Fitri Choerunnisa
Dwi Cahyaningtyas
Frestika Mulia
Devi Dwi Ristianti
Fajar Ali
I’m
strong
Bunyi kuat adalah bunyi yang mempunyai
amplitudo yang besar. Bunyi kuat juga dapat
diperoleh jika jarak sumber bunyi dengan
penerima semakin dekat. Kuat bunyi merupakan
ukuran keras lemahnya bunyi yang didengar oleh
telinga.
Kuat bunyi berhubungan dengan energi
gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang
berenergi besar akan menghasilkan bunyi yang
kuat. Sebaliknya, gelombang bunyi berenergi kecil
menghasilkan kuat bunyi yang kecil. Kuat bunyi
diukur dalam satuan desibel, disingkat dB.
Aku tinggi
kan?
Bunyi tinggi adalah bunyi yang memiliki getaran yang cepat.
Karena semakin cepat getaran, maka, semakin tinggi bunyi yang
dihasilkan. Banyaknya getaran per detik disebut dengan frekuensi.
Tinggi rendahnya frekuensi bunyi yang teratur inilah yang
dinamakan tinggi nada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tinggi
nada bergantung pada frekuensi sumber bunyi.
Frekuensi tinggi → bunyi bernada tinggi
Frekuensi rendah → bunyi bernada rendah
Bunyi dengan frekuensi rendah menghasilkan bentuk
gelombang yang kurang rapat. Bunyi dengan frekuensi tinggi
menghasilkan bentuk gelombang yang lebih rapat.
Berdasarkan Besar Frekuensi
• Infrasonik, yaitu bunyi yang punya frekuensi kurang
dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar oleh
hewan tertentu, misalnya jangkrik
• Desah
yaitu bunyi yang punya frekuensi tidak teratur.
• Dentum
yaitu bunyi desah yang sangat keras dan bisa
mengagetkan pendengaran kita.
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi.
Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi,
tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo,
resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang
dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getarannya,
semakin kuat pula bunyinya.
Jarak dimaksudkan bahwa kekuatan bunyi juga
ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat
pendengar atau penerima. Semakin dekat, akan semakin
kuat bunyinya.
Kekuatan bunyi dapat diukur.
Biasanya digunakan satuan
decibel, yang disingkat db.
Angka petunjuk antara 0 db
sampai kurang lebih 120 db.
Sebagai bandingan; bunyi biola
selembut-lembutnya yang
setara dengan siulan, lebih
kurang 20 db. Sedangkan
bagian kuat dari pemain orkes
besar, kurang lebih hanya
mencapai 95 db.
Tinggi rendahnya nada bergantung pada frekuensi dan
panjang gelombang bunyi tersebut. Hubungan panjang
gelombang dan frekuensi bunyi dapat dinyatakan
sebagai berikut.
f=V
Botol E Rendah
Botol D + tinggi
Botol C ++ tinggi
Botol B +++tinggi
Dimana :
T = Tegangan senar
L = Panjang senar
A = Luas Penampang senar
ρ = massa jenis senar
Hukum Marsenne (hal. 225)
Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi nada
alamiah sebuah senar/ dawai:
1. Panjang senar;
2. Luas penampang;
3. Tegangan senar;
4. Massa jenis senar.
Referensi
• Teks dan Gambar:
Karim, S., et al. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala
Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Wasis dan Irianto, S. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
• Video
http://www.youtube.com
TERIMA KASIH
^^