0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), termasuk definisi, jenis-jenis kegiatan pengelolaannya seperti reduksi, penyimpanan, pengangkutan, hingga teknologi pengolahannya seperti pembakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), termasuk definisi, jenis-jenis kegiatan pengelolaannya seperti reduksi, penyimpanan, pengangkutan, hingga teknologi pengolahannya seperti pembakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), termasuk definisi, jenis-jenis kegiatan pengelolaannya seperti reduksi, penyimpanan, pengangkutan, hingga teknologi pengolahannya seperti pembakaran.
proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan bisa memiliki nilai ekonomi negatif.
Secara umum limbah dapat dibagi menjadi:
Limbah cair Limbah padat Limbah gas (udara)
Dari tingkat bahayanya dikenal dengan
Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Jenis limbah tersebut memiliki sifat-sifat
yang berbeda, sehingga memerlukan metoda pengelolaan limbah yang berbeda pula, sebelum di buang ke lingkungan Air limbah dapat berasal dari 3 sumber yaitu: a. Air limbah rumah tangga (domestik); perumahan,perdangangan, rekreasi b. Air limbah industri c. Air limbah rembesan dan limpasan air hujan
Sifat-sifat air limbah dapat dibagi :
a. Sifat fisik (zat padat, warna, kekeruhan, suhu, bau dan rasa) b. Sifat kimia (bahan organik (BOD,COD),DO,pH, alkalinitas, logam-logam,anion,phenol, deterjen dsb) c. Sifat biologis (biota pencairan, mikroorganisme dan toksinitas) Jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuan agar kosentrasinya mencapai taraf baku mutu effluen disajikan : Tabel : jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuannya (sugiharto,1987) Jenis kegiatan Tujuan Pengolahan 1. Penyaringan Untuk menghilangkan zat padat 2. Perajangan Memotong benda yang berada dalam air limbah 3. Bak penangkap pasir Menghilangkan pasir dan koral 4. Bak penangkap lemak Memisahkan benda terapung 5. Tangki ekualisasi Melunakkan air limbah 6. Netralisasi Menetralkan asam atau basa 7. Pengendapan Menghilangkan benda tercampur 8. Reaktor lumpur aktif Menghilangkan bahan organik 9. Karbon aktif Menghilangkan bau, benda yang tidak dapat diuraikan 10. Pengendapan kimiawi Untuk mengendapkan fosfat 11. Nitrifikasi/denitrifikasi Menghilangkan nitrat secara biologis 12. Air stripping Menghilangkan amoniak 13. Pertukaran ion Menghilangkan jenis zat tertentu 14. Saringan pasir Menghilangkan partikel padat yang lebih kecil 15. Osmosis/elektrolisis Menghilangkan zat terlarut 16. Desinfeksi Membunuh mikroorganisme Berdasarkan komposisi dan sifat-sifatnya, pengolahan air limbah dapat dilakukan secara bertahap sebagai berikut :
2.1 Pengolahan pendahuluan (pretreatment)
Pengolahan pendahuluan bertujuan memisahkan benda padat baik yang terapung maupun yang mengendap, untuk memudahkan proses pengolahan limbah selanjutnya. Pengolahan pendahuluan dilakukan dengan pompa sentrifugal dan biasanya di kombinasikan dengan alat pencacah/perajang untuk memudahkan penarikkan pasir
2.2 Pengolahan pertama (primary treatment)
Bertujuan untuk menghilangkan zat padat tercampur melalui pengendapan atau pengapungan. Digunakan bahan kimia tambahan untuk menghilangkan pengendapan. 2.3 Pengolahan kedua (Secondary treatment) Umumnya mencakup proses biologis untuk mengurangi bahan organik melalui mikroorganisme yang ada didalamnya.
Terdapat 2 hal penting dalam proses biologis:
a. Proses penambahan oksigen (aerasi) b. Pertumbuhan bakteri dalam reaktor
Penambahan oksigen adalah salah satu usaha oksidasi
zat pencemar, sehingga kosentrasi zat pencemar akan berkurang atau dapat dihilangkan sama sekali. Untuk mengurangi bahan organik yang ada dalam air limbah diperlukan bakteri jenis tertentu (biasanya campuran mikroorganismenya) dalam jumlah yang cukup. Digunakan reaktor pengolahan lumpur aktif dari saringan penjernihan 2.4 Pengolahan ketiga (tertiary treatment) merupakan pengolahan khusus sesuai dengan kandungan zat pencemar yang terbanyak dalam air limbah. Pengolah ketiga berupa : a.Saringan pasir Penyaringan akan memisahkan zat padat dan zat kimia terlarut b. Saringan multimedia Saringan menggunakan ukuran yang berbeda untuk memisahkan granula berdasarkan ukuran partikelnya. c. Precoal filter. Penyaringnya menggunakan tanah diatom atau perlit d. Mikrostaining Berupa drum yang berputar yang dibungkus oleh ayakan stainless steel (20-50µm) lumpur menempel diluar saringan kemudian disemprot dengan air e. Vakum filter Saringan berupa drum horizontal yang dilapisi filter f. Penyerapan (adsorption) Menggunakan arang aktif, penyaring molekuler g. Pengurangan besi(Fe) dan Mangan (Mn) Menggunakan cara oksidasi, menggunakan oksidator (klorin atau KMnO4) h. Perubahan CN CN dioksidasi menjadi CNO- dengan NaOH, NaOCl dan Cl2 i. Osmosis balik (Reverse osmosis) Dilakukan untuk pengurangan bahan mineral 2.5 Pembunuhan Bakteri (desinfection) Untuk mengurangi/ membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah. Yang banyak digunakan adalah Klorin untuk membunuh bakteri.
2.6 Pengolahan Lanjutan (Ultimate Disposal)
Dari pengolahan air limbah di atas menghasilkan lumpur yang perlu ditangani khusus. Pengolahan lumpur dilakukan dengan proses sebagai berikut : a. Proses pemekatan b. Proses stabilisasi c. Proses Pengaturan d. Proses Pengurangan air e. Proses Pengeringan F. Proses Pembuangan Beberapa masalah limbah padat dapat dirinci sebagai berikut : (Murthado dan Said,1987) a. Limbah padat yang menimbulkan perasaan tidak estetik, tidak indah dan jorok, kotor dan berserakkan b. Pembuangan limbah padat (sampah) membutuhkan lahan yang cukup luas, tertutup, jauh dari pemukiman c. Limbah padat terutama mengandung bahan organik dan anorganik, merupakan sarang lalat, tikus, anjing, dan kucing liar. d. Limbah padat dapat menghasilkan pencemaran bau, gas dan debu. Bila membusuk mencemari air permukaan e. Limbah padat tercampur baur, tanpa pemilahan sehingga sulit ditangani f. Limbah padat tidak fleksibel, akan menumpuk di satu tempat baru ditangani 3.1 Penanganan Limbah Padat dilakukan dengan : Pengangkutan ke TPS atau TPA Pengumpulan Penyimpanan Pengolahan Pendahuluan
3.2 Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat secara umum adalah : a. Penumpukkan (dumping) Untuk menutupi lekukan tanah,rawa atau jurang (sifatnya bisa terbuka atau tertutup) b. Pencacahan (grinding) c. Reduksi Limbah Organik Pengukusan sampah untuk mengurangi bahan-bahan organik d. Pengempaan agar kompak dan padat d. Penggilingan atau penghancuran limbah e. Oksidasi basah Pencampuran dengan air supaya terjadi proses fermentasi anaerobik menghasilkan gas metana (biogas) g. Pencernaan anaerobik untuk menghasilkan gas h. Pengomposan i. Pembakaran j. Sanitasi dalam Tanah Menumpuk sampah itutup dengan tanah, mengurangi polusi udara (bau) k. Pirolisis : dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan pembakaran yang sempurna Karakteristik Limbah Udara Polutan udara primer dapat dibedakan : - Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen Oksida (Nox)
- Hidrokarbon (HC)
- Sulfur Oksida (Sox)
- Dan Partikel
Sumber polusi utama adalah : transportasi,industri
dan rumah tangga Yang mempengaruhi kosentrasi polutan adalah: suhu, angin, dan kondisi geografis 4.2 Prinsip Pengendalian Pencemaran Udara Metoda pengendalian pencemaran (Corbitt,1990)yaitu: 1. Pada titik sumbernya 2. Pengenceran secara alami atas pencemar udara sampai batas kosentrasi dimana tidak membahayakan manusia, binatang, tanaman dan barang-barang. Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain; Reduksi (suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan), Penyimpanan (kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara), pengumpulan (kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3;), pengangkutan (suatu kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan/atau dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/atau dari pengolah ke pengumpul dan/atau ke pemanfaat dan/atau ke pengolah dan/atau ke penimbun limbah B3;), Pemanfaatan (suatu kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia), Pengolahan (roses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun), dan penimbunan limbah B3 (suatu kegiatan menempatkan limbah B3 pada suatu fasilitas penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup); Limbah B3 dari sumber tidak spesifik; Limbah B3 dari sumber spesifik; Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi. mudah meledak; mudah terbakar; bersifat reaktif; beracun; menyebabkan infeksi; dan bersifat korosif. Teknologi yang digunakan mengolah limbah B3 yaitu : 1. Pembakaran Penangganan dengan panas, proses kimia,fisik dan biologi yang mengubah bahan berbahaya menjadi kurang atau tidak berbahaya 2. Pengolahan di dalam tanah yang selain mengubah limbah berbahaya juga sebagai tempat penyimpan seterusnya 3. Pengolahan biologi Teknologi yang dapat mengolah limbah organik dan logam B3 menggunakan teknologi Bioremediasi yang memanfaatkan mikroorganisme