Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERANCANGAN BANGUNAN PENGOLAH AIR BUANGAN


RBC ( Rotating biological Contactor)









DISUSUN OLEH:
Dora Resa Ekemeviane
21080111140096




PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
DORA RESA E | 21080111140096
2
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas rahmat dan berkat dari Allah SWT akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Perancangan Bangunan Pengolah Air Buangan
(PBPAP) yang berjudul RBC (ROTATANG BIOLOGICAL CONTACTOR). Ucapan
terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah PBPAB, Bapak Junaidi,
ST, MT, yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lupa kami
ucapkan kepada seluruh rekan-rekan Teknik Lingkungan UNDIP yang telah berkontribusi
dan memberi bantuan dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka penugasan mata kuliah PBPAB. Isi makalah ini tak
lain dan tak bukan adalah mengenai pengolahan air buangan dengan unit flotasi. Sebagai
mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu PBPAB, ada perlunya untuk memahami flotasi.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Selamat membaca!
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Semarang, Juni 2014


Penulis

DORA RESA E | 21080111140096
3
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
DAFTAR ISI


Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I: Pendahuluan 4
Bab II: Isi
Bab III : Kesimpulan
6
27
Daftar Pustaka 28


DORA RESA E | 21080111140096
4
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Limbah terdapat tiga macam yakni limbah cair, padat dan gas. pada limbah cair
terdapat polutan organik dan anorganik. dimana yang paling dominan pada limbah organik
yakni sebanyak 78% berupa C,H,O yakni kandungan pada karbohidrat, protein dan lemak
yang merupakan makanan dari mikroorganisme. Dari teknologi pengolahan limbah terdapat 3
proses yng efluen yakni primer, sekunder dan tersier. namun dalam praktiknya tidak harus
digunakan seluruhnya tergantung karakteristik limbahnya.
Pada proses pengolahan promer bisa dilakukan secara kimiawi yakni dengan
screaming dan flokulasi, fisikawi dengan koagulasi. namun hasil pengolahan tersebut
biasanya belum memenuhi standar mutu pengolahan limbah karena masih terdapat polutan
yang harus disisihkan salah satu caranya yakni dengan memanfaatkan mikroorganisme
tentunya yang sesuai dengan persyaratan hidup mikroorganisme tercapai yakni aerobik, yang
membutuhkan oksigen bisanya dimanfaatkan RBC.
RBC atau Rotating Biological Contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair
dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada
sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive
system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik,
media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang
seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti. Dimana metodenya
melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca lebih memahami unit RBC.


DORA RESA E | 21080111140096
5
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)

1.3. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan mencari sumber
data dan informasi dari jurnal dan buku tentang RBC. Kemudian informasi dan data yang
telah diperoleh diolah sedemikian rupa oleh penulis dalam bentuk tulisan di makalah.
1.4. RUMUSAN MASALAH
Apa itu unit RBC?
Bagaimana perhitungan unit RBC?

DORA RESA E | 21080111140096
6
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
BAB II
ISI

2.1. DEFINISI RBC (ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
RBC atau Rotating Biological Contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair
dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada
sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive
system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik,
media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang
seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti. Dimana metodenya
melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.
RBC seperti kumpulan piringan-piringan dimana pada permukaannya ada media disk
sebagai tempat mikroorganisme untuk memakan kandungan bahan organik dalam limbah
diusahakan media disk bisa disediakan seluas-luasnya agar mikroorganisme dapat mudah
mengambil polutan pada limbah yang dialirkan. Sistem pengoperasian RBC yakni
menggunakan mikroorganisme untuk memakan bahan organik. syarat hidup mikroorganisme
yakni memerlukan makanan dan O2. Sehingga pada RBC ini di setting seperti roda berputar
sehingga ketika posisi dibawah mikroorganisme dapat mengambil makanan sedangkan ia bisa
mengolahnya dengan mengambil oksigen terlebih dahulu ketika ia berada diatas. Akan tetapi
perlu diketahui pula apabila RBC telah digunakan dalam jangka waktu yang lama pada
permukaan media disk akan terbentuk tumpukan mikroorganisme yang banyak karena adanya
pertumbuhan MO (mikroorganisme). jika MO ini terus menumpuk maka MO yang ada
ditumpukan paling bawah yang hidup hanya MO an aerob karen tertutup oleh MO diatasnya.
sehingga terkadang terbentuk seperti kerak.
DORA RESA E | 21080111140096
7
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)

Gambar 1 Unit Rotating Biological Contactor
2.2 PRINSIP KERJA RBC
Prinsip kerja pengolahan air limbah dengan RBC yakni air limbah yang mengandung
polutan organik dikontakkan dengan lapisan mikro-organisme (microbial film) yang melekat
pada permukaan media di dalam suatu reaktor. Media tempat melekatnya film biologis ini
berupa piringan (disk) dari bahan polimer atau plastik yang ringan dan disusun dari berjajar-
jajar pada suatu poros sehingga membentuk suatu modul atau paket, selanjutnya modul
tersebut diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah yang
mengalir secara kontinyu ke dalam reaktor tersebut.
Dengan cara seperti ini mikro-organisme misalanya bakteri, alga, protozoa, fungi, dan
lainnya tumbuh melekat pada permukaan media yang berputar tersebut membentuk suatu
lapisan yang terdiri dari mikro-organisme yang disebut biofilm (lapisan biologis). Mikro-
organisme akan menguraikan atau mengambil senyawa organik yang ada dalam air serta
mengambil oksigen yang larut dalam air atau dari udara untuk proses metabolismenya,
sehingga kandungan senyawa organik dalam air limbah berkurang.
Pada saat biofilm yang melekat pada media yang berupa piringan tipis tersebut
tercelup kedalam air limbah, mikro-organisme menyerap senyawa organik yang ada dalam air
limbah yang mengalir pada permukaan biofilm, dan pada saat biofilm berada di atas
permuaan air, mikro-organisme menyerap okigen dari udara atau oksigen yang terlarut dalam
DORA RESA E | 21080111140096
8
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
air untuk menguraikan senyawa organik. Enegi hasil penguraian senyawa organik tersebut
digunakan oleh mikro-organisme untuk proses perkembang-biakan atau metabolisme.
Senyawa hasil proses metabolisme mikro-organisme tersebut akan keluar dari biofilm
dan terbawa oleh aliran air atau yang berupa gas akan tersebar ke udara melalui rongga-
rongga yang ada pada mediumnya, sedangkan untuk padatan tersuspensi (SS) akan tertahan
pada pada permukaan lapisan biologis (biofilm) dan akan terurai menjadi bentuk yang larut
dalam air.
Pertumbuhan mikro-organisme atau biofilm tersebut makin lama semakin tebal,
sampai akhirnya karena gaya beratnya sebagian akan mengelupas dari mediumnya dan
terbawa aliran air keluar. Selanjutnya, mikro-organisme pada permukaan medium akan
tumbuh lagi dengan sedirinya hingga terjadi kesetimbangan sesuai dengan kandungan
senyawa organik yang ada dalam air limbah. Secara sederhana proses penguraian senyawa
organik oleh mikro-organisme di dalam RBC dapat digambarkan seperti pada gambar 1.


Gambar 2. Mekanisme proses penguraian senyawa organik oleh mikro-organisme di dalam
RBC



DORA RESA E | 21080111140096
9
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.3 Aplikasi Rotating Biological Contactor (RBC)
Kinerja RBC bergantung juga pada jumlah kompartemennya. Satu modul bisa berisi
empat atau lima kompartemen. Di kompartemen pertama bisa ditambahkan aliran balik
menuju unit pengendap awal agar kondisinya tidak terlalu anaerobik sehingga bau busuknya
berkurang sekaligus membantu dinamika pertumbuhan mikroba. Begitu juga di kompartemen
akhir bisa dipasang aliran balik menuju unit pengendap awal dengan maksud serupa.
Umumnya, media kontak RBC terendam di dalam air limbah setinggi 40% dari diameternya.
Kecepatan putarannya antara 1 3 putaran per menit. Putaran ini memberikan energi yang
cukup bagi gaya hidrolis untuk meluruhkan biofilm dan aliran airnya turbulen supaya
padatannya tetap tersuspensi (tidak mengendap). Waktu tinggal hidrolisnya di dalam setiap
modul relatif singkat, yaitu 20 menit pada beban normal. Setiap tahap atau modulnya
cenderung beroperasi sebagai reaktor teraduk sempurna.
Berkaitan dengan media lekat mikrobanya, ada beberapa bahan yang dapat digunakan.
Yang sering dipilih adalah media plastik HDPE (high-density polyethylene) berdiameter
antara 2 4 m, dengan ketebalan mencapai 10 mm. Bentuk media bisa berupa lembaran pelat
tetapi bisa juga berupa pipa-pipa atau tabung yang dipasang pada satu poros besi dengan
bentangan mencapai 8 m. Media beserta poros dan motornya ini disebut satu modul yang
terus berotasi di dalam bak. Beberapa modul dapat dipasang secara seri atau paralel sesuai
dengan kebutuhan debit air limbah yang diolah. Biasanya antarmodul dipisahkan oleh sekat
(baffle) untuk menghindari aliran singkat (short circuiting) di dalam tangki (bak). Kinerja
RBC pun dipengaruhi oleh temperatur air limbah, konsentrasi substrat influen, waktu tinggal
hidrolis, rasio volume tangki terhadap luas permukaan media, kecepatan rotasi media, dan
oksigen terlarut.
Umumnya, untuk mengolah air limbah domestik RBC tidak memerlukan pembibitan
(seeding) mikroba. Sebab, mikroba sudah tersedia dalam jumlah yang cukup sebagai awal
dalam memulai proses. Kira-kira sepekan sampai dua pekan setelah dimulai pengolahannya,
di permukaan media akan menempel biomassa setebal 1 4 mm. Ketebalan ini bergantung
pada kekuatan air limbah dan kecepatan rotasi media lekat. Menurut Antonie, 1978,
konsentrasi mikroba tersebut mencapai 50.000 100.000 mg/l, suatu jumlah yang sangat
tinggi sehingga cukup banyak zat pencemar organik dan nitrogen yang dihilangkannya
dengan bantuan oksigen terlarut.
DORA RESA E | 21080111140096
10
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.4 Proses Pengolahan Limbah dengan RBC
Secara garis besar proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC terdiri dari bak
pemisah pasir, bak pengendap awal, bak kontrol aliran, reaktor/kontaktor biologis putar
(RBC), Bak pengendap akhir, bak khlorinasi, serta unit pengolahan lumpur. Diagram proses
pengolahan air limbah dengan sistem RBC adalah seperti pada gambar 2

Gambar 3 : Diagram proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC.
Bak Pemisah Pasir.

Air limbah dialirkan dengan tenang ke dalam bak pemisah pasir, sehingga kotoran
yang berupa pasir atau lumpur kasar dapat diendapkan. Sedangkan kotoran yang
mengambang misalnya sampah, plastik, sampah kain dan lainnya tertahan pada sarangan
(screen) yang dipasang pada inlet kolam pemisah pasir tersebut.
Bak Pengendap Awal. Dari bak pemisah/pengendap pasir, air limbah dialirkan ke bak
pengedap awal. Di dalam bak pengendap awal ini lumpur atau padatan tersuspensi sebagian
besar mengendap. Waktu tinggal di dalam bak pengedap awal adalah 2 4 jam, dan lumpur
yang telah mengendap dikumpulkan daan dipompa ke bak pengendapan lumpur.
Bak Kontrol Aliran. Jika debit aliran air limbah melebihi kapasitas perencanaan, kelebihan
debit air limbah tersebut dialirkan ke bak kontrol aliran untuk disimpan sementara. Pada
waktu debit aliran turun / kecil, maka air limbah yang ada di dalam bak kontrol dipompa ke
bak pengendap awal bersama-sama air limbah yang baru sesuai dengan debit yang
diinginkan.
DORA RESA E | 21080111140096
11
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Kontaktor (reaktor) Biologis Putar. Di dalam bak kontaktor ini, media berupa piringan (disk)
tipis dari bahan polimer atau plastik dengan jumlah banyak, yang dilekatkan atau dirakit pada
suatu poros, diputar secara pelan dalam keadaan tercelup sebagian ke dalam air limbah.
Waktu tinggal di dalam bak kontaktor kira-kira 2,5 jam. Dalam kondisi demikian, mikro-
organisme akan tumbuh pada permukaan media yang berputar tersebut, membentuk suatu
lapisan (film) biologis. Film biologis tersebut terdiri dari berbagai jenis/spicies mikro-
organisme misalnya bakteri, protozoa, fungi, dan lainnya. Mikro-organisme yang tumbuh
pada permukaan media inilah yang akan menguraikan senaywa organik yang ada di dalam air
limbah. Lapsian biologis tersebut makin lama makin tebal dan kerena gaya beratnya akan
mengelupas dengan sedirinya dan lumpur orgnaik tersebut akan terbawa aliran air keluar.
Selanjutnya laisan biologis akan tumbuh dan berkembang lagi pada permukaan media dengan
sendirinya.
Bak Pengendap Akhir. Air limbah yang keluar dari bak kontaktor (reaktor) selanjutnya
dialirkan ke bak pengendap akhir, dengan waktu pengendapan sekitar 3 jam. Dibandingkan
dengan proses lumpur aktif, lumpur yang berasal dari RBC lebih mudah mengendap, karena
ukurannya lebih besar dan lebih berat. Air limpasan (over flow) dari bak pengendap akhir
relaitif sudah jernih, selanjutnya dialirkan ke bak khlorinasi. Sedangkan lumpur yang
mengendap di dasar bak di pompa ke bak pemekat lumpur bersama-sama dengan lumpur
yang berasal dari bak pengendap awal.
Bak Khlorinasi. Air olahan atau air limpasan dari bak pengendap akhir masih mengandung
bakteri coli, bakteri patogen, atau virus yang sangat berpotensi menginfeksi ke masyarakat
sekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, air limbah yang keluar dari bak pengendap akhir
dialirkan ke bak khlorinasi untuk membunuh mikro-organisme patogen yang ada dalam air.
Di dalam bak khlorinasi, air limbah dibubuhi dengan senyawa khlorine dengan dosis dan
waktu kontak tertentu sehingga seluruh mikro-orgnisme patogennya dapat di matikan.
Selanjutnya dari bak khlorinasi air limbah sudah boleh dibuang ke badan air.
Bak Pemekat Lumpur. Lumpur yang berasal dari bak pengendap awal maupun bak
pengendap akhir dikumpulkan di bak pemekat lumpur. Di dalam bak tersebut lumpur di aduk
secara pelan kemudian di pekatkan dengan cara didiamkan sekitar 25 jam sehingga
lumpurnya mengendap, selanjutnya air supernatant yang ada pada bagian atas dialirkan ke
bak pengendap awal, sedangkan lumpur yang telah pekat dipompa ke bak pengering lumpur
atau ditampung pada bak tersendiri dan secara periodik dikirim ke pusat pengolahan lumpur
di tempat lain.

DORA RESA E | 21080111140096
12
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.5 Reaksi Pada RBC
Pada proses RBC, terdapat beberapa reaksi yang terjadi, yaitu :
1.oksidasi
2.nitrifikasi
3.denitrifikasi
Hal ini dijabarkan sebagai berikut. Bahan organik terkandung dalam limbah lalu mengambil
oksigen sehingga ada reaksi antara bahan organik, O2 dan nutrien (biasanya sudah
terkandung pada limbah) dalm proses metabolisme lalu dihasilkan NH3, CO2, C5h7HO2 (sel
baru) yang terlepas ke udara.
selain pada proses diatas ada respirasi endogenesis untuk mendapatkan energi yakni:
C5H7HO2+O2>> 5CO2 + H2O + Energi
pada nitrifikasi limbah memiliki polutan yang mengandung amoniak NH4 yang baunya
sangat menyengat. dengan reaksi sebagai berikut:
2NH4+O2 (dengan bantuan nitrosomonas)>> 2NO2 + 4H + 2H2O
2.6 Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan]
Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah denga sistem RBC antara lain :
Pengoperasian alat serta perawatannya mudah.
Untuk kapasitas kecil / paket, dibandingkan dengan proses lumpur aktif konsumsi energi
lebih rendah.
Dapat dipasang beberapa tahap (multi stage), sehingga tahan terhadap fluktuasi beban
pengoalahan.
Reaksi nitrifikasi lebih mudah terjadi, sehingga efisiensi penghilangan ammonium lebih
besar.
Tidak terjadi bulking ataupun buih (foam) seperti pada proses lumpur aktif.

DORA RESA E | 21080111140096
13
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Kelemahan
Sedangkan beberapa kelemahan dari proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC antara
lain yakni :
Pengontrolan jumlah mikro-organisme sulit dilakukan.
Sensitif terhadap perubahan temperatur.
Kadang-kadang konsentrasi BOD air olahan masih tinggi.
Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul bau yang
kurang sedap.

2.7 Parameter Desain RBC
Tabel 2.2 Kriteria desain untuk RBC
Tingkat Pengolahan
Secondary
Nitrifikasi
Kombinas
i
Nitrifikasi
Terpisah
Beban Hidrolik, gal/ft
2
.d 2.0-4.0 0.75-2.0 1.0-2.5

Beban Organik
lb SBOD
5
/10
3
ft
2
.d
a,b
lbtBOD
5
/10
3
ft
2
.d
a,b


0.75-2.0
2.0-3.5

0.5-1.5
1.5-3.0

0.1-0.3
0.2-0.6
Beban maximum pada
tingkat pertama
lb SBOD
5
/10
3
ft
2
.d
a,b
lb tBOD
5
/10
3
ft
2
.d
a,b



4-6
8-12


4-6
8-12


Beban NH
3
,lb/10
3
ft
2
. D 0.15-0.3 0.2-0.4
Waktu retansi hidrolik, ,
h
0.7-1.5 1.5-4 1.2-2.9
DORA RESA E | 21080111140096
14
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Effluen BOD
5
,mg/L 15-30 7-15 7-15
Effluen NH
3
,mg/L <2 1-2
a
Temperatur air buangan di atas 55
o
F
b
SBOD = Soluble BOD
c
TBOD = Total BOD
Catatan : gal/ft
2
. d x 0.0407 = m
3
/ m
2
. d
Lb/10
3
.ft.d x 0.0049 = kg/m
2
. d
Untuk merancang unit pengolahan air limbah dengan sistem RBC, beberapa
pararameter desain yang harus diperhatikan antara lain adalah perameter yang berhubungan
dengan beban (loading). Beberapa parameter tersebut antara lain :

2.7.1 Ratio volume reaktor terhadap luas permukaan media (G)
Harga G ( G Value) adalah menunjukkan kepadatan media yang dihitung sebagai
perbandingan volume reaktor dengan luas permukaan media.

G = (V/A) x10
3
(liter/m
2
) (2.1)

Dimana :
V = volume efektif reaktor (m
3
)
A = luas permukaan media RBC (m
2
).
Harga G yang digunakan untuk perencanaan biasanya berkisar antara 5 9 liter per
m
2
.


DORA RESA E | 21080111140096
15
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.7.2. Beban BOD ( BOD Surface Loading)
BOD Loading = LA = (Q x C0) / A (gr./m
2
.hari) (2.2)
Dimana :
Q = debit air limbah yang diolah (m
3
/hari).
Co = Konsentrasi BOD (mg/l).
A = Luas permukaan media RBC (m
2
).
Beban BOD atau BOD surface loading yang biasa digunakan untuk perencanaan
sistem RBC yakni 5 20 gram-BOD/m
2
/hari.
Hubungan antara beban konsentrasi BOD inlet dan beban BOD terhadap efisiensi
pemisahan BOD untuk air limbah domestik ditunjukkan seperti pada Tabel 2.2, sedangan
hubungan antara beban BOD terhadap efisiensi penghilangan BOD ditunjukkan seperti pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3 : Hubungan antara konsentrasi BOD inlet dan beban BOD untuk
mendapatkan efisiensi penghilangan BOD 90 %.

Tabel 2.4 : Hubungan antara beban BOD dengan efisiensi penghilangan BOD untuk
air limbah domestik.
.
DORA RESA E | 21080111140096
16
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.7.3 Beban Hidrolik ( Hydraulic Loading, HL)
Beban hidrolik adalah jumlah air limbah yang diolah per satuan luas permukaan
media per hari.
HL = (Q /A) x 1000 (liter/m2.hari) (2.3)
Di dalam sistem RBC, parameter ini relatif kurang begitu penting dibanding dengan
parameter beban BOD, tetapi jika beban hidrolik terlatu besar maka akan mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan media. Selain itu jika beban hidrolik terlalu
besar maka mikroorganisme yang melekat pada permukaan media dapat terkelupas.
Hubungan antara harga G dan beban hidrolik terhadap efisiensi penghilangan BOD
ditunjukkan seperti pada Gambar 2.3. Dengan beban hihrolik yang sama, makin kecil harga G
efisiensi penghilngan BOD juga makin kecil. Tetapi untuk harga G > 5 hampir tidak
menunjukkan pengaruh terhadap efisiensi penghilangan BOD









Gambar 4 : Hubungan antara harga G dan beban hidrolik terhadap efisiensi
penghilangan BOD.


DORA RESA E | 21080111140096
17
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.7.4 Waktu Tinggal Rata-Rata ( Average Detention Time, T)

T = (Q / V ) x 24 (Jam) (2.4)

T = (Q / V ) x 24 (2.5)
= 24.000 x (V/A) x (1/HL)
= 24 G/HL
Dimana :
Q = debit air limbah yang diolah (m3/hari).
V = volume efektif reaktor (m3)

2.7.5 Jumlah Stage (Tahap)
Di dalam sistem RBC, Reaktor RBC dapat dibuat beberapa tahap (stage) tergantung
dari kualitas air olahan yang diharapkan. Makin banyak jumlah tahapnya efisiensi pengolahan
juga makin besar. Kualitas air limbah di dalam tiap tahap akan menjadi berbeda, oleh karena
itu jenis mikroorganisme pada tiap tiap tahap umumnya juga berbeda. Keanekaragaman
mikroorganisme tersebut mengakibatkan efisiensi RBC menjadi lebih besar.
2.7.6 Diameter Disk
Diameter RBC umumnya berkisar antara 1 m sampai 3,6 meter. Apabila diperlukan
luas permukaan media RBC yang besar, satu unit modul RBC dengan diameter yang besar
akan lebih murah dibandingkan dengan beberapa modul RBC dengan diameter yang lebih
kecil, tetapi strukturnya harus kuat untuk menahan beban beratnya.
Jika dilihat dari aspek jumlah tahap, dengan luas permukaan media yang sama RBC
dengan diameter yang kecil dengan jumlah stage yang banyak lebih efisien dibanding dengan
RBC dengan diameter besar dengan jumlah stage yang sedikit.
2.7.7 Kecepatan Putaran
DORA RESA E | 21080111140096
18
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Kecepatan putaran umumnya ditetapkan berdasarkan kecepatan peripheral. Biasanya
untuk kecepatan peripheral berkisar antara 15 20 meter per menit atau kecepatan putaran 1-
2 rpm. Apabila kecepatan putaran lebih besar maka transfer okasigen dari udara di dalam air
limbah akan menjadi lebih besar, tetapi akan memerlukan energi yang lebih besar. Selain itu
apabila kecepatan putaran terlalu cepat pembentukan lapisan mikroorganisme pada
permukaan media RBC akan menjadi kuarang optimal.
2.7.8 Temperatur
Sistem RBC relatif sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu optimal untuk proses RBC
berkisar antara 15 40
0
C. Jika suhu terlalu dingin dapat diatasi dengan memberikan tutup di
atas rekator RBC.
Berdasarkan hasil studi pilot plant, Popel (Jerman) mendapatkan rumus empiris
terhadap luas permukaan media RBC yang dibutuhkan untuk mendapatkan efisiensi
pengoloahan tertentu yakni sebagai berikut :

(2.6)

Dimana :
A = Luas permukaan media RBC yang dibutuhkan (m
2
)
Aw = Luas permukaan media RBC yang tercelup ke dalam air limbah.
= Efisiensi pengolahan (<1)
t = Waktu Tinggal di dalam reaktor RBC ( jam) T = Temperatur (
0
C)
f (T) = Faktor koreksi Temperatur.
f(A/Aw) = Perbandingan antara luas total permukaan media RBC dengan luas media
RBC
yang tercelup atau kontak dengan air limbah.

DORA RESA E | 21080111140096
19
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Makin tinggi temperturnya harga f(T) makin rendah. Korelasi temperatur terhadap
harga f(T) dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 : Korelasi suhu terhadap harga f(T)

Popel mendapatkan cara korelasi untuk mencari harga f(A/Aw) dengan cara grafis
seperti ditunjukkkan pada Gambar 2.4.







Gambar 2.4 : Korelasi harga r/D dengan Harga f(A/Aw).

Dari gambar tersebut untuk harga r/D tertentu dapat segera diketahui harga f(A/Aw).
Harga r/D umumnya diambil antara 0,06 0,10.

2.8 Modul Media RBC
Media RBC umumnya dibuat dari bahan plastik atau polimer yang ringan, bahan yang
sering dipakai adalah poly vinyl chlorida (PVC), polystyrene, Polyethylene (PE),
polyeprophylene (PP) dan lainnya. Bentuk yang sering digunakan adalah tipe bergelombang,
plat cekung-cembung, plat datar. Desain modul media RBC biasanya dirakit menjadi bentuk
DORA RESA E | 21080111140096
20
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
yang kompak dengan luas permukaan media yang besar dan dibuat agar sirkulasi udara dapat
berjalan dengan baik.
Modul media RBC tersebut dipasang tercelup sebagian di dalam reaktor. Air limbah
dari bak pengedapan awal dialirkan ke dalam reaktor dengan arah aliran searah dengan sudut
putaran media, arah aliran berlawanan dengan arah sudut putaran media atau arah aliaran air
limbah searah dengan poros horizontal. Cara pengaliran air limbah di dalam reaktor RBC
secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Beberapa contoh bentuk modul RBC, bentuk reaktor RBC sebelum operasi dan pada
saat beroperasi ditunjukkan sepert pada Gambar 2.6 sampai dengan Gambar 2.10. Sedangkan
beberapa contoh spesifikasi media RBC serta perusahaan pembuatnya dapat dilihat pada
Tabel 2.5.











Gambar 5 : Aliran air limbah dan arah putaran pada reaktor RBC.
DORA RESA E | 21080111140096
21
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)

Gambar 6 : Modul media RBC tipe plat bergelombang yang belum terpasang.


Gambar 7 : Bak Reaktor RBC Sebelum di Pasang Media.

DORA RESA E | 21080111140096
22
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)

Gambar 8 : Modul media RBC yang telah terpasang.









Gambar 9 : Lapisan Mikroorganisme Yang Telah Tumbuh Dan Melekat Pada
Permukaan Media RBC Yang Telah Beroperasi.
DORA RESA E | 21080111140096
23
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)


Gambar 10 : Salah Satu Contoh Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan
Proses
RBC, Dengan Tutup Reaktor Untuk Menghindari Bau

2.9 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Proses RBC
Beberapa masalah/gangguan yang terjadi di dalam proses RBC antara lain :
2.9.1. Terjadi suasana anaerob dan gas H
2
S di dalam reaktor RBC.
Indikasi yang dapat dilihat dari luar adalah ketebalan lapisan mikroorganisme di
bagian inlet dan outlet sama-sama tebal, dan lapisan mikroorganisme yang melekat pada
permukaan media berwarna hitam. Gangguan tersebut disebabkan karena beban hidrolik atau
beban organik melebihi kapasitas disain.
Penanggulangan masalah tersebut antara lain dengan cara menurunkan debit air
limbah yang masuk ke dalam reaktor RBC atau melakukan aerasi di dalam bak ekualisasi
sehingga jumlah oksigen terlarut bertambah sehingga diharapkan beban organik atau beban
BOD diturunkan.
2.9.2 Kualitas air hasil olahan kurang baik dan lapisan mikroorganisme cepat
terkelupas.
DORA RESA E | 21080111140096
24
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
Indikasi yang dapat dilihat yakni biofilm terkelupas dari permukaan media dalam
jumlah yang besar dan petumbuhan biofilm yang melekat pada permukaan media tidak
normal. Gangguan tersebut disebabkan karena terjadinya fluktuasi beban BOD yang sangat
besar, perubahan pH air limbah yang tajam, serta perubahan sifat atau karakteristik limbah.
Penanggulangan masalah dapat dilakukan dengan cara pengontrolan terhadap beban
BOD, kontrol pH dan pengukuran konsentrasi BOD, COD serta senyawa-senyawa yang
menghambat proses.
2.9.3 Terjadi kelainan pada pertumbuhan biofilm dan timbul gas H
2
S dalam jumlah
yang besar.
Indikasi yang terlihat adalah timbulnya lapisan biofilm pada permukaan media yang
berbentuk seperti gelatin berwarna putih agak bening transparan. Jumlah oksigen terlarut
lebih kecil 0,1 mg/l. sebab-sebab gangguan antra lain terjadi perubahan beban hidrolik atau
beban BOD yang besar, mikroorganisme sulit mengkonsumsi oksigen, air limbah
mengandung senyawa reduktor dalam jumlah yang besar, keseimbangan nutrien kurang baik.
Penanggulangan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan aerasi di dalam bak
ekualisasi, menaikkan pH air limbah dan memperbaiki keseimbangan nutrien.
2.9.4 Terdapat banyak gumpalan warna merah yang melayang-layang di dalam
reaktor RBC
Indikasi yang nampak adalah terjadi cacing air, cacing bebang secara tidak normal,
dan lapisan biofilm yang tumbuh pada permukaan media sangat tipis. Gangguan tersebut
disebabkan karena beban hidrolik atau beban organik (BOD) sangat kecil dibandingkan
dengan kapasitas disainnya. Cara mengatasi gangguan tersebut yakni dengan cara
memperbesar debit air limbah yang masuk ke dalam reaktor.





DORA RESA E | 21080111140096
25
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
2.10 Contoh Soal






















DORA RESA E | 21080111140096
26
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)



DORA RESA E | 21080111140096
27
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
BAB III
KESIMPULAN
Reaktor kontak biologis putar atau rotating biological contactor disingkat RBC
merupakan adaptasi dari proses pengolahan air limbah dengan biakan melekat (attached
growth). Media yang dipakai berupa piring (disk) tipis berbentuk bulat yang dipasang
berjajar-jajar dalam suatu poros yang terbuat dari baja, selanjutnya diputar di dalam reaktor
khusus dimana di dalamnya dialirkan air limbah secara kontinya.
Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC antara lain:
- Pengoperasian alat serta perawatannya mudah.
- Untuk kapasitas kecil atau paket, dibandingkan dengan proses lumpur aktif konsumsi
energi lebih rendah.
-Dapat dipasang beberapa tahap ( multi stage), sehingga tahan terhadap fluktuasi beban
pengoalahan.
- Reaksi nitrifikasi lebih mudah terjadi, sehingga efisiensi penghilangan ammonium
lebih
besar.
- Tidak terjadi bulking ataupun buih ( foam) seperti pada proses lumpur aktif.
Sedangkan, beberapa kelemahan dari proses pengolahan air limbah dengan sistem RBC
antara lain yakni :
- Pengontrolan jumlah mikroorganisme sulit dilakukan.
- Sensitif terhadap perubahan temperatur.
- Kadang-kadang konsentrasi BOD air olahan masih tinggi.
- Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul bau
yang
kurang busuk.
DORA RESA E | 21080111140096
28
MAKALAH RBC(ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html
http://www.water-sewagetreatment.com/product/107/rotating-biological-contactor-rbc.html
http://ayukwardani.wordpress.com/2011/03/22/rbcpengendalian-limbah-industri-17032011/

http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2013/05/08/rotating-biological-contactor/

SUMBER GAMBAR
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/75/DAF_Unit.png

Anda mungkin juga menyukai