Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL:

Analisis Dampak Komunitas Sepeda di Kota Makassar terhadap Sistem Sosial


Masyarakat Kota Makassar

Disusulkan oleh :

Andini Aprilia Ananda [E031191006]

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................1
A. Latar belakang ..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................3
C. Fokus Penelitian ...........................................................................................................3
D. Tujuan Penelitian .........................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
A. Telaah Pustaka .............................................................................................................4
B. Kerangka Pikir .............................................................................................................6
BAB III ....................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN .........................................................................................................7
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................................................7
B. Kehadiran Peneliti ........................................................................................................7
C. Lokasi Penelitian ..........................................................................................................8
D. Teknik Penentuan Informan .........................................................................................8
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................................8
F. Teknik Analisis Data ....................................................................................................9
BAB IV ..................................................................................................................................11
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN .............................................11
BAB V ...................................................................................................................................12
BIAYA YANG DIPERLUKAN ............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi dengan sesama lainnya,


dan interaksi ini membedakan bentuk-bentuk kelompok bersama dengan kelompok
yang lainnya (Boner, 2010: 6). Sedangkan menurut KBBI kelompok adalah
kumpulan, golongan, gugusan atau kumpulan orang yang memiliki beberapa atribut
sama. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kelompok tidak serta merta terbentuk
layaknya hukum alam, akan tetapi memiliki proses, baik itu karena kesadaran pribadi
pun mengenai dorongan lingkungan.

Selama setahun belakangan, daratan tanjung bunga menjadi pusat peradaban


bagi warga kota Makassar, dengan adanya proyek centre point of Indonesia semua
masyarakat khususnya kota Makassar sebagian dari mereka menghabiskan akhir
pekannya di tempat ini, ada yang berbelanja, duduk santai di Pantai Losari, dan
bersepeda atau yang lebih dikenal sebagai Gowes.

Gowes ialah istilah yang sedang hangat diperbincangkan. Gowes menurut


KBBI artinya bersepeda. Pada awalnya sebuah aktivitas bersepeda ini dijadikan
sebagai kegiatan di waktu luang. Namun seiring berjalannya waktu kata Gowes
semakin menjadi fenomenal dikala para pesepeda semakin bertambah secara cepat,
munculnya komunitas-komunitas yang berasal dari berbagai golongan, dengan
memiliki ciri yang berbeda seperti atribut baju persatuan misalnya serta tentu saja
memiliki interaksi antar satu anggota dengan anggota lainnya sehingga layak disebut
sebagai kelompok. Terbentuknya keompok ini persis yang dikatakan oleh Soetarno
bahwa kelompok bisa terbentuk salah satunya karena kesaaman motif ( Abu Huraerah
dan Purwanto, 2010 : 6).

Dampak yang ditimbulkan dengan munculnya komunitas-komunitas sepeda


ini membuat para produsen sepeda semakin menambah jenis-jenis sepeda, semakin

1
dipercanggih, dibuatkan tipe-tipe berdasarkan harga dan kualitasnya, seolah-olah dari
sepeda tersebut kita bisa menginterpretasikan kelas sosial dari pemilik sepeda
tersebut. Tak hanya dari jenis sepeda saja seperti Brompton, Polygon, Pacific, Thrill,
Exotic, Fastron dll, bahkan ada orang yang rela merogoh kocek yang banyak untuk
menambah pernak pernik disepedanya seperti freebub (jangkrik), lampu, stir, helm,
pedal, cendring, sproket, rantai, sadel, dll.

Jika berangkat dari tujuan awal sepeda digunakan adalah untuk mengayuh
biasa, sekedar olahraga biasa namun perlahan tapi pasti dari fenomena berlomba
memperbagus sepeda tersebut akan menimbulkan banyak masalah. Salah satunya
ialah komsumerisme. Komsumerisme adalah kegiatan berbelanja dengan
meperhatikan eksistensinya dibanding nilai fungsionalnya. Dari yang tujuan awalnya
hanya sebagai aktivitas luang. Sekarang aktivitas bersepeda tersebut berubah menjadi
mode, gaya hidup yang memperlihatkan eksistensi dalam trend sekarang. Sama
seperti yang dikatakan Jean Baudrillard “aku barbelanja maka aku ada” masyarakat
hanya membeli sesuatu untuk memperlihatkan eksistensinya.

Dengan adanya trend komunitas sepeda ini maka mau tidak mau individu
yang hanya memiliki sepeda ala kadarnya pasti akan merasa terdiskriminasi disana,
hal ini akan menimbulkan gap antar kelas sosial. Dan yang ditakutkan ialah bukan
hanya gaya hidup yang berubah tetapi tindakan individu yang terpengaruh dengan
trend Gowes ini yang tak mampu membeli secara legal. Maka siapa yang bisa
menahan nafsu mata nya untuk memiliki sepeda yang bagus jua? Maka timbullah
masalah-masalah seperti perampokan untuk memenuhi keinginannya tersebut.

Maka dari itu dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi penjelasan
bagaimana komunitas sepeda bisa ada, apa saja dampak yang bisa terjadi dan
mungkin terjadi di masyarakat dan apa dampak komunitas sepeda ini terhadap sistem
sosial masyarakat Kota Makassar.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunitas sepeda bisa ada?
2. Apa dampak dari adanya fenomena komunitas sepeda ini?
C. Fokus Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah diatas, serta untuk memudahkan pembahasan
dalam penelitian ini, maka peneliti memfokuskan penelitian sebagai berikut untuk
diangkat.
1. Menjelaskan bagaimana komunitas sepeda bisa ada.
2. Apa saja dampak yang dihasilkan dari adanya Fenomena komunitas sepeda
tersebut serta dampaknya dengan sistem sosial masyarakat Tanjung Bunga.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Operasional
Tujuan Operasional dari penelitian ini yaitu:
a. Dapat mengidentifikasi dengan baik fenomena Komunitas sepeda.
b. Mengetahui masalah – masalah apa saja yang timbul dengan adanya
komunitas sepeda.
2. Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu, agar hasil dari penelitian dapat
dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak yang ingin mengkaji tentang komunitas,
dampak dari adanya komunitas, sebagai referensi dasar penelitian jika
diperlukan.
3. Tujuan Individual
Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu, untuk menambah ilmu
pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah permasalahan
dalam mayarakat mengenai kelompok, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Proposal Penelitian dengan Tema Dinamika Kelompok.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
1. Kelompok
Dalam buku dinamika kelompok yang ditulis oleh Abu Huraerah dan
Purwanto, pengertian kelompok memiliki banyak ragam sudut pandang. Ada
yang mendasar pada persepsi, motivasi, tujuan, organisasi, interdependensi dan
interaksi. Dalam komunitas sepeda. Proses terbentuknya kelompok ini lebih
melekat pada definisi kelompok di poin kedua. Yakni pengertian kelompok
berdasarkan motivasi dimana Bass memandang kelompok sebagai kumpulan
individu yang bereksistensi (Yusuf, 1988 :19).
2. Ciri-ciri Kelompok
Soetarno dalam buku dinamika kelompok yang dikutip dari buku
psikologi sosial berdasarkan hasil penelitian para ahli sosilogi dan ahli psikologi
sosial menunjukkan bahwa kelompok sosial mempunyai ciri-ciri tertentu, salah
satunya yaitu:
a. Adanya motif yang sama
Kelompok sosial terbentuk karena anggota-anggotanya mempunyai
motif yang sama. Motif yang sama ini merupakan pengikat sehingga setiap
anggota kelompok tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja bersama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Adanya solidaritas
Solidaritas adalah kesetiakawanan antar anggota kelompok sosial.
Terdapatnya solidaritas yang tinggi di dalam kelompok tergantung kepada
kepercayaan setiap anggota akan kemampuan anggota lain untuk
melaksanakan tugas dengan baik.1

1
Huraerah, Abu dan Purwanto (2010). Dinamika Kelompok. Bandung: PT Adika
Refitama. Hlm 6-8.

4
3. Faktor pembentukan kelompok
Faktor Pembentukan Kelompok Sosial Bergabung dengan sebuah
kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara
kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga
yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan
pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
Pengaruh Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga tergantung pada anggota-anggotanya. Sudah menjadi
kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki hubungan
dengan dirinya. Kesamaan yang disetujui adalah persetujuan, kepercayaan, nilai,
usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter pribadi lain.
Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan
untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga, tingkat kedekatan, atau
kedekatan geografis, terhadap seseorang yang tidak dapat dicapai. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok-kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun
atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak antara dua
orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan
bersama yang memungkinkan pembentukannya kelompok sosial. Jadi.
kedekatan menumbuhkan interaksi. yang memainkan peran penting terhadap
pembentukannya kelompok pertemanan.
4. Komsumerisme
Konsumerisme adalah suatu pola pikir serta tindakan dimana orang
melakukan tindakan membeli barang bukan dikarenakan ia membutuhkan barang
itu tetapi dikarenakan tindakan membeli itu sendiri memberikan kepuasan bagi
dirinya. Fenomena yang menonjol dalam masyarakat Indonesia saat ini, yang
menyertai kemajuan ekonomi adalah berkembangnya budaya konsumsi yang
ditandai dengan berkembangnya gaya hidup. Berbagai gaya hidup yang terlahir

5
dari kegiatan konsumsi semakin beragam pada masyarakat perkotaan Indonesia.
Kalau dulu ada istilah yang populer dari Descartes, yakni ”Cogito ergo Sum: Aku
berpikir maka aku ada”, tetapi sekarang istilah yang populer adalah: ”I shop
therefore I am: Aku berbelanja maka aku ada”.2

konsumerisme mulai dikenal dan dipraktekkan oleh semakin banyak


orang. Hal ini seiring dengan berkembangnya gaya hidup (lifestyle) yang
membuat orang mengetahui dan mengalami semakin banyak hal, termasuk
konsumerisme ini. Orientasi pada gaya hidup membuat orang-orang mengikuti
trend yang sedang ada. Ketika konsumerisme menjadi trend zaman ini, banyak
orang pun mengikutinya. Bagi masyarakat modern (identik dengan masyarakat
kota), keterlibatan pada kehidupan menjadi terasa apabila mereka mengikuti
segala sesuatu yang sedang up to date. Dengan demikian, keterlibatan orang pada
konsumerisme dianggap sebagai keterlibatan pada kehidupan. Konsumsi demi
prestise menjadi aktivitas yang dibuat berulang-ulang dan akhirnya menjadi
budaya. Konsumsi demi prestise dapat disejajarkan dengan konsumerisme.3

B. Kerangka Pikir

Melihat fenomena yang sudah dijelaskan diatas mengenai proses terbentuknya


kelompok maka dapat disimpulkan bahwa komunitas sepeda terbentuk karena adanya
kesamaan Hobi kemudian menimbulkan interaksi antar satu anggota dengan anggota
lainnya. Namun seiring dengan berkembang pesatnya jumlah pengguna sepeda maka
tujuan awal dari pembentukan kelompok sedikit demi sedikit tergeser. Memang tetap
dalam koridor niat untuk bersepeda tetapi ada makna laten yang dianggap penulis
sebagai sesuatu yang bagus untuk penelitian. Karena penulis menganggap bahwa
individu yang mengikuti komunitas disamping bersepeda disisi lain untuk menambah
eksistensi semata.

2
Firovani Adikila. 2013. Konsumerisme: Konsumsi demi Prestise
3
Ibid.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan


pendekatan kualitatif, dengan karakteristik-karakteristik (a) berpijak pada konsep
naturalistik, (b) kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka, berubah, (c)
hubungan peneliti dengan obyek berinteraksi, penelitian dari luar dan dalam, peneliti
sebagai instrumen, bersifat subyektif,judgment, (d) Seting penelitian alamiah, terkait
tempat dan waktu, (e) Analisis subyektif, intuitif, rasional, (f) hasil penelitian berupa
deskripsi.

Secara garis besar, metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dibedakan


dalam dua macam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Ada lima macam metode
kualitatif interaktif, yaitu metode etnegrafik, metode fenomenologis, studi kasus, teori
dasar (grounded theory), dan studi kritikal. Dan dalam hal ini, jenis penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitu suatu
bentuk pendekatan yang memusatkan kajiannya pada proses terbentuknya komunitas
sepeda serta mendalami dampak apa saja yang ditimbulkan dari komunitas sepeda
tersebut.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument. Ciri khas penelitian


kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab peranan
penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian
ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, partisipan penuh sekaligus pengumpul
data, sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang. Dalam penelitian kualitatif
kepiawaian seorang peneliti lapangan lah yang menentukan keberhasilan proses
pengumpulan data.

7
Sejalan dengan pandangan human-as-instrument ini, metode pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif merupakan perpanjangan dari kegiatan yang lazim
dilakukan manusia dalam kesehariannya seperti membaca, melihat, mendengar,
berbicara, dst. Dalam bahasa metodologis, kegiatan seperti ini disebut observasi dan
interview. Kedua jenis metode ini merupakan aktifitas utama yang pada umumnya
dilakukan peneliti dalam proses pengumpulan data kualitatif.

C. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yaitu di Centre Point Of Indonesia, yang berada di


sebelah barat kota Makassar. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena diyakini
disinilah tempat para komunitas-komunitas sepeda berkumpul sehingga memudahkan
peneliti dalam memperoleh informan sebanyak-banyaknya.

D. Teknik Penentuan Informan

Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, teknik penjaringan data
dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang
dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan
penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana
data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari
informan yang dipilih dengan teknik purpose sampling.

Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk


mendapatkan informasi sebanyak mungkin,

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari responden penelitian
ini melalui pengamatan, dan wawancara langsung
2. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh melalui penelusuran sebagai
literatur ilmiah data hasil penelitian yang relevan data yang diterbitkan oleh
instansi terkait dan informasi dari sejumlah informan penelitian ini.

8
F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan baik data sekunder maupun hasil wawancara


mendalam dianalisis secara deskriftif kualitatif yaitu dengan memaparkan data dan
informasi yang diperoleh sebagaimana adanya, selanjutnya dilakukan analisis dengan
interpretasi sesuai dengan kecenderungan data.

Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis


interaktif (Miles dan Huberman 1984; 15-21)

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis
data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan wawancara dan observasi.
2. Reduksi Data
Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian
laporan lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian
direduksi. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian
berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian
disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi
kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan
sementara.
3. Penyajian Data
Untuk mempermudah peneliti untuk dapat melihat gambaran secara
keseluruhan atau bagian bagian tertentu dari data penelitian maka
dilakukan penyajian data (display data). Display data adalah
pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

9
4. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya
dilakukan penarikan kesimpulan akhir untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu
menemukan makna data yang telah disajikan.

Ketiga komponen berinteraksi sampai didapat suatu kesimpulan yang benar.


Dan ternyata kesimpulannya tidak memadai, maka perlu diadakan pengujian ulang,
yaitu dengan cara mencari beberapa data lagi di lapangan, dicoba untuk
diinterpretasikan dengan fokus yang lebih terarah. Dengan begitu, analisis data
tersebut merupakan proses interaksi antara ke tiga komponan analisis dengan
pengumpulan data, dan merupakan suatu proses siklus sampai dengan aktivitas
penelitian selesai.

10
BAB IV
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

11
BAB V
BIAYA YANG DIPERLUKAN

12
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, AN. 2016. Tindakan Sosial. Jurnal.


http://digilib.uinsby.ac.id/5932/5/Bab%202.pdf. Diunduh pada 29 Februari,
pada 19:31 WITA.

Firovani Adikila. 2013. Konsumerisme: Konsumsi demi Prestise (Mahasiswa di


Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng)

Huraerah, Abu dan Purwanto. 2010. Dinamika Kelompok. Bandung: PT Adika


Refitama.

Umayah, Choirotul. ND. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF. AcademiaEdu.


https://www.academia.edu/12089608/contoh_PROPOSAL_PENELITIAN_K
UALITATIF. Diunduh pada 27 Februari, pada 13:00 WITA.

Wahyudi, TA. 2015. Kelompok Sosial. Jurnal.


http://digilib.uinsby.ac.id/3200/5/Bab%202.pdf. Diunduh pada 29 Februari,
pada 19:31 WITA.

Wirnayanto, Nanang. ND. Contoh proposal penelitian kualitatif. AcademiaEdu.


https://www.academia.edu/6428813/PROPOSAL_PENELITIAN_KUALITA
TIF. Diunduh pada 27 Februari, pada 13:03 WITA.

Anda mungkin juga menyukai