Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATAKULIAH HUKUM

PERUNDANGAN ANALISIS KESEHATAN (AIR


BERSIH)
DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH : KOMANG ANGGA PRIHASTINI,
AMd. Ked., M. Erg

DISUSUN OLEH :
I WAYAN SATRIO WIGUNA (221041003)

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
BALI INTERNASIONAL DENPASAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.32 tahun 2017 dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan air adalah Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air
untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat
berupa parameter wajib dan parameter tambahan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
tersebut digunakan untuk memeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi,
serta untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Sedangkan didalam UU No. 7 tahun 2004 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
air adalah semua air yang terdapat pada, diatas ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk
dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat. Air
permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.Air tanah adalah air yang
terdapat dalam lapisan tanah atau bantuan dibawah permukaan tanah. Sumber air adalah
tempat atau wadah air alami dan buatan yang terdapat pada, diatas ataupun dibawah
permukaan tanah.

Pada tanggal 7 Februari 2022, UNICEF meluncurkan kampanye baru untuk sanitasi
aman yang berisikan penjelasan bahwa, hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum
rumah tangga yang diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja dan turut
menyebabkan penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita. 
Kampanye UNICEF bertajuk #DihantuiTai bertujuan memberikan pemahaman kepada
keluarga-keluarga Indonesia tentang sanitasi aman dan dampak pencemaran sumber air oleh
tinja terhadap kesehatan masyarakat. Melalui kampanye yang dilaksanakan secara daring ini,
UNICEF menyerukan kepada rumah-rumah tangga Indonesia untuk memasang, memeriksa,
atau mengganti tangki septiknya serta rutin menguras tangki minimal satu kali setiap tiga
hingga lima tahun.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. AIR BERSIH
Secara umum, air bersih dapat dipahami sebagai salah satu jenis sumber daya alam
berwujud air yang memiliki kualitas yang baik dan bisa digunakan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya seperti minum, makan, hingga sanitasi. Sementara itu, World
Health Organization atau WHO sebagai organisasi kesehatan internasional menyatakan bahwa
air bersih merupakan air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi keperluan
domestik, mulai dari konsumsi, air minum dan tentunya persiapan makanan. Berdasarkan dua
pendapat tersebut, air bersih dapat didefinisikan sebagai air yang bisa dan layak digunakan oleh
manusia untuk mendukung berbagai aktivitas sehari-hari, seperti air minum, konsumsi, hingga
sanitasi. Hal ini pada akhirnya menghasilkan sebuah pendapat bahwa tidak semua jenis bisa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Air yang telah terkontaminasi oleh polusi atau suatu zat yang berbahaya tidak boleh
dikonsumsi atau digunakan oleh manusia. Pasalnya, air yang mengandung zat berbahaya dapat
memberikan kerugian dan akan sangat membahayakan tubuh manusia. Terlebih, riset
mengatakan bahwa manusia yang tidak mengonsumsi air selama lebih dari 3 hari bisa
mengakibatkan ancaman kematian. Selain untuk konsumsi, manusia juga membutuhkan air
bersih untuk memasak, mencuci pakaian, mandi, dan lain seterusnya. Oleh karena itu, sebagai
makhluk yang membutuhkan air, manusia sepatutnya menjaga kualitas air agar tetap bersih dan
layak untuk dimanfaatkan.

2.2. CIRI AIR BERSIH


Seperti yang kita ketahui air bersih adalah air yang memiliki kualitas baik dan
memenuhi syarat kesehatan. Tidak semua air dapat dikatakan sebagai air bersih, air dapat
dikatakan bersih apabila memiliki ciri sebagai berikut:
1. Tidak berwarna
Ciri-ciri yang pertama air dapat dikatakan bersih adalah tidak memiliki warna.
salah satu tanda sebuah air yang layak dan aman untuk kebutuhan konsumsi dan
keseharian yaitu tampak jernih. Apabila suatu air memiliki warna yang keruh seperti
kuning, jingga, atau bahkan cokelat, maka dapat dipastikan air tersebut mengandung
zat-zat yang berbahaya sehingga tidak layak masuk ke dalam kategori air bersih.
Salah satu ciri yang perlu diketahui dari air bersih tentunya adalah memiliki tingkat
kejernihan yang stabil. Kita dapat mencoba menuangkan suatu air ke dalam sebuah
wadah. Selanjutnya, untuk melihat kejernihan air kita dapat menunggu perubahan
yang terjadi pada air. Apabila air tetap memiliki warna yang jernih, maka air
tersebut dapat dikatakan sebagai air bersih. Namun, apabila terlihat endapan atau ada
warna yang menempel pada dasar wadah, maka air tersebut bisa dikatakan tidak
bersih.

