Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI WEBINAR KEPERAWATAN KEBENCANAAN

OLEH
I NENGAH SUARDIKA, SST
P07120320087
PROGRAM PROFESI NERS
KELAS C

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
DENPASAR
2020
MANAJEMEN BENCANA DI PANDEMI COPID -19
(NARA SUMBER : Dr. BUDHI MULYADI , S.Kp., M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom )

I. Konsep Dasar Virus Corona


Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan dan manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru ditemukan menyebabkan penyakit
COPID-19 (WHO, 2020)
COPID-19 ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Dan mengakibatkan terjadinya wabah di
Wuhan, Tiongkok bulan desember 2019.
Gejala yang paling umum adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit.hidung tersumbat,
pilek, sakit tenggorokan atau diare.
80 % orang terinfeksi copid-19 berhasil sembuh tanpa perlu perawatan khusus.
Sekitar 1 dari 6 orang menderita sakit parah dan kesulitan bernafas.
Penyebaran copid-19 berlangsung dari orang ke orang melalui percikan hidung
atau mulut yang keluar dari orang yang terjangkit COPID 19.

II. Upaya Deteksi Dini (Early Detection)


Merupakan upaya mengenal sedini mungkin risiko tertular copid-19.
Keberhasilan deteksi dini akan dapat mencegah penularan dan kondisi lebih
buruk. Langkah-Langkah deteksi dini
1. Kenali faktor risiko tertular
- Riwayat perjalanan dari daerah terjangkit
- Riwayat interaksi dengan orang lain
- Riwayat penyakit sebelumnya (DM, Hipertensi, Jantung,Gagal
ginjalAnemia , Leukemia TBC , HIV)
2. Kenali tanda dan gejala berkaitan dengan copid -19
- Batuk pilek
- Sesak nafas
- Berkurangnya indra penciuman
- Demam
- Kondisi tubuh bagai levelmenurun

Kondisi Prehospital

- Tidak jelas
- Minim perlindungan
- Berhadapan langsung dengan berbagai level masyarakat)
- Minim fasilita
- Akses sulit
- Macet, rusuh, kotor, diskriminasi , provokasi
- Stigma copid-19

Dampak yang ditimbulkan apabila Prehospital tidak tertangani

- Risiko penularan lebih luas


- Kemarahan pada petugas kesehatan, pemerintah
- Masyaraka panic
- Tindakan anarkis
- Kematian

Peran dan Tanggung jawab Perawat Prehospital

- Frontliner
- Case founder
- Case manager
- Educator
- Advocator
- Counsellor

Kompetensi perawat prehospital:

- Primary assessment
- Early Ditection
- First aid
- Evacuation & Transportation
- Communication
- Networking
- Referal Patient
- Mengendarai alat transportasi

Persiapan Team Pre hospital

- Rekrutment
- Seleksi/Pretest
- Training
- Pengetahuan
- Demonstrasi
- Simulasi
- Postest
- SOP
3. Safety
 
 Safety Penolong
- Safety penolong paling utama sebelum menolong
- Jangan menolong paien jika penolong tidak safety
- Pakai alat pelindung diri level 3
1) Masker N95
2) Handscoon dua lapis
3) Jas hujan
4) Google
5) Face shield
6) Cover shoes
7) Sepatu boot
8) Hazmat
 
 Safety Pasien
- Pasien diberi masker
- Pasien ditenangkan
- Jaga kestabilan tanda-tanda vital

Keberhailan transfer pasien dari prehospital

- Pasien tertangani dari prehospital


- Pasien sampai di RS rujukan dengan selamat tidak bertambah
parah
- Ambulance dan perawat didekontaminasi
- Perawat tidak tertular
 
 Safety Lingkungan
- Amankan dari stigma lingkungan
- Berikan pemahaman memadai agar lingkungan tidak panic
- Hindari risiko warga lain tertular
- Hindari dari kecelakaan

III. Penanganan Jenazah COPID -19


- Pengurusan jenazah copid 19 harus dilakukan oleh petugas kesehatan pihak
rumah sakit, sesuai agama si korban dan telah ditunjuk oleh kementrian
kesehatan
- Menggunakan pakaian pelindung , sarung tangan , hingga masker. Semua
komponen pakaian pelindung harus disimpan terpisah dari pakaian biasa
- Tidak makan, minum, merokok ataupun menyentuh wajah selama berada di
ruang penyimpanan jenasah , autopsy, dan area untuk melihat jenasah
- Selama memandikan jenasah , tidak berkontak langsung dengan darah atau
cairan tubuh jenasah.
- Jenasah kemudian ditutup dengan kain kafan /bahan dari plastic . jenasah yang
sudah dikafani dan dibungkus plastic kemudian disemprot dengan cairan
klorin sebagai disinfektan
- Jenasah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
- Jenasah harus dikubur dengan kedalaman 1,5 meter dan ditutup tanah setinggi
1 meter. Penguburan beberapa jenasah di dalam satu liang kubur dibolehkan
karena kondisi darurat.
- Tanah kuburan dari jenasah pasien virus corona harus diurus dengan hati-hati .
Jika ada jenasah lain yang ingin dikuburkan sebaiknya di area terpisah
- Setelah semua prosedur dilaksanakan dengan baik , maka pihak keluarga
dapat turut dalam pengfuburan jenasah.
PENANGANAN COPID 19 DI IGD RSUP SANGLAH

(NARA SUMBER : I PUTU BUDIARSANA, MNSc.EN)

I. SISTEM TRIAGE DALAM PENANGAN COPID -19

II. RUMAH SAKIT RUJUKAN COPID DI BALI


III. UPAYA EDUKASI DAN KOMUNIKASI KE MASYARAKAT
Pembuatan Benner edukasi

IV. Sistem penangan Bencana


a. Sistem Komando ( Command)
Pembuatan Satgas yang terdiri dari tenaga medis dan penunjang
Ketua

Bertugas :

- Memimpin upaya penanggulangan copid 19


- Memimpin pertemuan
- Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan

Sekretaris

Bertugas :

- Melakukan administrasi dan tata usaha kegiatan tim


- Melakukan koordinai internal dan eksternal
- Mengkoordinasikan dokumen terkait kegiatan tim

Anggota

Bertugas:

- Melakukan kegiatan penanganan sesuai dengan tupoksi


- Melakukan koordinasi kegiatan dalam upaya optimalisasi COPID -19
- Melakukan sosialisasi kegiatanyang berkaitan dengan penanganan
COPID _19
b. Safety
- Identifikasi bahaya yang mungkin timbul
- Utamakan keselamatan staff
- Jumlah korban yang banyak
- Tanpa informasi
c. Komunikasi
- Komunikasi antara pra hospital dengan rumah sakit, didalam rumah
sakit dengan pihak luar
- Pada semua level
- Prediksi kegagalan yang mungkin terjadi
d. Assessment
- Penilaian besar dan beratnya kejadian
- Tidak mesti akurat
- Bahaya yang terjadi dengan kemampuan merespon

e. Triage
- Rapid Identification
- Prioritas penanganan
- Dinamis
- Harus di ulang
f. Treatment
- Keterampilan, beratnya , waktu dan sumber daya tersedia
g. Transport
- Interhospital dan intrahospital

Anda mungkin juga menyukai