Anda di halaman 1dari 18

   Nama Kelompok :

Ni Kadek Ayu Desi Dian Wulandari (18089014008)


Ni Desak Ketut Ayu Indah sari (18089014009)
I Gusti Ayu Dwi Wardani (18089014019)
Ni Luh Eka Dewi Agustini (18089014021)
Komang Fermia Koriana Dewi (18089014026)
Definisi Asma
  
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat
sementara. Asma dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul
disegala usia, tetapi umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-
anak usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa pada usia sekitar 30
tahunan (Saheb, 2011).
Epidemiologi
  
Berdasarkan Global Asthma Report 2018, 40 juta kematian, atau 70%
dari semua kematian di seluruh dunia, disebabkan oleh penyakit tidak
menular dengan 80% kematian terjadi di negara berkembang. Penyakit
pernapasan kronis, termasuk asma, menyebabkan 15% kematian di dunia.
Asma adalah penyakit kronis yang diperkirakan mempengaruhi sebanyak 339
juta orang di seluruh dunia. Asma adalah penyebab beban penyakit yang
substansial, termasuk kematian dini dan penurunan kualitas hidup, pada
semua kelompok umur di seluruh dunia. Asma berada di peringkat ke- 16
dunia di antara penyebab utama tahun hidup dengan disabilitas dan peringkat
ke- 28 di antara penyebab utama beban penyakit, yang diukur dengan
Diability Adjusted Life Years (DALY). (The Global Asthma Report, 2018).
Etiologi
  
secara umum pemicu asma adalah:
a. Faktor predisposisi
- Genetik
b. Faktor presipitasi
- Alergen
- Olahraga
- Infeksi bakteri pada saluran napas
- Stres
- Gangguan pada sinus
- Perubahan cuaca
Patofisiologi
   Tiga unsur yang ikut serta pada obstruksi jalan udara
penderita asma adalah spasme otot polos, edema dan
inflamasi membran mukosa jalan udara, dan eksudasi
mucus intraliminal, sel-sel radang dan debris selular.
Obstruksi menyebabkan pertambahan resistensi jalan
udara yang merendahkan volume ekspresi paksa dan
kecepatan aliran, penutupan prematur jalan udara,
hiperinflasi paru, bertambahnya kerja pernafasan,
perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan.
Walaupun jalan udara bersifat difus, obstruksi
menyebabkan perbedaaan satu bagian dengan bagian
lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak cukup
mendapat ventilasi dan menyebabkan kelainan gas-gas
darah terutama penurunan pCO2  akibat hiperventilasi.
Pathway
Tanda dan Gejala Asma
Gambaran klasik penderita asma berupa sesak
nafas, batuk-batuk dan mengi (whezzing) telah dikenal
oleh umum dan tidak sulit untuk diketahui. Batuk-batuk
kronis dapat merupakan satu-satunya gejala asma dan
demikian pula rasa sesak dan berat didada.
Penatalaksanaan Medis

    Pengobatan asma secara garis besar dibagi dalam


pengobatan non farmakologik dan pengobatan
farmakologik.
1). Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
b. Menghindari faktor pencetus
c. Fisioterapi
2). Pengobatan farmakologik
    a. Agonis beta
b. Metil Xantin
c. Kortikosteroid
d. Kromolin
e. Ketotifen
f. Iprutropioum bromide (Atroven)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA
A. Pengkajian

I. Data Umum

1). Kepala Keluarga


2). Alamat
3). Usia
4). Agama
5). Suku bangsa
6). Pekerjaan
7). Pendidikan
8). Susunan Keluarga
9). Genogram
10). Status Sosial Ekonomi
11). Aktifitas Rekreasi Keluarga
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

1). Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


2). Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum
Terpenuhi
3). Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini
4). Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
III. Data Lingkungan

1). Karakteristik Rumah


2). Karakteristik Tetangga Dan Komunitasnya
3). Mobilitas Geogerafis Keluarga
4). Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
5). Sistem Pendukung Keluarga

IV. Struktur Keluarga

1). Struktur Peran


2). Nilai Dan Norma Keluarga
3). Pola Komunikasi Keluarga
4). Struktur Kekuatan Keluarga
V. Fungsi Keluarga

1). Fungsi Ekonomi


2). Fungsi Mendapatkan Status Sosial
3). Fungsi Pendidikan
4). Fungsi Sosialisasi
5). Fungsi Religius
6). Fungsi Rekreasi
7). Fungsi Reproduksi
8). Fungsi Afeksi

VI. Stress dan Koping Keluarga

1). Stressor Jangka Pendek Dan Panjang


2). Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
3). Strategi Koping Yng Digunakan
4). Strategi Adaptasi Disfungsional
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2


2. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
3. Resiko terjangkitnya penyakit infeksi
C. intervensi
Dx: Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 sehubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk pasien dengan penyakit asma.
Tujuan:
• Jangka Panjang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pembinaan selama ± 1
bulan, gangguan pemenuhan kebutuhan O2 terpenuhi dengan criteria
:
- Tidak ada pernafasan cuping hidung
- Tidak tampak adanya retraksi interkosta
- Tidak ada batuk berdahak
- bunyi nafas vesikuler
• Jangka Pendek
Setelah dilakukan 2x pembinaan, gangguan pemenuhan kebutuhan
O2 teratasi dengan criteria :
- keluarga mampu mengenal masalah asma
- keluarga mampu merawat klien dengan penyakit asma
Intervensi:
•Kaji pengetahuan keluarga tentang masalah asma
•Diskusikan dengan keluarga alternatif yang dapat
dilakukan untuk mencegah serangan ulang
•Anjuarkan pada keluarga posisi yang pas untuk penyakit
asma
•Ajarkan cara membuat dan menyediakan tempat
penampung sputum yang memenuhi syarat kesehatan
D. Implementasi
   Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
klien secara optimal. Pada tahap ini perawat menerapkan
pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia (komunikasi) dan kemampuan teknis
keperawatan, penemuan perubahan pada pertahanan
dayatahan tubuh, pencegahan komplikasi, penemuan
system tubuh, pemantapan hubungan klien dengan
lingkungan, implementasi pesan tim medis serta
mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan
klien.
E. Evaluasi
    Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan
terencana mengenai kesehatan klien dengan tujuan yang
telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk mengatasi
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai