Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR YANG MENDORONG BALAP LIAR PADA REMAJA DI

MUARO SIJUNJUNG

Karya Ilmiah ini untuk Memenuhi Sebagian Nilai Keterampilan Bahasa


Indonesia Semester 4

Rifka Aulia

XI MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG


2023

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Faktor yang Mendorong Balap Liar pada Remaja di Muaro

Kabupaten Sijunjung

Nama : Rifka Aulia

NIS. :

Muaro, 19 Mei 2023.

Wali Kelas, Guru Pembimbing,

Bella Silvia Yolanda Rosniati

NIP: NIP:

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Faktor yang
Mendorong Balap Liar pada Remaja di Muaro Kabupaten Sijunjung” tepat waktu.
Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi sebagian nilai Bahasa Indonesia semester 4.

Karya ilmiah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis
ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Ibu Rosniati, Spd selaku guru pembimbing
2. Ibu bella Silvia Yolanda, Spd selaku wali kelas
3. Seluruh anggota keluarga terutama orang tua
4. Teman-teman yang membantu secara langsung maupun secara tidak langsung.

Penulis menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk kita semua.

Muaro, 19 Mei 2023

Penulis

HALAMAN PENGESAHAN
Rifka Aulia.2023.Faktor yang Mendorong Balap Liar pada Remaja di Muaro
Kabupaten Sijunjung.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Balap Liar
B. Fungsi Tugas Pokok dan Wewenang Polri
C. Tinjauan Umum Penanggulangan Kejahatan
BAB III PEMBAHASAN
A. Jenis
B. Objek
C. Tempat, Tanggal
D. Teknis
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penyebab Remaja Terdorong Melakukan Balap Liar
B. Dampak Balap Liar
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balap motor adalah salah satu bentuk kegiatan yang banyak diminati oleh
remaja saat ini. Berawal dari kegiatan sekumpulan remaja pada malam minggu,
beberapa remaja meluangkan waktu untuk saling memamerkan kemampuan
mesin sepeda motor mereka. Kegiatan balap liar itu juga didukung dengan
semakin maraknya bengkel sebagai tempat berkumpulnya, sekaligus tempat
untuk merombak kapasitas kemampuan mesin sepeda motor, bagi mereka yang
mempunyai hobi sama, yaitu hobi adu balap membuat mereka semakin terpacu
untuk saling bersaing dalam membuktikan dirinya yang terbaik.
Remaja melakukan balap liar sebagai bentuk dari hobi dijalan raya dengan
kriteria jalan bagus, tidak berlubang, serta tidak ada gundukan atau yang sering
disebut dengan istilah polisi tidur. Kegiatan balap motor yang dilakukan remaja
dijalan raya dikategorikan sebagai balap liar.
Balapan liar atau kebut-kebutan dijalan raya tetap terjadi pada remaja
diakibatkan oleh lemahnya sanksi yang diberikan pihak kepolisian terhadap
prilaku masih sangat ringan. Sanksi yang diberikan hanya sekedar sanksi tilang
karena melanggar lalu lintas, sehingga remaja yang terlibat balap liar merasa
tidak jera. Sanksi yang seharusnya diberikan kepada pelaku balap liar harus
dengan hukuman kurungan atau denda. Bagi remaja sanksi itu memang berat,
namun bila diterapkan dapat membuat remaja berdikir lagi untuk melakukan
balap liar.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Faktor yang Mendorong Balap Liar pada Remaja di Muaro Kabupaten
Sijunjung”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Mengapa remaja terdorong untuk elakukan balapan liar di Muaro Kabupaten


Sijunjung?

b. Bagaimana dampak balap liar?


C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan karya ilmiah ini sebagai berikut:
a. Tujuan umum
- Agar pembaca mengetahui dan memahami mengenai aksi balap liar yang
dilakukan oleh sekelompok remaja di Muaro Kabupaten Sijunjung.
- Agar pembaca mengetahui dan memahami mengenai yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi aksi balap liar yang dilakukan sekelompok remaja di
Muaro Kabupaten Sijunjung.
- Agar pembaca mengetahui hukum-hukum yang berlaku diantara pembalap
motor di Muaro Kabupaten Sijunjung.
- Agar pembaca mengetahui dampak balap liar.
b. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi nilai praktek Bahasa Indonesia semester 4.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk kepentingan
teoritis maupun kepentingan praktis, yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna memberikan sumbangan pemikiran
bagi ilmu pengetahuan, sekaligus ikut andil melengkapi literature atau bahan
bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diangkat oleh peneliti.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat diharapkan menjadi pedoman bagi masyarakat, kepolisian
dan para penegak hukum lainnya untuk menegakkan kedisplinan bagi
masyarakat yang melanggar peraturan yang ada dalam kesamaan dengan
masalah yang diangkat oleh penulis.

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Balap Liar
“Pada umumnya mereka tidak memiliki kesadaran sosial dan kesadaran
moral. Tidak ada pembentukan ego dan super-ego, karena hidupnya
didasarkan pada basis instinktif yang primitif. Mental dan kemauan jadi
lemah, hingga dorongan-dorongan dan emosinya tidak terkendali lagi seperti
tingkah lakunya liar berlebih-lebihan. Tingkah laku yang dilakukan remaja
tersebut dengan maksud mempertahankan harga dirinya dan untuk membeli
status sosial”. (Kartini.1997:209)
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian remaja
melakukan balap liar hanya untuk menpertahankan harga dirinya dan untuk
membeli status sosial untuk mendapatkan perhatian lebih dan penghargaan
dari lingkungan.
Faktor-daktor yang menjadi pendorong terjadinya balap liar, yaitu:
a. Gengsi dan nama besar, slain itu ternyata balap motor liar juga merupakan
ajang adu gengsi dan pertaruhan nama besar
b. Kesenangan dan memacu ardenalin, bagi pelaku pembalap motor liar
mengemukakan mereka mendapatkan kesenangan dari sensasi balap motor
liar, ada rasa yang luar biasa yang tak dapat digambarkan ketika usai balapan.
c. Keluarga dan lingkungan, kurangnya perhatian orang tua, terjadinya
masalah dalam keluarga atau ketika terlalu berlebihannya perhatian orang tua
kepada anak. (Kartini.2010:44-46)
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang
menyebabkan balap liar antara lain faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari dalam individu tersebut, seperti kurangnya dasar iman dan lemahnya
pertahanan terhadap pengaruh negatif.

B. Fungsi, Tugas Pokok dan Wewenang Polri


Fungsi polri diatur dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu:
Pasal 2
Fungsi kepolian adalah salah satu fungsi pemerintah negara dibidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Adapun tugas pokok dan wewenang polisi diatur dalam pasal 13,14 ayat (1)
dan (15) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, yaitu:
Pasal 13
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
a. Memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat
b. Menegakkan hukum
c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat

C. Tinjauan Umum
Penanggulangan Kejahatan Konsep upaya penganggulangab kejahatan melalui
tiga tindakan, yaitu tindakan preventif, represif, dan kuratif.
a. Tindakan preventif, yaitu uasaha mencegah kejahatan yang merupakan
bagian dari politik kriminal.
b. Tindakan represif, yaitu segala tindakan yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum sesudah terjadinya kejahatan (tindak kejahatan).
c. Tindakan kuratif, yaitu pada hakikatnya merupakan usaha preventif dalam
arti yang seluas-luasnya ialah dalam usaha penanggulangan kejahatan.
(soedarto.1986:113-116).

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam Karya Ilmiah ini adalah metode kualitatif
dan pengamatan. Bog dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut keduanya,
pendekatan dengan metode kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
utuh ( holisdie ).
Di antara alasan pengambilan metode penelitian kualitatif ini adalah karena
mencoba meminimalisir perilaku bolos sekolah yang terjadi di kelas Xl MIPA 2 yaitu
tepatnya di SMA Negeri 1 Sijunjung. Selain itu metode ini sesuai jika penulis hendak
mendapatkan wawasan tambahan. Alasan berikutnya yaitu karena metode kualitatif
dapat memberikan rincian yang kompleks tentang perilaku bolos sekolah.
Secara umum penelitian ini termasuk juga dalam jenis penelitian lapangan
(pengamatan). Yaitu penulis langsung ke lapangan atau ke objek penelitian untuk
mengetahui secara langsung perilaku bolos sekolah tersebut atau perilaku membolos.

B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian. Objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapat
jawaban maupun solusi dari permasalahan. Objek adalah benda atau hal lain yang
dijadikan sasaran penulis melakukan penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di
lingkungan sekolah penulis. Objek yang akan diteliti adalah beberapa orang di kelas
penulis yang terlibat dalam perilaku membolos sekolah.

C. Tempat, tanggal penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah penulis. Penulis memilih lokasi ini karena
Berdasarkan pengamatan di kelas penulis terkait perilaku siswa membolos sekolah.
2. Tanggal penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,
pelaksanaan penelitian, sampai laporan pembuatan penelitian. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Februari 2023 sampai bulan Mei 2023.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
A. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung pada suatu
kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi diarahkan pada kegiatan yang memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. Dari pengamatan, akan mendapatkan data
tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re -
checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti selama penelitian untuk
meminimalisir balap liar pada remaja di Muaro kabupaten sijunjung.
B. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan cara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informasi dengan maksud mendapat gambaran lengkap tentang topik
yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
data dan informasi mengenai balap liar pada remaja di muaro kabupaten
sijunjung.
C. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi
merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen- dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau
wawancara, akan lebih Kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung oleh
dokumen-dokumen dari narasumber. Dokumen yang akan dikumpulkan
adalah berupa dokumen-dokumen terkait pengaruh balap liar pada remaja di
muaro kabupaten sijunjung.

E. Daftar Pertanyaan
1. Apa saja alasan remaja melakukan balap liar?
2. Apakah ada rasa takut remaja di muaro kabupaten sijunjung?
3. Apa dampak remaja melakukan balap liar?
4. Mengapa masih banyak remaja melakukan balap liar jika sudah mengetahui
dampaknya?

BAB IV

PEMBAHASAN
A. Faktor Remaja Melakukan Balap Liar
Faktor-faktor yang menyebabkan remaja ikut balapan liar di jalan raya adalah
dikarenakan mencari sensasi, mencari perhatian orang, taruhan uang, ingin
merasa hebat, ingin dipuji, iseng karena tidak ada kerjaan, sebab itulah anak
muda melakukan balapan liar.
Adapun faktor utama yang mendorong sehingga terjadinya balapan liar,
yaitu:
1. Ketidakadaan fasilitas sirkuit balapan sehingga membuat pecinta otomotif ini
memilih jalan raya sebagai gantinya. Jikapun tersedia biasanya harus melalui
proses yang panjang.
2. Kesenangan dan memacu adrenalin, mereka mendapatkan kesenangan dari
sensasi balap liar, adar rasa luar biasa yang tidak dapat digambarkan usai balapan.
Untuk mencegah aksi balap liar yang tidak hanya mengganggu keamanan
dan kenyamanan lalu lintas, tapi juga dapat mengakibatkan korban jiwa. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan.
Pertama, orangtua dianjurkan untuk melakukan komunikasi intensif dengan anak.
Sehingga tidak menjadikan kehidupan geng sebagai pilihan.
Kedua, memberikan bimbingan tentang dampak buruk dari setiap kenakalan
(balapan liar) yang dilakukan.

B. Dampak Balap Liar


Dalam penelitian ini, dampak balap liar di bagi menjadi 2 yaitu terdapat
dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif yang terjadi pada remaja
pelaku balap liar yaitu :
1. Pembalap akan mendapatkan imbalan
2. Pembalap akan merasa bangga
3. Tercipta rasa solidaritas antar pembalap
4. Dampak edukasi terjadi ketika pembalap mahir mengotak atik motornya
5. Dampak kretifitas juga terjadi pada pembalap ketika menghias motornya
6. Secara emosional para pembalap liar akan memiliki semangat yang tinggi,
dan pantang menyerah
Sedangkan dampak negatuf yang terjadi yaitu:
1. Mengganggu kelancaran jalan raya dimana para pelaku balap liar sering
menutup jalan raya yang dijadikan sebagai arena balap liar demi melancarkan
kegiatan mereka yang kerap kali menggagu kenyamanan pengguna jalan
lainnya.
2. Mengganggu Ketentraman masyarakat sekitar jalan yang digunakan
sebagai arena balap liar akibat suara knalpot, para pelaku balap liar sering
kali mengganti knalpot sepeda motor yang digunakan sebagai alat penunjang
kegiatan balap liar. Mereka merasa dengan meningkat suara Universitas
Sumatera Utara knalpotsepeda motor maka akan juga meningkatkan
kepercayaan diri tim pendukungnya. Sehingga dapat meningkatkan euforia
penonton dan pendukung para pembalap itu sendiri.
3. Dapat memicu terjadinya tawuran antar bengkel, hal ini dikarenakan dalam
pelaksanaan balap liar selalu melakukan taruhan.
4. Sering terjadinya pelanggaran norma
5. Memicu terjadinya taruhan dan perjudian
6. Menyumbang angka kecelakaan lalu lintas
7. Dampak terberat adalah kehilangan nyawa dan lain-lain
8. Merugikan orang tua dan Membuat orang tua khawatir
Dalam peneltian ini sudah pasti banyak dampak yang terjadi pada remaja
yang mengikuti balap liar, baik itu dapat positif maupun dampak negatif. Dampak
positifnya ya kita dikenal banyak orang Muaro Kabupaten Sijunjung yang
mengikuti balap liar, mendapatkan imbalan, dan nambah-nambah teman juga.
Tapi kalau dampak negatifnya seperti terjadinya kecelakaan, di kejar- kejar sama
polisi yang pastinya sangat mengganggu masyarakat sekitar banyak dampak
negatifnya daripada dampak positifnya.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai