OLEH
I NENGAH SUARDIKA, SST
P07120320087
PROGRAM PROFESI NERS
KELAS C
Praktek Keperawatan :
Perawat merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk menyelenggarakan praktek profesi dalam bentuk asuhan
keperawatan sesuai dengan bidang keahluian yang dimiliki.
Jenis Perawatan
a. Perawat Vokasi
b. Perawat Profesi (Ners dan Ners Spesialis)
1. Perikemanusiaan
2. Nilai Ilmiah
3. Etika dan Profesionalitas
4. Manfaat
5. Keadilan
6. Perlindungan kesehatan
7. Keselamatan Klien
- SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kota
/kabupaten kepada perawat sebagai pemberi kewenangan untuk
menjalankan Praktik keperawatan
- Perawat yang melakukan praktik keperawatan wajib memiliki SIPP
- Berlaku 1 untuk fasilitas pelayanan kesehatan
- Perawat hanya boleh memiliki 2 SIPP
Latar belakang
I. ASSSESSMENT
Assessment awal dilakukan kurang dari 24 jam yng meliputi :
- Rujukan/ dating sendiri
- Penanggung jawab pasien
- Perawat menyelesaikan penilaian awal tentang kedatangan ibu untuk
menentukan urgensi perawatan dengan menilai informasi berikut:
Alasan dating ke rumah sakit
Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
HPHT,TP dan usia kehamilan
1. Non urgent
2. Urgent
3. Emergensi
Observations Indicating Transfer To Obstetric Care
Ibu :
Janin
BUBBLEHED Assessment
1. Breast
Palpasi : engorgement / filling
Evaluasi nipples : gunakan supportive bra 24 jam /hari
kompres
Engorgement-- Edukasi ibu: ASI Perah ice bags dan
kubis 15-20
usually occurs pencegahan untuk bebat untuk
minutes
2-3 days post- breast mengosongkan ibu yang tidak
sebelum
partum. engorgement payudara menyusui
menyusui
2. Uterus
1. Tinggi - ukur lebar jari di atas atau di bawah umbilicus misalnya Fundus
2/U (2 jari di atas umbilikus), Fundus U / 2 (2 jari di bawah umbilicus. Fundus
turun 1 jari setiap hari
2. Posisi - Fundus harus berada di garis tengah dekat umbilicus. 6-12 jam PP
setinggi umbilicus
3. Kandung kemih penuh dapat mendorong fundus ke kanan atau kiri dari
umbilicus dan menghambat kontraksi
4. Tonus - Fundus harus tetap kokoh keras, kontraksi (+++)
5. Jika rahim lunak massase uterus membantu otot berkontraksi
6. Sesuaikan laju aliran IV untuk mengontrol perdarahan jika Pitocin ada dalam
larutan IV
7. Jika tidak IV, terapi p.o. atau IM Methergine atau ergotrate sesuai tatalaksana
medis
3. Bladder
Lakukan penilaian
a. Kaji ibu kemampuan berkemih 2x BAK pertama minimal 150 cc setiap
kali BAK
b. Palpasi untuk distensi di atas simfisis pubis
c. Jika pasien belum BAK dalam 6-8 jam pasca melahirkan, pertimbangkan
untuk pengeluara urin via DC, catat setiap kesulitan berkemih untuk
tatalaksana lebih lanjut dengan medis
d. Waspadai tanda-tanda dan gejala ISK:
- urin berbau busuk
- retensi urin
- frekuensi
- sering berkemih
- Buang air kecil yang menyakitkan (disuria)
- burning—BAK terasa panas
- Pembengkakan perineum
- kelelahan
5. Lochia
- 2-3 hr PP rubra: merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, set-set desidua, verniks
- 3-7 hr PP sanguilenta: merah kuning berisi darah dan lendir
- 7-14 hr PP serosa: berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian
menjadi kuning
- 1-2 minggu berikutnya alba: cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas
leokosit dan sel-sel desidua
- Kaji kondisi pembalut setiap hari (1 X setiap shift) untuk warna, jumlah, jenis
6. Episiotomy
- Kaji REEDA setiap
shift R = kemerahan
E= edema
E = ecchymosis
D = discharge
A = aproksimasi
- Posisi dalam posisi Sims lateral dengan menekuk lutut atas. Angkat dengan
lembut buttucks untuk melihat perineum
- Kompres ice pad, selama 6 - 8 jam PP untuk meminimalkan pembengkakan
- Kaji adanya haemorrhoid
- Episiotomi
7. Homan’s Sign
- Hiperkoagulabilitas darah yang disebabkan oleh:
pregnancy (perubahan hormon)
anemia
infeksi virus
persalinan traumatis-kegemukan
- Kaji setiap hari adanya area kemerahan, nodular atau hangat, perubahan
warna, varicosities leg konsultasikan pada dokter
- Kaji peripheral pulses dan adanya edema
- Wanita lebih rentan tromboflebitis yang berhubungan dengan post-partum
8. Status Emosional
Postpartum Blues ‖- keadaan sementara normal yang terkait dengan perubahan
hormonal, redefinisi peran, kelelahan, atau nyeri à―menangis tanpa alasan
9. Diastasis Recti
- Pemisahan otot rectus abdominis, dapat terjadi pada kehamilan, terutama pada
wanita dengan tonus otot perut yang kurang baik.
- Setelah penilaian uterus, periksa abdomen untuk Diastasis Rekti dengan
meminta ibu mengangkat kepalanya dan meletakkan dagunya di atas dadanya.
palpasi umbilikus untuk mengukur sejauh mana pemisahan otot. Ukur
panjang dan lebar dan catat, mis: 2 cm X 8 cm
- Ajari ibu pentingnya olahraga untuk mendapatkan kembali tonus
otot kehamilan selanjutnya
Dibagi ke dalam 4 level berdasarkan ketergantungan pada organ support dan level
monitoring yang dibutuhkan berdasarkan kondisi klinik dan diagnosis.
- Tingkat 0 Pasien yang kebutuhannya dapat dipenuhi melalui perawatan
biasa (ruang rawat inap).
- Level 1 Pasien yang beresiko kondisinya memburuk dan membutuhkan
tingkat observasi yang lebih tinggi atau mereka yang baru-baru ini ditranfer
dari tingkat perawatan yang lebih tinggi
- Level 2 Pasien yang membutuhkan pemantauan / intervensi invasif yang
mencakup dukungan untuk kegagalan satu fungsi organ (tidak termasuk
dukungan pernapasan lanjutan
- Level 3 Pasien yang membutuhkan dukungan pernapasan lanjutan
(ventilasi mekanis) atau dukungan pernafasan dasar bersama dengan
dukungan setidaknya satu organ tambahan
Pasien yang diidentifikasi berisiko mengalami perburukan secara klinis terdiri dari
tiga tingkatan berikut :
• Skor Menengah (MEWS = 4, 5Aktivasi tim reaksi cepat Personel dengan
kompetensi inti untuk kondisi akut.