Oleh:
1331410071
1331410042
BAB 1
PENDAHULUAN
penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car wash dan kebutuhan air yang
lainnya.
Dalam hal ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah
yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini mengingat metode
lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air limbah dari berbagai jenis
industri seperti industri pangan, pulp, kertas, tekstil, bahan kimia dan obat-obatan.
Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dari teknik Air
limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni. Pengolahan ini
termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan bantuan mikroorganisma pada
proses pengolahannya.
Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologis aerobic
dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam
keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis,
yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi untuk suplai oksigen juga
dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan untuk memperoleh massa mikroba
yang tetap adalah dengan melakukan resirkulasi lumpur dan pembuangan lumpur
dalam jumlah tertentu.
BAB II
ISI
dalam reactor
Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut.
material limbah yang masuk. Untuk proses ini mikroorganisme membutuhkan oksigen agar
memaksimalkan penguraian materi yang terkandung di dalam limbah. Proses yang dimaksud
adalah proses aerasi dimana oksigen ditambahkan kedalam air limbah yang sudah
dicampurkan dengan lumpur aktif.
Berikut adalah tahapan yang lebih rinci mengenai proses activated sludge dalam
menguraikan material limbah :
1
sehingga benda seperti kayu, bungkus plastik, batuan, botol, dll akan tersaring. Selanjutnya
partikel benda seperti pasir ataupun yang mempunyai diameter kurang dari 0,2 mm akan
tersaring oleh grit chamber.
2
masih berwarna keruh dan biasanya masih terdapat padatan kasar dan halus yang lolos pada
tahap awal. Oleh karena itu partikel tersebut dapat dipisahkan dengan bantuan gravitasi
sehingga partikel yang berat akan mengendap ke bawah, proses ini disebut proses
sedimentasi. Untuk bahan padatan yang halus akan diberi penambahan zat kimia agar bahan
padatan yang berukuran koloid tersebut dapat terapung di atas permukaan air, proses ini
dinamakan proses flotasi.
3
limbah dicampurkan dengan lumpur aktif dan ditambahkan oksigen sebagai bahan utama
untuk pertumbuhan dan perkembangan dari mikroorganisme yang akan membantu proses
penguraian limbah. Setelah itu lumpur aktif akan terendap dan akan terlihat jelas batas antara
lumpur dengan air. Sisa lumpur ini disaring kembali dan ditampung untuk digunakan pada
proses yang sama. Jadi lumpur aktif ini dapat digunakan secara berulang-ulang sampai
memasuki keadaan jenuh. Kita dapat mengetahuinya dari perbedaan batas lumpur dengan air
antara lumpur yang masih baik digunakan atau lumpur yang telah jenuh. Lumpur yang masih
layak digunakan akan dipompakan kembali untuk air limbah yang lain dan dimasukkan
kembali oksigen sebagai bahan makanan utama mikroorganisme pengurai.
4
menggunakan zat Chlorine atau bisa disebut dengan proses desinfeksi yang bertujuan untuk
membunuh kuman dalam limbah cair.
PERSENTASI
DARI TOTAL
ISOLAT
50
Alkaligenes
5,8
1,9
Paracoccus
11,5
1,9
Aeromomas
1,9
Flavobacterium Cytophaga
13,5
Bacillus
1,9
Micrococcus
1,9
Coryneform
5,8
Arthrobacter
1,9
Aureobacterium-Microbacterium
1,9
BAB III
APLIKASI
Indonesia dalam satu dasa warsa ini dikenal sebagai penghasil tekstil yang besardisamping India dan
Pakistan. Dalam proses produksi industri tekstil banyak menggunakanbahan kimia dan air. Bahan kimia yang
digunakan antara lain untuk proses pencucian,pemutihan, dan pewarnaan. Akibat dari itu pencemaran
lingkungan menjadi masalah bagi masyarakat yang tinggal disekitar industri tekstil. Mengingat pentingnya
industri tekstil sebagai penghasil devisa negara dan perlunya perlindungan lingkungan, maka diperlukan
adanya teknologi pengolah limbah tekstil yang handal. Salah satu contoh pengolahan limbah tekstil yang
hingga saat ini beroperasi adalah pengolahan limbah tekstil milik PT Unitex di Bogor.
Proses pengolahan air limbah PT Unitek terbagi atas tiga tahap pemrosesan, yaitu :
1. Proses primer yang meliputi penyaringan kasar, penghilangan warna, ekualisasi, penyaringan halus,
pendinginan.
2. Proses sekunder yang meliputi proses biologi dan sedimentasi.
3. Proses tersier yang merupakan tahap lanjutan dengan penambahan bahan kimia.
Sistem pengolah limbah yang digunakan merupakan perpaduan antara proses fisika, kimia, dan
biologi. Proses yang berperan dalam pengurangan bahan pencemar adalah proses biologi yang menggunakan
sistem lumpur aktif dengan aerasi lanjutan ( extended aeration ).
Selain limbah cair terdapat pula limbah padat yang berupa lumpur, hasil samping dari sistem
pengolahan yang digunakan. Lumpur hasil olahan digunakan sebagai bahan campuran pembuatan conblock
dan batako press serta pupuk organik. Hal ini merupakan salah satu alternatif dan langkah lebih maju dari PT
Unitek dalam memanfaatkan kembali limbah padat.
Urutan proses pengolahan limbah di PT Unitek secara garis besar dibagi dalam 5 unit
proses yang meliputi proses primer, sekunder, dan tersier, yaitu :
Unit 1 : adalah proses penghilangan warna dengan sistem koagulasi dan sedimentasi.
Unit 2 : adalah proses penguraian bahan organik yang terkandung di dalam air limbah
dengan sistem lumpur aktif.
Unit 3 : adalah proses pemisahan air yang telah bersih dengan lumpur aktif dari kolam
aerasi.
Unit 5 : adalah proses pemanfaatan lumpur padat setelah pengepresan di belt press.
BAB 1V
DAFTAR PUSTAKA