Maka dari itu penting bagi seluruh pelaku industri untuk memahami berbagai hal yang
berkaitan dengan tata cara pengolahan dari air limbah yang baik dan benar. Untuk
mengetahui lebih jelas, pastikan Anda membaca artikel ini hingga selesai.
Air yang sudah diolahtersebut kemudian dapat digunakan kembali untuk berbagai tujuan dan
tidak berbahaya bagi lingkungan. Proses pengolahan semacam ini biasanya dilakukan di
tempat khusus yang dinamakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Disana air limbah akan dipisahkan berdasarkan jenisnya, dan khusus untuk air limbah
industri memiliki tempatnya tersendiri. Proses yang digunakan diantaranya proses pemisahan
dan proses kimiawi serta proses biologis.
Hasil dari pengolahan limbah ini pun diharuskan memenuhi standar maksimum pada setiap
parameter yang sudah ditentukan pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
diantaranya meliputi kandungan BOD, COD, pH, TSS, amonia, bakteri coliform, minyak dan
lemak, juga debit maksimum.
Dengan adanya IPAL, tentu dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran air
karena proses ini akan menghilangkan zat berbahaya yang mengontaminasi air limbah
tersebut, sehingga akan menghasilkan kembali air yang bersih dan tentunya aman untuk
lingkungan.
Dengan adanya IPAL, kualitas air yang ada di perairan tentunya dapat meningkat karena
sudah melalui proses pengolahan yang benar. Dengan begitu, air yang dibuang ke lingkungan
tidak mengandung zat berbahaya sehingga aman untuk digunakan kembali.
4. Menjaga Lingkungan
Dengan mengurangi terjadinya pencemaran air, tentu akan membuat perairan seperti sungai
dan laut menjadi lebih bersih dan sehat. Tentu setiap orang yang berada di sekitarnya dapat
merasakan dampak positif dari hal tersebut.
Sebagai sebuah perusahaan, citra di masyarakat tentu berperan sangat penting pada
keberlangsungan perusahaan. Dengan pengelolaan limbah yang tepat tentu akan membantu
industri mengurangi kadar limbah sehingga lebih aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar.
Secara fisik, air limbah dapat dikenali mulai dari suhu, bau, warna, padatan dan juga
kekeruhan air seperti berikut ini:
• Suhu
Air limbah biasanya memiliki suhu yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu
ruangan dari tempat asalnya. Suhu yang lebih tinggi ini dapat mengakibatkan oksigen yang
terlarut menjadi lebih sedikit sehingga dapat membuat organisme air mati karena minimnya
oksigen.
• Bau
Anda juga dapat mengenali air limbah dari bau yang dihasilkannya. Air yang bersih tidak
akan menimbulkan bau sementara air limbah dapat berbau busuk ataupun berbau menyengat
karena adanya zat polutan yang terkandung di dalamnya.
• Warna
Air yang sudah terkontaminasi zat berbahaya biasanya akan berwarna, mulai dari berwarna
kekuningan, kemerahan, kecoklatan, kehijauan bahkan kehitaman tergantung pada jenis
limbah yang terdapat di dalamnya.
Dengan pengolahan air limbah yang tepat, air yang awalnya berwarna dapat bening kembali
dan tentu aman untuk digunakan.
• Padatan
Air yang mengandung padatan merupakan salah satu karakteristik dari air limbah. Padatan
sendiri merupakan zat padat yang terlarut maupun tidak di dalam air.
Padatan yang tidak larut tentu dapat terlihat dengan mudah di dalam air sementara padatan
yang terlarut dapat terlihat jelas hanya jika dipanaskan dengan suhu 103 hingga 105 derajat
celcius.
• Kekeruhan Air
Karakteristik fisik lainnya yaitu tingkat kekeruhan air. Air limbah yang keruh dapat
diakibatkan oleh adanya zat terlarut, zat koloid, padatan tersuspensi ataupun mikroba yang
terkandung di dalamnya.
Karakteristik secara kimia dari air limbah dapat terlihat dari kandungan zat yang ada di
dalamnya yang dapat berupa zat organik, zat anorganik, hingga gas, berikut penjelasannya:
• Zat Organik
Pada sebuah jurnal disebutkan bahwa komposisi zat organik pada air limbah dapat
mengandung 50% protein, 40% karbohidrat, dan 10% lemak juga minyak.
• Zat Anorganik
Zat tersebut dapat berupa alkalin, nitrogen, klor, sulfur, fosfor, hingga logam berat lain
seperti merkuri dan timbal. Zat semacam itu dapat membuat air limbah menjadi basa atau
asam dan ditandai dengan berubahnya pH dari air tersebut.
• Gas
Ini berupa oksigen atau memiliki istilah lain yaitu Biological Oxygen Demand (BOD) yang
dibutuhkan oleh bakteri dan mikroorganisme untuk dapat menguraikan bahan organik di
dalam air. Jika kadar BOD tinggi, hal ini dapat menunjukkan bahwa air tersebut sangat
tercemar dan tentunya berbahaya.
1. Pendahuluan
Tahap dimana memisahkan limbah dari padatan kasar dengan lemak atau minyak. Peralatan
yang dibutuhkan diantaranya saringan, bak penangkap pasir, atau bak penyetaraan.
2. Tahapan Pertama
Yaitu pengurangan kandungan tersuspensi dengan cara pengendapan partikel padat dengan
menggunakan bahan kimia tertentu untuk menetralisasi lebih cepat.
3. Tahapan Kedua
Dengan cara memperhitungkan kuantitas limbah cair, pengurangan zat organik hingga
menyiapkan lahan yang tersedia.
4. Pengolahan Lanjutan
Tahapan ini bertujuan menghilangkan senyawa fosfor, nitrogen dan sisa bahan organik
lainnya.
Agar pengolahan air yang tercemar oleh limbah dapat bekerja lebih maksimal, Anda tentunya
dapat mempercayakannya kepada badan yang memang kompeten pada bidang tersebut,
seperti SUCOFINDO.
Jasa monitoring kualitas limbah dan limbah B3 dilaksanakan pada entitas industri yang
dalam proses operasinya menghasilkan limbah dengan tingkat volume dan toksisitas yang
signifikan. Monitoring kualitas akan dilakukan secara periodik dengan berbagai cara yang
dapat efektif.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai hal tersebut, Anda dapat menemukan informasi
lengkapnya dengan mengunjungi SUCOFINDO!