Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA AIR

Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup
organisme dan berbagai usaha peningkatan kesejahteraan manusia seperti perikanan,
perindustrian dan pembangkit tenaga listrik. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu
oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti
air minum.

Peraturan pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air menyebutkan bahwa, pencemaran air adalah berubahnya
tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Miller (1998), pencemaran air
terjadi bila ada suatu bahan atau keadaan (misalnya panas) yang dapat menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas badan air sampai suatu tingkat tertentu sehingga tidak
memenuhi baku mutu atau tidak dapat digunakan untuk keperluan tertentu.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda seperti pembuangan limbah pabrik ke sungai dan pencemaran air oleh sampah yang
dapat merusak ekosistem sungai dan menyebabkan banjir.Dampak pencemaran air dapat
mempengaruhi perubahan struktur dan fungsi ekosistem sungai baik hewan maupun
tumbuhan. Pencemaran air dan bentuk aktivitas yang dilakukan oleh manusia seperti
membuang sampah yang dapat menyebabkan stress (tekanan) lingkungan dapat memberikan
pengaruh yang berbahaya kepada individu, populasi, komunitas dan ekosistem.

Lama-kelamaan komunitas itu akan dikuasai oleh spesies yang dapat hidup unggul, stabil dan
mandiri di dalamnya. Proses semacam ini seluruhnya disebut sukses, sedangkan komunitas
yang sudah mencapai kemantapan disebut komunitas yang sudah mencapai puncak atau
klimaks. Pencemaran dalam suatu ekosistem yang cukup banyak akan meracuni semua
organisme yang ada didalamnya. Penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga
dianggap sebagai suatu tanda ada pencemaran.
Sumber pencemaran air dapat diklasifikasikan ke dalam: Sumber tetap atau berasal dari
lokasi yang dapat diidentifikasi.
Sumber tetap adalah semua limbah yang berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi dan
mudah dikontrol. Bahan pencemar yang termasuk ke dalam sumber tetap diantaranya:
a. yang berasal dari tempat treatment limbah,
b. Runoff (limpasan) dari saluran-saluran sanitasi dari daerah urban (perkotaan),
c. industri,
d. tempat-tempat penyembelihan ternak.
Sumber tidak tetap (non point source), Sumber tidak tetap meliputi limbah yang berasal dari
runoff di daratan, dari atmosfer dan sumber yang sukar diidentifikasi dan sukar dikontrol.
Bahan-bahan pencemaran ini meliputi:
a. Runoff sedimen di daratan baik akibat ulah manusia maupun secara alami.
b. Runoff bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida dari daerah pertanian
c. sedimentasi akibat penambangan, dan
d. tumpahan minyak dan bahan berbahaya lainnya

Cara Mengatasi Pencemaran Air untuk Menjaga Lingkungan


Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan dari usaha pencegahan seperti tidak
membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan deterjen dan obat kimia berbahaya
seperti pestisida serta menggunakan air seperlunya saja.

1. Pembuatan kolam stabilisasi

Di kolam stabilisasi ini air limbah akan diolah secara alami untuk menetralisir zat
pencemar sebelum dialirkan ke sungai.

2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Di sini pengolahan air limbah menggunakan alat khusus dengan tiga tahapan yakni
tahap pertama (primary), kedua (secondary) dan tahap lanjutan (tertiary).

3. Pengelolaan Excrexta 
Pengelolaan ini biasanya dijumpai untuk penanganan limbah dari septic tank yang
bisa diolah menjadi biogas alias sumber gas yang bisa digunakan untuk keperluan
rumah tangga. Limbah dari septic tank sendiri bisa berasal dari kegiatan industri,
peternakan, maupun pertanian. 

Bicara pengelolaan limbah ini bisa dilakukan secara tradisional maupun secara
modern dengan memanfaatkan teknologi tertentu. Dan setidaknya dalam hal ini ada
beberapa hal yang harus diaplikasikan, yaitu recycle (daur ulang), reuse (penggunaan
ulang), reduce (pengurangan penggunaan) dan repair (perbaikan).

4. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan

Salah satu indikasi bahwa deterjen mengandung bahan kimia yang banyak adalah
menghasilkan busa melimpah.

Jika busa ini sampai terbawa ke sumber perairan, maka bisa langsung membuat
mikroorganisme di dalamnya mati. 

Jadi mulai selektif dalam memilih deterjen ya, misalnya dengan membeli yang lebih
ramah lingkungan.

Selain sabun, saat ini juga ada beberapa produk lain yang diklaim lebih ramah
lingkungan, misalnya saja bahan bakar dan obat- obatan.

5. Menjaga kualitas air sungai

Dalam hal ini tidak menjadikannya sebagai tempat mencuci, maupun sebagai tempat
mandi dan buang air seperti yang sering terlihat di beberapa daerah di Indonesia.

Cara mengatasi pencemaran air sungai sekaligus mencegahnya adalah dengan berhenti
melakukan eksploitasi seperti di atas dan mulai melakukan pemeliharaan seperti
menanam banyak pohon di pinggirnya.

Pohon adalah pembersih sungai alami karena akarnya menyimpan air di dalam tanah.

6. Tidak menggunakan pestisida secara berlebihan

Ini bisa menjadi cara mengatasi pencemaran air akibat pertanian.


Bagi para petani khususnya, penggunaan pestisida memang sangat penting, karena
dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas. 

Namun tanpa disadari ketika petani menggunakan pestisida secara berlebihan, maka
ini bisa mencemari lingkungan sekitar termasuk lingkungan air.

7. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air

Jika Anda mencari cara mencegah dan mengatasi pencemaran air limbah industri
adalah dengan menjauhkan sumber polusi dari sumber air.

Caranya dengan mendirikan kawasan industri yang jauh dari sumber sehingga limbah
industri bisa lebih terkontrol. Tidak mendirikan kawasan industri yang dekat dengan
sumber air.

Anda mungkin juga menyukai