ANGGOTA KELOMPOK :
01. UMI NUR SAIDAH (35)
02. ZAHROTUN NISA (34)
03. SELVI SALMA (28))
04. TRI VIDIA (33)
05. NADIA ZAKIYAH ALIFFIA PUTR I(20)
06. NOVIA DWI SETYOWAT I(21)
07. NURUL LAILA MUFIDAH (22)
08. SANIA SALMA (27)
09. AHMAD IRFAN (3)
10. RENDY PRASTYO (24)
Kami menyadari bahwa hasil penelitian yang disusun masih jauh dari kata
sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, Kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
penelitian ini melalui email zakiyaputri25@gmail.com atau menghubungi wa
kami +628996164499 Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Pedoman Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
1. Profil Informan
2. Modus Pencurian Sepeda Motor
3. Motif Pencurian Sepeda Motor
4. Pelaku Pencurian
5. Sistem Keamanan Sosial
6. Dampak Terjadinya Pencurian Sepeda Motor
7. Siapa yang diuntungkan?
BAB V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
BAB l
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada umumnya setiap orang menginginkan tatanan hidup yang makmur dan adil.
Dengan terciptanya tatanan masyarakat tersebut akan menjadikan terciptanya
kehidupan masyarakat yang aman. Maka di dalam tatanan masyarakat harus ada
keseimbangan dalam tatanan masyarakat antara lapangan pekerjaan dan aturan
yang mengayomi. Sehingga tidak terjadi hal yang menyimpang dalam masyarakat
seperti halnya pencurian. Namun pada faktanya hal tersebut tidak sesuai dengan
apa yang diimpikan karena faktanya kurangnya lapangan pekerjaan dan
keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat membuat banyak masyarakat tidak
memiliki pekerjaan dan kesulitan dalam Ekonomi. Kesulitan ekonomi tersebut
yang menyebabkan banyak masyarakat menempuh jalan lain untuk
mendapatkan uang, mereka hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan
uang dengan cepat sehingga, banyak bermunculan kasus kriminal di masyarakat
seperti halnya pencurian.
2. RUMUSAN MASALAH
pencurian.
⮚ motif pelaku dan tujuan pelaku melakukan aksi pencurian sepeda motor.
3. TUJUAN PENELITAN
4. MANFAAT PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Anisa (2020) ada banyak penyebab dari tindak kriminalitas yang
dilakukan oleh seseorang, diantaranya yaitu watak yang menjadi bawaan lahir,
rasa ingin diakui, gangguan psikologi, kemiskinan, dan lain-lain. Tinjauan yuridis
terhadap kejahatan harta benda dan bagaimana penerapan kasus pencurian
menurut Pasal 365 KUHP, yang terdapat dalam Buku II Bab XXII, dalam Kurnia
(2018) menegaskan bahwa pencurian merupakan tindakan sengaja mengambil
atau menguasai barang/hasil curian tanpa izin dan kemudian sama – sama
mengakibatkan kerugian materil.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti kali ini adalah di Polsek
Gunem, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Alasan memilih tempat ini adalah narasumber atau informan dalam
wawancara kali ini merupakan bapak Polisi yang menangani kasus tersebut.
Berikut ini adalah dokumentasi lokasi penelitian kami.
Keterangan: Lokasi penelitian kelompok, tepatnya di Polsek Gunem , Rembang
Jawa Tengah (Sumber: Dokumentasi Kelompok).
2. Waktu Penelitian
Durasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sekitar selama satu
bulan lebih. Dalam waktu tersebut, kami mulai menyusun rencana penelitian,
melakukan proses penelitian, pelaporan penelitian dan hingga publikasi. Lebih
tepatnya dalam proses penelitian memerlukan waktu 1 hari, pelaporan
penelitian memerlukan waktu sekitar 3 minggu dan publikasi penelitian
memerlukan waktu sekitar satu minggu.
3. Subjek Penelitian
Dalam wawancara penelitian kasus pencurian sepeda motor ini, yang dijadikan
informan dan atau subjek dalam penelitian adalah Bapak JOKO SUSILO, S.H
selaku Ajun Komisaris Polisi, sedangkan objek penelitian ini adalah Kasus
pencurian motor yang terjadi pada Desa Tegaldowo, Gunem. Berikut ini adalah
dokumentasi saat kami melakukan wawancara dengan informan.
Keterangan: Suasana wawancara berlangsung. Tampak Informan didampingi
dengan koleganya, dalam menjawab pertanyaan kelompok kami (Sumber:
Dokumen Kelompok)
4. Pedoman Wawancara
5. Dokumentasi Wawancara
Berikut ini merupakan dokumentasi suasana Polsek Gunem dan hasil wawancara
kelompok kami dengan Kapolsek Gunem diunggah pada channel youtube link
https://youtu.be/1F4sgCZzD_c dan https://youtube.com/shorts/UnT76_ZJEIM?
feature=share
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Profil Informan
Selama bapak Joko susilo mengabdi sebagai polisi di Kecamatan Gunem ini,
bapak Joko susilo menemukan banyak kasus curian motor. Untuk tahun (2023)
ada 2 kasus, dan kebetulan 2 kasus tersebut terungkap. Berdasarkan pernyataan
dari Bapak Joko susilo selaku narasumber dalam wawancara kali ini, pelaku
pencurian motor ini berinisial Nasrul amin . Pelaku tersebut merupakan warga
masyarakat Desa Pamotan , Kabupaten Rembang.
Memang benar adanya pencurian motor dari Desa tegaldowo pada tanggal 6-7
februari 2023. TKP nya di Tegaldowo, dan pelakunya juga orang pamotan
sendiri. Dalam melaksanakan aksinya pelaku tersebut melakukan aksinya dalam
waktu tidak menentu untuk melakukan aksi mulai malam hari, Pelaku tersebut
melakukan aksinya apabila ada kesempatan untuk mencuri pada saat korban
menonton ketoprak. Kebetulan saat di Desa tegaldowo tersebut sepeda motor
milik korban sedang diparkir di halaman rumah warga tegaldowo.Dalam
wawancara,Ia mengatakan kurang lebih kejadiannya seperti ini,pada saat malam
hari korban saudara nasrul amin ini merupakan seorang pelajar dari smk
pamotan tepatnya di desa pakis kecamatan sale kabupaten Rembang,pelaku
melakukan aksinya bersama saudara Nurul hadi dengan mengendarai honda
beat merah, saudara Nopol K 6359 yang sedang menonton
ketoprak,sesampainya di lokasi setempat sepeda motor diparkir di halaman
rumah warga lalu dikunci stang selanjutnya ditinggal menuju lokasi ketoprak
untuk menonton.sekitar pulul 23:00 selanjutnya saudara korban bersama teman
nya ingin pulang,akan tetapi ada temannya yang berkeinginan menonton
kembali sampai sekitar pukul 01.00 malam dia ingin pulang,ternyata sepeda
motor yang diparkirkan di tempat semula hilang,setelah itu dia berusaha untuk
mencari di lingkungan sekitar akan tetapi tidak ketemu dan pada akhirnya dia
melaporkan kejadian tersebut di polsek gunem.
Menurut bapak joko susilo saat kami menanyakan apa motif pelaku tersebut
adalah faktor ekonomi disamping itu dia merupakan pelaku residivis (pelaku
kejahatan yang dilakukan di beberapa tempat) dalam arti dia mengambil sepeda
motor tidak hanya satu pada saat kejadian hiburan yang melandasi pelaku
melakukan aksinya, terdesak ekonomi yang sedang turun mungkin,setelah
pelaku mendapatkan motor tersebut,motor itu ditaruh di rumah temannya yang
kemudian suatu hari dijual,pelaku menggunakan uang tersebut untuk foya foya.
4. Pelaku Pencurian
Pak joko susilo berkata bahwa pelaku berjumlah 2 orang pamotan itu sendiri.
Pelaku yang 1 bertugas mengantarkan pelaku 2 dan pelaku 2 bertugas sebagai
pengambil barang curian tersebut. Pelaku pencurian tersebut dalam melakukan
aksinya tidak menentu dalam mendapatkan jumlah curian, tergantung pada
target pelaku, dan tergantung pada kesempatan pelaku serta pada pukul 23:00 –
01:00. Sementara pelaku selama ini buronan residivis. Setelah diusut dan
diproses jalur hukum, hukuman untuk kasus pencurian ini adalah pelaku
dikenakan pasal 363 ayat 1 ke-5 dengan ancaman 7 tahun penjara.
Dari peristiwa konflik sosial ini tentu saja berdampak pada masyarakat sekitar.
Dampaknya adalah masyarakat merasa resah, dengan adanya pencurian ini,
karena sebelumnya juga sudah ada pencurian kecil-kecil, seperti pencurian ayam,
pencurian mesin-mesin, serta pencurian alat pompa air dan lainnya.
Dari kejadian ini tentu saja terdapat pihak yang diuntungkan dan dirugikan, pihak
yang diuntungkan adalah pelaku itu sendiri, dan dirugikan adalah masyarakat
dan korban yang merasa resah.
BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. tindak pidana pencurian sepeda motor yang telah terjadi di wilayah
tegaldowo pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terbagi
ke dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal nya yaitu
faktor pendidikan,faktor ekonomi,dan faktor moral.sedangkan faktor
eksternal nya yaitu karena kelalaian dari pemilik kendaraan motor itu
sendiri
2. upaya dari polsek gunem dalam menanggulangi tindak pidana pencurian
sepeda motor adalah dengan cara upaya pre-emtif, preventif dan
represif. Upaya pre-emtif merupakan upaya awal yang dilakukan oleh
polsek gunem dalam menjaga terjadinya tindak pidana. Upaya ini
dilakukan untuk mendeteksi keadaan awal . pencegahan dilakukan secara
dini mulai kegiatan yang bersifat edukatif dengan sasaran mempengaruhi
faktor penyebab terjadinya tindak pidana.upaya preventif mengingatkan
kepada pengguna tau pemilik sepeda motor agar lebih berhati-
hati ,sedangkan upaya represif yaitu melakukan penyelidikan dan
penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana sepeda motor
2. SARAN
Adapun saran –saran yang kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Polsek gunem meningkatkan jumlah personil dalam hal mengungkapkan
kasus tindak pidana pencurian sepeda motor sehingga dapat
mengoptimalkan kinerjanya dalam menjaga keamanan dan melindungi
masyarakat dari suatu tindak pidana .
2. POLSEK Gunem lebih maksimal bekerja dalam upaya menanggulangi
tindak pidana pencurian sepeda motor, karena terlihat bahwa polsek
gunem masih mengalami kendala dalam mengungkapkan kasus tindak
pidana pencurian sepeda motor yang cenderung meningkat.
3. Dalam menanggulangi tindak pidana pencurian sepeda motor,
masyarakat seharusnya berperan aktif dalam membantu kepolisian dalam
mengungkap kasus tersebut demi kepentingan bersama dalam menjaga
keamanan bagi lingkungan setempat serta tindak pidana tersebut dapat
diminimalisir. Kemudian masyarakat seharusnya lebih berhati-hati dalam
menjaga kendaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, D. (2020). Korelasi Kemiskinan Dan Kejahatan. Sol Justisio, 2(2 DESEMBER),
250-255.
Kurnia, L. C. (2018). Tinjauan Yuridis Terhadap Kejahatan Harta Benda Menurut
Pasal 365 Kuhp Tentang Pencurian Dengan Kekerasan. Lex Crimen, 7(3).
Prayetno, P. (2013). Kausalitas Kemiskinan terhadap Perbuatan Kriminal
(Pencurian). Media Komunikasi FPIPS, 12(1).
Sugiarti, Y. (2014). Kemiskinan sebagai salah satu penyebab timbulnya tindak
kejahatan. Jendela Hukum, 1(1), 37186.
Rahman, P. A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif
Ilmu Sosiologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1542-1548.
Rosana, E. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif Struktural Fungsional. Al-Adyan:
Jurnal Studi Lintas Agama, 14(1), 19-34.