Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN

LIMBAH

Dibuat oleh:
Bisri Mustofa_20173125006
PENGERTIAN LIMBAH
Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik yang dapat terbiodegradasi,
senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai, logam berat yang toksik,
padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.
Pengolahan limbah adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah
tangga, baik limpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk
menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan aliran limbah
(atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau
penggunaan kembali terhadap lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan
banyak racun senyawa organik dan anorganik.
JENIS-JENIS LIMBAH
BERDASARKAN WUJUD / KARAKTERISTIKNYA
a. Limbah Cair
Limbah cair dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut sebagai
limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah industri cair ini akan dibuang
langsung ke saluran air seperti selokan, sungai bahkan lautan.
Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah industri yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti sungai, laut, maupun
selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut
sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup yang akan
mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari industri ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa
pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta
sisa- sisa bahan kimia lainnya.
JENIS-JENIS LIMBAH
b. Limbah Gas
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas
manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk
bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh
karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa contoh
limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi,asap
kendaraan dan lain sebagainya.
JENIS-JENIS LIMBAH
c. Limbah Padat
Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk
padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang
dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum.
Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di
wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut.
Beberapa contoh dari limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah
kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
JENIS-JENIS LIMBAH
d. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Selain limbah padat, cair dan juga gas, ada satu lagi jenis limbah yang dikategorikan sebagai limbah
B3, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya,
konsentrasinya, maupun jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
PENGELOLAAN LIMBAH
 Limbah Padat
a. Penimbunan terbuka
Penimbunan terbuka merupakan solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah
padat. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik. Limbah padat organik akan lebih
baik ditimbun, karena akan diuraikan oleh organisme-organisme pengurai sehingga akan membuat
tanah menjadi lebih subur.
b. Sanitary Landfill
Sanitary landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik untuk
mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik.
c. Insinerasi
Insenerasi atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan
pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya
didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu,
gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas.
PENGELOLAAN LIMBAH
d. Membuat kompos padat
Seperti halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwasannya limbah padat
yang bersifat organik akan lebih bermanfaat apabila dibuat menjadi kompos. Kompos ini bisa
dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.
e. Daur ulang
Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipilah- pilah kembali. Limbah padat yang masih bisa
diproses kembali bisa di daur ulang menjadi barang yang baru atau dibuat barang lain yang
bermanfaat atau bernilai jual tinggi. sebagai contoh adalah kerajinan dari barang- barang bekas.
PENGELOLAAN LIMBAH
 Limbah Cair
a. Penyaringan
Limbah cair bisa di saring / difiltrasi untuk memisahkan partikel tersuspensi dari air.
b. Flotasi
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel
yang mengapung diatas permukaan air.
c. Absorbsi / penyerapan
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkan
bisa terserap dan terpisah dari air.
d. Pengendapan
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yang tidak mudah larut bisa terpisah dari air.
Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit.
e. Penyisihan
Penyisihan dapat dilakukan dengan cara mengoksidasi limbah cair sehingga zat organis beracun bisa
terpisah dari air.
PENGELOLAAN LIMBAH
f. Menghilangkan material organik
Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya
material organik dalam air hancur atau hilang.
g. Menghilangkan organisme penyebab penyakit
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ultraviolet ataupun menambahkan khlorin.
h. Penghancuran partikel perusak
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel – partikel yanng bersifat merusak.
i. Penggunaan kolam oksidasi
Merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi.
j. Pengurangan limbah cair
Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah
limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir.
PENGELOLAAN LIMBAH
 Limbah Gas
a. Pengurangan gas buang
Gas- gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas perlu untuk dikontrol jumlahnya supaya
tidak mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain:
• Desulfurisasi
Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter basah atau wet scrubber. Desulfurisasi ini
dapat menghilangkan gas sulfur oksida sebagai hasil pembakaran bahan bakar. Selain sulfur
oksida, cara ini juga dapat mengontrol jumlah gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida,
karbon monoksida, dan hidrokarbon.
• Menurunkan suhu pembakaran
Cara ini dapat dilakukan dengan cara memasang alat pengubah katalitik dengan tujuan
menyempurnakan pembakaran. Gas – gas buang yang dapat dikontrol dengan menggunakan alat
ini antara lain adalah nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.
• Menggunakan bahan bakar alternatif
Penggunaan bahan bakar alternatif juga dapat menjadi cara menangani pencemaran udara oleh
adanya limbah gas. Pakailah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak banyak
mengandung bahan- bahan kimia yang berbahaya.
PENGELOLAAN LIMBAH
b. Penggunaan metode fisik- kimia
Metode fisik dan kimia dapat dilakukan untuk memurnikan gas buangan agar lebih ramah lingkungan.
Metode fisik- kimia ini dilakukan berdasarkan perubahan fase atau penyerapan pada suatu adsorban,
yang dijelaskan sebagai berikut:
• Metode fase gas
Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk yang tidak disukai dengan memberikan bau-
bauan yang enak. Pada dasarnya metode ini bukan untuk menghilangkan gas, namun hanya
untuk menyamarkan saja.
• Metode fase cair
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk penyerapan gas yang memiliki tingkat
kelarutan yang tinggi pada zat cair. Gas buangan dialirkan kemudian dikontakkan dengan
senyawa penyerap gas (adsorban) yang mana pada umumnya menggunakan air. Kemudian
adsorban akan dimurnikan kembali jika memungkinkan, dimanfaatkan untuk penggunaan lainnya,
atau dibuang.
PENGELOLAAN LIMBAH
• Metode fase padat
Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa penyerap atau adsorban dalam bentuk
padat. Proses ini dimulai dengan melarikan gas dan mengontakkannya dengan adsorban padat.
Molekul gas akan terserap dan terkondensasi di permukaan adsorban secara fisik maupun kimia.
Contoh salah satu adsorban yang sering digunakan adalah arang aktif. Arang aktif ini banyak
bentuknya.
Arang aktif dalam bentuk granular banyak digunakan sebagai penyerap bau dan juga warna.
Arang aktif dalam bentuk serat banyak digunakan untuk menyerap bau dan warna juga. Arang
aktif jenis serat ini mempunyai daya serap yang lebih tinggi daripada jenis granular. Daya serap
secara fisik dan kimia ini hanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari saja sebelum mencapai titik
jenuh.
• Metode pembakaran
Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung gas senyawa organik pada tingkat suhu
yang cukup sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan air. Namun metode ini mempunyai
kelemahan, yaitu membutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga banyak orang menghindari
metode ini.
PENGELOLAAN LIMBAH
 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
a. Pengelolaan dengan Cara Kimiawi
Pengelolaan limbah dengan cara kimiawi dilakukan untuk menghilangkan partikel yang sulit
mengendap, logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Cara ini dilakukan dengan
bantuan bahan kimia tertentu tergantung jenis dan kadar limbahnya.
Pengolahan limbah B3 dengan bahan kimia umumnya dilakukan menggunakan metode stabilisasi/
solidifikasi. Metode ini adalah proses mengubah bentuk fisik dan atau senyawa kimia dengan
menambah bahan pengikat atau zat pereaksi tertentu. Penambahan zat tersebut bertujuan untuk
memperkecil kelarutan, pergerakan, dan penyebaran racun limbah sebelum dibuang.
Contoh bahan yang digunakan untuk proses stabilisasi/ solidifikasi yaitu semen, kapur, dan bahan
termoplastik. Beberapa kelebihan dari proses pengelolaan secara kimiawi, antara lain; tidak
terpengaruh polutan yang beracun atau toksik dan tidak bergantung pada perubahan konsentrasi.
b. Pengelolaan dengan Cara Fisik
Pengelolaan limbah B3 dengan cara fisik ini dilakukan dengan penyisihan bahan tersuspensi
berukuran besar dan mudah mengendap atau mengapung. Metode ini biasanya digunakan untuk
menyisihkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak. Cara ini juga digunakan untuk
menyisihkan bahan tersuspensi atau pemekatan lumpur endapan dengan memberikan aliran udara ke
atas.
PENGELOLAAN LIMBAH
c. Pengelolaan dengan Cara Biologi
Cara pengelolaan limbah B3 lainnya yaitu menggunakan cara biologi. Metode ini dikenal juga dengan
istilah bioremediasi dan fitoremediasi.
Bioremediasi adalah pengelolaan limbah menggunakan bakteri atau mikroorganisme lain untuk
mengurai limbah B3. Sementara fitoremediasi adalah pengelolaan limbah menggunakan tumbuhan
untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan beracun dari tanah.
Kedua cara tersebut memiliki manfaat yang sama yakni untuk mengatasi pencemaran lingkungan
akibat limbah B3 dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan metode kimia dan fisik. Namun
cara ini memiliki kekurangan karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkan
limbah dalam jumlah besar.
REFERENSI:
THANK YOU!  https://environment-indonesia.com/contoh-limbah-industri-dan-cara-
menanggulanginya/
 https://environment-indonesia.com/articles/10-cara-penanganan-
limbah-cair/
 https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbah-gas
 https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c44e45293ed/pengelolaan
-limbah-b3-secara-kimia-fisik-dan-biologi

Anda mungkin juga menyukai