TUJUAN :
Pernahkah kalian mendengar mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) ? IPAL
merupakan sebutan bagi fasilitas pengolahan limbah cair / air limbah yang dibuang oleh
masyarakat ataupun industri. Setiap industri yang memiliki limbah pencemar seharusnya
memiliki IPAL. Daerah pemukiman atau perkotaan layaknya memiliki fasilitas IPAL yang
dapat menangani limbah domestik. Tahukah kalian apakah fungsi IPAL itu? Di IPAL limbah
cair diolah dengan berbagai proses untuk menghilangkan atau mengurangi bahan-bahan
pencemar atau polutan yang terkandung dalam limbah sehingga tidak melebihi baku mutu.
Setelah melalui proses pengolahan, air limbah dibuang ke lingkungan denangan aman.
Metode dan tahapan pengolah limbah cair yang dikembangkan sangat beragam.
Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda akan membutuhkan cara pengolahan
yang berbeda pula. Berikut ini akan kalian pelajari beberapa metode pengolahan yang sudah
diterapkan secara umum. Perlu kalian ketahui bahwa proses-proses pengolahan tersebut
dapat diterapkan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses, atau hanya salah
satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi, sesuai kebutuhan atau faktor
finansial.
Pengolahan limbah cair sebagian besar dilakukan secara fisika. Pertama limbah cair yang
mengalir disaring menggunakan jeruji saring ( bar screen ), metode ini disebut penyaringan
( screening ). Penyaringan berfungsi untuk memisahkan limbah padat berukuran besar dari
air limbah. Kedua, limbah yang telah disaring dialirkan ke bak untuk mengendapkan pasir
atau partikel padat yang tersuspensi dan berukuran lebih besar. Tangki ini disebut grit
chamber. Cara kerjanya dengan memperlambat aliran limbah supaya partikel padat jatuh ke
dalam dasar bak sementara cairan limbah mengalir untuk dilakukan proses berikutnya.
Kedua langkah ini disebut pengolahan awal atau pretreatment.
Proses selanjutnya adalah mengalirkan limbah ke bak pengendapan. Metode
pengendapan adalah yang paling utama dalam pengolahan primer limbah cair. Di dalam bak
pengendapan limbah cair didiamkan agar partikel paat mengendap ke dalam dasar bak.
Endapan membentuk lumpur yang kemudian dialirkan ke tempat lain untuk pengolahan
berikutnya.
2. Pengolahan skunder
Tahap pengolahan skunder merupakan pengolahan secara biologis, yaitu dengan bantuan
mikroorganisme yang mengurai / mendegredasi bahan organik. Mikroorganisme yang
digunakan adalah bakteri aerob. Terdapat tiga cara pengolahan secara biologis yaitu metode
penyaringan dengan tetesan ( trickling filter ), metode lumpur aktif ( activated sludge ), dan
metode kolam perlakuan ( treatment ponds / lagoons ).
Metode ini menggunakan bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan
organik melekat dan tumbuh pada suatu media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau
plastik dengan ketebalan 1-3 m. Limbah cair disemprotkan ke permukaan media, limbah
akan meresap ke media. Setelah merembes bahan organik yang terkandung di dalam limbah
akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes ke dalam dasar lapisan media
limbah akan menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tanki
pengendapan. Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan
untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan
yang terbentuk akan mengalami proses lebih lanjut sedang air limbah akan dibuang ke
lingkungan atau disalurkan ke proses selanjutnya jika masih diperlukan.
Metode activated sludge atau lumpur aktif, limbar cair disalurkan ke dalam tangki dan di
dalamnya dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob.proses degradasi
berlangsung di dalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu adanya gelembung
udara untuk aerasi ( pemberian oksigen ). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam
mendegradasi limbah. Selanjutnya limbah masuk ke tangki pengendapan supaya
mengendap sementari lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki
aerasi. Seperti pada metode trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapat
dibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih diperlukan.
3. Pengolahan tersier
Pengolahan tersier dilakukan jika hasil pengolahan tahap primer dan sekunder limbah
masih mengandung zat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan atau masyarakat.
Pengolahan tersier bersifat khusus, maksudnya pengolahan dilakukan tergantung zat yang
terkandung di dalam limbah, biasanya berupa zat-zat organik terlarut, seperti nitrat, fosfat
dan garam-garaman.
Pengolahan tersier sering disebut pengolahan lanjutan ( advanced treatment ).
Pengolahan meliputi proses fisika dan kimia. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat
digunakan adalah metode saringan pasir ( sand filter), saringan multimedia, precoal filter,
microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan
dan osmosis bolak – balik.
Biaya untuk melakukan pengolahan tersier jarang digunakan karena membutuhkan
biaya sangat tinggi sehingga tidak ekonomis.
4. Desinfeksi
5. Pengolahan Lumpur
Setiap tahapan pengolahan limbah cair, baik primer, skunder maupun tersier, akan
menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tidak bisa dibuang secara langsung,
melainkan perlu diolah lebih dulu. Prinsip pengolahan lumpur adalah dengan diurai/dicerna
secara anaerob kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, dibuang ke laut atau ke lahan
pembuangan, dijadikan pupuk kompos atau dibakar.
KAJI ULANG
Tahukah kamu berapa banyak sampah yang dihasilkan penduduk indonesia setiap
harinya? Data dari Lingkungan Hidup tahun 2000, rata-rata sampah yang dihasilkan 1
kg/kapita setiap harinya. Coba kalian kalikan dengan jumlah penduduk indonesia yang
berjumlah 200 jt jiwa. Besar sekali bukan? Dalam satu satun bisa menghasilkan jutaan ton
sampah. Kemanakah perginya jutaan ton sampah tersebut?
Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak, jika tidak ditanganani dengan benar
akan menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran. Beberapa metode sudah
diterapkan manuisa untuk menangani masalah sampah. Masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Belum ada stu metodepun yang tepat untuk
menangani samapah dengan sempurna. Oleh karena itu harus ditemukan metode baru baru
atau modifikasi untuk menyempurnakan masalah tersebut. Berikut akan kita pelajarai
metode penanganan sampah padat yang telah diterapkan.
1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan samapah yang umum dikenal yaitu metode penimbunan
terbuka ( Open Dumping ) dan metode sanitary Lanfill ). Pada metode penimbunan terbuka,
sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja di lubang yang dibuat dalam suatu lahan
yang dikenal dengan Tempat pembuanagan Akhir ( TPA). Metode ini merupakan metode
kuno yang tidak banyak menguntungkan. Di lahan terbuka berbagai kuman dan hama
berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan menimbulkan bau busuk dan mudah terbakar.
Cairan yang merembes dapat mencemari air tanah. Bersama rembesan mengalir zat-zat
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Metode penimbunanterbuka dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya
membutuhkan lahan yang sangat luas, dan samapah akan berada di areal penimbunan
dalam jangka waktu yang lama. Maka dikembangkanlah metode sanitary landfill. Pada
metose sanitary landfill smapah diletakkan di atas lapisan lempung yang dilapisi plastik
untuk mencegah perembesan. Sampah dipadatkan kemudian diltimbun dengan lapisan
tanah tipis untuk mencegah timbulnya gas metan yang bisa menyebar ke udara. Lapisan
tanah liat- plastik sampah – tanah disusun berulang-ulang ( ganda). Cairan yang dihasilkan
disalurkan lewat pipa-pipa pembuangan atau untuk pemanfaatan pembangkit listrik.
2. Insinerasi
Inseneri adalah pembakaran limbah padat yang menggunakan alat insenerator. Kelebihan
metode insineriadalah sampah akan berkurang sangat banyak, bisa mencapai 90%. Panas
hasil pembakaran dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Limbah yang dapat diolah
dalam bentuk kertas , plastik dan karet. Sedang kaca, sisa makanan dan baterei tidak dapat
diolah menggunakan metode ini.
Kekurangan penggunaan metode insineri adalah membutuhkan biaya besar. Asap yang
ditimbulkan juga dapat mencemari udara dan dapat menyebarkan zat-zat berbahaya.
3. Pembuatan kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari samapah organik, seperti sayuran, daun, ranting
dan kotoran hewan melalui proses degradasi / penguraian oleh mikroorganisme tertentu.
Kompos bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan makanan bagi
tumbuhan dan keberadaan mikroba untuk membantu penyerapan makanan bagi tanaman.
Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaikuntuk mengurangi timbunan
sampah organik. Metode pengkomposan sangat banyak manfaatnya. Disamping sebagai
solusi mengatasi sampah juga dihasilkan produk yang bermanfaat. Disamping biayanya
murah juga bisa dijadikan kegiatan ekonomi pedesaan.
Berdasar bentuknya kompos ada yang berbentuk padat dan cairpembuatan kompos bisa
menggunakan sampah yang telah terurai sempurna, kultur mikroorganisme, atau cacing
tanah. Contoh kultur mikroorganisme yang dijual dipasaran adalah EM4 ( efektive
mikroorganisme 4 ). EM4 merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat
meningkatkan degradasi limbah / sampah organik. Mengungtukan dan menyuburkan tanah
dan ramah lingkungan. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 bakteri lactobasilus sp,
Rhodopseudomonas sp, actinomyces sp dan streptomyces sp dan khamir ( ragi ) yaiyu
sccaromyces cerevisiae. Kompos yang dibuat menggunakan EM4 dikenal dengan sebutan
bokashi.
Kompos juga dibuat dengan bantuan cacing tanah karena mampu mengurai bahan
organik. Kompos hasil penguraian cacing tanah disebut kascing. Jenis cacing tanah yang
digunakan adalah species Lumbricus terretis, Lumbicus Rebellus, Pheretima defingens dan
eisenia foetida. Cacing tanah mengurai bahan organik yang terlebih dulu diurai oleh
mikroorganisme. Cara ini mempercepat proses pengkomposan bahan organik.
4. Daur Ulang
Berbagai limbah padat dapat didaur ulang menjadi barang bermanfaat. Contoh
limbahyang dapat didaur ulang adalah limbah plastik, kertas, kaca, logam dan karet. Bahan
yang didaur ulang dijadikan produk baru yang jenisnya sama atau jenis lain. Contoh limbah
kertas didaur menjadi kertas kembali atau dicampur bahan lain menjadi produk lain.
Metode daur ulang masih memiliki kekurangan diantaranya mengandung polutan sebagai
hasil sampingan. Mengolah bahan bekas butuh biaya lebih dibanding mengolah bahan baru.
Apalagi bahan daur ulang bercampur berbagai jenis bahan.
Di negara maju penduduknya sudah diberi kesadaran untuk memilah sampah dari
organik, kaca logam, karet dan plastik sehingga jika dilakukan proses daur alng sudah
membantu sebagian proses daur ulang.
KAJI ULANG
1. Sebutkan dua cara penimbunan sampah dalam penangan limbah padat.
2. Apakah metode sanitary landfill dapat mengatasi permasalahan sampah secara
sempurna? Jelaskan jawabanmu
3. Apakah yang dimaksud dengan insinerasi?
4. Jelaskan manfaat kompos bagi kesuburan tanah.
5. Sebutkan 3 contoh bahan yang dapat didaur ulang.
Penanganan limbah gas secara teknis ditambahkan alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran udara. Pencemaran udara berasal dari limbah gas atau materi partikulat yang
terbawa bersama gas. Berikut akan kita pelajari beberapa cara penanganan limbah gas dan
materi partikulat yang terbawa bersamanya.
Gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol penge;luarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida hasil
pembakaran dapat dihilangkan dengan metode desulfurisasi menggunakan filter basah ( wet
scrubber ). Mekanisme filter basah akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya
yaitu metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah dapat digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
Gas nitrogen oksida hasil pembakaran bbm kendaraan bermotor dapat dikurangi
dengan cara menurunkan suhu pembakaran dan memasang alat pengubah katalitik untuk
menyempurnakan pembakaran.
Selain cara-cara di atas pengurangan gas buang dapat dikurangi dengan mencari sumber
energi lain yang ramah lingkungan sehinngga gas buang dapat dikurangi semaksimal
mungkin.
a. Filter Udara
Filter udara adalah alat untuk menyaring materi partikulat padat seperti debu,serbuk sari
dan spora dari udara. Filter udara dapat dipasang di ventilasi udara, bangunan, mesin,
cerobong pabrik, mesin kendaraan bermotor atau pada area lain yang membutuhkan udara
bersih. Jenis filter dan bahan yang digunakan tergantung pada materi partikulat yang akan
disaring. Misal sedikit banyaknya debu, bersifat asam atau alkalis dan sebagainya.
b. Pengendap siklon
Pengendap siklon atau siklon separator adalah alat pengendap materi partikulat. Prinsip
kerja pengendap siklon adalah memqanfaatkan gaya sentrifugal yang diputar pada tepi
dinding tabung siklon sehingga partikulat yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Ukuran
materi partikulat yang dapat diendapkan adalah 5-40µ. Makin besar ukuran partikulat
semakin cepat diendapkan.
c. Filter basah
Filter basah ( wet scrubber ) membersihkan udara dengan cara menngalirkan udara
menerobos filter kemudian menyemprotkan air ke dalamnya. Saat partikulat padat
tersentuh air akan larut ke air dan terbawa ke bagian bawah . udara bersih keluar dari filter.
Air yang disemprotkan ke dalam filter dapat digantu cairan pelarut lain . materi partikulat
yang dapat dibersihkan dengan filter basah adalah debu, sulfur oksida, amonia, hidrogen
klorida dan senyawa asam atau basa lain.
Gambar filter basah
Pengendap dengan sistim gravitasi hanya dapat digunakan pada partikulat yang
berukuran besar yiutu sekitar 50 µ atau lebih. Cara kerjanya sangat sederhana yaitu dengan
mengalirkan udara ke dalam ruangan yang bisa memperlambat laju aliran. Saat laju aliran
tiba-tiba turun materi partikulat akan jatuh terkumpul ke bawah akibat gaya beratnya
sendiri.
Alat ini digunakan untuk membersihkan udara yang memiliki volume besar dan
pengotor di dalamnya berbentuk aerosol atau uap air. Di dalam alat ini terpasang elektroda
yang terhubung dengan sumber arus listrik DC. Ketika udara kotor dialirkan di elektroda
maka pengotornya akan terinonisasi dan akan tertarik ke bawah sedangkan udara bersih
dialirkan keluar.
Gambar pengendap elektrostatik
KAJI ULANG
D. PENANGANAN LIMBAH B3
Limbah bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) tidak bisa begitu saja dibuang, ditimbun, dan
dibakar. Karena dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya. Limbah ini
memerlukan cara khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu diolah secara
fisik, kimia dan bilogi sehingga hilang atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah
B3 perlu penangan khusus supaya tidak menimbulkan pencemaran. Beberapa metode yang
diterapkan dalam penanganan limbah B3 adalah sebagai berikut.
Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia, fisika dan biologi. Proses
pengolahan limbah secara kimia atau fisik yang umum dilakukan adalah stabilisasi /
solidifikasi. Stabilisasi atau solidifikasi adalah pengubahan bentuk fisik dan atau sifat
kimiadengan menambahkan zat pengikat atau senyawa pereaksi tertentuuntuk memperkecil
/ membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun limbah sebelum dibuang.
Contoh bahan yang dipakai pada proses solidifikasi adalah semen, kapur ( CaCOH2) dan
bahan termoplastik.
Metode insinerasi atau pemabakaran dapat dipakai untuk memperkecil volume limbah B3.
Namun saat pembakaran harus dilakukan kontrol ketat agar gas beracun tidak menyebar
dan mencemari udara.
Proses pengolahan secara biologi yang dikenal luas saat ini dikenal dengan bioremediasi dan
fitoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan mikroorganisme untuk mendegredasi
limbah B3. Sedang fitoremmediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan
mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah. Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam
mengatasi limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih murah dibanding metode kimia atau
fisik. Proses bioremediasi dan fitoremediasi dilakukan secara alami sehingga prosenya
memerlukan waktu yang lebih lama terutama dalam skala besar. Karena menggunakan
makhluk hidup dikhawatirkan dapat membawa senyawa beracun ke dalam rantai makanan
di ekosistem.
Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah
dengan memompakan limbah tersebut melalui pipa ke lapisan batuan yang dalam. Di bawah
lapisan air tanah dangkalmaupun air tanah dalam.limbah B3 akan terperangkap di lapisan itu
sehingga tidak mencemari tanah atau air. Namun sbenarnya masih berpotensi mengalami
kebocoran atau mengalami korosi pada pipa atau pecahnya lapisan batuan karena gempa
sehingga limbah bisa merembes ke lapisan tanah.
Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam yang memang dibuat untuk limbah B3.
Kolam dilapisi pelindung untuk mencegah kebocoran. Ketika air limbah menguap maka
senyawa B3 akan terkonsentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan lahan yang luas karena limbah akan tertimbun dalam kolam, ada potensi
kebocoran lapisan pelindung dan ikut menguapnnya senyawa B3 bersama air limbah
sehingga mencemari udara.
c. Landfill untuk limbah B3 ( secure landfills)
Limbah B3 dapat ditimbun di lanfill namun harus dengan penanganan tinggi. Pada metode
pembuangan di secure landfill limbah B3 ditempatkan di drum atau tong kemudian dikubur
di dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah kebocoran. Cara ini bila dilaksanakan
dengan benar akan menjadi metode yang efektif. Namun metode ini membutuhkan biaya
yang tinggi, masih mungkin terjadi kebocoran dan jangka panjang bukan sebuah solusi yang
baik karena limbah akan menumpuk.
KAJI ULANG
RANGKUMAN
Beberapa cara pengolahan limbah cair adalah dengan pengolahan primer pengolahan
sekunder, pengolahan tertier, desinfeksi dan pengolahan lumpur
Prose pengolahan primer limbah cair secara umum terdiri atas penyaringan,
pengendapan dan pengapungan
Prose pengolahan skunder limbah cair secara umum terdiri atas metode penyaringan
dengan tetesan , lumpur aktif dan kolam perlakuan.
Proses pengolahan tersier limbah cair secara umum terdiri dari atas metode saringan
pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, facum filter, penyerapan
dengan karbon aktif, pengurangan besi dan magan, dan osmosis bolak-balik
Endapan lumpur hasil pengendapan limbah cair dapat diolah dengan cara anaerob
digestionkemudian dibuang ke laut atau landfill, dijadikan pupuk kompos atau dibakar.
Beberapa cara penanganan limbah padat adalah dengan cara penimbunan, insinerasi,
pembuatan kompos dan daur ulang.
Proses penimbunan sampah adalah dengan cara penimbunan terbuka ( open dumping )
atau sanitary landfill.
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik melalui degradasi / penguraian
dengan bantuan mikroorganisme tertentu.
Beberapa cara penanganan limbah gas adalah dengan mengontrol gas buangdan
menghilangkan materi partikulat dari buangan gas.
Proses penghilangan partikulat dari limbah gas dapat dilakukan dengan alat filter udara,
pengendap siklon, filter basah, pengendap sistim gravitasi dan pengendap elektrostatik.
Stabilisasi / solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan atau kimia dengan
cara memperkecil , membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun
limbah sebelum dibuang.
Contoh metode pembuangan limbah B3 adalah sumur dalam / sumur injeksi ( deep well
injection ), kolam penyimpanan ( surface impoundments) dan land fill untuk limbah B3 (
secure landfills).
A. LATIHAN SOAL AKHIR BAB
1. Metode pengolahan limbah cair yang paling efektif digunakan untuk menyingkirkan
polutan berupa minyak atau lemak adalah ...
A. Penyaringan
B. Pengendapan
C. Pengapungan
D. Trickling filter
E. Activated sludge
A. Desinfeksi
B. Pengolahan primer
C. Pengolahan skunder
D. Pengolahan tersier
E. Pengolahan pendahuluan
A. Microstaining
B. Penyerapan
C. Precoal filter
D. Pengendapan
E. Saringan pasir
C. Membunuh kuman
D. Mengeringkan lumpur
E. Memisahkan logam
B. Insenerasi
C. Penimbunan
D. Activated sludge
E. klorinasi
6. Berikut ini adalah kelemahan penimbunan terbuka pada pengolahan limbah padat
kecuali ...
D. Gas metan yang dihasilkan pada proses pembusukan dapat mencemari udara
7. Contoh limbah padat yang cocok untuk proses insinerasi adalah ...
8. Makhluk hidup yang dapat membantu proses pembuatan kompos adalah ...
A. Lumut
B. Cacing tanah
C. Siput
D. Ganggang
E. ulat
9. Proses pengurangan timbunan sampah dengan cara mengolah bahan buangan menjadi
bahan yang bisa dimanfaatkan kembali adalah ...
A. Insinerasi
B. Penimbunan
C. Pengkomposan
D. Daur ulang
E. fermentasi
10. Alat yang diguanakan untuk mengurangi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari
hasil pembakaran kendaraan bermotor adalah ...
A. Cyclone separator
B. Wet scrubber
C. Electrostatic precipitator
D. Speed drop
E. Catalytic converter
11. Ukuran materei yang dapat diendapkan melalui pengendap siklon adalah ...
A. 0-5 µ
B. 5-40 µ
C. 40-50 µ
D. 50 µ
E. 50-100 µ
12. Contoh senyawa atau materi partikulat yang dapat dibersihkan dari udara
menggunakan filter basah adalah ...
13. Jenis alat untuk membersihkan udara menggunakan elektroda adalah ...
A. Filter basah
B. Pengendapan siklon
C. Filter udara
D. Pengendapan elektrostatik
E. Pengendap sisitim gravitasi
14. Alat berikut yang dapat menghilangkan materi partikulat sekaligus beberapa gas
polutan dari uadara buangan adalah ...
A. Fliter basah
B. Pengendap siklon
C. Filter udara
D. Pengendap elektrostatik
15. Limbah B3 tidak bisa langsung dibuang, dibakar, ditimbun ke lingkungan karena ...
16. Proses pengubahan bentuk fisik / kimia limbah B3 dengan menambahkan bahan
pengikat atau senyawa pereaksi disebut ...
A. Solidifikasi
B. Insinerasi
C. Bioremediasi
D. Transformasi
E. injeksi
B. Surface impoundments
C. Secure landfill
D. Cyclone separator
E. Electrostatic precipitator
19. Tujuan pemberian lapisan kolam pada metode surface impoundments adalah ...
A. Membantu pembusukan
20. Pada metode pembuangan secure landfill limbah B3 ditempatkan dalam wadah
berupa ...
A. Kolam beton
C. Sumur bataco
D. Alat sentrifugasi
E. Pipa beton
2. Jelaskan mengapa endapan lumpur pengolahan limbah cair tidak langsung dibuang ke
lingkungan
3. Bagaimana caranya menangani limbah padat berupa plastik, logam dan kaca?
4. Apakah perbedaan penanganan limbah padat dengan cara penimbunan terbuka dan
sanitary landfill?
9. Jelaskan salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak mencemari lingkungan.
A. Limbah organik
B. Limbah anorganik
C. Limbah cair
D. Limbah padat
E. Limbah gas
A. Kotoran hewan
C. Kulit buah
D. Kaleng bekas
E. Nasi basi
A. Mudah meledak
B. Pengoksidasi
C. Amat sangat mudah menyala
5. Limbah B3 dapat mengandung zat atau bahan yang bersifat teratogenik, yang artinya...
6. Pernyataan di bawah ini yang merupakan definisi baku mutu lingkungan suatu limbah
atau bahan buanagan adalah...
E. Jumlah limbah yang dapat diolah menjadi bahan bakaryang ramah lingkungan.
7. Berikut yang merupakan limbah organik berdasarkan definisi teknis adalah ...
8. Perbedaan antara limbah organik dan limbah anorganik ditinjau dari sisi kimiawi
adalah ...
A. Sampah organik dapat didaur ulang, samaph anorganik tidak dapat didaur ulang
A. Kaca
B. Logam
C. Plastik
D. Sisa makanan
E. kertas
10. Jenis limbah yang sangat mudah menyebar karena faktor iklim dan cuaca adalah ...
A. Limbah gas
B. Limbah cair
C. Limbah padat
D. Limbah organik
E. Limbah anorganik
11. Limbah yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit termasuk jenis limbah ...
A. Beracun
B. Mudah meledak
C. Korosif
D. Reaktif
E. Mudah terbakar
12. Zat yang terdapat asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan
pencemaran. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran tersebut adalah ...
A. Polusi
B. Polutan
C. Pencemaran
D. Bahan beracun
E. Komponen lingkungan
13. Bunyi halilintar, bunyi mesin traktor, dan bunyi mesin tekstil merupakan sumber polusi
suara yang digolongkan ke dalam tingkat ...
A. Bising
B. Agak bising
C. Sangat bising
D. Menulikan
E. Amat menulikan
14. Senyawa yang berperan sebagai pelindung dari sinar ultraviolet matahari sekaligus
berperan sebagai polutan apabila dihasilkan oleh aktivitas manusia adalah ...
A. Ozon
B. Hidrokarbon
C. Karbondioksida
D. Oksigen
E. Nitrogen oksida
15. Bahan berbahaya seperti timbal dapat mencemari perairan. Limbah timbal dihasilkan
terutama dari ...
D. Erosi tanah
E. Industri kertas
16. Karbon dioksida yang terdapat di muka bumi terutama berasal dari ...
17. Contoh polutan di air yang dapat menstimulasi pertumbuhan algae adalah...
A. Fosfat
B. DDT
C. Arsenik
D. Timbal
E. sulfur
A. Pertambangan
B. Industri
C. Pertanian
D. Perikanan
E. Kendaraan bermotor
19. Gambar di bawah dapat kita gunakan untuk mengetahui tingkat polusi udara ditinjau
dari ...
A. Indikator biologi
B. Indikator kimia
C. Indikator fisik
D. Indikator biofisik
E. Indikator biokimia
20. Salah satu makhluk hidup yang dapat dijadikan indikator biologi polusi udara adalah ...
A. Lalat
B. Lumut kerak
C. Cacing
D. Ganggang
E. zooplankton
21. Salah satu ciri air yang belum tercemar memiliki pH sekitar ...
A. 1,0-5,0
B. 5,0-14,0
C. 9,0-14,0
D. 6,5-9,0
E. 10,0-12,0
22. Berikut yang bukan merupakan indikator fisik polusi tanah adalah ...
A. pH tanah
C. tekstur tanah
D. warna tanah
E. kepadatan tanah
23. Jumlah karbon monoksida yang berlebihan di udara dapat menimbulkan gangguan
kesehatanseperti di bawah ini, kecuali ...
A. Pusing
B. Sakit kepala
D. Kerusakan otak
E. kanker
24. Berikut yang bukan merupakan dampak dari hujan asam adalah ...
C. Merusak tanaman
A. Kabut
B. Asap
C. Halimun
D. Pencemaran air
E. debu
26. Penggunaan CFC pada berbagai produk telah banyak dikurangi karena gas ini dapat
menimbulkan ...
A. Kanker
B. Hujan asam
C. Keracunan
D. Lubang ozon
E. asbut
27. Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ...
A. Salinasi
B. Magnifikasi biologi
C. Eutrofikasi
A. CO2
B. CH4
C. CFC
D. NO2
E. O2
29. Diare merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh ... dan dapat mudah menular
di air yang tercemar.
A. Virus polio
B. Cacing gelang
C. Cacing kremi
D. Bakteri salmonella typhi
A. Kendaraan bermotor
D. Asap pabrik
E. Pabrik makanan
31. Meningkatnya populasi ganggang ( algae booming ) disebabkan oleh peristiwa ...
A. Eutrofikasi
B. Korosi
C. Klorinasi
D. Infeksi
32. Salah satu dampak proses irigasi adalah terjadinya salinasi pada tanah. Salinasi adalah ...
33. Berikut ini yang tidak termasuk pengolahan limbah cair secara fisik adalah ...
A. Penyaringan
B. Pengendapan
C. Desinfeksi
D. Pengapungan
E. screening
34. Salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan mikroorganisme seperti
bakteri aerob adalah ...
A. Metode deep well injection
D. Desinfeksi
E. klorinasi
35. Hal-hal berikut yang harus diperhatikan dalam proses desinfeksi, kecuali...
B. Efektifitas zat
36. Kelebihan dari proses insinerasi atau pembakaran sampah adalah ...
37. Gambar di bawah merupakan lambang bahwa suatu limbah dapat ...
A. Dikonsumsi
B. Dibakar
C. Dibuat kompos
D. Merusak lingkungan
E. Didaur ulang
38. Pada metode pembuaangan secure land fill, limbah B3 ditempatkan ke dalam wadah
berupa...
A. Kolam beton
C. Sumur batako
D. Alat sentrifugasi
E. Pipa beton
39. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi / solidifikasi antara lain ...
40. Gambar di atas merupakan cara pembuangan limbah B3 dengan metode ...
A. Surface impoundments
C. Secure landfill
D. Trickling filter
E. Speed drop