Anda di halaman 1dari 28

Manajemen K3

Limbah Industri
KELOMPOK 1

1. Fitriyana kahar 10. Uci Karlina


2. Yuri Arimbi 11. Febi Rahmadani
3. Yulita anggraini 12. Sri Maladewi
4. Maria suryanti sopu 13. Melly saraswati
5. Nilva Azanovita 14. Yustusia Rofina L
6. Muhamad hidayat 15. Anisa
7. Yusrizal 16. Riska sridayanti
8. Yosef Fredrik J 17. Ramayana
9. Kharnilia Elva 18. Hasnida Lena
pengertian

Limbah adalah sisa buangan hasil dari suatu


kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa
dalam skala domestik atau rumah tangga atau
produksi dalam skala yang lebih besar. Dari
pengertian limbah ini! maka limbah industri adalah
sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi
pada suatu industri.
Macam macam
limbah industri

1. Limbah Cair
● Limbah cair merupakan limbah yang berwujud
cair dan dihasilkan oleh proses industri.
Misalnya sisa limbah tempe, cairan pengawet,
sisa pewarna pakaian, air pencuci bahan
makanan hingga tumpahan minyak di lautan.
2. Limbah Padat
● Dalam industri, limbah padat yang dihasilkan
tak hanya dalam bentuk padatan tetapi juga
lumpur atau bubur. Contohnya, sisa sampah
plastik, sisa pakaian, material kayu potongan,
besi, hingga sisa bubur kertas.
Macam macam
limbah industri
3. Limbah Gas
Limbah gas merupakan limbah industri yang ada dalam bentuk molekul gas. Karena
tidak dapat dilihat secara kasatmata, limbah jenis ini dapat memberikan efek buruk
bagi makhluk hidup bila tak tertangani dengan baik.
Molekul gas menjadi limbah bila berada dalam jumlah yang berlebihan melebihi
standar udara sehat. Misalnya kelebihan gas metan, karbon monoksida hingga
hidrogen peroksida.
4. Limbah B3
Kategori limbah terakhir dari proses industri adalah limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (B3). Limbah B3 masuk dalam kategori sendiri karena kandungan senyawa
beracun di dalamnya cukup tinggi sehingga dibutuhkan penanganan khusus.
Beberapa industri yang menghasilkan limbah B3 seperti industri pengelolaan bubur
kertas, minyak pelumas, bahan farmasi serta semen.
TUJUAN PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR

Bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-


bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan
bahan organic biodegradable, meminimalkan
bakteri patogen, serta memperhatikan estetika
dan lingkungan.
Pencemaran Air

Ø Perubahan Kualitas Air secara Fisik, Kimia dan biologis yang


berakibat pada kehidupan mikroorganisme (misal degradasi)
Ø Adanya bahan-bahan pengotor di badan air (danau, sungai,
aquifer, dll)
Ø Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. (PP No. 82, 2001 )
Macam-macam
Pencemaran Air
Bahan Patogen (penyakit)
ü Bakteri, virus, parasit
ü BuanganManusia & Hewan

Bahan Kimia Organik


ü Buangan Pabrik, aliran dari sawah/ladang

Bahan Kimia Anorganik


ü Pestisida,
ü Minyak,
ü oli, Bensin,
ü Detergen
Pengolahan limbah cair

Alami

Buatan
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR SECARA ALAMIA
Dilakukan dengan pembuatan kolam stabilisasi.
Ø Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah
untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah
dialirkan ke sungai.
Ø Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam
anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang
tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi
(pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena biaya yang
dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah
tropis dan sedang berkembang.
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR SECARA buatan
Dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary
treatment (pengolahan pertama), secondary treatment
(pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan
lanjutan).
Pengolahan Pendahuluan (pre
treatment)

Ø Pengambilan benda
terapung dan
pengambilan benda
yang mengendap
seperti pasir.
Pengolahan Pertama
(Primary Treatment)
Ø Bak pertama untuk mereduksi padatan yang kemudian
dialirkan ke sand field (ladang pasir).
Ø Bak secondari merupakan bak untuk mengapungkan limbah
yang mempunyai BJ (berat jenis) < dari BJ air.
Ø Bak ketiga merupakan bak terakhir dari penyaringan
terdahulu untu kemudian akan diolah selanjutnya
(secondary treatment).
Pengolahan Kedua
(secondary treatment)
Ø Proses Penambahan
Oksigen
Ø Proses Pertumbuhan
Bakteri
Pembuangan Hasil
Pengolahan Limbah

Ø Hasil pengolahan limbah


diuji kualitas air terhadap
bahan-bahan yang
terkandung di dalam bahan
tersebut apakah sudah
aman bagi lingkungan.
limbah padat

Organik Anorganik

Ø Limbah padat organik adalah limbah yang mudah mengalami


proses pembusukan.
Ø Limbah padat anorganik adalah limbah yang tidak mudah atau
tidak dapat mengalami proses pembusukan, misal : plastik,
karung bekas, serpihan logam atau diluar item
Limbah Padat organik
● limbah organik umumnya ditimbun dengan harapan
dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga bisa
menyuburkan tanah Namun, penimbunan sampah
organik tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Biasanya diterapkan metode sanitary landfill untuk
mencegah pencemaran.
● Dalam sanitary landfill, sampah diletakan dalam lubang
yang sebelumnya telah dilapisi tanah liat dan plastik
untuk mencegah merembesnya air ke dalam tanah.
Kemudian, gas metana yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk listrik.
limbah Padat anorganik

● limbah anorganik seperti plastik atau kabel bekas dapat


didaur ulang menjadi barang baru dengan nilai jual lebih
tinggi.
● limbah padat juga bisa langsung dikelola dengan cara
pembakaran dengan cara insinerasi. Meskipun sangat
efektif mengurangi jumlah sampah, biaya produksi yang
tinggi membuat tidak semua industri bisa memiliki alat
tersebut.
KETENTUAN UMUM
limbah padat
1. Limbah padat sebelum diperlakukan lebih lanjut di
seleksi.
2. Limbah padat yang belum bisa diperlakukan lebih lanjut
ditampung di gudang, kecuali untuk sampah organik dan
sampah anorganik non logam.
3. Limbah B3 disimpan sementara di gudang lay down
sebelum dikelola lebih lanjut.
4. Limbah padat (urea unspect) disimpan ditempat
penampungan sementara sebelum didistribusi ke
masyarakat.
5. Pengelolaan limbah padat dan B3 mengacu pada Hirarki
Pengelolaan Limbah yang memakai prinsip 5R (Rethink,
Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) dan land fill serta
dikirim ke pihak ketiga yang mempunyai izin dari
instansi terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku
sebagai alternatif pengelolaan terakhir.
Seleksi Limbah Padat
1. limbah padat dikelompokkan
a) Limbah padat yang dapat diolah kembali :katalis HTS
(Fe2O3), Katalis Konv. NH3 (Fe3O4) dan sampah organik.
b) Limbah padat yang dapat dijual, terdiri dari :
ü Katalis Primary Reformer (NiO), Secondary Reformer,
Methanator, Low Shift Conventer (CuO, ZnO, Cr2O3), H2
Converter (Instruksi Kerja Penanganan Katalis Bekas
yang Bernilai Ekonomis)
ü Logam, dan serpihan logam ditangani dan dikelola sesuai
Instruksi Kerja Penanganan Material Scrap
ü Drum Plastik (wadah) bekas kemasan bahan kimia
ditangani dan dikelola sesuai Instruksi kerja di
Departemen Operasi K1, K2, K3 dan POPKA, K4
Seleksi Limbah Padat

C. Limbah padat yang dapat dibuang : limbah anorganik


non logam, resin mixed bed polisher dan resin cation
exchanger, adsorber (ASU, ASP, DRYER), karbon aktif,
Pallet urea.
D. Limbah padat yang dapat ditimbun di tanah (land fill),
yaitu bongkahan beton, dan non bongkahan (non logam).
Limbah Padat yang Dapat
Diolah Kembali

Ø Katalis HTS (Fe2O3) dan katalis konverter Amoniak


(Fe3O4) dibuat Concrete Block (Lantai Beton) dengan
perbandingan campuran 3 semen, 4 pasir, dan 4 katalis.
Ø Sampah organik diolah menjadi kompos di lokasi proyek
kompos PC VI.
Limbah Gas

● salah satu cara untuk mengelola limbah ini adalah


dengan melakukan pengurangan jumlah gas yang
dibuang, dengan metode desulfurisasi menggunakan
filter basah. Industri juga bisa beralih menggunakan
bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
● Selain itu, limbah gas bisa dikelola menggunakan metode
fase gas, yang dapat menyamarkan bau tak sedap yang
dikeluarkan. Terdapat juga metode fase padat, yakni
menggunakan adsorben padat seperti arang aktif untuk
menyerap bau tak sedap.
Pengelolaan Limbah B3
Ø Oli BekasOli bekas ditampung di penampungan sementara, kemudian
dikumpulkan dalam drum khusus.
Ø b. Afduner bekasDikumpulkan dalam drum dan dipakai untuk latihan
pemadam kebakaran sebagai pengganti solar.
Ø Accu bekas Dikumpulkan secara bertahap dan disimpan di gudang
penyimpanan limbah B3 diberi label sambil menunggu pihak pengelola
yang sudah mendapat izin dari KLH.
Ø KatalisPrimary Reformer (NiO), Secondary Reformer, Methanator, Low
Shift Conventer (CnO, ZnO, Cr2O3), H2 Converter (WIL-PL-Tek tentang
Instruksi Kerja Penanganan katalis Bekas yang Bernilai Ekonomis)
Ø Limbah LaboratoriumDinetralkan, di-reduce, dibakar di incinerator
Ø Bahan kimia kadaluwarsaDiusahakan untuk di-reduce,di-reuse, re-cycle,
landfill, bila tidak memungkinkan kirim ke pihak ketiga yang mempunyai
izin dari instansi terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai