A. Parameter Fisik
1. Kekeruhan
Turbidity atau kekeruhan air dapat disebabkan oleh adanya zat padat yang
tersuspensi, seperti clay pasir, zat organik dan anorganik yang halus, plankton dan
mikroorganisme lainnya. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan batuan dan
logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan-lapukan tanaman atau
hewan. Buangan industri dapat juga menyebabkan sumber kekeruhan. Zat organik
menambah pula kekeruhan air. Demikian pula dengan algae yang berkembangbiak
karena adanya zat hara N, P, K yang juga akan mertambah kekeruhan air.
Turbidity Unit). Bila melebihi batas yang telah ditetapkan maka akan
menyebabkan:
Mengganggu estetika
2. Warna
Warna air yang ditetapkan sesuai standar baku mutu, yaitu 50 TCU. Warna
air dibedakan menjadi dua, yaitu warna sejati (true color) dan warna semu
seperti, sedangkan apparent color ditimbulkan karena zat-zat organik. Air dengan
warna semu lebih mudah diatasi dibandingkan dengan warna sejati. Misalnya air
sungai (warna semu) yang berwarna cokelat karena mengandung lumpur, jika
Air seharusnya tidak berwarna, artinya tidak boleh ada warna yang ikut
tercampur di dalam air. Jika melebihi standar baku mutu yang ditetapkan, warna
yang tercampur di dalam air dapat dicurigai sebagai suatu unsur berbahaya
seperti berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna yang bisa
saja dapat mengganggu kesehatan serta mengurangi estetika dari air tersebut.
terlebih dahulu atau warga yang sering membuang sampah dan bangkai hewan ke
sungai secara sembarang merupakan beberapa kasus yang dapat mengubah warna
air.
baku mutu TDS sesuai dengan yang sudah ditetapkan yaitu 1000 mg/l. Semakin
tinggi kadar TDS, maka semakin buruk kualitas air tersebut. TDS yang tinggi
sirkulasi oksigen yang ada. TDS berasal dari larutnya partikel-partikel padat
organik dan anorganik pada air, seperti kalium, klorida, natrium dan beberapa ion.
Ada jenis ion-ion yang memiliki dampak jangka pendek, namun juga ada yang
biota perairan karena kepekatan air menentukan aliran air ke dalam dan ke luar
sel organisme. Apabila TDS terlalu tinggi atau rendah maka pertumbuhan
kematian.
4. Suhu
Suhu air yang bersih tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu
Suhu air bisa dikatakan sejuk. Air dengan suhu yang terlalu tinggi atau
panas (tidak sesuai standar baku mutu) dapat menyebabkan oksigen di dalam air
berkembangbiak di dalam air. Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas
terutama agar:
Tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat
membahayakan kesehatan.
5. Rasa
Air yang akan kita gunakan tidak boleh berwarna, apalagi jika kita
gunakan untuk dikonsumsi. Karena, air minum biasanya tidak memberi rasa /
tawar. Air yang tidak tawar / berasa dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat
yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam/ amis, rasa pahit, asin, dan
6. Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air dapat memberikan petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau
amis dapat disebabkan oleh tumbuhan algae. Air bersih selayaknya tidak berbau
apalagi berbau menyengat jika dicium. Terlebih jika air tersebut berada di tempat
yang mempunyai bau tidak sedap atau asam, sudah pasti air tersebut tidak dapat
Banyak kerugian yang didapat jika kita menggunakan air yang berbau,
antara lain:
yang dicuci.
B. Parameter Biologi
Parameter biologi ini hanya dicantumkan koliform tinja dan total koliform.
Sebetulnya kedua macam parameter ini hanya berupa indikator bagi berbagai mikroba
yang dapat berupa parasit (protozoa, metazoa, tungau), bakteri patogen dan virus.
Jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coliform per 100 cc air digunakan sebagai
indikator kelompok mikrobiologis. Hal ini tentunya tidak terialu tepat, tetapi sampai
saat ini, bakteri inilah yang paling ekonomis dapat digunakan untuk kepentingan
tersebut. Untuk membuat air menjadi aman untuk dikonsumsi, tidak hanya tergantung
Air bersih harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri Escherichia Coli
atau bakteri E. coli. Bakteri ini biasa hidup di dalam usus manusia dan hewan.
Apabila kita sampai mengonsumsi air yang mengandung bakteri E. coli, maka ada
diare ringan. Di beberapa kasus, bakteri E. coli dapat menyebabkan diare berat,
C. Parameter Kimia
1. Ph
pH menunjukkan derajat keasaman/basa suatu substansi tertentu. Skala pH
dinilai dari 1 (sangat asam) hingga 14 (sangat basa). Banyak yang masih tidak
memedulikan derajat keasaman air yang akan digunakan, padahal pH air dapat
memberitahu apakah air tersebut telah tercemar atau tidak. Pada kondisi
Kadar pH yang sudah ditetapkan sesuai standar baku mutu, antara lain
sebagai berikut:
sehari
sehari
menggunakan air yang pH nya tidak seimbang (rendah atau terlalu tinggi):
kekebalan tubuh.
Jika air yang dikonsumsi tidak seimbang atau tidak netral, dan darah memiliki
dari tulang, organ, sel dan jaringan. Bahkan juga berdampak dalam
Jika air memiliki pH yang tidak seimbang, ini juga secara otomatis
metabolik, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan zat asam atau kelebihan zat
basa.
Saat tidak dikonsumsi pun, jika menggunakan air dengan kadar pH terlalu
basa, maka bisa saja menyebabkan kulit menjadi terlalu kering dan sensitif.
Sedangkan jika kadar pH terlalu asam, yaitu di bawah angka 4, maka bisa
Air yang bersih dan sehat biasa mengandung beberapa zat yang baik untuk
kesehatan. Namun, kandungan zat dengan jumlah yang kurang atau berlebihan
tembaga yang berguna untuk membentuk sel-sel darah merah dalam tubuh.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih maka dapat menyebabkan
kerusakan pada hati. Kalaupun tidak dikonsumsi, ada beberapa zat kimia yang
korosif terhadap kulit dan mata. Sehingga walaupun tidak dikonsumsi, tetap
Tidak semua zat kimia berbahaya. Apabila digunakan dalam takaran yang
sewajar dan secukupnya, zat-zat tersebut justru sangat berguna bagi kesehatan.