Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Komunitas”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Annas Fitria Sa'adah, M. Phil selaku dosen Mata Kuliah Sosiologi Komunitas yang telah memberikan
tugas kepada saya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelas
sosiologi komunitas 13F6 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran
yanag membangun senantiasa saya harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dari pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
2
BAB I
A. Latar Belakang
Komunitas merupakan sebuah kumpulan dari para anggota yang memiliki rasa saling
memiliki, terikat antara satu dengan lainnya dan mempercayai bahwa kebutuhan para
anggota akan terpenuhi selama anggota mempunyai komitmen bersama-sama.
(McMillan dan Chavis).
Perkembangan dalam dunia otomotif membuat komunitas motor semakin menunjukan
eksistensinya. Era modern semakin menjadikan masyarakat terpengaruh dengan hal yang
serba mewah. Begitu juga dengan anggota komunitas motor yang seolah tak terbebani
untuk memodifikasi sepeda motornya agar terlihat menarik. Mereka rela menyisihkan
lebih banyak uang untuk membiayai motor mereka agar tampil maksimal saat berkumpul
dengan sesama anggota komunitas. Namun ada juga anggota yang memakai motor
mereka dengan tampilan apa adanya tanpa memodifikasi.
Komunitas motor merupakan salah satu bentuk dari berbagai komunitas yang ada di
Indonesia. Komunitas motor lebih banyak diartikan sebagai komunitas yang bersifat
negatif padahal tidak semua komunitas tersebut bersifat negatif, ada juga yng bersifat
positif. Hal ini dapat kita lihat dari visi dan misi, tujuan atau niat para remaja ini dalam
pembentukan organisasi komunitas motor. Mereka manusia yang sedang mencari jati diri
di luar keluarga yaitu pertemuan.
Berawal di sebuah bengkel kecil di jl.Batu Putih, kab.Kaimana. Pada tanggal 25 Agustus
2013 terbentuklah sebuah komunitas motor. ANUGERAH MOTOR SPORT (AMS) yang
merupakan suatu komunitas yang menjadi wadah bagi generasi muda yang ingin
melibatkan diri dalam dunia otomotif. Melalui komunitas ini, para generasi muda
diharapkan dapat menyalurkan hobi dan bakat mereka serta ikut terjun dalam masyarakat
di sekitarnya, terkhususnya di daerah kami yaitu Kabupaten Kaimana.
3
B. Tujuan
Anugerah Motor Sport (AMS) memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa tidak semua
komunitas motor itu bersifat negatif dan merusak. Dan bisa menjadi wadah bagi para
anggotanya untuk menyalurkan kegemarannya dalam dunia otomotif terkhususnya
sepeda motor.
VISI
* Menjadikan ANUGERAH MOTOR SPORT (AMS) sebagai komunitas motor yang
bermartabat, taat aturan,bersolidaritas tinggi, dan menjadi komunitas motor yang
memiliki kesadaran sosial yang tinggi terhadap sekitarnya. *
MISI
- Mengubah pandangan masyarakat luas dalam menilai dan menyikapi komunitas motor
dan menciptakan citra positif kepada masyarakat dalam setiap kegiatan.
- Berperan aktif dalam kegiatan otomotif khususnya motor dan kegiatan sosial.
- Menjalin dan memelihara hubungan persaudaraan pada sesama anggota komunitas
maupun komunitas lainnya.
- Berkomitmen mendahulukan keselamatan dan keamanan, serta tertib berlalulintas.
- Meningkatkan kualitas, dan keahlian para anggota dalam berkendaraan untuk menjadi
masyarakat otomotif yang berperilaku positif, baik dan benar sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku.
C. Manfaat
Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari komunitas ini yaitu:
- Menambah ilmu dan wawasan tentang dunia otomotif ( sepeda motor)
- Ajang silaturahim
- Tempat berbagi wawasan dan pengalaman dengan anggota yang lainnya
- Dan membangun karakter dan jiwa sosial, serta solidaritas sesama pengguna motor.
4
BAB II
B. Alasan
Waktu saya duduk di kelas 2 SMA, saya sering mengikuti kakak ke bengkel tempatnya
nongkrong. pada waktu itu saya sama sekali tidak kepikiran untuk bergabung menjadi
komunitas ini. Karena dalam pikiran saya sudah tertanam stigma bahwa setiap komunitas
motor/anak geng motor itu membawa dampak buruk dan bersifat negatif bagi masyarakat
sekitar. Hal ini terjadi karena saya pernah mendapati seorang anggota dari suatu
komunitas motor yang ngebut-ngebutan di jalan raya sehingga mengakibatkan terjadinya
kecelakaan dan pernah juga saya melihat langsung ada seseorang yang mengenakan baju
yang bertuliskan nama suatu komunitas, dia malah mengancam dan merampas barang
milik pengemudi lain. Hal itu yang membuat saya kurang suka dengan komunitas motor.
Akan tetapi karena sering ikut nongkrong dengan anggota AMS yang lain saya pun mulai
berpikir “ternyata tidak semua anak komunitas motor itu seperti yang saya pikirkan”,
beberapa kali saya diajak oleh mereka untuk mengikuti kegiatan sosial seperti: aksi
penggalangan dana untuk korban bencana alam, dan kegiatan membersihkan area pantai
dan tempat wisata lainnya di daerah saya. Setelah melihat dan berbaur langsung dengan
anggota komunitas ini saya pun memutuskan untuk bergabung dengan Anugerah Motor
Sport (AMS).
5
C. Rencana Kegiatan
Kedepannya kami berencana untuk melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
- Ikut membantu membersihkan daerah sekitaran Gereja dalam rangka persiapan
menyambut hari Natal
- Mengikuti Lomba Trail yang diadakan di Manokwari, Papua barat
- Membuat baju komunitas yang baru. Dikarenakan Covid-19 yang sempat membuat
hiatus komunitas kami maka sebagai langkah awal kami kembali memulai kegiatan, kami
memutuskan untuk membuat baju komunitas yang baru
E. Kegiatan Rutinitas
- Rapat Mingguan
- Sunmori
- Membersihkan daerah sekitar bengkel (basecamp AMS)
- Rolling
- melakukan Trail Adventure. Kegiatan ini dilakukan sebulan 1 atau 2 kali, disesuaikan
dengan kesediaan waktu para anggota
6
F. Tinjauan Sosiologi, Struktur, dan dokumentasi
Dilihat dari tinjauan sosiologi, AMS berperan sebagai wadah yang menampung berbagai
individu yang menyukai dan ingin menambah wawasan dalam dunia perotomotifan serta
ingin terjun langsung ke dalam masyarakat. Meskipun sebagian masyarakat masih
beranggapan bahwa komunitas kami lebih banyak membawa dampak negatif pada
anggotanya, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Tapi kami tetap optimis dengan sikap
dan kegiatan yang kami lakukan. Perlahan tapi pasti kami bisa mengubah opini, hal ini
berhubungan dengan salah satu ciri sosiologi yaitu bersifat empiris, dimana sesuatu itu
didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti semua yang
berhubungan dengan pancaindra manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial.
Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau
yang bersifat rasional. Yang berarti kita harus melakukan pengamatan lebih dekat atau
ikut langsung dalam suatu komunitas agar dapat merasakan langsung dampak/pengaruh
yang diberikannya.
7
8
Pembimbing
Seksi
Ketertiban dan Anggota Divisi Humas
Keamanan
Seksi
Perlengkapan
Seksi
Konsumsi
9
BAB III
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang sudah disebutkan. Kita dapat menyimpulkan bahwa komunitas
Anugerah Motor Sport (AMS) merupakan sebuah komunitas yang ingin menjadi wadah
bagi anggotanya dalam meyalurkan kegemaran dan ingin berkontribusi ke masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan positif. Kehadiran Anugerah Motor Sport (AMS) membuat
orang-orang di sekitarnya dapat menyalurkan hobi/kegemaran dalam dunia otomotif. Dan
juga dapat menjadi motivasi bagi para generasi muda di sekitarnya dalam hal membantu
sesama.
B. Saran
Dari pembahasan di atas saya, penulis memiliki beberapa saran ke pembaca, diantaranya:
1. Jangan hanya melihat suatu komunitas berdasarkan opini orang lain semata tanpa
mengetahui arti sebenarnya dari komunitas tersebut
2. Selalu taat pada aturan berlalulintas
3. Dan mulailah ikut serta dalam kegiatan sosial di sekitar kalian.
10
Daftar Pustaka
Muharram, H. Z. (2022). Melebur dalam Harmoni dan Kebersamaan: Studi Kasus Sense of
Community pada Masyarakat Sub-urban Kampung Neglasari Jatinangor. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 7(1), 277-291.
11