Anda di halaman 1dari 22

RESUME MATERI WEBINAR

KEPERAWATAN GERIATRI ,
KELUARGA DAN KOMUNITAS

OLEH
I NENGAH SUARDIKA, SST
P07120320087
PROGRAM PROFESI NERS
KELAS C

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
DENPASAR
2020
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GERONTIK DI PUSKESMAS

(Nara Sumber : Ns. I Gusti Agung Kumala Dewi, S.Kep)

UPTD PUSKESMAS II DINAS KESEHATAN

KECAMATAN DENPASAR SELATAN

1. Sepuluh Penyakit Terbanyak Pada Lansia dan prevalensinya menurut kelompok


umur

Jenis penyakit 55-64 th 65-74th 75 th keatas


Hepertensi 45,9 57 63,8
Artritis 46 51 54,8
Stroke 33 46 67
PPOK 5,6 8,6 9,4
DM 5,5 4,8 3,5
Kanker 3,2 3,9 5
PJK 2,8 3,6 3,2
Batu ginjal 1,3 1,2 1,1
Gagal Jantung 0,7 0,9 1,1
Gagal Ginjal 0,5 0,5 0,6

2. Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia


Umum : memudahkan petugas kesehatan memberikan pelayanan sosial,
kesehatan, perawatan dan meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia.

Khusus :

a. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-


tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan mental
c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yang
optimal.
d. Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia yang
berada di fase terminal shg lansia dapat mengadapi kematian dengan tenang
dan bermartabat.

3. Fungsi pelayanan dapat dilaksanakan pada pusat pelayanan sosial lansia, pusat
informasi pelayanan sosial lansia, dan pusat pengembangan pelayanan sosial
lansia dan pusat pemberdayaan lansia (Kemenkes, 2013).

4. Dasar hukum pembinaan kesehatan pada lansia

a. Undang- undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lansia

b. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya


Peningkatan Kesejahteraan Lansia,

c. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lansia,

d. Keputusan Presiden Nomor 93/M Tahun 2005 Tentang Keanggotaan Komisi


Nasional Lanjut Usia.

5. Posyandu lansia

Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah untuk


memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia yang diselenggarakan melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial.

6. Jenis Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia (Kemenkes RI, 2005).

a. Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari,

b. Pemeriksaan status mental

c. Pemeriksaan status gizi


d. Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi

e. Pemeriksaan Hb sahli

f. Pemeriksaan gula darah

g. Pemeriksaan protein urine

h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas, apabila ditemukan kelainan pada


pemeriksaan butir a-g

i. Penyuluhan kesehatan baik di dalam maupun di luar kelompok melalui


kunjungan rumah lansia dengan resiko tinggi terhadap penyakit dan konseling
lansia

j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan dalam rangka


kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) untuk lansia
dengan resiko tinggi terhadap penyakit.

k. Pemberian PMT (pemberian makanan tambahan)

l. Kegiatan olah raga untuk lansia

7. Alur pelayanan posyandu lansia

Meja 1: pendaftaran

Lansia datang ke Layanan Posyandu lansia, melakukan pendaftaran


secara mandiri atau didampingi oleh keluarga.

Dilakukan oleh kader kesehatan.

Meja 2: pelayanan kesehatan oleh kader

Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan


dan tekanan darah pada lansia.
Meja 3: pencatatan

Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks


Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan lansia.

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat


kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental
emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai
kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di
kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas

Tata Cara pengisian KMS :

a) KMS berlaku 2 tahun

b) Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yang


tertera. Sedangkan pada kunjungan ulang cukup diperiksa
sekali sebulan, kecuali untuk tes laboratorium dperiksa per 3
bulan (Hb, Urine, Protein).

c) Kolom Keterangan

Meja 4 : penyuluhan kesehatan

Penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara mandiri atau


berkelompok dari Puskesmas atau instansi lain yang bekerjasama
dgn posyandu, berdasarkan KMS, pemberian PMT dan informasi
promotif dan preventif kesehatan

Meja 5: pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga profesional yaitu petugas kesehatan,


meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan untuk

preventif, kuratif dan rehabilitatif


A. PUSKESMAS SANTUN LANSIA
Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pra-lansia dan
lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang
lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun,
sesuai standart pelayanan dan kerjasama dengan unsur lintas sektor.
Program Lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan klinik, tetapi juga
pelayanan kesehatan di luar gedung dan pemberdayaan masyarakat.

1. Tujuan puskesmas Santun Lansia


a. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan
b. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada lansia
1) Menghindari antrian yang berdesakan perlu didahulukan karena
kondisi fisik lansia
2) Kemudahan : Loket pendaftaran tersendiri,Ruang konseling
tersendiri (terpisah), Mendahulukan pelayanan disesuaikan kondisi
setempat
c. Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan kesehatan bagi
Lansia Gakin
d. Memberikan dukungan / bimbingan padalansia dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri
1) Penyuluhan kesehatan, gizi dan tetap berperilaku hidup sehat
2) Anjurkan tetap beraktifitas sesuai kemampuan serta menjaga
kebugarannya dengan olahraga /senam
3) Melakukan dan mengembangkan hobi / kemampuannya terutama
usaha ekonomi produktif
4) Melaksanakan aktifitas secara bersama dengan kelompoknya
e. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat
menjangkau sebanyak mungkin sasaran lansia di wilayahnya
1) Melakukan fasilitasi dan pembinaan kelompok lansia dengan
deteksi dini, pemeriksaan kesehatan dan tinjauan pada saat
kegiatan
2) Bagi lansia yang dirawat di rumah dilakukan kunjungan rumah
utk perkesmas
3) Pelayanan kesehatan di Pusling / kunjungan luar gedung

f. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan azas


kemitraan dalam rangka untuk pembinaan dan meningkatkan kualitas
hidup lansia
1. Kesehatan mental dan sosial (Depsos, Kemenag)
2. Peningkatan peran keluarga dan masyarakat (PKK, Depsos)
3. Koordinasi dan menggalang kerjasama dengan dinas terkait

B. MANAJEMEN PUSKESMS SANTUN LANSIA


1. Perencanaan
Pengumpulan data dasar (SMD)
Kesepakatan antara staf Puskesmas mengenai jenis layanan lansia
(Lokakarya Mini)
Lintas sektor (MMD)
2. Pelaksanaan
a. Akses masuk bagi Kursi roda dan Tersedia kursi roda
b. Jalan masuk, tangga dan koridor dilengkapi dengan
pegangandan jalan tidak terlalu licin.
c. Loket pendaftaran khusus lansiadan tempat duduk prioritas
d. Ruang Layanan (Poli) Lansia
e. Kunjungan rumah bagi lansia berkebutuhan khusus atau
penyakit kronis
3. Monitoring dan evaluasi
- Monitoring melalui pengamatan langsung di Puskesmas,pengamatan
meliputi : pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana,
Adanya hambatan/ masalah, kinerja .petugas.
- Evaluasi melalui :
a. Melakukan Wawancara
b. Pengamatan Langsung
c. Penelitian Khusus

C. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


1. Pengkajian
- Identitas Pasien
- Keluhan Utama
- Data Subyektif
- Data Obyektif
- Data Penunjang
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan fungsi kognitif awal (MMSE) Mini Mental State
Examination, skor maks 30, jika dibawah 24 patut dicurigai pasien
mengalami dementia

Pola Fungsi Kesehatan


- Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
- Pola tidur dan istirahat
- Pola aktivitas (Indeks KATZ)
Pola hubungan dan peran (APGAR KELUARGA)
Pola sensori dan kognitif (Pengkajian SPSMQ)

Pola persepsi dan konsep diri


Pola mekanisme / penanggulangan stress dan
koping Spiritual
Personal Hygiene (Pengkajian Indeks Bathel)
2. Diagnosa dan perencanaan

Jenis diagnose

a. Sehat/wellness

Potensial : lansia mempunyai potensi utk ditingkatkan, belum ada data


maladaptif atau paparan masalah kesehatan

b. Ancaman
Resiko : belum tdp paparan masalah kesehatan, namun sudah ditemukan
beberapa data maladaptif yg memungkinkan timbulnya gangguan
c. Aktual
Nyata : sudah timbul gangguan/ masalah kes didukung dgn beberapa data
maladaptif

Referensi: NANDA dan SIKI, 20—

3. Pelaksanaan

Implementasi yg ditujukan kepada lansia, meliputi:

a. Tindakan keperawatan langsung


b. Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
c. Tindakan observasi
d. Tindakan pendidikan kesehatan
4. Evaluasi
a. Mengkaji kemajuan status kesehatan lansia, membandingkan respon lansia
dgn kriteria hasil kemajuan masalah serta kemajuan pencapaian tujuan
keperawatan (Respon verbal, afektif dan psikomotor)
b. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yg sesuai
c. Tindakan keperawatan tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan,
untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan lansia
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(Nara Sumber : Ns. Sagung Mirah Lismawati,S.Kep)

UPTD PUSKESMAS IV DINAS KESEHATAN DENSEL

Definisi keluarga

• Dua orang atau lebih yg memp hub darah atau adopsi, pernikahan,
tinggal serumah (tradisional).

• Kumpulan dua orang atau lebih, ada/ tidak ada hub darah/ hukum,
berperan sbg klg tinggal serumah

Level prevensi askepga

• Prevensi primer:Promkes

• Prevensi sekunder:Deteksi dini, diagnosis dan terapi.

• Prevensi tersier:Rehabilitasi

A. PENGKAJIAN
- Penjajagan tahap I :mengenal dan kontrak waktu dg keluarga -
Penjajagan tahap II

Merupakan pengumpulan data yg berkaitan dg ketidakmampuan klg


dlm menghadapi masalah kes, shg dapat ditegakkan diagnosis
keperawatan keluarga seperti:

II. DATA UMUM


1. Nama keluarga (KK)
2. Alamat dan telpon
3. Pekerjaan KK
4. Pendidikan
5. Komposisi keluarga:
Genogram
- Menyangkut 3 generasi minimal
- Terdapat keterangan gambar dg simbul berbeda spt:
- Laki-laki =
- Perempuan =
- Meninggal dunia = X
- Tinggal serumah = ------

6. Tipe keluarga
7. Suku
8. Agama
9. Status sosial ekonomi keluarga, meliputi:
-Rata-rata penghasilan keluarga
-Jenis pengeluaran keluarga
-Tabungan khusus kesehatan
- Barang yg dimiliki keluarga
10. Aktifitas rekreasi keluarga

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan klg saat ini
2. Tahap perkembangan klg yg belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti:
a. Riwayat terbentuknya keluarga inti
b. Penyakit yg diderita keluarga orang tua
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri), meliputi:
a. Riwayat penyakit keturunan, kebiasaan
III.LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah, meliputi:
- Ukuran, kondisi dalam dan luar rumah, ventilasi, kebersihan
sampah, SPAL, air bersih, denah rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
- Apakah ingin tinggal dg 1 suku saja, berdekatan?

3. Mobilitas geografis keluarga:

- Klg sering pindah? Apakah menyebabkan stress?


4. Perkumpulan klg dan interaksi dg masy
- Bisa digambarkan dalam ecomap
5. Sistem pendukung keluarga
- Termasuk siapa saja yg terlibat bila klg mengalami msl

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga, meliputi:
- Cara & jenis komunikasi yg dilakukan keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga, meliputi:
- Respon klg bila ada anggota keluarga mengalami masalah.
- Power yg digunakan keluarga
3. Struktur peran (formal & informal)
- Peran seluruh anggota keluarga
4. Nilai dan norma keluarga
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif : Bagaimana cara mengekspresikan kasih sayang?
2. Fungsi sosialisasi : Bagaimanakah memperkenalkan anak dg dunia
luar?
3. Fungsi perawatan kesehatan:
- Semua anggota klg. Bukan hanya kalau sakit diapakan, tetapi
bagaimana prevensi/ promosi?
- Bila ditemui data maladaptaif, langsung lakukan penjajagan
tahap II (berdasar 5 tugas keluarga)

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek (6 bln) dan panjang (>6 bln) serta
kekuatan keluarga
2. Respon terhadap stress
3. Strategi koping yg digunakan
4. Strategi adaptasi yg disfungsional, meliputi:
Adakah cara keluarga mengatasi msl scr maladaptive

VII. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)

Lima (5) tugas keluarga bidang kesehatan

1. Ketidakmampuan klg mengenal masalah kesehatan


2. Ketidakmampuan klg mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan klg merawat anggota keluarga
4. Ketidakmampuan klg memodifikasi lingkungan
5. Ketidakmampuan klg memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Wellness/ sehat ----------
potensial Problem tanpa etiologi
2. Ancaman ---------Risiko (PES)
3. Aktual /nyata -------Gangguan/ perubahan (PES)

Diagnosis keperawatan klg

1. Sehat/wellness
Potensial; Komunitas mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum
ada data maladaptif atau paparan masalah kesehatan

2. Ancaman
Risiko; Belum tdp paparan msl kes, namun sudah ditemukan beberapa
data maladaptif yg memungkinkan timbulnya gangguan.
3. Nyata
Aktual; sudah timbul gangguan /msl kes didukung dg beberapa
data maladaptive.

Etiologi askepga berdasarkan 5 tugas keluarga

1. Mengenal masalah:
- Persepsi thd keparahan penyakit
- Pengertian
- Tanda dan gejala
- Faktor penyebab
- Persepsi keluarga thd masalah
2. Mengambil keputusan
- Sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
- Masalah dirasakan keluarga
- Keluarga menyerah thd msl yg dialami.
- Takut akan akibat?
- Sikap negatif thd masalah kes?
- Fasilitas kes terjangkau
- Kurang percaya thd tenaga kesehatan.
- Informasi yang salah?
3. Merawat anggota keluarga yg sakit
- Bagaimana klg mengetahui keadaan sakit?
- Sifat dan perkembangan perawatan yg dibutuhkan
- Sumber-sumber yg ada dalam keluarga
- Sikap keluarga terhadap yg sakit
4. Memelihara lingkungan
- Keuntungan/ manfaat
- Pemeliharaan lingkungan
- Pentingnya hygiene sanitasi
- Upaya pencegahan penyakit
- Kekompakan anggota keluarga
C. EVALUASI
- Respon verbal : respon yg disampaikan keluarga dg bentuk
pernyataan atau pertanyaan yg disampaikan
- Respon afektif: sikap yang ditunjukkan oleh keluarga
- Respon psikomotor: tindakan yang dilakukan keluarg
KEPERAWATAN KOMUNITAS
( NARA SUMBER : Ns. IDA AYU AGUNG NOVIJAYANTI , S. Kep)
UPTD PUSKESMAS II DINAS KESEHATAN KEC. DENPASAR SELATAN

I. Pendekatan Keperawatan Komunitas meliputi :


- Pendekatan individu
- Pendekatan Keluarga
- Pendekatan kelompok /komunitas
II. Asuhan Keperawatan Komunitas
a. Pengkajian
Data Inti Komunitas meliputi
1) Demografi
2) Statistik Vital
3) Sejarah
4) Nilai Etnis
5) Kepercayaan persepsi terhadap kesehatan

1) Lingkungan fisik
2) Pendidikan
3) Ekonomi
4) Keamanan
5) Transportasi
6) Politik/pemerintah
7) Pelayanan kesehatan dan sosial
8) Komunikasi
9) Rekreasi

1) Data Primer
Windshield survey, wawancara, FGD, Kuisioner, pemeriksaan
kesehatan
2) Data Skunder
Melalui documenter seperti profil wilayah, demografi,
epidemiologi

Diagnosa Keperawatan Komunitas :

1) Aktual
2) Risiko
3) Promosi Kesehatan
4) Sindrom

Contoh diagnose tunggal Keperawatan Komunitas

1) Perilaku Kesehatan cenderung Berisiko


2) Defisiensi kesehatan komunitas
3) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
4) Ketidakefektifan managemen kesehatan
5) Kesiapan peningkatan managemen kesehatan
b. Perencanaan Keperawatan
1) Menetapkan prioritas ( kesadaran, motivasi, kemampuan
perawat, ketersediaan solusi, konsekuensi, resolusi)
2) Menetapkan Sasaran : Hasil yang diharapkan
3) Menetapkan tujuan
4) Menetapkan rencana intervensi

Level Intervensi
1) Primer ditujukan pada masyarakat sehat berupa promosi,
pencegahan, proteksi.
2) Sekunder ditujukan kepada masyarakat dengan masalah kesehatan
meliputi deteksi dini dan pemberian terapi
3) Tersier ditujukan pada masa pemulihan, perawatan dan
rehabilitasi

c. Implementasi Keperawatan Komunita


1) Pendidikan kesehatan
2) Proses berkelompok
3) Kemitraan
4) Pemberdayaan
5) Intervensi professional
d. Evaluasi
Evaluasi Formatif : pada saat pelaksanaan program kegiatan
Evaluai sumatif : Pada akhir program
Kriteria penilaian dalam evaluasi:
1) Relevansi
2) Keefektifan
3) Efisiensi
4) Hasil
5) Dampak
6) Keberlanjutan

Anda mungkin juga menyukai