Anda di halaman 1dari 3

Air limbah

Air limbah adalah air yang sudah tak terpakai dari hasil kegiatan rumah tangga, industri, atau tempat umum
lainnya, yang mengandung zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Karena itu, pengolahan air
limbah harus mendapat perhatian serius demi terciptanya kesehatan lingkungan.
Komposisi Air Limbah
 Air ( > 95%)
 Bakteri patogen
 Bakteri non-patogen
 Bahan organik tak larut seperti feses, rambut, makanan, serat kertas dan sebagainya
 Bahan organik larut air seperti urea, urin, bahan kimia obat-obatan, dan sebagainya
 Partikel anorganik seperti pasir, pecahan kaca, pecahan keramik, dan sebagainya
 Bahan anorganik larut air seperti amonia, garam, sianida, senyawa merkuri, dan sebagainya
 Bahan padat berukuran makro seperti kondom, kantong plastik, mainan anak-anak, dan sebagainya
 Bahan padat berukuran sangat besar seperti mobil, pohon, atap, dan sebagainya, terjadi ketika banjir
besar
 Hewan hidup seperti ikan, serangga, crustacea
 Bangkai atau potongan tubuh hewan
 Tanaman air, alga
 Potongan tanaman seperti daun, ranting, dan sebagainya
 Gas seperti hidrogen sulfida, karbon dioksida, dan metana
Sumber Penghasil Air Limbah
Ada beberapa sumber penghasil limbah yang berbentuk cair, antara lain:
 Rumah Tangga
Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan banyak limbah, baik yang berbentuk air, udara, atau sampah
padat dari kegiatan sehari-hari. Limbah air domestik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu grey water dan
limbah dari water closet (WC). Grey water adalah air bekas kegiatan dapur, mandi, atau mencuci.
 Industri
Jenis air limbah lainnya berdasarkan sumbernya adalah air limbah industri. Limbah yang berasal dari
kegiatan industri dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup karena zat-zat yang terdapat di
dalamnya.
Industri biasanya menggunakan air untuk beberapa keperluan. Salah satunya, sebagai air pendingin yaitu
memindahkan panas karena adanya proses industri. Kegunaan lain adalah untuk mencuci atau membilas
produk maupun instalasi yang akan dan telah digunakan.
 Tempat Umum
Penghasil limbah lainnya adalah tempat-tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti perkantoran,
perdagangan, tempat ibadah, restoran, dan hotel. Biasanya, jenis air limbah yang dihasilkan sama dengan
limbah dari kegiatan rumah tangga.
Karakteristik Air Limbah
Semua air buangan dari kegiatan di rumah tangga, industri, maupun tempat umum biasanya sudah tak
terpakai lagi. Supaya air limbah tidak merusak lingkungan, perlu dilakukan pengolahan yang tepat sesuai
karakteristiknya.
Secara umum, air limbah dapat dikenali berdasarkan karakteristik fisik, kimia, dan bakteriologisnya.
Berdasarkan fisik, air limbah biasanya berwarna suram dan sedikit berbau. Sebagian besar merupakan air,
tetapi bisa juga tercampur dengan bahan-bahan berbentuk padat dan suspensi.
Jika dilihat karakteristik kimianya, air limbah memiliki campuran zat kimia anorganik dan zat organik. Sifat
air limbah saat keluar dari sumbernya adalah basa, tetapi setelah cukup lama akan menjadi asam. Hal ini
disebabkan oleh proses dekomposisi dari bahan organiknya. Ketika air limbah berubah sifat menjadi asam,
bau tidak enak akan tercium.
Dari karakteristik bakteriologis, air limbah biasanya mengandung mikroorganisme, seperti bakteri, jamur,
dan protozoa yang memiliki peran dalam proses dekomposisi. Jenis bakteri patogen yang biasa terdapat
pada air limbah adalah golongan coli.
Metode Pengolahan Air Limbah
Air limbah harus diolah demi melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit. Selain itu,
pengolahan air limbah juga perlu dilakukan dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan. Tujuan lainnya
adalah untuk menjaga pasokan air bersih yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah air limbah sebelum dibuang, di antaranya:
 Pengenceran (Dilution)
Langkah pengolahan air limbah tahap pertama yang bisa dilakukan adalah pengenceran. Air limbah
diencerkan sehingga memiliki konsentrasi yang lebih rendah sebelum dibuang ke badan air.
Tantangannya, jumlah penduduk makin lama makin banyak dan aktivitas manusia makin meningkat.
Secara otomatis, jumlah air limbah juga bertambah sehingga air yang dibutuhkan untuk melakukan
pengenceran juga terlalu banyak.
Dampak lain dari metode pengolahan dilution adalah tetap ada risiko bahaya kontaminasi pada badan air.
Selain itu, dapat terjadi pula pengendapan pada badan air yang menimbulkan pendangkalan, misalnya
selokan atau sungai. Hal ini dapat menimbulkan banjir.
 Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pengolahan air limbah dengan kolam oksidasi adalah dengan memanfaatkan sinar matahari, oksigen,
bakteri, dan ganggang (algae). Keempat unsur tersebut dapat membersihkan limbah secara alamiah.
Untuk melakukan metode oxidation ponds ini, dibutuhkan kolam segi empat sedalam 1-2 meter. Kolam
tidak perlu dilapisi apa pun. Lokasinya juga harus jauh dari pemukiman penduduk dan memiliki sirkulasi
angin yang baik.
Cara kerja metode pengolahan air limbah ini bergantung pada empat unsur utama. Peran penting
dilakukan oleh ganggang yang melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Oksigen
yang terbentuk dari proses tersebut bisa digunakan bakteri aerobik untuk dekomposisi zat organik dalam
air limbah.
Dari proses tersebut, BOD (biochemical oxygen demand) air limbah akan berkurang. Air limbah pun lebih
aman untuk dibuang ke badan-badan air seperti sungai.
 Irigasi
Metode ketiga adalah dengan melakukan irigasi. Pengolahan dengan cara ini adalah mengalirkan limbah
ke parit terbuka. Air kemudian merembes ke tanah melewati dasar dan dinding parit. Beberapa jenis limbah
cair, seperti limbah dari rumah tangga, rumah potong hewan, atau perusahaan susu sapi, bisa
dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.
Tahap Pengolahan Air Limbah
Untuk mengolah air limbah, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Simak ulasan singkatnya berikut
ini.
 Pengolahan Pendahuluan
Pada tahap awal ini, air limbah akan dipisahkan dari padatan kasar dan lemak atau minyak. Fasilitas yang
dibutuhkan untuk itu antara lain saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak dan minyak,
serta bak penyetaraan.
 Pengolahan Tahap Pertama
Tahap pertama pengolahan air limbah adalah melakukan pengurangan kandungan padatan yang
tersuspensi. Caranya adalah melalui proses pengendapan. Partikel padat akan dibiarkan mengendap.
Untuk menambah kemampuan netralisasi atau pengurangan padatan tersuspensi, bahan kimia bisa
digunakan.
 Pengolahan Tahap Kedua
Selanjutnya, Anda dapat melakukan pengolahan tahap kedua, yaitu mekanisme oksidasi biologis.
Tujuannya untuk mengurangi zat organik. Untuk melakukan hal ini perlu dipertimbangkan kuantitas limbah
cair, kemampuan pengurangan zat organik, serta lahan yang tersedia. Unit yang digunakan untuk
keperluan ini adalah saringan tetes, kolam stabilisasi, dan unit lumpur aktif.
 Pengolahan Lanjutan
Setelah itu, ada pula pengolahan lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan tertentu.
Pengolahan lanjutan juga berguna jika limbah akan dimanfaatkan kembali.
Pada tahap ketiga ini, pengolahan bertujuan untuk menghilangkan senyawa fosfor dan nitrogen,
menghilangkan sisa bahan organik serta senyawa penyebab warna, dan menghilangkan padatan yang
terlarut dalam limbah. Cara yang digunakan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai