Anda di halaman 1dari 3

Limbah adalah suatu bahan buangan yang dapat berbentuk padat, cair, maupun gas yang berasal

dari suatu kegiatan dan proses produksi yang tidak memiliki nilai ekonomis dan berdampak pada
lingkungan.

Berdasarkan karakteristiknya limbah digolongkan sebagai berikut :


A. Limbah padat adalah bahan sisa berupa fase padat yang dihasilkan dari proses produksi maupun
konsumsi. Berdasarkan sifat dan karakteristiknya, limbah padat dikategorikan menjadi beberapa
jenis yaitu, limbah padat mudah membusuk, mudah terbakar, sukar terbakar, dapat di daur ulang
dan limbah radioaktif.
Limbah padat dapat menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan seperti
1. timbulnya gas beracun, seperti H2S, Amoniak, Methan, CO2, dll. Gas ini dihasilkan dari timbunan
limbah padat yang membusuk karena adanya mikroorganisme
2. kerusakan permukaan tanah, badan air
3. penurunan kualitas air
4. penurunan kualitas udara, seperti sampah yang ditumpuk akan mengalami reaksi kimia sepeti
H2S, NH3 dan CH4 yang jika melebihi Nilai ambang baas akan merugikan manusia.
5. dampak terhadap Kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Pengolahan Limbah Padat secara umum
1. Penimbunan Terbuka (open dumping)
2. Sanitary Landfill, pada metode ini sampah di timbun dalam lubang yang dialasi lempung dan
lembaran plastic untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Atau yang lebih modern dibuat
system lapisan ganda (plastic-lempung-plastik-lempung) dan pipa-pipa saluran untuk
mengumpulkan cairan serta gas metan. Gas metan ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
3. Insinerasi yaitu pembakaran sampah menggunakan suatu alat yang disebut insinerator yang bisa
mengurangi volume sampah hingga mencapai 90%
4. Daur Ulang yaitu proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru guna
mengurangi sampah, polusi, dan kerusakan lingkungan.
Untuk meminimalisasi limbah padat dapat dilakukan dengan cara 4R yaitu Replace, Reduce,
Recycle, dan Reuse

Limbah Cair merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair dan dibuang
kelingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan.
Teknik pengolahan limbah cair yaitu:
a. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
tahap ini Sebagian besar berupa proses pengolahan secara fisika :
1. penyaringan (Screening)
Limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan akan disaring. Metode ini merupakan cara
untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah
2. Pengolahan awal (Pretreatment)
Limbah yang telah disaring disalurkan ke suatu tangki (Grit Chamber) yang berfungsi memisahkan
pasir dan partikel padat tersuspensi lain. Cara kerjanya yaitu dengan memperlambat aliran limbah
sehingga partikel-partikel pasir jatuh ke dasar tangka sementara limbah terus dialirkan untuk proses
selanjutnya.
3. Pengendapan
Setelah melalui tahap penyaringan limba cair akan dialirkan ke tangka pengendapan. Di tangka ini,
limbah cair akan didiamkan hingga partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air dapat
mengendap. Endapan partikel tersebut selanjutnya dipisahkan dari air limbah.
4. Pengapungan (Floating)
Metode yang digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Pada metode ini
partikel minyak dan lemak akan ke permukaan air limbah sehingga dapat disingkirkan.
Limbah cair hasil dari pengolahan primer jika sudah tidak mengandung polutan dapat langsung
dibuang. Namun bila masih terdapat polutan harus diproses ke tahapan berikutnya yaitu pengolahan
sekunder
b. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, dimana mikroorganisme
dapat mengurai atau mendegradasi bahan organic. Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis
yaitu
1. metode Tricking Filter
Metode inu menggunakan bakteri aerob untuk mendegradasi bahan organik melekat pada suatu
lapisan media kasar biasanya serpihan batu atau plastik. Limbah cair berikutnya disemprotkan ke
permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media. Setelah merembes sampai ke dasar
media, limbah akan menetes ke wadah penampungan dan disalurkan ke tangka pengendapan.
Di tangki pengendapan ini limbah akan diendapkan untuk memisahkan partikel tersuspensi dengan
mikroorganisme. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan selanjutnya
sedangkan air limba dapat dibuang.
2.Metode Active Sludge (lumpur aktif)
Limbah cair disalurkan ke tangki dan didalamnya dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri
aerob. Prose degradasi terjadi di dalam tangka, dibantu dengan pemberan gelembung udara aerasi.
Selanjutnya limbah disalurkan ke tangka pengendapan untuk diendapkan, sedangkan lumpur yang
mengandung bakteri disalurkan ke tangka aerasi. Seperti metode tricking filter, limbah yang sudah
melewati proses ini dapat dibuang atau diproses lebih lanjut jika diperlukan.
3. metode Treatment Ponds/ lagoon
Pada metode ini limbah ditempatkan dalam kolam yang terbuka dan terdapat algae yang tubuh
dipermukaan kolam yang akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen ini digunaka untu
mendegradasi bahan organic pada limbah. Metode ini prosesnya relatif lama. Setelah limbah
terdegradasi dan terbentuk endapan, air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau
diolah lebih lanjut.

c. Pengolahan Tersier (tertiary Treatment)


pengolahan ini dilakukan jika pada pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu
dalam limbah. Pengolahan ini dilakukan secara khusus atau disesuaikan dengan kandungan zat yang
tersisa pada limbah. Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Seperti
metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacuum filter, penyerapan
dengan karbon aktif, dan osmosis bolak-balik.
D. desinfektan
Desinfektan bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair.
Dengan cara menambahkan senyawa atau dengan perlakuan fisik. Proses ini biasa dilakukan stelah
proses pengolahan primer, sekunder, atau tersier selesai dilakukan dan sebelum limbah dibuang.
e. pengolahan lumpur (Slude Treatment)
hasil endapan dari tahapan pengolahan diatas tidak dapat langsung dibuang tapi harus diproses lebih
lanjut. Caranya yaitu dengan diurai secara aerob dan kemudian disalurkan untuk dibuang.

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yaitu zat, energi, atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan
dan membahayakan lingkungan hidup,Kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain.

Jenis pengolahan limbah B3 secara fisik dan kimia:


a. proses pengolahan secara kimia :
1. Reduksi-Oksidasi
2. Elektrolisasi
3. netralisasi
4. presipitasi/Pengendapan
5. solidifikasi/stabilisasi
6. absorpsi
7. Penukaran Ion
Pirolisa
b. Prose Pengolahan secara fisik:
1. Pembersihan gas
2. pemisahan cairan dengan padatan
3.Flokulasi, Floatasi, Sedimentasi, dan Thickening
4. Penyisihan Komponen-komponen yang spesifik: adsorpsi, kristalisasi, dialisa
5. Electrodialisa

Anda mungkin juga menyukai