dari suatu kegiatan dan proses produksi yang tidak memiliki nilai ekonomis dan berdampak pada
lingkungan.
Limbah Cair merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair dan dibuang
kelingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan.
Teknik pengolahan limbah cair yaitu:
a. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
tahap ini Sebagian besar berupa proses pengolahan secara fisika :
1. penyaringan (Screening)
Limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan akan disaring. Metode ini merupakan cara
untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah
2. Pengolahan awal (Pretreatment)
Limbah yang telah disaring disalurkan ke suatu tangki (Grit Chamber) yang berfungsi memisahkan
pasir dan partikel padat tersuspensi lain. Cara kerjanya yaitu dengan memperlambat aliran limbah
sehingga partikel-partikel pasir jatuh ke dasar tangka sementara limbah terus dialirkan untuk proses
selanjutnya.
3. Pengendapan
Setelah melalui tahap penyaringan limba cair akan dialirkan ke tangka pengendapan. Di tangka ini,
limbah cair akan didiamkan hingga partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air dapat
mengendap. Endapan partikel tersebut selanjutnya dipisahkan dari air limbah.
4. Pengapungan (Floating)
Metode yang digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Pada metode ini
partikel minyak dan lemak akan ke permukaan air limbah sehingga dapat disingkirkan.
Limbah cair hasil dari pengolahan primer jika sudah tidak mengandung polutan dapat langsung
dibuang. Namun bila masih terdapat polutan harus diproses ke tahapan berikutnya yaitu pengolahan
sekunder
b. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, dimana mikroorganisme
dapat mengurai atau mendegradasi bahan organic. Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis
yaitu
1. metode Tricking Filter
Metode inu menggunakan bakteri aerob untuk mendegradasi bahan organik melekat pada suatu
lapisan media kasar biasanya serpihan batu atau plastik. Limbah cair berikutnya disemprotkan ke
permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media. Setelah merembes sampai ke dasar
media, limbah akan menetes ke wadah penampungan dan disalurkan ke tangka pengendapan.
Di tangki pengendapan ini limbah akan diendapkan untuk memisahkan partikel tersuspensi dengan
mikroorganisme. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan selanjutnya
sedangkan air limba dapat dibuang.
2.Metode Active Sludge (lumpur aktif)
Limbah cair disalurkan ke tangki dan didalamnya dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri
aerob. Prose degradasi terjadi di dalam tangka, dibantu dengan pemberan gelembung udara aerasi.
Selanjutnya limbah disalurkan ke tangka pengendapan untuk diendapkan, sedangkan lumpur yang
mengandung bakteri disalurkan ke tangka aerasi. Seperti metode tricking filter, limbah yang sudah
melewati proses ini dapat dibuang atau diproses lebih lanjut jika diperlukan.
3. metode Treatment Ponds/ lagoon
Pada metode ini limbah ditempatkan dalam kolam yang terbuka dan terdapat algae yang tubuh
dipermukaan kolam yang akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen ini digunaka untu
mendegradasi bahan organic pada limbah. Metode ini prosesnya relatif lama. Setelah limbah
terdegradasi dan terbentuk endapan, air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau
diolah lebih lanjut.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yaitu zat, energi, atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan
dan membahayakan lingkungan hidup,Kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain.