Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI WEBINAR GAWAT DARURAT

OLEH
I NENGAH SUARDIKA, SST
P07120320087
PROGRAM PROFESI NERS
KELAS C

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
DENPASAR
2020
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(Nara Sumber Ns.Made Anik Suprapta, SST, S.Kep, M.Kes)

Pengertian

Keadaan yg menimpa seseorang/banyak orang akibat perjalanan penyakit


atau rudapaksa.yang terjadi: mendadak, dimana saja, mengenai siapa saja.
dan memerlukan penanganan: cermat, tepat, cepat karena dapat
mengakibatkan: kematian, cacat.

Prinsip triage di unit gawat darurat :

1. Gawat darurat : suatu keadaan yang mengancam nyawa dan membutuhkan


penanganan segera. Kode merah
2. Gawat tidak darurat : suatu keadaan yang mengancam nyawa tetapi tidak
membutuhkan pertolongan segera.Kode kuning
3. Darurat tidak gawat : suatu keadaan yang membutuhkan penanganan segera
tetapi tidak mengancam nyawa.Kode kuning
4. Tidak gawat tidak darurat : suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa
dan tidak membutuhkan penanganan segera.Kode hijau

Triage pasien di IRD dengan ATS (Australian Triage Scale)/Triage Lima Level
Quality Goals

Lima Kasus Terbanyak di IRD

1. Stroke

2. Cedera Kepala

3. Pnemonia

4. CKD

5. Fraktur

Langkah Penangana pasien gawat darurat

1. D ( Danger )
o Amankan diri penolong.
o Amankan linhkungan
o Amankan pasien
2. R (Respon)

3. (S) Shout For Help

Apabila pasien tidak menunjukkan reaksi segera mint pertolongan


terdekat Apabila kejadian di rumah sakit aktifkan code blue.
4. C (Cirkulasi)
Apabila pasien mengalami henti jantung lakukan kompresi jantung.

5. A (Airway)
Pastikan penolong dengan APD lengkap
6. B (Breathing)
Apabila nadi sudah ada tetapi nafas tidak ada lakukan rescue
breathing (10-12x/mt) dan evaluasi tiap 2 menit.
7. Stabilisasi

Peran perawat di unit gawat darurat :

Sebagai tenaga pelaksana pelayanan keperawatan peran perawat sebagai :

1. Cere giver
2. Advocate
3. Counsellor
4. Pendidik
5. Koordinator
6. Kolaborate
ALUR PENAGANAN PASIEN DI IGD RSUD SANJIWANI
GIANYAR DI MASA PANDEMI COVID-19

(Nara Sumber Ns. I MADE SUMBER ARTAWAN,S.Kep.)

A. Konsep Dasar

1) Pengertian
Coronavirus adalah virus RNA berukuran 120-160 nm. Pada manusia
biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit serius.
2) Epidemiologi
Coronavirus jenis baru dilaporkan mulai muncul di Wuhan pada
12 Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease- 2019 (Covid-19)
Penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi
sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih
agresif.
Penyebaran SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi
melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.
Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan pada
aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam
SARS-CoV-2 dapat bertahan pada benda mati seperti plastik dan
stainless steel selama 72 jam, tembaga 4 jam, kardus 24 jam.
SARS-CoV-2 ditemukan pada pencemaran lingkungan yang luas
pada kamar dan toilet pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
SARS-CoV-2 juga dapat terdeteksi pada gagang pintu, dudukan
toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi,
namun tidak terdapat pada sampel udara.
3) Klasifikasi
a) Tanpa Gejala : Kondisi teringan dan tidak ditemukan gejala
b) Ringan : Infeksi saluran napas tidak berkomplikasi
c) Sedang : Pneumonia tetapi tidak membutuhkan suplementasi
oksigen
d) Berat : Pneumonia disertai RR >30 x/menit, distres napas berat,
SpO2 <93% atau PaO2/FiO2 <300
e) Kritis : Gagal napas, acute respiratory distress syndrome
(ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure
4) Manifestasi klinik
Tanda dan gejala muncul setelah masa inkubasi sekitar 5,2 hari.
Periode onset gejala hingga terjadi kematian berkisar 6 – 41 hari
dengan median 14 hari. Periode ini sangat bergantung pada
sistem imun pasien.
Pasien berusia >70 tahun, periode menjadi lebih pendek.
Tanda/gejala paling umum yaitu demam, batuk dan fatigue.
Tanda/gejala lainnya: produksi
sputum, sakit kepala, hemoptisis, diare, dispnea, limfopenia.

B. Asuhan keperawatan pada pasien copid


1) Pengkajian
Pemilahan Dan Klasifikasi Pasien Untuk Menentukan Prioritas
Kebutuhan Dan Penentuan Tempat Perawatan Yang Sesuai Rumus /
Algoritma Triage Pada Masa Pandemi Covid-19:
Tingkat Kegawatdaruratan Pasien (A, B, C, D) + Tingkat Virulensi
Pasien (Indikator: Ews Screening Covid-19)
2) Rencana Keperawatan
a) Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b/d hipersekresi jalan
napas
Gangguan Pertukaran Gas b/d perubahan membran alveolus-
kapiler
Nausea b/d Iritasi lambung
Intoleransi Aktifitas b/d Ketidakseimbangan Antara suplay
dan kebutuhan oksigen
b) Luaran
Bersihan Jalan Napas Meningkat dengan kriteria batuk
efektif meningkat, sputum menurun, Rhoncii menurun
Pertukaran Gas Meningkat dengan kriteria:Saturasi oksigen
95-100 %, RR : 12-20 x/menit, Ronchii menurun
Nausea Hilang dengan kriteria Perasaan mual hilang, Nafsu
makan meningkat
Toleran Terhadap Aktifitas meningkat dengan kritera :
Melakukan mobilisasi mandiri di tempat tidur, Memenuhi
ADL di tempat tidur secara mandiri
c) Intervensi :
Monitor polanafas, secret dan batuk efektif
Berikan posisi semi fowler/fowler
Berikan minum hangat
Kolaborasi pemberian broncodilator
Identifikasi pasien yang membutuhkan isolai
Monitor asupan nutrisi
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai