Anggota Kelompok:
1. Avi Putra Arianto
2. Doni Setiawan
3. M. Najmul Muqoddas
4. Nurul Lailiyah
5. Okta Nur YurisTiya
6. Salsabila Putri Isnani
7. Ulfatun Naja
8. Wati Indra Lestari
Kami menyadari bahwa hasil penelitian yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, Kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
penelitian ini melalui email oktanuryuristiya11 atau menghubungi wa kami
+628172001639 Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Pedoman Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
1. Profil Informan
2. Modus Pencurian Sepeda Motor
3. Motif Pencurian Sepeda Motor
4. Pelaku Pencurian
5. Sistem Keamanan Sosial
6. Dampak Terjadinya Pencurian Sepeda Motor
7. Siapa yang diuntungkan?
BAB V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
BAB l
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada umumnya setiap orang menginginkan tatanan hidup yang makmur dan adil.
Dengan terciptanya tatanan masyarakat tersebut akan menjadikan terciptanya
kehidupan masyarakat yang aman. Maka di dalam tatanan masyarakat harus ada
keseimbangan antara lapangan pekerjaan dan aturan yang mengayomi. Sehingga
tidak terjadi hal yang menyimpang dalam masyarakat seperti halnya pencurian.
Namun pada faktanya hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang diimpikan
karena faktanya kurangnya lapangan pekerjaan dan keterampilan yang dimiliki
oleh masyarakat membuat banyak masyarakat tidak memiliki pekerjaan dan
kesulitan dalam Ekonomi. Kesulitan ekonomi tersebut yang menyebabkan
banyak masyarakat menempuh jalan lain untuk mencukupi kehidupannya.,
mereka hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat
sehingga, banyak bermunculan kasus kriminal di masyarakat seperti halnya
pencurian.
3. TUJUAN PENELITAN
4. MANFAAT PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Anisa (2020) ada banyak penyebab dari tindak kriminalitas yang
dilakukan oleh seseorang, diantaranya yaitu watak yang menjadi bawaan lahir,
rasa ingin diakui, gangguan psikologi, kemiskinan, dan lain-lain. Tinjauan yuridis
terhadap kejahatan harta benda dan bagaimana penerapan kasus pencurian
menurut Pasal 365 KUHP, yang terdapat dalam Buku II Bab XXII, dalam Kurnia
(2018) menegaskan bahwa pencurian merupakan tindakan sengaja mengambil
atau menguasai barang/hasil curian tanpa izin dan kemudian sama – sama
mengakibatkan kerugian materil.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
mengumpulkan data. Teknik wawancara /interview yang dimaksud adalah tata
cara tanya jawab sembari bertatap muka antara pewawancara dengan
informan / orang yang diwawancarai. Dalam pelaksanaan wawancara,
interviewer menggunakan pedoman wawancara dengan pengembangan
seperlunya.
Kami melakukan penelitian konflik sosial di Polsek Pancur ini pada hari Jum'at
tanggal 24 Februari 2023, tepatnya pada saat pulang sekolah sekitar jam 13:00.
Sebelumnya kami sudah menghubungi salah satu anggota polisi Polsek Pancur
untuk kami wawancarai. Durasi wawancara sekitar 15 menit,
3. Subjek Penelitian
Dalam wawancara penelitian kasus pencurian motor ini, yang dijadikan informan
atau subjek dalam penelitian adalah Bapak Bagus Dwi Hendra Yuniarko selaku
Aipda Polsek Pancur dan Kapolres Rembang. Sedangkan objek penelitian yang
kami sampaikan adalah Kasus pencurian motor yang baru-baru ini terjadi di Desa
Wuwur, Kecamatan Pancur. Berikut ini adalah dokumentasi saat kami melakukan
wawancara dengan informan.
Keterangan: Suasana wawancara berlangsung. Tampak Informan didampingi
dengan koleganya, dalam menjawab pertanyaan kelompok kami (Sumber:
Dokumen Kelompok)
4. Pedoman Wawancara
5. Dokumentasi Wawancara
Berikut ini merupakan dokumentasi suasana Polsek Pancur dan hasil wawancara
kelompok kami dengan Kapolsek Pancur yang telah diunggah pada channel
youtube dengan link https://youtu.be/M3zbmazCwBI dan
https://youtu.be/K9rm2CMuqVg.
Keterangan: Tampak para siswa sedang melakukan wawancara dengan Informan
(Sumber: Tangkapan layar youtube pada channel SMA N 1 Pamotan)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Profil Informan
Bapak Bagus Dwi Hendra Yuniarko, merupakan polisi dengan pangkat AIPDA di
Polsek Pancur dan Polres Rembang, beliau merupakan lulusan SMAN 1 Pamotan
tahun 2000 kemudian melanjutkan di pendidikan kepolisian dan lulus pada tahun
2023.
Selama Bapak Bagus Dwi HY mengabdi sebagai AIPDA di Polsek Pancur, beliau
banyak menangani kasus, salah satunya yang baru saja terjadi adalah kasus
pencurian motor yang terjadi di Desa Wuwur, Kecamatan Pancur, Kabupaten
Rembang.
Keterangan : Sesi mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bagus Dwi HY, saat
usai wawancara,
Selama beliau mengabdi sebagai polisi beliau menceritakan berbagai kendala
yang beliau alami, salah satu kendalanya adalah waktu bersama keluarga yang
singkat, karena beliau harus menjalankan kewajibannya sebagai Polisi.
Beliau juga memberikan nasihat kepada kita untuk selalu semangat dalam
menggapai cita-cita, karena indonesia menjadi apa itu tergantung dari apa yang
generasi muda cita-citakan.
Kejadian pencurian motor itu memang benar terjadi, tepatnya didesa Wuwur,
menurut wawancara yang kami lakukan informan menjelaskan bahwa kejadian
tersebut terjadi pada malam hari, sekitar jam 21:00 saat korban baru pulang
kerja. Saat itu korban lupa memasukkan kendaraannya kedalam rumah dan
langsung tidur, ketika korban bangun pada tengah malam untuk memasukkan
motornya, korban tidak melihat motornya ada di luar rumah. Kemudian korban
langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Pancur. Memang benar adanya
pencurian motor
Menurut Bapak Bagus, saat kami menanyakan apa motif pelaku tersebut adalah
faktor ekonomi yang melandasi pelaku melakukan aksinya, terdesak ekonomi
yang sedang turun mungkin, dan ada faktor lain. Kedua, faktor keinginan yang
tidak tercapai, maksudnya adalah mungkin pelaku tersebut tidak memiliki
kendaraan motor sehingga keinginan dia, atau nafsu dia sedang menguasai
dirinya sehingga timbul rasa untuk mencuri motor tersebut. Setelah pelaku
mendapatkan motor tersebut, motor itu ditaruh di rumah temannya yang
kemudian satu hari setelahnya dijual oleh pelaku.
4. Pelaku Pencurian
Pak Bagus menjelaskan bahwa pelaku berasal dari desa Wuwur sendiri. Pelaku
berjumlah 2 orang ,pelaku pertama bertugas mengantarkan pelaku 2 sedangkan
pelaku 2 bertugas sebagai pengambil barang curian tersebut. Pelaku pencurian
tersebut dalam melakukan aksinya tidak menentu dalam mendapatkan jumlah
curian, tergantung pada target pelaku, dan tergantung pada kesempatan pelaku
serta pada pukul yang tidak menentu. Pelaku selama ini sudah mencuri di 4 tkp,
sukoharjo. Setelah diusut dan diproses jalur hukum, hukuman untuk kasus
pencurian ini adalah berdasarkan pada pasal 363 KUHP pasal pidana, dengan
ancaman 5 tahun penjara.
Dari peristiwa konflik sosial ini tentu saja berdampak pada masyarakat sekitar.
Dampaknya adalah masyarakat merasa resah, dengan adanya pencurian ini,
karena sebelumnya juga sudah ada pencurian kecil-kecil, seperti pencurian ayam,
pencurian mesin-mesin, serta pencurian alat pompa air dan lainnya.
Dari kejadian ini tentu saja terdapat pihak yang diuntungkan dan dirugikan, pihak
yang diuntungkan adalah pelaku itu sendiri, dan dirugikan adalah masyarakat
dan korban yang merasa resah.
BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut;
pencurian motor terjadi pada malam hari ketika pemilik motor pulang
kerja pukul 21.00 wib saat korban lupa memasukkan motor korban
ketiduran lalu saat korban bangun ingin memasukkan motornya saat itu
juga motor korban sudah di curi oleh pelaku.
sehari-hari
2. SARAN
Tetap waspada jangan taruh sembarangan kunci sepeda motor serta jangan
lalai menaruh barang - barang berharga.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, D. (2020). Korelasi Kemiskinan Dan Kejahatan. Sol Justisio, 2(2 DESEMBER),
250-255.
Kurnia, L. C. (2018). Tinjauan Yuridis Terhadap Kejahatan Harta Benda Menurut
Pasal 365 Kuhp Tentang Pencurian Dengan Kekerasan. Lex Crimen, 7(3).
Prayetno, P. (2013). Kausalitas Kemiskinan terhadap Perbuatan Kriminal
(Pencurian). Media Komunikasi FPIPS, 12(1).
Sugiarti, Y. (2014). Kemiskinan sebagai salah satu penyebab timbulnya tindak
kejahatan. Jendela Hukum, 1(1), 37186.
Rahman, P. A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif
Ilmu Sosiologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1542-1548.
Rosana, E. (2019). Kemiskinan Dalam Perspektif Struktural Fungsional. Al-Adyan:
Jurnal Studi Lintas Agama, 14(1), 19-34.