2. Tidak Memiliki Rasa


Ciri-ciri yang kedua untuk air bersih adalah tidak memiliki rasa. Jika air
memiliki rasa seperti asin atau logam pada saat diminum. Maka bisa dipastikan air
tersebut tidak layak untuk dikatakan sebagai air bersih. Rasa yang terdapat pada air
tersebut bisa jadi dikarenakan dampak adanya karat pada pipa atau besi di saluran
air. Saluran air tersebut bisa melepaskan beberapa jenis logam seperti, besi, mangan,
zink, tembaga, dan juga timah Namun, dalam beberapa jenis air yang pernah diteliti,
air yang memiliki rasa logam yang cukup kuat bisa juga disebabkan oleh kadar pH
atau keasaman pada air yang rendah. Oleh karena itu, sebelum mengomsumsi atau
menggunakan air bersih, Kita dapat mengidentifikasi terlebih dahulu air tersebut,
sehingga tidak mengganggu kesehatan pada tubuh.

3. Tidak Memiliki Bau


Ciri-ciri yang ketiga suatu air dapat dikatakan bersih adalah pada saat air tidak
memiliki bau. Hampir sama seperti rasa, bau atau aroma yang muncul dari suatu air
menjadi pertanda adanya bakteri atau pembusukan zat organik. Pada akhirnya, hal
ini menjadikan indikator air untuk memenuhi kebutuhan sanitasi terbilang rendah.
Apabila suatu air yang memiliki bau tidak normal, ada baiknya untuk
memberikan perlakuan khusus terhadap air terlebih dahulu ketika hendak
menggunakan. Salah satu contoh air yang memiliki bau adalah air pada kolam
renang. Kolam renang biasanya memiliki kandungan klorin yang tinggi pada airnya,
sehingga bisa mengakibatkan masalah pada ginjal atau bahkan meningkatnya risiko
kanker. Selain air pada kolam renang, beberapa air yang memiliki bau seperti telur
busuk atau comberan juga tidak boleh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya air yang memiliki bau seperti ini mengindikasikan kandungan gas hidrogen
sulfida yang berlebihan. Apabila gas hidrogen sulfida ini telah berubah menjadi
sulfat, maka apabila terkena suatu bakteri dapat menyebabkan muncul potensi
dehidrasi hingga diare.
Sementara itu, air yang memiliki bau yang amis, bisa jadi dikarenakan
kandungan barium yang tinggi. Barium sendiri merupakan salah satu zat kimia yang
secara alami muncul pada air dikarenakan akibat proses pengeboran atau limbah
manufaktur. Untuk kebutuhan konsumsi, air bersih yang layak diminum yaitu air
yang memiliki aroma yang normal dan tidak memiliki bau yang tidak sedap. Air
yang sudah memiliki bau yang tidak biasa dan tidak sedap dapat dikarenakan telah
mengalami percampuran dengan bakteri atau juga Hidrogen Sulfida (H2S).
Hidrogen Sulfida sendiri yang pada dasarnya adalah gas yang tidak berwarna,
namun mengandung racun dan sangat berisiko untuk terbakar.

4. Tidak Terasa Lengket Setelah Digunakan


Ciri-ciri keempat suatu air dapat memenuhi indikator air bersih adalah tidak
terasa lengket setelah digunakan. Selain mengetahui indikator air bersih berdasarkan
warna, rasa, hingga bau, air juga dapat didentifikasi berdasarkan teksturnya. Tekstur
suatu air yang tidak layak untuk digunakan biasanya berbeda dengan tekstur dari air
bersih. Tekstur tersebut bisa diakibatkan oleh pengaruh kandungan dari beberapa zat
tertentu, seperti alumunium, magnesium, mangan, hingga timah. Tanda air yang
tidak bersih ini akan meninggalkan bekas sehingga dapat dilihat secara langsung
pada keran, wastafel, atau gelas. Pada saat memakai air yang mengandung beberapa
zat tersebut, tangan akan terasa lengket setelah menggunakannya untuk cuci tangan
dengan sabun. Perbedaannya akan terasa ketika memakai air jenis ini untuk mencuci
baju menggunakan deterjen. Tangan akan terasa lengket dan tidak nyaman

5. Memiliki pH Netral
Ciri kelima dari air bersih yaitu memiliki pH air yang tidak jauh dari batas netral.
Ciri ini menjadi salah satu syarat secara kimia yang biasa digunakan untuk
melakukan pengukuran air. Pada air mineral sendiri, kadar atau kandungan pH
dalam air dapat digunakan sebagai tolak ukur sifat air, mulai dari basa, asam, atau
normal. Secara kimia, skala asam dan basa memiliki rentang angka di antara 1
hingga 14. Suatu air dapat dikatakan bersih dan layak untuk digunakan adalah pada
saat air memiliki pH yang netral, yakni mencapai angka 7. Sementara itu, beberapa
pihak juga berpendapat bahwa air yang memiliki tingkat pH sekitar 6,5 hingga 8,5
masih aman untuk digunakan. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengetahui
pH pada suatu air adalah pH meter.

6. Tidak Mengandung Bakteri


Ciri air bersih yang keenam adalah tidak adanya kandungan bakteri atau
mikroorganisme yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Salah satu bakteri
yang perlu dihindari adalah bakteri Escherichia Coli atau bisa disingkat E. Coli. E.
Coli sendiri dapat hidup di dalam usus makhluk hidup, salah satunya manusia.
Apabila air yang masih mengandung bakteri E. Coli terminum, maka bisa jadi akan
menimbulkan diare ringan. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem
pencernaan manusia, terutama usus. Selain bakteri E. Coli, ada banyak sekali jenis
bakteri yang bisa masuk ke dalam tubuh secara tidak sadar. Oleh karena itu, untuk
menghindari masuknya bakteri yang membahayakan tubuh, kita dapat melakukan
pengolahan air untuk konsumsi dengan cara dimasak terlebih dahulu. Cara ini
diyakini sebagai salah satu cara terbaik untuk menghilangkan bakteri dalam air.
Apabila dengan memasak tidak cukup, kita dapat melakukan pengecekan secara
manual pada air yang ada di rumahmu. Kita bisa membawa contoh air yang ada di
rumah untuk dilakukan pemeriksaan kandungan pada air.

7. Tidak Mengandung Unsur Debu, Pasir, Tanah, atau Sendimen Lainnya


Ciri ketujuh suatu air dapat dikatakan bersih adalah ketika air tidak memiliki
kandungan debu, pasir, tanah, atau jenis sedimen yang lain. Seperti yang sudah
disampaikan di atas bahwa salah satu syarat fisik air bersih adalah tidak keruh dan
tidak kotor. Ditemukannya kandungan debu, pasir, atau tanah bisa jadi
mengakibatkan adanya penyumbatan di saluran atau sumber air.
Air yang mengalami penyumbatan di saluran atau sumber airnya ini dapat
dikatakan sebagai air yang tidak layak untuk dikonsumsi maupun digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Nah, untuk mengatasi ini, Kita dapat melakukan pembersihan
saluran air di rumah. Selain itu, Kita juga bisa memasang alat penyaring khusus atau
biasa disebut filter untuk memisahkan air dengan debu, pasir, tanah, dan berbagai
jenis sedimen lainnya.

2.2. SUMBER AIR


Sumber air tersedia berbagai tempat yang ada di bumi. Berikut ini adalah beberapa
sumber air yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:
1. Air Angkasa
Air angkasa sendiri merupakan air yang bersumber dari hasil penyubliman awan
atau uap air. Salah satu contoh air angkasa yaitu salju. Salju sendiri pada dasarnya
adalah air, sehingga ketika salju meleleh bisa jadi sebagai sumber air. Namun, tentu
perlu dilakukan pengolahan dulu supaya air dari salju bisa menjadi air bersih.

2. Air Hujan
Hampir sama seperti air angkasa, air hujan juga terbentuk dari proses alamiah
alam. Air hujan dapat digunakan sebagai air minum. Hanya saja, air hujan tidak
memiliki kandungan kalsium yang cukup selayaknya air minum, sehingga perlu
ditambahkan kalsium terlebih dahulu di dalamnya.

3. Air Permukaan
Air permukaan dapat dipahami sebagai segala jenis air yang ada di permukaan
bumi. Beberapa contoh air permukaan, yaitu air sungai, air danau, dan air laut.
Untuk yang ingin menggunakan air ini, diharuskan memilih sumber air yang bersih.
Hal ini dikarenakan ada beberapa tempat yang secara alami maupun akibat manusia
menjadi terkontaminasi dan berwarna keruh.

4. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berasal dari tanah. Air tanah sendiri terletak pada
dua lapisan tanah, yakni air tanah dalam dan air tanah dangkal. Air tanah dalam
biasanya lapisan tanah yang kedap air. Sementara, air tanah dangkal merupakan air
tanah yang berada di sekitar permukaan tanah, sehingga cukup dipengaruhi oleh
siklus hujan.

5. Mata Air
Sementara itu, air tanah yang muncul secara alami biasa disebut dengan mata air.
Air ini berasal dari sumber air seperti di gunung. Air ini bisa langsung diminum,
tetapi supaya lebih aman tetap harus dilakukan identifikasi untuk menjamin
keamanannya.
BAB III
HASIL ANALISIS
Masysrakat di Bali, khususnya disekitar tempat tinggal saya yakni di Desa Batubulan
Kangin lebih cenderung memanfaatkan tiga sumber air, yaitu air tanah dan air permukaan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Air yang disalurkan PDAM adalah salah satu air
yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat desa, beberapa masyarakat juga masih
memanfaatkan air sungai untuk keperluan seperti mandi dan mencuci. Air tanah, sumber air
ini juga banyak dimanfaatkan. Menggunkan sistem air bor tau sering disebut sumur bor
adalah sumber air yang juga dimanfaatkan. Yang terakhir terdapat dua sumber air dari mata
air yang berada di desa tetanggga, mata air tersebut banyak dimnfaatkan oleh masyarakat
untuk kebutuhan minum.

 PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum yang merupakan kepanjangan PDAM adalah salah satu
unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. Karena air
PDAM distribusi melalui pipa air secara langsung, sehingga dapat menurunkan kualitas air.
Sehingga tidak disarankan untuk langsung mengonsumsi atau meminumnya. Jadi untuk dapat
mengonsumsi air PDAM harus dengan dimasak terlebih dahulu. Setelah mendidih, biarkan
selama satu menit, kemudian matikan. Air akan siap dikonsumsi dalam keadaan dingin maupun
hangat dengan dalam tempat yang bersih dari debu.

 AIR SUNGAI
 Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat yang
lebih rendah. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke
tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.
Air sungai sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci. Dilihat
dari kasat mata air sungai di sekitar tempat tinggal saya berwarna kekeruhan dan sedikit
berbau, bila ditinjau dari ciri air bersih, air sungai disini jauh dari tergolong air bersih. Lokasi
sungai yang sudah jauh dari sumber mata air atau hulu dan cenderung dekat dengan hilir atau
lautan menyebabkan tercemarnya air oleh banyak hal.
 Kandungan kotoran, mikroorganisme berbahaya, dan beragam zat kimia berbahaya
lain dalam air sungai, sangat mengancam kesehatan masyarakat yang memanfaatkan air
sungai untuk memenuhi kebutuhan air. Pemerintah menyarankan masyarakat untuk tidak
mandi dan mencuci di sungai atau menggunakan air sungai guna menjaga kesehatan
masyarakat.
 AIR SUMUR
Apabila seseorang menggunakan dan mengonsumsi air tanah atau air sumur yang telah
terkontaminasi, ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat muncul, antara lain:
 Bakteri bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti mual, muntah, diare,
demam, pusing, sakit tenggorokan, kram perut, dan infeksi hepatitis A.
 Timah yang terkandung di dalam air tanah, bila dikonsumsi dalam waktu yang lama
dapat menimbulkan hipertensi, gangguan ginjal, dan gangguan tumbuh kembang anak.
 Parasit Cryptosporidium di dalam air tanah merupakan patogen yang
dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan berakibat fatal bila tidak segera
ditangani.
 Nitrat bisa menghambat pasokan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh bayi dan
menyebabkan kondisi sindrom bayi biru.
Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan akibat kualitas air tanah yang buruk, ada
beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
 Sumur penampungan air tanah harus berjarak minimal 250meter dari tempat
pembuangan limbah atau septic tank.
 Pastikan sumur penampungan air tanah dibuat dengan kedalaman tertentu agar air tidak
terkontaminasi oleh polutan dari permukaan.
 Hindari pembuatan sumur penampungan air tanah di dekat daerah industri.
 Bila air tanah disimpan di dalam tangki penampungan air, pastikan tangki selalu ditutup
untuk mencegah masuknya hewan atau paparan zat kimia berbahaya.

 MATA AIR
Mata air merupakan saalah satu sumber air bersih yang dimanfatkan warga untuk
minum dan mandi, sumber mata air ini sering disebut warga dengan nama air beji. Telah
dilakukan uji kualitas air dibeberapa sumber mata air di sekitar desa, dan hasil menunjukkan
bahwa air yang bersumber dari mata air tersebut dapat dikonsumsi.
Mengkonsumsi air langsung dari mata air memiliki banyak manfaat, hal tersebut
dikarenakan kandungan mineral dalam air yang bersumber dari mata air langsung cenderung
banyak, namun perlu diperhatikan sumber mata air yang kita konsumsi sudah teruji kualitas
atau belum.

3.1. Penyakit yang Ditimbulkan dari Memanfaatkan Air yang Tidak Bersih
1. Diare
Diare adalah salah satu penyakit paling umum akibat bakteri dan parasit yang
berdiam di air tercemar. Diare mengakibatkan feses cair yang menyebabkan
penderitanya mengalami dehidrasi, bahkan risiko kematian pada anak dan balita.

2. Demam berdarah
Pencemaran air akibat serangga seperti nyamuk juga bisa membawa akibat
berupa penyakit infeksi. Salah satu infeksi dari gigitan nyamuk adalah demam
berdarah. Nyamuk demam berdarah biasanya berkembang biak di genangan air
bersih dan tempat penampungan air di rumah yang dibiarkan terbuka.

3. Tifus
Demam tifoid atau tifus juga termasuk penyakit yang muncul akibat pencemaran
air. Seseorang dapat terkena tifus jika terpapar air yang mengandung feses dengan
bakteri Salmonella typhi. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa demam yang
perlahan meningkat, sakit kepala, tubuh melemah, diare, dan sakit perut.

4. Kolera
Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae saat Anda mengonsumsi air atau
makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang mengidap penyakit ini. Anda
juga bisa terjangkit penyakit kolera akibat bahan makanan dicuci dengan air yang
terkena pencemaran. Gejala dapat berupa diare, muntah, kram perut, dan sakit
kepala.

5. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyerang hati. Biasanya,
virus menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi feses.
Virus juga dapat ditularkan leway kontak langsung dengan feses dari pengidap.

6. Disentri
Disentri disebabkan oleh bakteri yang masuk dalam mulut melalui air atau
makanan yang tercemar. Tanda dan gejala disentri termasuk demam, muntah, sakit
perut, diare berdarah dan berlendir parah.

7. Infeksi mata (trakoma)


Infeksi mata trakoma adalah penyakit lain yang merupakan akibat dari
pencemaran air. Penyakit ini termasuk dalam penyebab utama kebutaan akibat
infeksi.
Dipicu oleh infeksi bakteri C. trachomatis, penyakit ini bisa ditularkan melalui
kontak langsung dengan air yang tercemar. Bila tidak diobati segera, penyakit ini
dapat menimbulkan infeksi berulang dan merusak kornea.
Namun, penularan trakoma tidak semerta-merta dari air kotor saja. Infeksi mata ini
lebih mudah disebarkan melalui kontak fisik langsung, berbagi pakaian atau handuk,
serta lalat yang telah berkontak dengan mata atau hidung orang yang sudah
terinfeksi terlebih dahulu.

3.2. Menjaga Sumber Air Bersih


Seperti yang sudah kita ketahui, air bersih merupakan hal vital bagi kesehatan
masyarakat. Air banyak dimanfaatan untuk kebutuhan sehari hari. Dengan menjaga sumber
air tetap bersih, masyarakat akan merasakan banyak manfaat kesehatan. Terdapat banyak
cara dalam menjaga sumber air tetap bersih, diantaranya:
1. Menjaga lingkungan
Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan
mudah tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar
dan kotor srta aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai,
diselokan, maupun dijalanan sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang
dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab dapat mencemari air dan mempengaruhi
kebersihan air sebelumnya.

2. Mengurangi penggunaan air


Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab
akan mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat
seperti mandi yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi
atau memakainya atau juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan.
Ini sangat perlu diperhatiakn, karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut
akan dapat megurangi jumlah ar dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat
tinggi serta menjadi salah satu dampak kekeringan.

3. Membuang sampah pada tempatnya


Seperti halnya menjadi penyebab salah satu bencana banjir dan terjadinya
pencemaran air adalah sampah yang ada dimana-mana. Dengan sampah tersebut,
maka airpun akan sangat mudah tercemar dan kotor serta dapat menyumbat aliran
sungai dan selokan, sehingga dapat merusak kelangsungan hidup manusia
dan ruang publik untuk kehidupan dan air akan susah untuk dikonsumsi seperti
biasanya.
4. Meminimalisir penggunaan bahan kimia
Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan global saat
ini. Karena, ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut ke dalam air, maka
mereka akan dapat merusak ekosistem air tersebut. contohnya saja seperti zat-zat
kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan
makanan plankton.

5. Membuang bahan kimia dengan benar


Bahan bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya bagi kelestarian air dan
merusak lapisan atmosfer di kehidupan ini. Bahan berbahaya seperti cat, oli, oli
motor atau bahan kimia lainnya jika di buang dengan sembarangan seperti
membuang bahan-bahan tersebut ke dalam sungai atau selokan serta sumber-
sumber air akan dapat mencemari air disekitarnya. Dampaknya akan kembali ke
manusia itu sendiri. Air akan tercemar dan susah untuk dicari dan dikonsumsi.

6. Mendaur ulang barang bekas


Barang-barang yang dapat di daur ulang biasanya sering sekali tidak
terpikirkan oleh manusia saat ini dan membuangnya sembarangan seperti
membuang barang tersebut ke sungai atau ke laut. Contohnya saja seperti botol
mineral yang dapat di daur ulang menjadi mainan anak-anak, plastik-plastik
bermerek yang bisa di dair ulang menjadi alas atau tas, dan lain-lainnya.

7. Mengadakan penyuluhan
Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya
dalam menjaga kelestarian air. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya penyuluhan
tentang pentingnya menjaga kelestarian air di lingkungan masyarakat saat ini. Hal
ini sangat di perlukan agar masyarakat saat ini sadar bahwa air sangatlah penting
dalam kehidupan. Penyuluhan-penyuluhan tersebut bisa berupa seminar-seminar
tentang pentingnya menjaga kelestarian air. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan
cara mengajak masyarakat untuk gotong royong dan kerja bakti bersama untuk
membersihkan sampah-sampah yang berkeliaran yang dapat mencemari kelestarian
air.

8. Mencegah penebangan pohon secara liar


Hal ini sangat perlu di ketahui dan di cegah, sebab dengan adnaya penebaangan
poho secara liar atau menebang phon-pohon yang ada dihutan akan mengakibatkan
tercemarnya sumber sumber mata air yang ada disekitarnya. Ini akan
mengakibatakn simber sumber tersebut akan tercemar dan tidak dapat dikonsumsi
lagi oleh makhluk hidup, bahkan akan menimbulkan pengaruh pada kesehatan
makhluk hiudp itu sendiri. Selain itu, ekosistem yanng ada disekitarnya akan
menjadi tidak seimbang.

9. Mengadakan reboisasi
Dengan adanya reboisasi akan mengurangi dampak akibat kerusakan hutan,
pohon-pohon tersebut akan terjaga kelestariannya yang juga mempengaruhi
kelestarian ekosistem sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Sehingga sumber-
sumber air terebut tidak tercemar dan berih serta dapat dikonsumsi oleh makhluk
hidup.

10. Tidak membuang limbah pabrik sembarangan


Biasanya, pabrik-pabrik yang berada di sekitar perairan seperti sungai, danau
dan laut, akan membuang limbah pabriknya ke perairan tersebut. ini akan
menyebabakan pencemaran airw akan terjadi. Air sungai dan laut akan menjadi
kotor dan tercemar, sehingga tidak dapat di pakai lagi oleh makhluk hidup dan
akan lebih mudah menjadi penyebab pemanasan global Setidaknya, jangan
membuang limbah-limbah tersebut ke perairan yang ada di dekat pabrik tersebut,
karena dapat merusak kelestarian air dan akan berdampak pada masyarakat yang
ada di daerah tersebut.

11. Pengecekan saluran pipa secara rutin


Pengecekan pipa air secara rutin sangatlah penting karena jika pipa-pipa air
tersebut bocor dan air-air yang mengalir keluar, maka akan menyebabkan
terjadinya pemborosan air. Ini akan mengakibatkan pelestarian air berkurang
sehingga nanti akan terjadi kebutuhan air yang sangat tinggi di kalangan
masyarakat.

12. Menjaga kestabilan ketersediaan sumber air bersih di sumber air


Hal ini sangat dipentingkan dalam menjaga kelestarian air. Dengan menjaga
stabilitas ketersediaan air bersih di berbagai sumber-sumber yang mengandung air,
makan ketersediaan air tidak berkurang, sehingga masyarakat tidak perlu
kebingungan terhadap air bersih karena banyaknya air bersih di sumber sumber yang
mengandung air.
BAB IV
PENUTU
P
4.1. Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan utama setiap mahluk hidup, setiap mahluk membutuhkan air
agar dapat tetap melanjutkan hidup. Maka dari itu menjaga kebersihan air merupakan hal
yang sangat penting guna menjaga kehidupan di dunia. Semua orang wajib ikut serta dalam
melestarikan sumber air bersih ini, dari masyarakat yang tinggal di hulu hingga di hilir. Air
yang bersih akan minumbulkan lingkungan yang sehat, dan lingkungan yang sehat akan
menciptakan kehidupan yang sehat pula

4.2. Saran
Butuh perhatian yang besar dari pemerintah dan kita sebagai masyarakat guna
meningkatkan kebersihan air di Indonesia. Program penyuluhan dan pemberian wawasan
ke masyarakat tentang manfaat dan bahaya dari air. Mengajarkan sejak dini tentang
menghemat air dan menggunakan air yang baik adalah salah satu langkah awal yang dapat
diterapkan di lingkungan keluarga untuk menjaga ketersediaan air bersih dimasa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3046/3/Chapter%201.pdf

https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/indonesia-hampir-70-persen-sumber-air-
minum-rumah-tangga-tercemar-limbah-tinja

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/
PMK_No._32_ttg_Standar_Baku_Mutu_Kesehatan_Air_Keperluan_Sanitasi,_Kolam_Renang
,_Solus_Per_Aqua_.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-air-bersih/

https://www.merdeka.com/jatim/berikut-kepanjangan-pdam-dan-penjelasan-lengkapnya-patut-
diketahui-kln.html

https://www.toyaartasejahtera.net/air-pam-bisa-diminum/

https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/download/64388/38830/

https://pdamsinjai.co.id/berita/menjaga-kelestarian-air

Anda mungkin juga menyukai