Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR

ANGGOTA KELOMPOK :
01. UMI NUR SAIDAH (35)
02. ZAHROTUN NISA (34)
03. SELVI SALMA (28))
04. TRI VIDIA (33)
05. NADIA ZAKIYAH ALIFFIA PUTR I(20)
06. NOVIA DWI SETYOWAT I(21)
07. NURUL LAILA MUFIDAH (22)
08. SANIA SALMA (27)
09. AHMAD IRFAN (3)
10. RENDY PRASTYO (24)

SMA NEGERI 1 PAMOTAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur kami panjatkan


kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas semua kehendak-Nya, kami berhasil
menyelesaikan laporan penelitian dengan tepat waktu yang berjudul "Laporan
Penelitian Konflik Sosial Pencurian Motor".

Penyusunan laporan penelitian ini ditulis berdasarkan wawancara langsung


dengan narasumber kami yaitu bapak JOKO SUSILO, S.H selaku KAPOLSEK
Gunem. Isi dari laporan ini yaitu bertuliskan tentang wawancara kami dengan
kepolisian Gunem tentang fenomena pencurian motor. Penulis berharap,
pemaparan dalam isi penelitian sederhana ini bisa mempermudah pembaca
untuk mengetahui tentang informasi terkait konflik sosial pencurian motor yang
sedang terjadi.

Kami menyadari bahwa hasil penelitian yang disusun masih jauh dari kata
sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, Kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
penelitian ini melalui email zakiyaputri25@gmail.com atau menghubungi wa
kami +628996164499 Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Pamotan, 10 Maret 2023


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Pedoman Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
1. Profil Informan
2. Modus Pencurian Sepeda Motor
3. Motif Pencurian Sepeda Motor
4. Pelaku Pencurian
5. Sistem Keamanan Sosial
6. Dampak Terjadinya Pencurian Sepeda Motor
7. Siapa yang diuntungkan?
BAB V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
BAB l

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada umumnya setiap orang menginginkan tatanan hidup yang makmur dan adil.
Dengan terciptanya tatanan masyarakat tersebut akan menjadikan terciptanya
kehidupan masyarakat yang aman. Maka di dalam tatanan masyarakat harus ada
keseimbangan dalam tatanan masyarakat antara lapangan pekerjaan dan aturan
yang mengayomi. Sehingga tidak terjadi hal yang menyimpang dalam masyarakat
seperti halnya pencurian. Namun pada faktanya hal tersebut tidak sesuai dengan
apa yang diimpikan karena faktanya kurangnya lapangan pekerjaan dan
keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat membuat banyak masyarakat tidak
memiliki pekerjaan dan kesulitan dalam Ekonomi. Kesulitan ekonomi tersebut
yang menyebabkan banyak masyarakat menempuh jalan lain untuk
mendapatkan uang, mereka hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan
uang dengan cepat sehingga, banyak bermunculan kasus kriminal di masyarakat
seperti halnya pencurian.

Sehingga untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan meminimalisir terjadinya


kasus pencurian tersebut maka dilakukan penelitian tentang kasus pencurian
dengan harapan dapat mengetahui motif, cara serta tujuan dari pencurian
tersebut.Dalam laporan kali ini kami akan membahas tentang maraknya kasus
pencurian sepeda motor yang terjadi di Desa Tegaldowo.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian


konflik sosial dan integrasi tersebut adalah bagaimana proses pencurian itu
terjadi dan alasan atau sebab apa yang mendasari pelaku melakukan pencurian.
tersebut.Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diturunkan dalam beberapa poin
pertanyaan sebagai berikut;

⮚ Proses pencurian terjadi dan alasan serta sebab pelaku melakukan

pencurian.

⮚ waktu kejadian pencurian motor.

⮚ lokasi kejadian pelaku melakukan kejahatan.

⮚ motif pelaku dan tujuan pelaku melakukan aksi pencurian sepeda motor.

⮚ dampak yang ditimbulkan usai kejadian.

3. TUJUAN PENELITAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses


pencurian itu terjadi dan alasan atau sebab apa yang mendasari pelaku
melakukan pencurian tersebut. Melalui tujuan tersebut, kami berharap dapat
memenuhi tugas mapel sosiologi serta untuk mendapatkan informasi mengenai
kejadian tersebut sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan tentang
konflik sosial, lingkungan sosial dan cara menghindar dari konflik sosial.

4. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Praktis
a. Bagi Penulis
Untuk memperoleh tambahan pengetahuan mengenai yang dihadapi
penyelidik dalam mencari barang bukti hasil tindakan pidana
pencurian sepedah motor di polsek Gunem dan mengetahui tindakan
penyidik dalam mengatasi kendala-kendala tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Bagi Aparat Penegak Hukum


Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan proses
peradilan pencurian sepedah motor.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan membaca penelitian ini masyarakat luas semakin
menyadari untuk selalu waspada agar terhindar dari tindakan pidana
pencurian.
2. Teoris
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat
mengembangkan ilmu hukum pada umumnya, khususnya tentang
tindakan pidana pencurian sepedah motor.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Rahman dkk (2019) kemiskinan merupakan masalah multidimensi


karena berkaitan dengan ketidakmampuan akses secara ekonomi, politik, sosial
budaya, dan partisipasi dalam masyarakat. Dampak dari keterbatasan dalam
mengakses layanan tersebut, menurut Rosana (2019) berdampak pada
ketidaksanggupan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya yang disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pendidikan, dan
pekerjaan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan
keadaan miskin itulah, menurut Prayetno (2013) berbagai permasalah sosial akan
muncul baik di lingkungan keluarga, sosial atau masyarakat. Menurut Sugiarti
(2014) permasalahan-permasalahan sosial itu dapat dilihat dalam wujud ekspresi
seseorang dalam melakukan kejahatan.

Menurut Anisa (2020) ada banyak penyebab dari tindak kriminalitas yang
dilakukan oleh seseorang, diantaranya yaitu watak yang menjadi bawaan lahir,
rasa ingin diakui, gangguan psikologi, kemiskinan, dan lain-lain. Tinjauan yuridis
terhadap kejahatan harta benda dan bagaimana penerapan kasus pencurian
menurut Pasal 365 KUHP, yang terdapat dalam Buku II Bab XXII, dalam Kurnia
(2018) menegaskan bahwa pencurian merupakan tindakan sengaja mengambil
atau menguasai barang/hasil curian tanpa izin dan kemudian sama – sama
mengakibatkan kerugian materil.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan bagian yang cukup penting. Dengan penyajian


metode penelitian ini, peneliti memberikan pertanggungjawaban tentang cara-
cara yang dipilih untuk memperoleh jawaban atas problematika yang diajukan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kualitatif.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam mengumpulkan data. Teknik wawancara/interview yang dimaksud adalah
tata cara tanya jawab sembari bertatap muka antara pewawancara dengan
informan / orang yang diwawancarai. Dalam pelaksanaan wawancara,
interviewer menggunakan pedoman wawancara dengan pengembangan
seperlunya.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti kali ini adalah di Polsek
Gunem, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Alasan memilih tempat ini adalah narasumber atau informan dalam
wawancara kali ini merupakan bapak Polisi yang menangani kasus tersebut.
Berikut ini adalah dokumentasi lokasi penelitian kami.
Keterangan: Lokasi penelitian kelompok, tepatnya di Polsek Gunem , Rembang
Jawa Tengah (Sumber: Dokumentasi Kelompok).

2. Waktu Penelitian

Durasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sekitar selama satu
bulan lebih. Dalam waktu tersebut, kami mulai menyusun rencana penelitian,
melakukan proses penelitian, pelaporan penelitian dan hingga publikasi. Lebih
tepatnya dalam proses penelitian memerlukan waktu 1 hari, pelaporan
penelitian memerlukan waktu sekitar 3 minggu dan publikasi penelitian
memerlukan waktu sekitar satu minggu.

3. Subjek Penelitian

Dalam wawancara penelitian kasus pencurian sepeda motor ini, yang dijadikan
informan dan atau subjek dalam penelitian adalah Bapak JOKO SUSILO, S.H
selaku Ajun Komisaris Polisi, sedangkan objek penelitian ini adalah Kasus
pencurian motor yang terjadi pada Desa Tegaldowo, Gunem. Berikut ini adalah
dokumentasi saat kami melakukan wawancara dengan informan.
Keterangan: Suasana wawancara berlangsung. Tampak Informan didampingi
dengan koleganya, dalam menjawab pertanyaan kelompok kami (Sumber:
Dokumen Kelompok)

4. Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyusun panduan wawancara yang


dapat dipergunakan untuk membantu mengarahkan pembicaraan ke topik
penelitian dan rumusan masalah yang perlu digali permasalahannya. Panduan
wawancara bervariasi dari yang ditulis dengan sangat rinci hingga relatif longgar.
Tetapi itu semua pada dasarnya adalah untuk membantu mengetahui apa yang
harus ditanyakan. Kami susun pedoman pertanyaan dengan menggunakan
urutan pertanyaan mulai dari; seperti apa, bagaimana mengajukan pertanyaan,
dan bagaimana mengajukan tindak lanjut. Dalam penelitian, wawancara sangat
berguna untuk mendapatkan cerita di balik pengalaman informan. Kami
(pewawancara)menggali informasi mendalam tentang topic pencurian sepeda
motor. Berikut merupakan pedoman wawancara penelitian kami.

1. Bagaimana tanggapan bapak terkait pencurian motor di desa tegaldowo?


2. Bagaimana motif pencurian yang terjadi?
3. Perkiraan kapan pencuri melakukan aksinya?
4. Bagaimana langkah selanjutnya yang akan bapak lakukan?
5. Apakah pencuri sepeda motor tetap bapak pidanakan,jika barang curian
dikembalikan?
6. Apakah pencuri tetap bapak pidanakan walaupun masih dibawah umur?
7. Bagaimana pendapat bapak tentang dampak terjadinya tindakan
pencurian?
8. Bagaimana solusi bapak untuk mengatasi pencurian?
9. Berapa kira kira hukum apabila melakukan pencurian sepeda motor?
10. Bagaimana kronologisnya kejadian pencuri sepeda motor di desa
tegaldowo?
11. Mengapa pelaku tega melakukan perbuatan tersebut?
12. Bagaimana proses pelaku diadili?

5. Dokumentasi Wawancara

Berikut ini merupakan dokumentasi suasana Polsek Gunem dan hasil wawancara
kelompok kami dengan Kapolsek Gunem diunggah pada channel youtube link
https://youtu.be/1F4sgCZzD_c dan https://youtube.com/shorts/UnT76_ZJEIM?
feature=share
BAB IV
HASIL PENELITIAN

1. Profil Informan

Selama bapak Joko susilo mengabdi sebagai polisi di Kecamatan Gunem ini,
bapak Joko susilo menemukan banyak kasus curian motor. Untuk tahun (2023)
ada 2 kasus, dan kebetulan 2 kasus tersebut terungkap. Berdasarkan pernyataan
dari Bapak Joko susilo selaku narasumber dalam wawancara kali ini, pelaku
pencurian motor ini berinisial Nasrul amin . Pelaku tersebut merupakan warga
masyarakat Desa Pamotan , Kabupaten Rembang.

2. Modus Pencurian Sepeda Motor

Memang benar adanya pencurian motor dari Desa tegaldowo pada tanggal 6-7
februari 2023. TKP nya di Tegaldowo, dan pelakunya juga orang pamotan
sendiri. Dalam melaksanakan aksinya pelaku tersebut melakukan aksinya dalam
waktu tidak menentu untuk melakukan aksi mulai malam hari, Pelaku tersebut
melakukan aksinya apabila ada kesempatan untuk mencuri pada saat korban
menonton ketoprak. Kebetulan saat di Desa tegaldowo tersebut sepeda motor
milik korban sedang diparkir di halaman rumah warga tegaldowo.Dalam
wawancara,Ia mengatakan kurang lebih kejadiannya seperti ini,pada saat malam
hari korban saudara nasrul amin ini merupakan seorang pelajar dari smk
pamotan tepatnya di desa pakis kecamatan sale kabupaten Rembang,pelaku
melakukan aksinya bersama saudara Nurul hadi dengan mengendarai honda
beat merah, saudara Nopol K 6359 yang sedang menonton
ketoprak,sesampainya di lokasi setempat sepeda motor diparkir di halaman
rumah warga lalu dikunci stang selanjutnya ditinggal menuju lokasi ketoprak
untuk menonton.sekitar pulul 23:00 selanjutnya saudara korban bersama teman
nya ingin pulang,akan tetapi ada temannya yang berkeinginan menonton
kembali sampai sekitar pukul 01.00 malam dia ingin pulang,ternyata sepeda
motor yang diparkirkan di tempat semula hilang,setelah itu dia berusaha untuk
mencari di lingkungan sekitar akan tetapi tidak ketemu dan pada akhirnya dia
melaporkan kejadian tersebut di polsek gunem.

3. Motif Pencurian Sepeda Motor

Menurut bapak joko susilo saat kami menanyakan apa motif pelaku tersebut
adalah faktor ekonomi disamping itu dia merupakan pelaku residivis (pelaku
kejahatan yang dilakukan di beberapa tempat) dalam arti dia mengambil sepeda
motor tidak hanya satu pada saat kejadian hiburan yang melandasi pelaku
melakukan aksinya, terdesak ekonomi yang sedang turun mungkin,setelah
pelaku mendapatkan motor tersebut,motor itu ditaruh di rumah temannya yang
kemudian suatu hari dijual,pelaku menggunakan uang tersebut untuk foya foya.

4. Pelaku Pencurian

Pak joko susilo berkata bahwa pelaku berjumlah 2 orang pamotan itu sendiri.
Pelaku yang 1 bertugas mengantarkan pelaku 2 dan pelaku 2 bertugas sebagai
pengambil barang curian tersebut. Pelaku pencurian tersebut dalam melakukan
aksinya tidak menentu dalam mendapatkan jumlah curian, tergantung pada
target pelaku, dan tergantung pada kesempatan pelaku serta pada pukul 23:00 –
01:00. Sementara pelaku selama ini buronan residivis. Setelah diusut dan
diproses jalur hukum, hukuman untuk kasus pencurian ini adalah pelaku
dikenakan pasal 363 ayat 1 ke-5 dengan ancaman 7 tahun penjara.

5. Sistem Keamanan Sosial

Disinggung soal penjagaan di Desa Tegaldowo tersebut, pak Joko susilo


mengatakan bahwa "sudah ada penjagaan di tiap desa, siskamling,dan juga ada
patroli dari kepolisian karena termasuk warga sendiri dari Desa Tegaldowo,
maka yang lain tidak curiga". Kata Pak joko susilo, sebelumnya warga memang
sudah siskamling, setelahnya jadi ditingkatkan, dari sebelumnya 5 orang menjadi
10 orang. Menurut pak joko susilo, setelah konflik curanmor ini Alhamdulillah
tidak ada konflik lain, dan keadaan masih kondusif. Pesan dan himbauan dari
bapak kepolisian Gunem mengenai kasus ini adalah "setiap memarkirkan
motornya tolong dikunci dan kemudian dikunci stang dan diamankan, kalau perlu
digembok biar lebih aman, jangan ditaruh diluar kalo malam hari".

6. Dampak Terjadinya Pencurian Sepeda Motor

Dari peristiwa konflik sosial ini tentu saja berdampak pada masyarakat sekitar.
Dampaknya adalah masyarakat merasa resah, dengan adanya pencurian ini,
karena sebelumnya juga sudah ada pencurian kecil-kecil, seperti pencurian ayam,
pencurian mesin-mesin, serta pencurian alat pompa air dan lainnya.

7. Siapa yang diuntungkan?

Dari kejadian ini tentu saja terdapat pihak yang diuntungkan dan dirugikan, pihak
yang diuntungkan adalah pelaku itu sendiri, dan dirugikan adalah masyarakat
dan korban yang merasa resah.
BAB V

PENUTUP

1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. tindak pidana pencurian sepeda motor yang telah terjadi di wilayah
tegaldowo pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terbagi
ke dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal nya yaitu
faktor pendidikan,faktor ekonomi,dan faktor moral.sedangkan faktor
eksternal nya yaitu karena kelalaian dari pemilik kendaraan motor itu
sendiri
2. upaya dari polsek gunem dalam menanggulangi tindak pidana pencurian
sepeda motor adalah dengan cara upaya pre-emtif, preventif dan
represif. Upaya pre-emtif merupakan upaya awal yang dilakukan oleh
polsek gunem dalam menjaga terjadinya tindak pidana. Upaya ini
dilakukan untuk mendeteksi keadaan awal . pencegahan dilakukan secara
dini mulai kegiatan yang bersifat edukatif dengan sasaran mempengaruhi
faktor penyebab terjadinya tindak pidana.upaya preventif mengingatkan
kepada pengguna tau pemilik sepeda motor agar lebih berhati-
hati ,sedangkan upaya represif yaitu melakukan penyelidikan dan
penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana sepeda motor

2. SARAN
Adapun saran –saran yang kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Polsek gunem meningkatkan jumlah personil dalam hal mengungkapkan
kasus tindak pidana pencurian sepeda motor sehingga dapat
mengoptimalkan kinerjanya dalam menjaga keamanan dan melindungi
masyarakat dari suatu tindak pidana .
2. POLSEK Gunem lebih maksimal bekerja dalam upaya menanggulangi
tindak pidana pencurian sepeda motor, karena terlihat bahwa polsek
gunem masih mengalami kendala dalam mengungkapkan kasus tindak
pidana pencurian sepeda motor yang cenderung meningkat.
3. Dalam menanggulangi tindak pidana pencurian sepeda motor,
masyarakat seharusnya berperan aktif dalam membantu kepolisian dalam
mengungkap kasus tersebut demi kepentingan bersama dalam menjaga
keamanan bagi lingkungan setempat serta tindak pidana tersebut dapat
diminimalisir. Kemudian masyarakat seharusnya lebih berhati-hati dalam
menjaga kendaraan.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, D. (2020). Korelasi Kemiskinan Dan Kejahatan. Sol Justisio, 2(2 DESEMBER),
250-255.
Kurnia, L. C. (2018). Tinjauan Yuridis Terhadap Kejahatan Harta Benda Menurut
Pasal 365 Kuhp Tentang Pencurian Dengan Kekerasan. Lex Crimen, 7(3).
Prayetno, P. (2013). Kausalitas Kemiskinan terhadap Perbuatan Kriminal
(Pencurian). Media Komunikasi FPIPS, 12(1).
Sugiarti, Y. (2014). Kemiskinan sebagai salah satu penyebab timbulnya tindak
kejahatan. Jendela Hukum, 1(1), 37186.
Rahman, P. A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif
Ilmu Sosiologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1542-1548.
Rosana, E. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif Struktural Fungsional. Al-Adyan:
Jurnal Studi Lintas Agama, 14(1), 19-34.

Anda mungkin juga menyukai