
Bila limbah cair mengandung polutan yang dapat disingkirkan menggunakan proses
primer maka limbah cair tersebut dapat langsung dibuang ke lingkungan. Nimun jika diakhir
proses masih mengandung polutan lain yang sulit dihilangkan melalui proses di atas, misal
agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut maka limbah tersebut
diteruskan ke proses pengolahan selanjutnya.

2. Pengolahan skunder

Tahap pengolahan skunder merupakan pengolahan secara biologis, yaitu dengan bantuan
mikroorganisme yang mengurai / mendegredasi bahan organik. Mikroorganisme yang
digunakan adalah bakteri aerob. Terdapat tiga cara pengolahan secara biologis yaitu metode
penyaringan dengan tetesan ( trickling filter ), metode lumpur aktif ( activated sludge ), dan
metode kolam perlakuan ( treatment ponds / lagoons ).

a. Metode Trickling Filter

Metode ini menggunakan bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan
organik melekat dan tumbuh pada suatu media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau
plastik dengan ketebalan 1-3 m. Limbah cair disemprotkan ke permukaan media, limbah
akan meresap ke media. Setelah merembes bahan organik yang terkandung di dalam limbah
akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes ke dalam dasar lapisan media
limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tanki
pengendapan. Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan
untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan
yang terbentuk akan mengalami proses lebih lanjut sedang air limbah akan dibuang ke
lingkungan atau disalurkan ke proses selanjutnya jika masih diperlukan.

Gambar pengolahan skunder limbah cair dengan metode trickling filter

b. Metode Activated Sludge

Metode activated sludge atau lumpur aktif, limbar cair disalurkan ke dalam tangki dan di
dalamnya dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob.proses degradasi
berlangsung di dalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu adanya gelembung
udara untuk aerasi ( pemberian oksigen ). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam
mendegradasi limbah. Selanjutnya limbah masuk ke tangki pengendapan supaya
mengendap sementari lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki
aerasi. Seperti pada metode trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapat
dibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih diperlukan.

c. Metode Treatment Ponds/Lagoons


Metode treatment ponds / lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang
murah namun prosesnya berlangsung lambat. Limbah cair ditempatkan di kolam-kolam
terbuka. Algae di permukaan kolam akan berfotosintesis dan menghasilkan oksigen.
Oksigen digunakan bakteri aerob untuk proses penguraian / degradasi dari bahan organik
limbah.selama degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami pengendapan. Setelah
melalui proses ini limbah disalurkan ke lingkungan atau disalurkan untuk dilakukan
tahapan berikutnya jika diperlukan.

3. Pengolahan tersier

Pengolahan tersier dilakukan jika hasil pengolahan tahap primer dan sekunder limbah
masih mengandung zat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan atau masyarakat.
Pengolahan tersier bersifat khusus, maksudnya pengolahan dilakukan tergantung zat yang
terkandung di dalam limbah, biasanya berupa zat-zat organik terlarut, seperti nitrat, fosfat
dan garam-garaman.
Pengolahan tersier sering disebut pengolahan lanjutan ( advanced treatment ).
Pengolahan meliputi proses fisika dan kimia. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat
digunakan adalah metode saringan pasir ( sand filter), saringan multimedia, precoal filter,
microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan
dan osmosis bolak – balik.
Biaya untuk melakukan pengolahan tersier jarang digunakan karena membutuhkan
biaya sangat tinggi sehingga tidak ekonomis.

4. Desinfeksi

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi


mikroorganisme patogen ( penyebab penyakit )yang ada dalam limbah cair / air limbah.
Mekanisme desinfeksi dilakukan secara kimia yaitu dengan menambahkan senyawa
tertentu. Proses ini juga bisa dilakukan secara fisik. Dalam pengguanaan senyawa yang akan
digunakan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu;
 Daya racun zat
 Waktu kontak yang diperlukan
 Efektifitas zat
 Kadar doziz yang digunakan
 Tidak boleh bersifat toksid ( racun )terhadap manusia dan hewan.
 Tahan terhadap air
 Biaya murah
Contoh mekanisme desinfeksi adalah dengan menambah klorin, penyinaran dengan
ultraviolet atau dengan ozon. Desinfeksi merupakan proses terakhir setelah dilakukan
proses primer, skunder dan tersier sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

5. Pengolahan Lumpur

Setiap tahapan pengolahan limbah cair, baik primer, skunder maupun tersier, akan
menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tidak bisa dibuang secara langsung,
melainkan perlu diolah lebih dulu. Prinsip pengolahan lumpur adalah dengan diurai/dicerna
secara anaerob kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, dibuang ke laut atau ke lahan
pembuangan, dijadikan pupuk kompos atau dibakar.

KAJI ULANG

1. Jelaskan proses pengolahan primer limbah cair.


2. Sebutkan tiga metode pengolahan limbah cair ( metode biologis )
3. Hal apa saja yang harus diperhatikan pada proses desinfeksi.

B. PENANGANAN LIMBAH PADAT

Tahukah kamu berapa banyak sampah yang dihasilkan penduduk indonesia setiap
harinya? Data dari Lingkungan Hidup tahun 2000, rata-rata sampah yang dihasilkan 1
kg/kapita setiap harinya. Coba kalian kalikan dengan jumlah penduduk indonesia yang
berjumlah 200 jt jiwa. Besar sekali bukan? Dalam satu satun bisa menghasilkan jutaan ton
sampah. Kemanakah perginya jutaan ton sampah tersebut?
Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak, jika tidak ditanganani dengan benar
akan menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran. Beberapa metode sudah
diterapkan manuisa untuk menangani masalah sampah. Masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Belum ada stu metodepun yang tepat untuk
menangani samapah dengan sempurna. Oleh karena itu harus ditemukan metode baru baru
atau modifikasi untuk menyempurnakan masalah tersebut. Berikut akan kita pelajarai
metode penanganan sampah padat yang telah diterapkan.

1. Penimbunan

Terdapat dua cara penimbunan samapah yang umum dikenal yaitu metode penimbunan
terbuka ( Open Dumping ) dan metode sanitary Lanfill ). Pada metode penimbunan terbuka,
sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja di lubang yang dibuat dalam suatu lahan
yang dikenal dengan Tempat pembuanagan Akhir ( TPA). Metode ini merupakan metode
kuno yang tidak banyak menguntungkan. Di lahan terbuka berbagai kuman dan hama
berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan menimbulkan bau busuk dan mudah terbakar.
Cairan yang merembes dapat mencemari air tanah. Bersama rembesan mengalir zat-zat
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Metode penimbunanterbuka dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya
membutuhkan lahan yang sangat luas, dan samapah akan berada di areal penimbunan
dalam jangka waktu yang lama. Maka dikembangkanlah metode sanitary landfill. Pada
metose sanitary landfill smapah diletakkan di atas lapisan lempung yang dilapisi plastik
untuk mencegah perembesan. Sampah dipadatkan kemudian diltimbun dengan lapisan
tanah tipis untuk mencegah timbulnya gas metan yang bisa menyebar ke udara. Lapisan
tanah liat- plastik sampah – tanah disusun berulang-ulang ( ganda). Cairan yang dihasilkan
disalurkan lewat pipa-pipa pembuangan atau untuk pemanfaatan pembangkit listrik.

Berbagai kelemahan masih menjadi kendala dalam penerapan sanitary landfill


diantaranya membutuhkan biaya mahal dan kebocoran plastik bisa menimbulkan
perembesan pencemar tanah ke dalam tanah. Di indonesia penggunaan sanitary landfill
masih jauh lebih sedikit dibanding penggunaan metode open dumping.

2. Insinerasi

Inseneri adalah pembakaran limbah padat yang menggunakan alat insenerator. Kelebihan
metode insineriadalah sampah akan berkurang sangat banyak, bisa mencapai 90%. Panas
hasil pembakaran dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Limbah yang dapat diolah
dalam bentuk kertas , plastik dan karet. Sedang kaca, sisa makanan dan baterei tidak dapat
diolah menggunakan metode ini.
Kekurangan penggunaan metode insineri adalah membutuhkan biaya besar. Asap yang
ditimbulkan juga dapat mencemari udara dan dapat menyebarkan zat-zat berbahaya.

3. Pembuatan kompos

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari samapah organik, seperti sayuran, daun, ranting
dan kotoran hewan melalui proses degradasi / penguraian oleh mikroorganisme tertentu.
Kompos bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan makanan bagi
tumbuhan dan keberadaan mikroba untuk membantu penyerapan makanan bagi tanaman.
Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaikuntuk mengurangi timbunan
sampah organik. Metode pengkomposan sangat banyak manfaatnya. Disamping sebagai
solusi mengatasi sampah juga dihasilkan produk yang bermanfaat. Disamping biayanya
murah juga bisa dijadikan kegiatan ekonomi pedesaan.

Berdasar bentuknya kompos ada yang berbentuk padat dan cairpembuatan kompos bisa
menggunakan sampah yang telah terurai sempurna, kultur mikroorganisme, atau cacing
tanah. Contoh kultur mikroorganisme yang dijual dipasaran adalah EM4 ( efektive
mikroorganisme 4 ). EM4 merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat
meningkatkan degradasi limbah / sampah organik. Mengungtukan dan menyuburkan tanah
dan ramah lingkungan. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 bakteri lactobasilus sp,
Rhodopseudomonas sp, actinomyces sp dan streptomyces sp dan khamir ( ragi ) yaiyu
sccaromyces cerevisiae. Kompos yang dibuat menggunakan EM4 dikenal dengan sebutan
bokashi.
Kompos juga dibuat dengan bantuan cacing tanah karena mampu mengurai bahan
organik. Kompos hasil penguraian cacing tanah disebut kascing. Jenis cacing tanah yang
digunakan adalah species Lumbricus terretis, Lumbicus Rebellus, Pheretima defingens dan
eisenia foetida. Cacing tanah mengurai bahan organik yang terlebih dulu diurai oleh
mikroorganisme. Cara ini mempercepat proses pengkomposan bahan organik.
4. Daur Ulang

Berbagai limbah padat dapat didaur ulang menjadi barang bermanfaat. Contoh
limbahyang dapat didaur ulang adalah limbah plastik, kertas, kaca, logam dan karet. Bahan
yang didaur ulang dijadikan produk baru yang jenisnya sama atau jenis lain. Contoh limbah
kertas didaur menjadi kertas kembali atau dicampur bahan lain menjadi produk lain.
Metode daur ulang masih memiliki kekurangan diantaranya mengandung polutan sebagai
hasil sampingan. Mengolah bahan bekas butuh biaya lebih dibanding mengolah bahan baru.
Apalagi bahan daur ulang bercampur berbagai jenis bahan.
Di negara maju penduduknya sudah diberi kesadaran untuk memilah sampah dari
organik, kaca logam, karet dan plastik sehingga jika dilakukan proses daur alng sudah
membantu sebagian proses daur ulang.

KAJI ULANG
1. Sebutkan dua cara penimbunan sampah dalam penangan limbah padat.
2. Apakah metode sanitary landfill dapat mengatasi permasalahan sampah secara
sempurna? Jelaskan jawabanmu
3. Apakah yang dimaksud dengan insinerasi?
4. Jelaskan manfaat kompos bagi kesuburan tanah.
5. Sebutkan 3 contoh bahan yang dapat didaur ulang.

C. PENANGANAN LIMBAH GAS

Penanganan limbah gas secara teknis ditambahkan alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran udara. Pencemaran udara berasal dari limbah gas atau materi partikulat yang
terbawa bersama gas. Berikut akan kita pelajari beberapa cara penanganan limbah gas dan
materi partikulat yang terbawa bersamanya.

1. Mengontrol Emisi Gas Buang

Gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol penge;luarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida hasil
pembakaran dapat dihilangkan dengan metode desulfurisasi menggunakan filter basah ( wet
scrubber ). Mekanisme filter basah akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya
yaitu metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah dapat digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
Gas nitrogen oksida hasil pembakaran bbm kendaraan bermotor dapat dikurangi
dengan cara menurunkan suhu pembakaran dan memasang alat pengubah katalitik untuk
menyempurnakan pembakaran.
Selain cara-cara di atas pengurangan gas buang dapat dikurangi dengan mencari sumber
energi lain yang ramah lingkungan sehinngga gas buang dapat dikurangi semaksimal
mungkin.

2. Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

a. Filter Udara

Filter udara adalah alat untuk menyaring materi partikulat padat seperti debu,serbuk sari
dan spora dari udara. Filter udara dapat dipasang di ventilasi udara, bangunan, mesin,
cerobong pabrik, mesin kendaraan bermotor atau pada area lain yang membutuhkan udara
bersih. Jenis filter dan bahan yang digunakan tergantung pada materi partikulat yang akan
disaring. Misal sedikit banyaknya debu, bersifat asam atau alkalis dan sebagainya.

Gambar filter udara

b. Pengendap siklon

Pengendap siklon atau siklon separator adalah alat pengendap materi partikulat. Prinsip
kerja pengendap siklon adalah memqanfaatkan gaya sentrifugal yang diputar pada tepi
dinding tabung siklon sehingga partikulat yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Ukuran
materi partikulat yang dapat diendapkan adalah 5-40µ. Makin besar ukuran partikulat
semakin cepat diendapkan.

Gambar pengendap siklon

c. Filter basah

Filter basah ( wet scrubber ) membersihkan udara dengan cara menngalirkan udara
menerobos filter kemudian menyemprotkan air ke dalamnya. Saat partikulat padat
tersentuh air akan larut ke air dan terbawa ke bagian bawah . udara bersih keluar dari filter.
Air yang disemprotkan ke dalam filter dapat digantu cairan pelarut lain . materi partikulat
yang dapat dibersihkan dengan filter basah adalah debu, sulfur oksida, amonia, hidrogen
klorida dan senyawa asam atau basa lain.
Gambar filter basah

d. Pengendap sistem gravitasi

Pengendap dengan sistim gravitasi hanya dapat digunakan pada partikulat yang
berukuran besar yiutu sekitar 50 µ atau lebih. Cara kerjanya sangat sederhana yaitu dengan
mengalirkan udara ke dalam ruangan yang bisa memperlambat laju aliran. Saat laju aliran
tiba-tiba turun materi partikulat akan jatuh terkumpul ke bawah akibat gaya beratnya
sendiri.

Gambar pengendap sistem gravitasi

e. Pengendap elektrostatik ( electrostatic precipitator )

Alat ini digunakan untuk membersihkan udara yang memiliki volume besar dan
pengotor di dalamnya berbentuk aerosol atau uap air. Di dalam alat ini terpasang elektroda
yang terhubung dengan sumber arus listrik DC. Ketika udara kotor dialirkan di elektroda
maka pengotornya akan terinonisasi dan akan tertarik ke bawah sedangkan udara bersih
dialirkan keluar.
Gambar pengendap elektrostatik

KAJI ULANG

1. Apa yang dimaksud dengan desulfurisasi?


2. Jelaskan perbedaan antara alat pengendap siklon dan pengendap sistim gravitasi?
3. Jelaskan prinsip kerja pengendap sistim elektrostatik.

D. PENANGANAN LIMBAH B3

Limbah bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) tidak bisa begitu saja dibuang, ditimbun, dan
dibakar. Karena dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya. Limbah ini
memerlukan cara khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu diolah secara
fisik, kimia dan bilogi sehingga hilang atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah
B3 perlu penangan khusus supaya tidak menimbulkan pencemaran. Beberapa metode yang
diterapkan dalam penanganan limbah B3 adalah sebagai berikut.

1. Metode Pengolahan Secara Kimia, Fisika, dan Biologi

Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia, fisika dan biologi. Proses
pengolahan limbah secara kimia atau fisik yang umum dilakukan adalah stabilisasi /
solidifikasi. Stabilisasi atau solidifikasi adalah pengubahan bentuk fisik dan atau sifat
kimiadengan menambahkan zat pengikat atau senyawa pereaksi tertentuuntuk memperkecil
/ membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun limbah sebelum dibuang.
Contoh bahan yang dipakai pada proses solidifikasi adalah semen, kapur ( CaCOH2) dan
bahan termoplastik.

Metode insinerasi atau pemabakaran dapat dipakai untuk memperkecil volume limbah B3.
Namun saat pembakaran harus dilakukan kontrol ketat agar gas beracun tidak menyebar
dan mencemari udara.

Proses pengolahan secara biologi yang dikenal luas saat ini dikenal dengan bioremediasi dan
fitoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan mikroorganisme untuk mendegredasi
limbah B3. Sedang fitoremmediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan
mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah. Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam
mengatasi limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih murah dibanding metode kimia atau
fisik. Proses bioremediasi dan fitoremediasi dilakukan secara alami sehingga prosenya
memerlukan waktu yang lebih lama terutama dalam skala besar. Karena menggunakan
makhluk hidup dikhawatirkan dapat membawa senyawa beracun ke dalam rantai makanan
di ekosistem.

2. Metode Pembuangan Limbah B3

a. Sumur dalam / sumur injeksi ( deep well injection )

Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah
dengan memompakan limbah tersebut melalui pipa ke lapisan batuan yang dalam. Di bawah
lapisan air tanah dangkalmaupun air tanah dalam.limbah B3 akan terperangkap di lapisan itu
sehingga tidak mencemari tanah atau air. Namun sbenarnya masih berpotensi mengalami
kebocoran atau mengalami korosi pada pipa atau pecahnya lapisan batuan karena gempa
sehingga limbah bisa merembes ke lapisan tanah.

b. Kolam penyimpanan ( surface impoundments )

Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam yang memang dibuat untuk limbah B3.
Kolam dilapisi pelindung untuk mencegah kebocoran. Ketika air limbah menguap maka
senyawa B3 akan terkonsentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan lahan yang luas karena limbah akan tertimbun dalam kolam, ada potensi
kebocoran lapisan pelindung dan ikut menguapnnya senyawa B3 bersama air limbah
sehingga mencemari udara.
c. Landfill untuk limbah B3 ( secure landfills)

Limbah B3 dapat ditimbun di lanfill namun harus dengan penanganan tinggi. Pada metode
pembuangan di secure landfill limbah B3 ditempatkan di drum atau tong kemudian dikubur
di dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah kebocoran. Cara ini bila dilaksanakan
dengan benar akan menjadi metode yang efektif. Namun metode ini membutuhkan biaya
yang tinggi, masih mungkin terjadi kebocoran dan jangka panjang bukan sebuah solusi yang
baik karena limbah akan menumpuk.

KAJI ULANG

1. Jelaskan perbedaan antara bioremediasi dan fitoremediasi

2. Sebutkan 3 metode pembuangan limbah B3

3. Apa kelemahan secure landfills untuk penanganan limbah B3?

RANGKUMAN

 Beberapa cara pengolahan limbah cair adalah dengan pengolahan primer pengolahan
sekunder, pengolahan tertier, desinfeksi dan pengolahan lumpur
 Prose pengolahan primer limbah cair secara umum terdiri atas penyaringan,
pengendapan dan pengapungan

 Prose pengolahan skunder limbah cair secara umum terdiri atas metode penyaringan
dengan tetesan , lumpur aktif dan kolam perlakuan.

 Proses pengolahan tersier limbah cair secara umum terdiri dari atas metode saringan
pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, facum filter, penyerapan
dengan karbon aktif, pengurangan besi dan magan, dan osmosis bolak-balik

 Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi


mikroorganisme patogen ( penyebab penyakit ) yang ada di limbah cair / air limbah.

 Endapan lumpur hasil pengendapan limbah cair dapat diolah dengan cara anaerob
digestionkemudian dibuang ke laut atau landfill, dijadikan pupuk kompos atau dibakar.

 Beberapa cara penanganan limbah padat adalah dengan cara penimbunan, insinerasi,
pembuatan kompos dan daur ulang.

 Proses penimbunan sampah adalah dengan cara penimbunan terbuka ( open dumping )
atau sanitary landfill.

 Insinerasi adalah pembakaran sampah / limbah padat menggunakan alat insinerator.

 Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik melalui degradasi / penguraian
dengan bantuan mikroorganisme tertentu.

 Daur ulang adalah pemanfaatan kembali limbah buangan.

 Beberapa cara penanganan limbah gas adalah dengan mengontrol gas buangdan
menghilangkan materi partikulat dari buangan gas.

 Proses penghilangan partikulat dari limbah gas dapat dilakukan dengan alat filter udara,
pengendap siklon, filter basah, pengendap sistim gravitasi dan pengendap elektrostatik.

 Limbah B3 memerlukan penanganan khusus baik cara pengolahan maupun


pembuangan. Contoh metode stabilisasi / solidifikasi, bioremediasi, dan fitoremediasi.

 Stabilisasi / solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan atau kimia dengan
cara memperkecil , membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun
limbah sebelum dibuang.

 Bioremediasi adalah penggunaan mikroorganisme untuk mengurao limbah B3.

 Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menyerap limbah dan


mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah.

 Contoh metode pembuangan limbah B3 adalah sumur dalam / sumur injeksi ( deep well
injection ), kolam penyimpanan ( surface impoundments) dan land fill untuk limbah B3 (
secure landfills).
A. LATIHAN SOAL AKHIR BAB

1. Metode pengolahan limbah cair yang paling efektif digunakan untuk menyingkirkan
polutan berupa minyak atau lemak adalah ...

A. Penyaringan

B. Pengendapan

C. Pengapungan

D. Trickling filter

E. Activated sludge

2. Pengolahan limbah cair secara biologis menggunakan mikroorganisme umumnya


berlangsung pada tahap ...

A. Desinfeksi

B. Pengolahan primer

C. Pengolahan skunder

D. Pengolahan tersier

E. Pengolahan pendahuluan

3. Proses berikut yang tidak termasuk pengolahan tersier adalah ...

A. Microstaining

B. Penyerapan

C. Precoal filter

D. Pengendapan

E. Saringan pasir

4. Proses desinfeksi pengolahan limbah cair bertujuan untuk ...

A. Mengapungkan zat padat

B. Pengendapan zat padat

C. Membunuh kuman

D. Mengeringkan lumpur

E. Memisahkan logam

5. Berikut yang merupakan proses desinfeksi adalah...


A. Penyaringan

B. Insenerasi

C. Penimbunan

D. Activated sludge

E. klorinasi

6. Berikut ini adalah kelemahan penimbunan terbuka pada pengolahan limbah padat
kecuali ...

A. Berbgai kuman penyakit dapat berkembang biak

B. Cairan yang tercampur tanah dapat mencemari tanah

C. Memmerlukan alat yang canggih sehingga memerlukan biaya besar

D. Gas metan yang dihasilkan pada proses pembusukan dapat mencemari udara

E. Zat-zat berbahaya pada sampah dapat merembes dan mencemari air

7. Contoh limbah padat yang cocok untuk proses insinerasi adalah ...

A. Kaca, baterei, karet

B. Kaca, karet, plastik

C. Kertas, sampah makanan, plastik

D. Kaca, sampah makanan, baterei

E. Kertas, plastik, karet

8. Makhluk hidup yang dapat membantu proses pembuatan kompos adalah ...

A. Lumut

B. Cacing tanah

C. Siput

D. Ganggang

E. ulat

9. Proses pengurangan timbunan sampah dengan cara mengolah bahan buangan menjadi
bahan yang bisa dimanfaatkan kembali adalah ...

A. Insinerasi

B. Penimbunan
C. Pengkomposan

D. Daur ulang

E. fermentasi

10. Alat yang diguanakan untuk mengurangi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari
hasil pembakaran kendaraan bermotor adalah ...

A. Cyclone separator

B. Wet scrubber

C. Electrostatic precipitator

D. Speed drop

E. Catalytic converter

11. Ukuran materei yang dapat diendapkan melalui pengendap siklon adalah ...

A. 0-5 µ

B. 5-40 µ

C. 40-50 µ

D. 50 µ

E. 50-100 µ

12. Contoh senyawa atau materi partikulat yang dapat dibersihkan dari udara
menggunakan filter basah adalah ...

A. Debu, spora, oksigen

B. Ozon, oksigen, karbondioksida

C. Amonia, hidrogen, spora

D. Debu, amonia, sulfur oksida

E. Oksigen, karbondioksida, karbon monoksida

13. Jenis alat untuk membersihkan udara menggunakan elektroda adalah ...

A. Filter basah

B. Pengendapan siklon

C. Filter udara

D. Pengendapan elektrostatik
E. Pengendap sisitim gravitasi

14. Alat berikut yang dapat menghilangkan materi partikulat sekaligus beberapa gas
polutan dari uadara buangan adalah ...

A. Fliter basah

B. Pengendap siklon

C. Filter udara

D. Pengendap elektrostatik

E. Pengendap sistim gravitasi

15. Limbah B3 tidak bisa langsung dibuang, dibakar, ditimbun ke lingkungan karena ...

A. Ukurannya masih terlalu besar

B. Mengandung bahan yang membahayakan makhluk hidup

C. Harus disetujui pemerintah

D. Bentuknya padat sehingga sulit diolah

E. Volume limbah harus dikurangi terlebih dahulu

16. Proses pengubahan bentuk fisik / kimia limbah B3 dengan menambahkan bahan
pengikat atau senyawa pereaksi disebut ...

A. Solidifikasi

B. Insinerasi

C. Bioremediasi

D. Transformasi

E. injeksi

17. Berikut yang merupakan kelemahan pengolahan limbah B3 secara bioremediasi /


fitoremediasi adalah ...

A. Biaya sangat mahal

B. Membutuhkan alat-alat canggih

C. Waktu relatif lebih lama

D. Sulit menemukan mikroorganisme yang sesuai

E. Menghasilkan cairan berbau busuk


18. Cara mengolah limbah B3 dengan memompakan limbah melalui pipa ke lapisan batuan
yang dalam disebut ...

A. Deep well injection

B. Surface impoundments

C. Secure landfill

D. Cyclone separator

E. Electrostatic precipitator

19. Tujuan pemberian lapisan kolam pada metode surface impoundments adalah ...

A. Membantu pembusukan

B. Membantu melarutkan limbah

C. Memudahkan pengolahan sampah

D. Mencegah sampah menguap

E. Mencegah perembesan limbah

20. Pada metode pembuangan secure landfill limbah B3 ditempatkan dalam wadah
berupa ...

A. Kolam beton

B. Tong atau drum

C. Sumur bataco

D. Alat sentrifugasi

E. Pipa beton

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Jelaskan tahapan pengolahan primer dan skunder limbah cair

2. Jelaskan mengapa endapan lumpur pengolahan limbah cair tidak langsung dibuang ke
lingkungan

3. Bagaimana caranya menangani limbah padat berupa plastik, logam dan kaca?

4. Apakah perbedaan penanganan limbah padat dengan cara penimbunan terbuka dan
sanitary landfill?

5. Apakah kelemahan metode insinerasi untuk penangan limbah padat?


6. Jelaskan beberapa cara untuk untuk mengontrol pembuangan limbah gas ke udara.

7. Jelaskan mengapa pembuatan kompos merupakan metode penanganan limbah padat


yang efektif?

8. Bagaimana cara mengolah limbah B3 secara biologi?

9. Jelaskan salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak mencemari lingkungan.

LATIHAN SOAL ULANGAN UMUM

1. Pernyataan berikut sesuai dengan definisi limbah, kecuali ...

A. Bahan buangan manusia

B. Bahan berbahaya yang harus dimusnahkan

C. Tidak menimbulkan masalah jika dikelola dengan baik

D. Dapat membahayakan lingkungan jika jumlahnya melebihi baku mutu

E. Zat sisa hasil kegiatan manusia.

2. Limbah yang berasal dari makhluk hidup disebut

A. Limbah organik

B. Limbah anorganik

C. Limbah cair

D. Limbah padat

E. Limbah gas

3. Berikut ini yang merupakan contoh limbah anorganik adalah...

A. Kotoran hewan

B. Minyak bekas pakai

C. Kulit buah

D. Kaleng bekas

E. Nasi basi

4. Limbah B3 adalah limbah yang mengandung zat-zat berikut, kecuali ...

A. Mudah meledak

B. Pengoksidasi
C. Amat sangat mudah menyala

D. Sangat mudah menyala

E. Sangat mudah berubah

5. Limbah B3 dapat mengandung zat atau bahan yang bersifat teratogenik, yang artinya...

A. Dapat menyebabkan kanker

B. Dapat menyebabkan infeksi

C. Dapat menyebabkan mutasi

D. Dapat menyebabkan tumor

E. Dapat menyebabkan cacat janin

6. Pernyataan di bawah ini yang merupakan definisi baku mutu lingkungan suatu limbah
atau bahan buanagan adalah...

A. Jumlah limbah yang dihasilkan persatuan luas.

B. Ambang batas limbah yang dapat didaur ulang

C. Jumlah limbah yang dapat dijadikan bahan baku suatu produk

D. Ambang batas limbah yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak


menimbulkan dampak negatif

E. Jumlah limbah yang dapat diolah menjadi bahan bakaryang ramah lingkungan.

7. Berikut yang merupakan limbah organik berdasarkan definisi teknis adalah ...

A. Karet , plasti, karet

B. Kotoran hewan, sampah sayuran, pupuk buatan

C. Pupuk buatan, karet, plastik

D. Kotoran hewan, deterjen, kertas

E. Kulit buah, kotoran hewan, daun busuk

8. Perbedaan antara limbah organik dan limbah anorganik ditinjau dari sisi kimiawi
adalah ...

A. Sampah organik dapat didaur ulang, samaph anorganik tidak dapat didaur ulang

B. Sampah organik mengandung unsur karbon, sedang samaph anorganik tidak


mengandung unsur karbon

C. Sampah organik mudah terurai, sampah anorganik sulit terurai


D. Sampah organik berbentuk cair, samapah anorganik berbentuk padat

E. Smaph organik tidak berbahaya, samapah anorganik berbahaya

9. Berikut ini adalah limbah yang sulit membusuk, kecuali ...

A. Kaca

B. Logam

C. Plastik

D. Sisa makanan

E. kertas

10. Jenis limbah yang sangat mudah menyebar karena faktor iklim dan cuaca adalah ...

A. Limbah gas

B. Limbah cair

C. Limbah padat

D. Limbah organik

E. Limbah anorganik

11. Limbah yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit termasuk jenis limbah ...

A. Beracun

B. Mudah meledak

C. Korosif

D. Reaktif

E. Mudah terbakar

12. Zat yang terdapat asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan
pencemaran. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran tersebut adalah ...

A. Polusi

B. Polutan

C. Pencemaran

D. Bahan beracun

E. Komponen lingkungan
13. Bunyi halilintar, bunyi mesin traktor, dan bunyi mesin tekstil merupakan sumber polusi
suara yang digolongkan ke dalam tingkat ...

A. Bising

B. Agak bising

C. Sangat bising

D. Menulikan

E. Amat menulikan

14. Senyawa yang berperan sebagai pelindung dari sinar ultraviolet matahari sekaligus
berperan sebagai polutan apabila dihasilkan oleh aktivitas manusia adalah ...

A. Ozon

B. Hidrokarbon

C. Karbondioksida

D. Oksigen

E. Nitrogen oksida

15. Bahan berbahaya seperti timbal dapat mencemari perairan. Limbah timbal dihasilkan
terutama dari ...

A. Aktivitas rumah tangga

B. Industri pengolahan makanan

C. Pembakaran bahan bakar

D. Erosi tanah

E. Industri kertas

16. Karbon dioksida yang terdapat di muka bumi terutama berasal dari ...

A. Fotosintesis dan respirasi

B. Fotosintesis dan pembusukan

C. Respirasi dan pembusukan

D. Respirasi dan pembakaran

E. Respirasi, pembusukan dan pembakaran

17. Contoh polutan di air yang dapat menstimulasi pertumbuhan algae adalah...

A. Fosfat
B. DDT

C. Arsenik

D. Timbal

E. sulfur

18. Polusi tanah sebagian besar dihasilkan dari ...

A. Pertambangan

B. Industri

C. Pertanian

D. Perikanan

E. Kendaraan bermotor

19. Gambar di bawah dapat kita gunakan untuk mengetahui tingkat polusi udara ditinjau
dari ...

A. Indikator biologi

B. Indikator kimia

C. Indikator fisik

D. Indikator biofisik

E. Indikator biokimia

20. Salah satu makhluk hidup yang dapat dijadikan indikator biologi polusi udara adalah ...

A. Lalat

B. Lumut kerak

C. Cacing

D. Ganggang
E. zooplankton

21. Salah satu ciri air yang belum tercemar memiliki pH sekitar ...

A. 1,0-5,0

B. 5,0-14,0

C. 9,0-14,0

D. 6,5-9,0

E. 10,0-12,0

22. Berikut yang bukan merupakan indikator fisik polusi tanah adalah ...

A. pH tanah

B. endapan pada tanah

C. tekstur tanah

D. warna tanah

E. kepadatan tanah

23. Jumlah karbon monoksida yang berlebihan di udara dapat menimbulkan gangguan
kesehatanseperti di bawah ini, kecuali ...

A. Pusing

B. Sakit kepala

C. Pingsan hingga kematian

D. Kerusakan otak

E. kanker

24. Berikut yang bukan merupakan dampak dari hujan asam adalah ...

A. Menyebabkan penyakit pernapasan

B. Menimbulkan angin besar

C. Merusak tanaman

D. Merusak berbagai bahan logam

E. Menyebabkan bayi lahir prematur pada ibu hamil

25. Polutan udara berupa cairan dapat membentuk...

A. Kabut
B. Asap

C. Halimun

D. Pencemaran air

E. debu

26. Penggunaan CFC pada berbagai produk telah banyak dikurangi karena gas ini dapat
menimbulkan ...

A. Kanker

B. Hujan asam

C. Keracunan

D. Lubang ozon

E. asbut

27. Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ...

A. Salinasi

B. Magnifikasi biologi

C. Eutrofikasi

D. Keracunan pada biota air

E. Kematian burung dan mamalia air

28. Gas-gas berikut dapat menyebabkan pe,manasan global, kecuali ...

A. CO2

B. CH4

C. CFC

D. NO2

E. O2

29. Diare merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh ... dan dapat mudah menular
di air yang tercemar.

A. Virus polio

B. Cacing gelang

C. Cacing kremi
D. Bakteri salmonella typhi

E. Bakteri escherichia coli

30. Limbah senyawa organik berklorin umumnya dihasilkan dari ...

A. Kendaraan bermotor

B. Industri rumah tangga

C. Pestisida dan insektisida

D. Asap pabrik

E. Pabrik makanan

31. Meningkatnya populasi ganggang ( algae booming ) disebabkan oleh peristiwa ...

A. Eutrofikasi

B. Korosi

C. Klorinasi

D. Infeksi

E. Meningkatnya kadar oksigen

32. Salah satu dampak proses irigasi adalah terjadinya salinasi pada tanah. Salinasi adalah ...

A. Berpindahnya lapisan tanah yang subur

B. Pengikisan tanah karena air

C. Penurunan kadar humus

D. Tercemarnya lapisan tanah bagian atas

E. Peningkatan kadar garam

33. Berikut ini yang tidak termasuk pengolahan limbah cair secara fisik adalah ...

A. Penyaringan

B. Pengendapan

C. Desinfeksi

D. Pengapungan

E. screening

34. Salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan mikroorganisme seperti
bakteri aerob adalah ...
A. Metode deep well injection

B. Metode secure landfill

C. Metode trickling filter

D. Desinfeksi

E. klorinasi

35. Hal-hal berikut yang harus diperhatikan dalam proses desinfeksi, kecuali...

A. Daya racun zat

B. Efektifitas zat

C. Kadar dosis yang digunakan

D. Kadar CO2 yang terkandung

E. Ketahanan terhadap air

36. Kelebihan dari proses insinerasi atau pembakaran sampah adalah ...

A. Biaya operasional murah

B. Menghasilkan asap buangan

C. Menghasilkan gas metan

D. Tidak membutuhkan teknologi canggih

E. Volume sampah berkurang sangat banyak

37. Gambar di bawah merupakan lambang bahwa suatu limbah dapat ...

A. Dikonsumsi

B. Dibakar
C. Dibuat kompos

D. Merusak lingkungan

E. Didaur ulang

38. Pada metode pembuaangan secure land fill, limbah B3 ditempatkan ke dalam wadah
berupa...

A. Kolam beton

B. Tong atau drum

C. Sumur batako

D. Alat sentrifugasi

E. Pipa beton

39. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi / solidifikasi antara lain ...

A. Semen, kapur, bahan termoplastik

B. Karet, kapur, kertas

C. Logam, semen, karet

D. Bahan termoplastik, kertas, karet

E. Semen, kertas, kapur

40. Gambar di atas merupakan cara pembuangan limbah B3 dengan metode ...

A. Surface impoundments

B. Deep well injection

C. Secure landfill
D. Trickling filter

E. Speed drop

Anda mungkin juga menyukai