OLEH
I NENGAH SUARDIKA, SST
P07120320087
PROGRAM PROFESI NERS
KELAS C
Terapi oksigen adalah Memberikan aliran gas lebih dari 20% pada tekanan 1
atmosfirsehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah.
Pengertian :
Metode ventilasi
1. Volume Control
- Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien, dengan target flow (volume), inspirasi berakhir bila
volume tidal tercapai
- Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), volume tidal, Ti, FiO2,
PEEP
- Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur,
setiap napas akan memiliki Vt yang sama
Keuntungan :
2. Pressure Control
- Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien, dengan target tekanan (pressure), inspirasi berakhir
bila waktu inspirasi (Ti) tercukupi.
- Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), tekanan inspirasi (Pi), Ti,
FiO2, PEEP
- Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur,
setiap napas akan memiliki Pi yang sama. Vt akan bervariasi
tergantung resistance dan compliance
Keuntungan:
Kerugian :
3. Pressure Support
- Semua napas di-trigger oleh pasien
- Aliran udara diberikan dengan target tekanan
- Setiap inspirasi di-akhiri dengan nilai flow inspirasi (flow cycle-off)
- Vt, Ti, dan RR ditentukan oleh pasien
- Harus diyakinkan bahwa upaya napas cukup
- Risiko hipoventilasi atau apnea
4. Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV)
- Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien seperti pada VC atau PC.
- Perbedaan dengan VC atau PC: Selain RR, harus ditetapkan pula
breath cycle time. Pasien memiliki kesempatan untuk bernapasan
spontan (dengan atau tanpa PS) di antara mandatory ventilation .
- Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur.
Pengertian :
Tujuan :
Tipe suction:
1. Open suction : Sistem suction yang dilakukan secara teratur pada pasien
yang diintubasi
2. Clouse suction : digunakan pada kontinu mekanik dengan tetap
memberikan oksigenasi selama penyedotan.
Prosedur Pelaksanaan
1. Suatu tindakan yang aseptik yang dilakukan pada saat diperlukan bukan
suatu rutinitas.
2. Tdk dilakukan 15 – 20 mnt sebelum pengambilan sampel AGD.
3. Idealnya kateter suction adalah efektif menghisap sekret dan risiko trauma
jaringan yang minimal.
4. Diameter kateter tidak boleh melebihi 1/2 dari diameter bagian dalam
lumen tube.
5. Waktu untuk tindakan suction 10-15 detik
Vacuum Setting for Suctioning Patients Based on age Setting
No Pasient Setting
1 Adult 120 – 150mmHg
2 Children 80 – 120 mmHg
3 Infant 60 – 80 mmHg
E. VAP Definition
- Pneumonia after 48 hr using mechanical ventilation
- No pneumonia before
Host Factors
- Elderly
- Severe Illness
- Underlying Lung Disease
- Depressed Mental Status Immunocompromising Conditions or Treatments
- Viral Respiratory Tract Infection
- Mechanical ventilation
- Tracheostomy
- Use of a Nasogastric Tube
- Supine Position
Colonisation
F : Feeding/fluid
A : Analgesics
S : Sedation
T : Thrombolytic agents
H : Head elevation
G : Glucose monitoring
F. THERAPI
TITRASI Tujuan
Memberikan obat atau cairan scara bertahap, menyesuaikan dengan
respon yang dikehendaki
Bisa berubah dalam hitungan jam, menit dan detik
Obat yang diberikan
- Inotropic : Dopamin, Dobutamin, Nor Adrenalin (Vascon, Levophed),
Adrenalin, Nitrat injeksi (Cedocard, Isoket)
- Elektrolit koreksi : KCl, MgSO4, Insulin
- Anti koagulan : Heparin, Streptase
- Obat lain : Aminophyllin, Midazolam (Dormicum), Morphine,
Diazepam
- Catalosporin gol IV : Maxipime, Meronem
PENATAKSANAAN KEPERAWATANPADA PASIEN
Pengertian :
Sindrom coroner akut (SAK) adalah suatu kondisi di mana aliran darah
menuju ke jantung berkurang secara tiba-tiba.
Klasifikasi SAK :
Lokasi Lead
Anteroseptal V1, V2, V3, V4
Inferior II, III, aVF
Lateral I, aVL, V5, V6
Posterior V7, V8, V9
Ventrikel Kanan V3R, V4R
Faktor Risiko SAK
Penatalaksanaan SKA
Nyeri pada SKA harus ditangani agar nyeri tidak menginduksi pelepasan
katekolamin yang memperberat beban jantung: