Anda di halaman 1dari 6

Membuat Alarm Kebakaran Sederhana

Latar Belakang

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau


pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan
sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan
dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang
mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk
memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah
(bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal,
bunyi, ataupun sinar. Alarm memberitahukan apabila terjadi bahaya dan
kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui
sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi.
Awal mula perkembangan teknologi alarm yaitu berawal dari inovasi industri
keamanan elektronik dan peringatan kebakaran pada tahun 1850 oleh John
Gamewell dan Edwin Holmes .
Lalu pada tahun 1841 seiring dengan ditemukannya telegram, seorang
dokter muda yang kaya bernama William Channing membuat sebuah sistem
dari yang dapat mengirimkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun
pemadam kebakaran yang ada di Boston, Amerika Serikat. Sistem ini
menggunakan sandi morse yang ditemukan oleh Samuel Morse dalam sistem
telegram yang memadukan kode dengan teknologi, untuk menyalurkan
sinyal dari pusat sistem pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran
untuk memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran.
Sejak saat itu penemuan-penemuan alarm untuk berbagai macam kegunaan
mulai ditemukan. Berikut adalah jenis-jenis alarm yang berhasil diciptakan
hingga kini:
1. Alarm rumah
2. Alarm mobil
3. Alarm kebakaran
4. Alarm banjir
5. Alarm gempa dan tsunami
6. Alarm bayi
7. Alarm komputer
8. Alarm online
9. Alarm telepon genggam
10. Alarm jam
11. Sirine
12. Klakson
Namun dari sekian banyak jenis alarm di atas, makalah ini hanya akan
membahas satu jenis alarm yang perannya cukup penting dalam masyarakat
secara luas, yaitu alarm kebakaran.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kami mengangkat tema ini.
Pertama, rumah atau gedung sebagai tempat aktifitas manusia dan tempat
penyimpanan barang berharga lainnya yang harus memerlukan
perlindungan yang mudah di operasikan dan terjangkau harganya. Kedua,
kejadian yang sering membahayakan rumah dan penghuninya seperti
kebakaran. Kemudian dengan tingginya musibah kebakaran akibat lemahnya
sistem pencegahan dan pengamanan terutama di perkotaan serta
lambatnya respon yang diberikan oleh lembaga terkait jika terjadi kebakaran
membuat kami berinisiatif untuk menciptakan suatu sistem yang dapat
mencegah atau mengurangi tingginya angka kebakaran di Indonesia.
Alat itu dibuat dengan memiliki beberapa fungsi yaitu mendeteksi
perubahan suhu, kepekatan asap, dan timbulnya api yang ada pada suatu
ruangan, memberikan peringatan dengan buzzer. Tujuan dari pembuatan alat
ini adalah untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat
mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya.
Kemudian kita dapat memperoleh sebuah informasi yang jelas mengenai
cara kerja model pengolahan input sensor dan model responnya.

Permasalahan

Dari latar belakang di atas dapat kami tuliskan permasalahn dalam


laporan ini yaitu:
Bagaimanakah prosedur kerja dari alarm kebakaran ?
Bagaimanakah prinsip kerja dari alarm kebakaran ?

Tujuan

Dari latar belakang di atas dapat kami tuliskan tujuan penulisan laporan
ini yaitu untuk untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat
mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya?

Manfaat

Adapun manfaat yang dapat kami tuliskan yaitu sebagai berikut:


Menambah pengetahuan kita tentang manfaat dan cara kerja dari alarm
kebakaran.
Memberikan kemudahan kepada masyarakat memiliki alarm kebakaran
sederhana.

KAJIAN TEORI

Konsep Teori
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Bunyi sebagai gelombang longitudinal membutuhkan zat perantara untuk
sampai ketelinga kita. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan bunyi,
diantaranya adalah medium dan suhu lingkungan. Kenaikan suhu akan
menaikkan kecepatan gerakan molekul-molekul gas dan memungkinkan
terjadinya tumbukan satu sama lainnya (ingat teori kinetic gas). Akibatnya,
rambatan energy yang ditransmisikan lebih cepat. Jadi, kecepatan akan naik
seiring dengan kenaikan suhu dalam gas.
Di udara pada temperature 0oC dan tekanan 1 atm, kecepatan bunyi adalah
331 m/s, akan tetapi kecepatan bunyi akan bertambah sebesar 0,6 m/s
untuk setiap derajat celcius pertambahan temperature. Secara matematis
dapat dituliskan dalam persamaan ,
v=(331+0,6TC) m/s
Di mana TC adalah suhu udara dalam derajat celcius.
Listrik Dinamis
Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia.
Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk membuat
hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman.

Rangkaian Alarm Kebakaran dengan Sensor Suhu


Kebakaran dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya lupa mematikan
alat yang bisa menimbulkan seperti setrika, rangkaian alarm kebakaran
dengan sensor suhu ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan dalam usaha
untuk mengamankan rumah kita dari bahaya kebakaran.
Sebenarnya ada juga rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan LDR,
namun saya pikir kurang efektif karena pada dasarnya itu adalah sensor
cahaya, yaitu dengan adanya asap maka intensitas cahaya yang jatuh ke
LDR akan berkurang dan mentrigger rangkaian. Namun seperti seperti yang
saya katakan sepertinya kurang efektif.

Rangkaian alarm kebakaran ini memanfaatkan IC LM35 sebagai sensor


suhunya. Dimana bila settingan suhu pada suatu ruangan sudah tercapai
maka akan bisa mentrigger rangkaian untuk membunyikan alarm. Satu yang
saya sukai dari sensor LM35 ini adalah kepekaannya terhadap suhu
sehinggga cocok digunakan untuk sensor suhu, selain itu juga mudah
didapat.
Output pada LM35 diumpankan ke IC LM339 pin negatif yang merupakan
IC komparator dengan settingan positif input melalui VR1 dengan nilai 10K.
VR inilah yang nantinya merupakan settingan kepekaan sensor suhu yang
digunakan. Sedangkan LM 339 ini merupakan IC yang memiliki 4 komparator
di dalamnya.
Output pada IC komparator LM339 diumpankan ke transistor T1 yaitu BC547,
cara kerjanya ketika output low / rendah, T1 dalam keadaan cut off sehingga
berfungsi seperti saklar terbuka, sehingga T2 akan bekerja seperti saklar
tertutup dan mengakibatkan pin 4 (reset) pada IC 555 menjadi rendah. Dan
karena input reset 555 rendah maka alarm tidak bekerja. dan seterusnya
bila terjadi trigger pada IC LM35 yang disebabkan temperatur suhu yang
disetting sudah tercapai.
Berikut ini merupakan sedikit keunggulan dari IC sensor suhu LM35 :
* Memiliki sensitivitas temperatur, dengan faktor skala linier antara
tegangan dan suhu 10 mVolt/C
* Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C
* Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 C
* Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
* Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150
C.
* Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
* Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
* Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.
Sedangkan untuk pemasangan alarm kebakaran ini bisa ditempatkan di
sekitar bahan yang mudah terbakar atau tempat tempat yang berpotensi
terjadinya kebakaran, dan sepertinya jika kita menggunakan beberapa
sensor untuk satu rangkaian ( diparalel ) akan bekerja dengan baik karena
impedansi IC LM ini memang rendah, mungkin :p
Cukup mudah bukan untuk merancang rangkaian alarm kebakaran ini ?

Sebelum membuat kita harus membeli dahulu komponen - komponen


yang akan di gunakan untuk membuat alat tersebut, di antaranya :

IC LM35 1 buah @Rp.15.000


IC LM339 1 buah @Rp.3.500
IC 555 1 buah @Rp. 4.000
Potensio Meter 1 buah @Rp. 4.500
Capasitor 10 Micro Farad 1 buah @Rp. 2.000
Capasitor 0,01 Micro Farad 1 buah @Rp. 1.000
Transistor BC547 2 buah @Rp. 1.500
Papan Pcb 15 cm x 15 cm 1 buah @Rp. 5.000
Selukloid 1 buah @Rp. 5.000
Resistor (semua jenis) 8 buah @Rp. 2.000
Buzzer 1 buah @Rp. 7.000

Total harga pembelian bahan :


Rp. 50.500

Alat yang akan di gunakan untuk merangkai rangkaian tersebut :


- Solder dan Timah
- Tempat pelindung rangkaian
- Bor untuk melubangi papan PCB
- Dll, yang di perlukan

Langkah pembuatan kita bisa urutkan dari yang pertama adalah buat
jalur rangkaian terlebih dahulu dan tidak boleh salah, kemudian gunakan
selukloid untuk mnjadikan jalur yang di gambar menjadi penghantar, lalu bor
papan PCB kemudian solder alat alat yang akan digunakan dengan timah,
hubungan semua komponen sesuai dengan tempatnya masing masing.
Setelah selesai buatlah tempat untuk alarm sederhana tersebut, dan
kemudian coba dahulu alat sesuai fungsinya, jika berhasil di lanjutkan
dengan pemasangan casing, tidak belum, berarti harus di analisi kembali,
kemudian buat yang benar.

Anda mungkin juga menyukai