Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

ANALISIS KASUS WISMA ATLET PALEMBANG


DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH
KOMANG ANGGA PRIHASTINI,AMd.Keb.,SKM.,M.Erg

DISUSUN OLEH :
NI LUH GEDE DEWI FITRIANI (221041005 )
I GUSTI NGURAH RATMAJA PUTRA ( 221041002)
BEATRIX DOSANTOS MARTA (221041001 )
I WAYAN SATRIO WIGUNA ( 221041003)
NI KADEK YUVIANI DEWI (221041004 )

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
2022

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus Wisma Atlet merupakan salah satu kasus korupsi di Indponesia yang paling
banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat menjelang SEA GAMES XXVI 2011 lalu.
Pasalnya kasus ini mulai dikemukakan ketika pembangun gedung wisma atlet di kawasan
Jakabring. Pembangunan wisma Atlet untuk SEA Games 2011 di Jakabaring, Palembang,
Sumatra Selatan diwarnai kasus suap dari direksi PT Duta Graha Indah yang memenangkan
tender proyek. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram
resmi dijadikan tersangka karena pengusutan KPK yang mendapati uang Rp 3,2M dan uang
ribuan dollar. Wafid Muharram tidak hanya mendapatkan dana talangan dari petinggi PT
Duta Graha Indah, Mohamad El Idris, yang juuga menjadi tersangka dalam kasus itu. Salah
satu tersangka lain dalam kasus ini, Mindo Rosaline Manullang, mengungkapkan, Wafid
pernah meminta bantuannya untuk mencarikan dana. Wafid, menurut Rosa, membutuhkan
dana talangan untuk operasional SEA Games ke-26 yang akan berlangsung di Palembang,
Sumatera Selatan. Dalam penangkapan ketiganya, pada Kamis (21/4) lalu, penyidik KPK
menyita tiga cek senilai Rp 3,2M yang diduga sebagai uang suap. Wisma atlet yang dibangun
di area kompleks olahraga Jaka Baring, Palembang, itu dipastikan dana Rp 200M.
Referensi terakhir yang menjadi basis penelitian ini adalah penelitian tentang
Pemberitaan Penangkapan Nazaruddin terkait Kasus Suap Wisma atlet SEA GAMES di
Palembang. Penelitian tersebut juga mengguanakan teknik analisis framing untuk melihat
bagaiman proses dalam penangkapan Muhamad Nazaruddin terkait kasus dugaan suap
Wisma atlet SEA games di Palembang. Penelitian tersebut sampai pada kesimpulan bahwa
sosok dari Nazaruddin sebagai sesesorang yang licik. Di samping itu, penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa Tempo menyosokkan KPK sebagai lembaga yang kurang tegas dalam
penyelesaian kasus tersebut. Pada akhir kesimpulan tersebut dipaparkan bahwa, dalam proses
penangkapan Nazaruddin, memberitakan kasus tersebut sesuai dengan fakta yang terjadi di
lapangan.
Berkaitan dengan isu korupsi Wisma atlet untuk kepentingan penelitian tentang
pemberitaan korupsi di Media cetak ini, penelitian memiliki pandangan bahwa kasus korupsi
Wisma atlet sangat menarik untu di teliti. Alasan kausu ini sangat menarik untuk diteliti :
1. Kausus ini merupakan kasus isu terbesar di tanah air yang banyak mendapatkan
perhatian dari masyarakat.
2. Kasus ini merupakan kasus yang banyak melibatkan partai politik dan wakil rakyat
di Indonesia.
3. Kaus korupsi ini banyak menyeret sejumlah nama yang notabene berada di bawah
naungan partai politik SBY.
B. Rumusan Masalah

Apakah dalam kasus penelitian korupsi Wisma Atlet di Palembang banyak melibatkan
partai-partai politik dan wakil rakyat ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk memecahkan kasus korupsi wisma Atlet Di palembang selain itu juga untuk
mengetahui orang-orang yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
a. Sebagai referensi untuk penelitian di waktu mendatang
b. Untuk mengembangkan ilmu komunikasi khususnya tentang pemberitaan
korupsi di media massa.
2. Manfaat praktis
a. Memeberikan sumbangan bagi ilmu komunikasi dalam penerapannya.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana
media massa memberitakan kasus korups yang terjadi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba beberapa kerangka teori yang menjadi dasar bagi
peneliti. Beberapa kerangka teori yang dimaksud mengacu pada teori-teori yang
digunakan antara lain berkaitan dengan objektivitas dalam media massa serta teori
keberimbangan yang menjadi bagian objektivitas itu sendiri. Pada dasarnya dalam
penelitian tersebut dapat diketahui beberapa oknum yang terlibat dalam kasus korupsi
Wisman Atlet di Palembang. Yaitu diataranya sebagai berikut

Yang terlibat dalam kasus tersebut:


1. Wafid Muharram (tersangka)
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) yang tertangkap
oleh petugas KPK .KPK menyita uang Rp 3,2M,juga menggamankan uang
ribuan dollar dari ruangan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram.pihak
Wafid menyebut uang tersebut merupakan kumpulan tujangan uang
perjalanan luar negri yang dipilah-pilah dalam berbagai amplop.
2. Mohamad El Idris (Tersngka)
Manager Marketing PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris dinyatakan
bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus dugaan suap
pembangunan wisma atlet. Ia dijatuhi hukuman pidana penjara selama dua
tahun penjara dan denda 200 juta. Idris terbukti melanggar ketentuan pasal
5 ayat 1 huruf b UU No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001 pasal 55
ayat 1 pasal 65 ayat 1 KUHP.
3. Mindo Rosalina Manulang (tersangka)
Marketing PT Anak Negri.Karena Rosa dalam kesaksian sidang selalu
menyebut bahwa uang itu diminta sebagai pinjaman untuk biaya opasional
kementrian karena angaran DIPA belum cair.
4. Muhammad Nasrudin (tersangka)
Muhammad Nasrudin,mantan bendahara umum partai demokrasi ini
dietapkan Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK) sebagi tersangka kasus
suap proyek bisma atlet Sea games Palembang dan proyek pengadaan alat-
alat kesehatan.
Dari hasil nama- nama oknum yang tercantum tersebut akhirnya kasus korupsi Wisman Atlet
Palembang bisa lebih diusut lebih dalam sehingga membuahkan hasil yang seimbang.

E. Hasil

Peran Audit Forensik Dalam Kasus ini :


 Tool of crime yang digunakan untuk mencuri uang Negara :
1) Ada proyek yang digunakan untuk pengucuran keuangan negara.
2) Ada organisasi yang digunakan untuk managemen korupsi.
3) Adanya dukungan birokrasi yang berupa aturan atau kebijakan.
4) Ada korporasi yang digunakan untuk pengerjaan proyek tersebut.
 Modus operandi atau cara melakukan kecurangan yang mengungkap urutan atau
proses kecurangannya, unsur pelanggaran hukum atau aturan, kapan dan dimana
terjadi. Dalam kasus ini adanya Bird Ringging ( kecurangan untuk memenangkan
lelang ) yang dilakukan oleh PT DGi memberi sesuatu yang bernilai dalam hal ini
sejumlah uang kepada M Nazaruddin dan Angelina Sondak.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan dan Saran

1.1 Simpulan :
Hasil dari penelitian ini tentang Peran Ilmu Audit Forensik dalam menangani
kasus korupsi pengadaa Pembangunan Wisman Atlet Palembang dapat
disimpulkan ilmu Audit forensik sepeti yang kit baca pada bab-bab sebelumnya
telah menunjukan peranya dalam membantu mengatasi permaslahan kasus
korupsi di indonesia terlihat dari keberhasilan mengungkap pelaku korupsi pada
Pengadaan Pembangunan Wisman Atlet Palembang yang dilakukan oleh M
Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Dengan demikian berkembanganya ilmu
audit forensik ini bisa kita simpulkan mampu menjadi salah atu tonggak
keberhasilan penguangkan kasus korupsi yang sudah nyaris terkubur di negara
Indonesia ini.

1.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan sehubung dengan penelitian ini adalah :
1) Untuk mencegah maraknya kasus korupsi di Indonesia perlu adanya tindakan
yang tegas dari pemerintahan. Mereka yang memiliki jabatan di pemerintahan
harus orang yang jujur jika ada sindikat yang di curigai sebagai pelaku korupsi,
segera,diusut tanpa pandang bulu.
2) Selain itu perlunya pendidikan anti korupsi sejak dini terhadap anak-anak, agae
korupsi tidak semakin meningkat di negara ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31692932/
ANALISIS_KASUS_WISMA_ATLET_PALEMBANG
https://saintif.com/contoh-latar-belakang-proposal/
http://e-journal.uajy.ac.id/2801/2/1KOM03897.pdf

Anda mungkin juga menyukai