Kulit As. Lambung Mononuklier Sel B Sel Th (Th1 & Th2)
Selpt. Lendir Lisozim (monosit & makrofag) Ab Sel Ts Silia Laktoferin Polimorfonuklier/PMN Sel Tdh Batuk As. Neurominik (neutrofil & eosinofil) Sel Tc Bersin Komplemen Natural killer cell (sel NK) Interferon Killer Cell (sel K) C Reactive Basofil & matosit Protein (CRP) Trombosit
Sistem Imun 2007 3
PENDAHULUAN Tubuh manusia dilengkapi dengan sederetan mekanisme pertahanan yang bekerja untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi Diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Sistem imun dapat dibagi menjadi sistem imun alamiah atau non spesifik (natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Cont...
Leukosit adalah sel-sel efektor
Jaringan limfoid yang tersebar di seluruh tubuh menyimpan, menghasilkan dan mengolah limfosit Sel-sel utama dalam reaksi imun Limfosit (sel B, sel T, dan sel Natural Killer/ NK) Fagosit (neutrofil,eosinofil, monosit, dan makrofag) Sel asesori (basofil,sel mast, dan trombosit) Sel-sel jaringan dan lain-lain Bahan larut yang disekresi dapat berupa antibodi, komplemen, mediator radang, dan sitokin. FUNGSI JARINGAN LIMFOSIT Jaringan Fungsi Limfoid Sumsum ‐ Asal sel darah Tulang/ BM - Tempat pematangan sel B Nodus - Memindahkan, menyimpan dan Lymph, tonsil, menghasilkan limfosit adenoid, - Limfosit resident menghasilkan anti appendiks, bodi dan sel T sensitized yang dilepas GALT ke limph - makrofag resident memindahkan mikroba dan debris dari limph
Limpa Memindahkan, menyimpan dan
menghasilkan limfosit Timus -Proses pematangan limfosit T - Sekresi hormon timosin SISTEM IMUN NON-SPESIFIK Imunitas non spesifik fisiologik berupa komponen normal tubuh, selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Semua mekanisme pertahanan ini merupakan bawaan (innate), artinya pertahanan tersebut secara alamiah ada dan tidak adanya pengaruh secara intrinsik oleh kontak dengan agen infeksi sebelumnya. Mekanisme pertahanan ini berperan sebagai garis pertahanan pertama dan penghambat kebanyakan patogen potensial sebelum menjadi infeksi PERTAHANAN HUMORAL Pertahanan humoral terdiri dari komplemen, protein fase akut, mediator asal fosfolipid, sitokin IL-1, IL-6, TNF-α. Komplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respons inflamasi. Komplemen berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis, sebagai faktor kemotaktik dan juga menimbulkan destruksi/lisis bakteri dan parasit. Cont...
Mediator asal fosfolipid diperlukan untuk
produksi prostaglandin dan leukotrien. Keduanya meningkatkan respons inflamasi melalui peningkatan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi. PERTAHANAN SELULER Fagosit, sel NK, sel mast, dan eosinofil berperan dalam sistem imun non spesifik seluler. Sel-sel imun tersebut dapat ditemukan dalam sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat ditemukan dalam sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel darah merah, dan trombosit. Contoh sel-sel dalam jaringan adalah eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel plasma, dan sel NK. PROSES PERADANGAN
Pertahanan oleh mkrofag
Vasodilatasi lokal Peningkatan permeabilitas kapier Edema lokal Pembatasan daerah yang meradang Emigrasi leukosit terutama monosit dan neutrofil Proliferasi leukosit Destruksi bakteri Sekresi mediator peradangan oleh fagosit Perbaikan jaringan EMIGRASI LEUKOSIT SISTEM IMUN SPESIFIK
Mencakup imunitas yang diperantarai antibodi
(limfosit B) dan imunitas yang diperantarai sel (limfosit T) Sel B berasal dari limfosit yang matang dan berdeferensiasi di sumsum tulang, sedangkn sel T berasal dari sumsum tulang tetapi matang di timus Sel B dan T matang berdiam di jaringan limfoid perifer membentuk koloni Setelah masa kanak-kanak, sebagian besar limfosit baru berasal dari jaringan limfoid perifer Sistem imun spesifik terdiri atas sistem humoral dan sistem seluler. LIMFOSIT B DAN T (Sherwood,2004) LIMFOSIT B : IMUNITAS YANG DIPERANTARAI ANTIBODI Menurut aktifitas biologis, antibodi dikelompokkan : IgM, IgG, IgE, IgA, IgD Antibodi menyebabkan destruksi antigen yang melekat padanya secara spesifik dengan memperkuat mekanisme pertahanan letal non spesifik yang lain Setiap gen merangsang klon limfosit B yang berbeda untuk menghasilkan antibodi Imunitas aktif dihasilkan secara spontan, imunitas pasif merupakan “pinjaman” Limfosit hanya berespon terhadap antigen yang disajikan mereka oleh makrofag STRUKTUR ANTIBODI (Sherwood,2004) INTERAKSI ANTARA MAKROFAG, SEL B DAN SEL T HELPER LIMFOSIT T : IMUNITAS YANG DIPERANTaARAI SEL Sel T harus Berkontak langsung dengan sasaran 3 subpopulasi sel T : Sel T toksik, sel T helper, Sel T penekan Major histocompability complex adalah kode untuk human leucocyte-associated antigen yang terikat ke permukaan membran dan khas setiap individu Surveilans imun : kerjasama sel T sitotoksik, sel Natural Killer, makrofag dan interferon Virus HIV Menyerang Sel T Helper Perbedaan Limfosit B dan T PENYAKIT IMUN
Penyakit defisiensi imun
Reaksi Alergi : Hipersensitifitas tipe cepat : histamin, slow- reactive substance of anaphylaxis (SRS-A) Hipersensitifitas tipe lambat : diperantarai sel T Peran Ig E dan Sel Mast dalam reaksi alergi/ hipersensitifitas Perbedaan reaksi hipersensitifitas tipe cepat dan lambat TERIMAKASIH