Anda di halaman 1dari 26

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP GENG

MOTOR DI INDONESIA

FARIDUDDIN ATTAR

XI MIPA 1

NIS: 196995

Pembimbing: Sukasto, S.Pd.

SMA LABSCHOOL JAKARTA

TP 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberi
anugerah kenikmatan yang melimpah bagi kami semua, kesehatan baik
secara lahiriah dan batiniah. Pula dengan segala hormat, seraya
dipanjatkan shalawat beserta salam penulis kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW.

Dalam proses perencanaan dan pembuatan karya tulis ini dari, penulis
mendapat bantuan dan dukungan dari pihak-pihak tertentu yang memiliki
intensi membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis kali ini. Atas
dasar itu, penulis mengucapkan beribu terima kasih kepada:

1. Allah SWT. atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis ini
dapat diselesaikan dengan upaya sebaik mungkin.
2. Kedua orang tua penulis, atas dukungan moral dan material beserta
doa yang tak pernah usai dipanjatkan untuk kami.
3. Bapak Suparno Sastro, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMA
Labschool Jakarta yang selalu memotivasi dan memfasilitasi
pembelajaran penulis.
4. Bapak/Ibu Guru SMA Labschool Jakarta, yang seringkali memotivasi
penulis selama proses pembuatan karya tulis ini.
5. Ibu Sri Suyanti, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia dan wali kelas
penulis yang sabar membimbing penulis dalam proses pembuatan
karya tulis ini.
6. Guru Pembimbing Pak Sukasto, S.Pd.
7. Teman-teman seperjuangan serta pihak-pihak yang tak terhitung
jumlahnya dan tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberi dorongan moral kepada penulis dalam proses pembuatan
karya tulis ini.

Akhir kata, penulis selaku penulis dan perancang karya tulis ini

menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini tentunya tidaklah luput

2
dari kesalahan, baik yang disadari maupun tidak disadari. Maka dari itu, penulis
mengajukan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan pada karya tulis ini.
Jakarta, Maret 2021

Fariduddin Attar

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..………………………….……………………………. 3

DAFTAR ISI ……………………………………….……..…………………... 4


BAB I ……………………………………….……….……..………................ 5
A. Latar Belakang ………………………….…………………......… 5

B. Permasalahan Penelitian ,…………………….…………...……. 6 C.

Tujuan penelitian .……..………….………………….…………... 6 BAB II –

PEMBAHASAN …………..…………………….………………….. 7 A.

Pengertian Geng Motor …………………………………………. 7

a) Sejarah Geng Motor …….…………….…………….………. 9


b) Tujuan Geng Motor ………………………………………… 10
c) Pandangan Masyarakat Terhadap Geng Motor ………… 10

B. Kenakalan Remaja ……………………………………………... 12

a) Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja ……………………….. 13 b)


Faktor-faktor Terjadinya Kenakalan Remaja ……...…….. 14 c)
Cara mengatasi kenakalan remaja ……………………….. 14 C.
Pandangan Masyarakat Terhadap Geng Motor …………….. 16

BAB III – PENUTUP ………...…………….………...……………..………. 19

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 19
B. Saran …………………………………………………………...... 19
C. Daftar Pustaka .……….………….…..………….……….……... 21
D. Lampiran ...………...….…………....…………………………… 22

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Mulai dari

merokok, pergaulan bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti

tawuran bahkan membentuk suatu geng yang kita kenal sebagai geng

motor. Awalnya geng motor hanya perkumpulan anak-anak remaja yang

hobi riding dengan motor baik siang, maupun malam hari. Namun, akhir

akhir ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal

geng motor menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk

anggota geng itu sendiri.

Keberadaan geng motor mulai menyebar hampir di setiap kota

dengan pola umum yang selalu hampir sama. Kecenderungan untuk

menjadi brutal dan arogansi wajib diwaspadai oleh masyarakat. Untuk itu

penulis menyusun karya tulis ini dengan judul Pandangan Masyarakat

Terhadap Geng Motor Di Indonesia agar para pembaca khususnya orang

tua dapat memberikan edukasi kepada para putra-putrinya.

5
B. Permasalahan Penelitian
Bagaimana pandangan masyarakat terhadap keberadaan geng

motor?

C. Tujuan Penelitian

Menjelaskan apakah geng motor selalu identik dengan hal hal

yang negatif di masyarakat atau tidak

6
BAB II
PEMBAHASAN

Karya tulis ini akan menggunakan dua konsep utama yaitu geng motor dan

kenakalan remaja. Selain itu, teori yang terkait dengan fenomena geng

motor dan kenakalan remaja adalah teori anomi dan ketidaksesuaian

Robert K. Merton. Berikut ini adalah beberapa konsep yang digunakan:

A. Pengertian Geng Motor


Istilah geng telah lama digunakan untuk menyebut kelompok mulai dari

kelompok permainan hingga kelompok kejahatan terorganisir. Geng

menjadi perhatian publik karena pada umumnya istilah tersebut merujuk

pada komunitas yang rusuh yang biasanya terdiri dari anak-anak muda.

Sederhananya geng motor adalah geng pemuda, bukan geng pemuda

yang didukung oleh orang dewasa. Ini adalah grup di mana anggotanya

selalu

berkumpul secara teratur, dan mereka menentukan kriteria keanggotaan

mereka sendiri. Menurut Kartini Kartono, banyak geng yang tumbuh di kota

kota besar.

Geng juga identik dengan berbagai bentuk kejahatan yang berujung

pada perilaku kriminal. Walaupun sebenarnya kelompok anak laki-laki ini

terdiri dari anak-anak normal, namun remaja ini disebabkan oleh satu atau

lebih bentuk kelalaian dan upaya mereka untuk mencari kompensasi atas

segala kekurangannya. Kemudian menjadi jahat. Anak-anak menjadi jahat


dan menginginkan segala sesuatu yang membuat mereka bahagia dan

7
memuaskan. Remaja berpikir bahwa orang tua, keluarga, dan masyarakat

sekitarnya tidak memberi mereka cukup. Sesuatu yang tidak ditemukan

dalam keluarga dan lingkungan mereka sendiri, kemudian mereka masuk

ke dalam geng motor, seperti persatuan dan kesatuan.

Geng motor adalah tempat dimana anak muda mendapatkan

kebahagiaan dan kepuasan diri sendiri, tidak bisa mendapatkan

kebahagiaan dari keluarga dan lingkungan sosial lainnya. Di geng motor,

mereka dapat merasakan persatuan dan solidaritas di antara para remaja,

yang membuat mereka merasa sangat nyaman.

Menurut Katini Kartono, beberapa hal yang biasanya ada dalam geng

motor adalah pertama, kepemimpinan. dua istilah yang hanya dipahami

oleh geng motor. ketiga, ada aturan khusus yang akan diberi sanksi jika

dilanggar. Dengan kata lain di dalam sebuah geng motor ada sebuah

pemimpin yang memimpin kegiatan geng motor, dan salah satu kekuasaan

pemimpin adalah untuk menentukan tempat aktivitas geng motor.

Dalam semua kegiatan yang mereka lakukan, bertujuan untuk

mempererat dan memupuk loyalitas setiap anggota. Oleh karena itu,

dibandingkan dengan anggota lain, seorang pemimpin harus memiliki

kekuatan, keterampilan, dan keberanian yang kuat. Hal ini memungkinkan

pemimpin untuk dihormati dan menjadi panutan bagi anggota lainnya.


Seorang pemimpin geng motor harus memiliki jiwa kepemimpinan yang

kuat, seperti kemampuan memimpin anggota tim, keberanian mengambil

8
tindakan, dan rasa hormat dari anggota tim dan lain-lain. Di dalam Geng

Moto, bahasa mereka sendiri muncul, menggunakan kosa kata dan istilah

khusus yang hanya bisa dipahami oleh anggota geng. Ada juga ekspresi

bahasa, gerak tubuh, dan isyarat kode tertentu. Berasal dari seluruh

kelompok, kemudian memberikan tekanan kepada seluruh anggota

kelompok, agar semua menghormati dan mematuhi semua aturan yang

telah ditetapkan.

1. Sejarah Geng Motor

melihat dari sejarahnya, geng motor pertama di Indonesia sudah

muncul pada tahun 1915. nama geng motor tersebut adalah Motorfiets

Rijders Te Batavia. Motorfiets Rijders Te Batavia berdiri pada zaman

Pemerintah Hindia Belanda, di tahun 1915, atau 105 tahun lalu. Hal ini

berarti kelahirannya hanya beda 12 tahun dari pendirian klub motor tertua

di dunia yaitu Yonkers Motorcycle Club pada 1903 di Kota New York,

Amerika Serikat.

Sejarah Motorfiets Rijders Te Batavia tentu erat dengan masuknya

motor di Indonesia. Motor pertama di Indonesia, pertama kali dibawa oleh

pria Inggris bernama John Potter pada tahun 1893. Jauh dari kesan urakan

serta rusuh, geng motor ini justru lebih dikenal dengan keakaraban nya
dalam sosial.

9
2. Tujuan Geng Motor

Geng motor adalah sekumpulan remaja yang mengatasnamakan diri di

bawah bendera pecinta otomotif atau lebih spesifiknya adalah pencinta

sepeda motor dengan berbagai macam jenis sepeda motor. Hal inilah yang

bisa dianggap positif bila kita lihat dari visi, misi, tujuan, atau niat para

remaja ini dalam pembentukan organisasi geng motor ini. Maklumlah

mereka adalah manusia yang sedang mencari jati diri di luar keluarga,

yaitu dunia pertemanan.

Tetapi di saat ini geng motor sering diidentikan dengan dunia

kriminalitas. Berbagai media memuat segala hal negatif tentang dunia

geng motor. Mulai dari aksi perampokan, pencurian, perkelahian, bahkan

pembunuhan. Tentu kebanyakan mereka lakukan secara bergerombol

dengan ciri khas menggunakan sepeda motor. Sepeda motor bagaikan

simbol bahwa penjahat yang beraksi adalah geng motor.

3. Pandangan Masyarakat Terhadap Geng Motor

Geng motor di Indonesia seringkali membawa persepsi untuk masyarakat


bahwa geng motor kerap identik dengan hal negatif. Tak bisa dipungkiri,

hal ini merupakan imbas dari stigma negatif geng motor– sehingga

komunitas motor lainnya terhukum oleh hal-hal yang juga negatif Selain itu

Banyak yang melihat para pengendara motor besar seperti

Harley-Davidson adalah cerminan dari bikers yang arogan atau sombong.

10
Namun, pandangan negatif tersebut ternyata tidak semua benar adanya.

Citra negatif dari pengendara Motor gede yang dicap buruk oleh

masyarakat misalnya selalu ngebut saat berkendara, atau sering

melakukan touring baik dalam atau luar kota yang dianggap mengganggu

pengendara lain.

Akan tetapi Komunitas Motor Gede Indonesia (MGI) ingin merubah

image atau citra negatif masyarakat tentang geng motor, menjadi image

atau citra positif, seperti menaati peraturan lalu lintas, tidak meminum

minuman keras, sering mengadakan even yang positif seperti donor darah,

kerja sosial, serta Peran aktif yang terjadi setiap anggota sangat

diharapkan agar dapat terjalin, sehingga terbentuk suatu komunitas yang

solid, kuat dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan maupun

rintangan dalam perkembangan organisasi. Dalam setiap perkumpulan

rutin yang diadakan setiap hari jum’at untuk menuangkan ide atau

kegiatan yang akan diadakan waktu dekat ini

B. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja dalam ilmu masalah sosial dapat dikategorikan ke


dalam perilaku diluar norma. Kejahatan yang sering terjadi di masyarakat

erat kaitannya atau sama dengan anak muda, oleh karena itu perlu

dipahami sejauh mana anak muda banyak melakukan kegiatan illegal dan

kriminal yang mengganggu kehidupan dan lingkungan hidup anak muda.

11
Dalam kehidupan remaja, dalam rangka menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitarnya, baik di lingkungan sekolah dan teman-teman,

maupun di rumah, hal-hal negatif sering diselingi dengan hal-hal negatif.

Hal-hal tersebut dapat mengambil bentuk positif hingga negatif, yang biasa

kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri

merupakan pelanggaran norma, termasuk norma hukum dan norma sosial.

Pada umumnya para remaja ini memiliki beberapa kebiasaan dan ciri-ciri

yang aneh, seperti kostum, umpatan dan kata-kata kasar, sehingga para

remaja ini juga memiliki perilaku yang selalu mengikuti tren saat ini.

1. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja

a) Beberapa bentuk kenakalan remaja adalah membentuk gang

atau sebuah kelompok dengan norma atau perilaku yang

menyeramkan seperti bertato, bertawuran, dan sebagainya.

b) Selain itu juga berpakaian dengan model yang tidak sesuai

dengan norma atau tidak sopan di lingkungannya.

c) yang terakhir yaitu mengendarai kendaraan bermotor dengan

kecepatan yang melewati kecepatan maksimum yang telah di


tetapkan dalam sehingga dapat membahayakan dan

menggagu pengguna jalan lainnya

2. Faktor-faktor terjadinya kenakalan remaja

a) Terjadinya kenakalan remaja dapat disebabkan oleh faktor

keluarga sendiri, seperti fragmentasi keluarga, lingkungan

sosial, seperti komunikasi dengan remaja kriminal lainnya,

12
dan budaya yang melekat pada lingkungan yang membuat

remaja terjerumus ke dalam kejahatan.

b) Selain itu, faktor yang sangat penting yang dianggap menjadi

penyebab munculnya kenakalan remaja adalah karena

ambisi materi yang tinggi dan kecilnya peluang untuk

berhasil, munculnya kebiasaan hidup yang menyimpang dari

norma

norma kehidupan normal menyebabkan banyak remaja

melakukan kejahatan. Remaja menjadi menyimpang dan

kriminal.

c) Selain itu, ada beberapa faktor yang jarang diketahui orang

awam yaitu remaja yang hidup berkecukupan tidak selalu

kebal terhadap perilaku menyimpang. Tinggal di segala

fasilitas yang tersedia membuat mereka bosan dan mencari

hal-hal yang tidak tersedia di rumah.

Proses pencarian diluar tidak selalu bernilai positif. Akan tetapi, tak
jarang remaja dihadapkan dengan nilai-nilai yang bersifat negatif.

Kenakalan yang terjadi pada remaja dapat disebabkan oleh faktor

kejenuhan. Kemewahan membuat anak muda menjadi terlalu manja,

lemah secara mental, bosan karena terlalu lama menganggur, tidak

mampu memanfaatkan waktu kosong dengan perbuatan yang bermanfaat,

dan terlalu hidup santai. Sesuai faktor diatas, anak muda dapat melakukan

kenakalan sebagai tempat pelarian dirinya.

3. Dampak Kenakalan Remaja

13
a) Salah satu dampak dari faktor-faktor diatas pada remaja ialah

remaja menjadi tertarik dengan geng motor. Para remaja

tidak mengetahui betul konsekuensi yang telah menanti

mereka. Tujuan awal yang tadinya hanya sebatas pelarian

suatu masalah, kemungkinan besar akan menambah

masalah lain yang lebih berat.

b) Selain itu kondisi psikis seorang remaja yang rentan ditambah

dengan keadaan lingkungan buruk dapat mengakibatkan

penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan sebagainya ini

menjadi beban bagi kelompok sosial lainnya, seperti lembaga

kepolisian, keagamaan, dan pranata hukum.

4. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Usia remaja adalah usia saat manusia mengalami transisi dari anak

anak ke dewasa. Meskipun, sebagian remaja secara fisik memiliki


kesamaan dengan orang dewasa, mereka belum tentu berpikir seperti

orang dewasa. karena pola pikir pada usia ini belum dewasa, maka remaja

rawan melakukan kesalahan atau melakukan kejahatan yang tidak

sepenuhnya bisa mereka kendalikan. Kenakalan remaja dapat diatasi dan

dicegah dengan beberapa pendekatan. Orang tua dapat melakukan

langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. orang

tua perlu mengenali mana perilaku-perilaku remaja normal dengan perilaku

yang mengarah ke perilaku negatif sehingga dapat mengambil langkah

sedini mungkin. remaja yang terpengaruh perilaku negatif dapat

14
menunjukkan perilaku seperti bolos sekolah, turunnya nilai ujian, dan

terlibat dalam perkelahian.

Contoh lainnya adalah perdebatan antara orang tua dan anak.

Sebagaimana remaja mulai mencari independensi, ia akan mulai

mempertanyakan semua keputusan orang tua terhadap dirinya yang sering

kali berujung pada perdebatan. Hal ini merupakan hal yang wajar. Namun

masalah dapat menjadi serius ketika remaja menunjukkan peningkatan

penolakan terhadap perintah orang tua dan lebih ekstrim lagi mulai

melakukan aksi kekerasan di rumah. Berikut adalah hal yang dapat

dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.

a) Yang pertama yaitu mengendalikan diri, Orang tua kerap kali

kehilangan kendali menghadapi perilaku nakal remaja. Jika

ingin mengendalikan remaja, maka hal yang perlu dilakukan


adalah mengendalikan diri sendiri. Orang tua perlu tau kapan

waktu berkomunikasi yang tepat untuk nya dan untuk anak.

JIka orang tua masih dalam keadaan marah, maka

disarankan untuk menunggu hingga kemarahan reda.

b) Selain itu Orang tua harus membuat batasan yang jelas.

Orang tua dan anak perlu duduk bersama membuat aturan

dan batasan-batasan jelas. Adapun batasan dan aturan

tersebut harus masuk akal dan dengan alasan yang dapat

diterima. Membuat aturan bersama penting agar anak belajar

15
bagaimana berkomitmen atas apa yang telah dibuat dan

disetujuinya.

c) Dan yang terakhir orang tua harus memahami kenapa anak

terlibat dalam kenakalan remaja. Orang tua cenderung untuk

marah dan menghakimi ketika anak berbuat sesuatu yang

melanggar norma, tanpa mengetahui alasan kenapa anak

berbuat demikian. Sikap seperti ini tidak adil bagi anak. Oleh

karena itu, orang tua harus menelusuri penyebab anak

menjadi nakal agar langkah dalam mengatasi juga tepat.

C. Pandangan Masyarakat Terhadap Geng Motor

Berkembangnya aktifitas geng motor di Kota Medan tentu saja berefek


langsung kepada masyarakat dan seringkali memunculkan gangguan dan

keresahan di lingkungan masyarakat. banyak ditemukan kasus – kasus

kerusuhan dan perusakan yang diakibatkan oleh tindakan nekat yang

dilakukan oleh beberapa geng motor yang tentu saja menimbulkan

keresahan sekaligus kemarahan masyarakat.

Tak jarang akhirnya masyarakat kerap melakukan penjagaan dan

pengawasan terhadap keberadaan geng motor ini hingga berakhir pada

tindakan penangkapan langsung masyarakat terhadap geng motor yang

kadang – kadang diwarnai dengan aksi kekerasan terhadap remaja yang

tertangkap tangan sedang beraktifitas dengan teman – temannya di geng

motor.

16
Selain itu juga pihak kepolisian yang juga semakin sering melakukan

razia pada malam hari untuk memantau keberadaan geng motor, karena

tidak hanya masyarakat yang menjadi terganggu akibat ulah geng motor

tersebut.

Keresahan mengenai keberadaan geng motor juga dirasakan oleh

beberapa komunitas motor resmi atau yang biasa disebut dengan klub

motor. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya kasus geng motor

yang marak akhir – akhir ini, masyarakat kerap menyamakan mereka

dengan geng motor. Padahal aktivitas mereka di klub motor justru sangat

berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh geng motor Sangat

disayangkan jika komunitas motor resmi terganggu eksistensinya akibat


keberadaan geng motor. Harus dipahami bahwa kegiatan – kegiatan yang

ada di klub motor pada umumnya positif karena klub motor memiliki

program kerja yang lebih terarah pada kegiatan – kegiatan yang positif

yang semuanya justru memberikan pemahaman kepada masyarakat

mengenai tata cara berkendara yang aman (safety riding)

Tentunya sangat beralasan jika banyak klub motor yang merasa

khawatir apabila mereka dianggap sama dengan geng motor oleh

masyarakat. Padahal masyarakat harus memahami bahwa justru

seharusnya klub motor menjadi mitra bagi masyarakat tentang bagaimana

berkendara dengan aman dan tertib. Atas alasan inilah, klub motor

menyatakan siap untuk membantu kepolisian dan masyarakat untuk

mengurangi anarkisme geng motor dengan mengarahkan mereka kepada

17
kegiatan – kegiatan yang positif dan membantu untuk memberikan

pembinaan kepada mereka tentang bagaimana berkendara yang aman

dan tertib yang tentu saja tidak mengurangi aktifitas untuk menyalurkan

minat dan hobi dalam sepeda motor yang positif

Kegiatan – kegiatan positif yang bertujuan untuk mewadahi kreatifitas

dan minat remaja sangat jarang sekali dilakukan. Dengan adanya kegiatan

ekstra yang lebih mengedepankan pada pengembangan minat dan bakat,

maka para remaja tersebut akan mendapatkan wadah yang lebih untuk

mengaktualisasikan dirinya di lingkungan masyarakat. Harus disadari

bahwa kurangnya wadah bagi remaja untuk mengaktualisasikan diri


menjadi salah satu sebab mengapa geng motor sangat mudah sekali

merekrut anggota dari kalangan remaja. Dengan adanya kegiatan –

kegiatan tambahan yang bersifat positif terhadap remaja – remaja maka

dengan sendirinya remaja akan menemukan kenyamanannya dalam

aktifitas tersebut yang tentu saja menjauhkannya pada kegiatan – kegiatan

positif. Jadi secara umum, masyarakat merasakan kekhawatiran dengan

adanya geng motor ini. Banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan dan

menjadi suatu perhatian serius bagi pihak – pihak yang terkait agar geng

motor ini tidak membawa keresahan di masyarakat.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan bedasarkan pandangan penulis

terhadap rekam jejak keterlibatan remaja dalam geng motor. Geng motor

dan kenakalan remaja memiliki hubungan dalam berbagai aspek di

masyarakat mulai dari sosial, ekonomi, dan politik. Geng motor di

Indonesia seringkali membawa persepsi untuk masyarakat bahwa geng


motor kerap identik dengan hal negatif. Tak bisa dipungkiri, hal ini

merupakan imbas dari stigma negatif geng motor–sehingga komunitas

motor lainnya terhukum oleh hal-hal yang juga negative. Namun,

pandangan negatif tersebut ternyata tidak semua benar adanya.

Komunitas motor di Indonesia juga sudah seringkali melakukan dan

mengadakan even-even yang positif seperti menaati peraturan lalu lintas,

tidak meminum-minuman keras, donor darah, kerja sosial, dan lain-lain.

B. Saran

1. Pihak pemangku kebijakan terutama pihak penyelenggara

pendidikan, kepemudaan dan olahraga seharusnya menyediakan

wadah–wadah pengembangan diri yang lebih intensif kepada

remaja–remaja dan menerapkan sistem pendidikan yang

memberikan kenyamanan kepada remaja.

19
2. Pihak kepolisian dan masyarakat yang berwenang dalam mengatasi

permasalahan geng motor di Indonesia seharusnya bertindak lebih

preventif daripada bertindak ketika kejadiannya sudah lebih dulu

terjadi. Seringkali kita lihat bahwa pihak kepolisian baru bertindak

ketika suatu kasus sudah terjadi lebih dulu.

3. Perlu adanya penyuluhan terhadap orang tua mengenai kenakalan

remaja dan perkembangan geng–geng remaja di Indonesia.

Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa anaknya terlibat di


dalam geng kenakalan remaja khususnya geng motor. Pada

umumnya, remaja yang mengikuti geng motor takut jika

orangtuanya mengetahui bahwa dia mengikuti geng motor, dan

berperilaku seperti biasa tidak seperti ketika dia beraktifitas di

dalam geng motor. Hal inilah yang seringkali membuat orang tua

tidak sadar dan kurang memahami seperti apa psikologis remaja

yang telah terlibat di dalam kenakalan remaja khususnya geng

motor.

20
DAFTAR PUSTAKA

Smaronie, 2012. “Teori Anomie”

http://zriefmaronie.blogspot.com/2012/04/teori-anomie.html
(diakses pada 11 juli 2021)

Supandi Dan Ahmad Hidir. 2013. “MOTIVASI REMAJA ATAU PELAJAR


MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR”

http://scholar.unand.ac.id/40808/2/BAB%20I.pdf (14 juli 2021)


Ali Mohammad dan Asrori Mohammad,. “Psikologi Remaja” Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara, 2010.

https://repository.unri.ac.id/jspui/bitstream/123456789/3579/1/JURN
AL.pdf (20 juli 2021)

Dariyo, Agus. “Psikologi Perkembangan Remaja”. Jakarta: Ghalia


Indonesia, 2004.

https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=sDcYbzE
dXAC&oi=fnd&pg=PA3&dq=Psikologi+Perkembangan+Remaja&ots
=39uP
Hgpk_&sig=SZsjDgGeUgd5ZhbdPJ7f4nSI9QI&redir_esc=y#v=on
e page&q=Psikologi%20Perkembangan%20Remaja&f=false (18
juli 2021)

21
LAMPIRAN
foto 1 balap liar di siang hari

foto 2 balap liar di malam hari

22
foto 3 remaja yang menggunakan napza

foto 4 remaja sedang melakukan tawuran

23
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) LABSCHOOL JAKARTA


STATUS AKREDITASI : A

Jl. Pemuda Komplek UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur 13220

PEMBIMBINGAN KARYA ILMIAH TP 2021/2022


Nama Guru Pembimbing Sukasto, S.Pd.

Nama Siswa yang Dibimbing Fariduddin attar

Kelas XII MIPA 1

Judul Karya Ilmiah Geng Motor Sebagai Bentuk Kenakalan


Remaja

Hari, Tanggal 1.
Pembimbingan, dan
Bahasan 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Catatan Pembimbingan

24
Jakarta, Maret 2021
Guru Pembimbing,

Sukasto, S.Pd.

25

Anda mungkin juga menyukai