Anda di halaman 1dari 25

Askep Human

trafficking,
Narapidana, Anak
Jalanan
A. Definisi Trafficking Human

Menurut resolusi senat AS no. 2, trafficking


adalah salah satu atau lebih bentuk penculikan,
penyekapan, perkosaan, penyiksaan, buruh
paksa atau praktek-praktek seperti perbudakan
dan menghancurkan hak asasi manusia.
B. Faktor- Faktor Penyebab Trafficking
Human
1. Faktor Ekonomi
2. Posisi Subordinat Perempuan dalam Sosial dan
Budaya
3. Faktor Pendidikan
4. Tidak Ada Akta Kelahiran
5. Kebijakan yang Bias Gender
6. Pengaruh Globalisasi
Bentuk Trafficking
Eksploitasi seksual komersial untuk
prostitusi.
Eksploitasi non komersial

Pekerja Rumah Tangga

Penjualan Bayi
Jeratan Hutang
Pengedar Narkoba dan Pengemis
Modus Trafficking
Tawaran kerja
Bius
Sanksi bagi pelaku tindak pidana
perdagangan orang

Kurungan Penjara dan atau Denda. Sanksi


kurungan penjara, minimal 3 tahun
maksimal 15 tahun. Sanksi denda bagi
pelaku perorangan Rp 150-600 juta,
sementara untuk perusahaan sanksi
penjaranya minimal 9 tahun dan maksimal
45 tahun, atau denda minimal sebesar Rp
360 juta, dan maksimal Rp 1,8 miliar.
Ciri-ciri perdagangan orang dalam konteks migrasi
ketenagakerjaan?
1. Perekrutan tanpa Perjanjian Penempatan;
2. Ditempatkan tanpa perjanjian Kerja;
3. Perekrutan dibawah umur (-18 thn) dokumen
dipalsukan;
4. Perekrutan tanpa izin suami/orang tua/wali;
5. Ditempatkan tanpa sertifikat kompetensi (tidak
dilatih);
6. Hanya menggunakan paspor dengan visa kunjungan;
7. Ditempatkan oleh perorangan, bukan Perusahaan
yang memiliki izin dari Menteri Tenaga Kerja;
8. Dipindahkan ke majikan lain tanpa perjanjian Kerja;
9. Dipindahkan ke negara lain yang peraturannya
terbuka walaupun tidak sesuai dengan peraturan
Indonesia.
Dampak

1.Dampak Psikologi dan Kesehatan Mental


2.Sosial
3.Kesehatan fisik
Pencegahan

1. Memperbaiki kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah


Dasar sampai Sekolah Menegah Atas untuk memperluas
angka partisipasi anak laki-laki dan anak perempuan.
2. Mendukung keberlanjutan pendidikan dasar untuk anak
perempuan setelah lulus sekolah dasar
3. Menyediakan pelatihan keterampilan dasar untuk
memfasilitasi kenaikan penghasilan
4. Menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses ke
kredit keuangan untuk memfasilitasi usaha sendiri.
5. Merubah sikap dan pola pikir keluarga dan masyarakat
terhadap trafficking anak.
Narapidana
Definisi
Secara bahasa dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) arti dari narapidana adalah
orang yang sedang menjalani hukuman karena
telah melakukan suatu tindak pidana.
Kewajiban Narapidana
1. Mengikuti program pembinan yang meliputi kegiatan perawatan jasmani dan
rohani, serta kegiatan tertentu lainya dengan tertib.
2. Mengikuti bimbingan dan pendidikan agama sesuai dengan agama dan
kepercayanya.
3. Mengikuti kegiatan latihan kerja yang dilaksanakan selama 7 (tujuh) jam
dalam sehari.
4. Mematuhi peraturan tata tertib lapas selama mengikuti program kegiatan.
5. Memelihara sopan santun, bersikap hormat dan berlaku jujur dalam segala
perilakunya, baik terhadap sesama penghuni dan lebih khusus terhadap
seluruh petugas.
6. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam hubungan interaksi sesama
penghuni.
7. Melaporkan kepada petugas segala permasalahan yang timbul dalam
penyelengaran pembinan narapidana, lebih khusus terhadap masalah yang
dapat memicu terjadinya ganguan kamtib.
8. Menghindari segala bentuk permusuhan, pertikaian, perkelahian, pencurian,
Hak Narapidana
1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayan;
2. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;
3. Mendapatkan pendidikan dan pengajan;
4. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makananyang layak;
5. Menyampaikan keluhan;
6. Mendapatkan bahan bacan dan mengikuti siaran media masa lainya
yang tidak dilarang;
7. Mendapat upah atau premi atas pekerjan yang dilakukan;
8. Menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum atau orang tertentu
lainya;
9. Mendapat pengurangan masa pidana (remisi); j. Mendapatkan
kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga;
10. Mendapatkan pembebasan bersyarat;
11. Mendapatkan cuti menjelang bebas;
Larangan Narapidana
1. Mempunyai hubungan keuangan dengan Narapidana atau Tahanan
lain maupun dengan Petugas Pemasyarakatan;
2. Melakukan perbuatan asusila dan/atau penyimpangan seksual;
3. Melakukan upaya melarikan diri atau membantu pelarian;
4. Memasuki Steril Area atau tempat ertentu yang ditetapkan Kepala
Lapas atau Rutan tanpa izin dari Petugas pemasyarakatan yang
berwenang;
5. Melawan atau menghalangi Petugas Pemasyarakatan dalam
menjalankan tugas;
6. Membawa dan/atau menyimpan uang secara tidak sah dan barang
berharga lainya;
7. Menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/atau
mengkonsumsi narkotika dan/atau prekursor narkotika serta obat-
obatan lain yang berbahaya;
Lanjutan ...
9. Melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin,
televisi, dan/atau alat elektronik lainya;
10. Memilki, membawa dan/atau mengunakan alat elektronik, seperti
laptop atau komputer, kamera, alat perekam, telepon gengam, pager,
dan sejenisnya;
11. Melakukan pemasangan instalasi listrik di dalam kamar hunian;
12. Membuat atau menyimpan senjata api, senjata tajam, atau
sejenisnya;
13. Membawa dan/atau menyimpan barang-barang yang dapat
menimbulkan ledakan dan/atau kebakaran;
14. Melakukan tindakan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun psikis,
terhadap sesama Narapidana, Tahanan, Petugas Pemasyarakatan,
atau tamu/pengunjung;
15. Mengeluarkan perkatan yang bersifat provokatif yang dapat
Lanjutan ...
15. Membuat tato, memanjangkan rambut bagi Narapidana atau Tahanan
Laki-laki, membuat tindik, mengenakan anting, atau lainya yang
sejenis;
16. Memasuki blok dan/atau kamar hunian lain tanpa izin Petugas
Pemasyarakatan;
17. Melakukan aktifitas yang dapat mengangu atau membahayakan
keselamatan pribadi atau Narapidana, Tahanan, Petugas
Pemasyarakatan, pengunjung, atau tamu;
18. Melakukan perusakan terhadap fasil ltas Lapas atau Rutan;
19. Melakukan pencurian, pemerasan, perjudian, atau penipuan;
20. Menyebarkan ajaran sesat; dan
21. Melakukanaktifitas lain yang dapat menimbulkan ganguan keamanan
dan ketertiban Lapas atau Rutan.
Anak jalanan
Definisi
Menurut Departemen Sosial RI (2005: 5), Anak
jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup
sehari-hari di jalanan, baik untuk mencari nafkah
atau berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum
lainnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Munculnya
Anak Jalanan

1. Tingkat Mikro (Immediate Causes) 3. Tingkat Makro (Basic Cause

Faktor pada tingkat mikro Faktor-faktor penyebab


ini yaitu faktor yang munculnya anak jalanan
berhubungan dengan pada tingkat makro yaitu
anak dan keluarganya.
faktor yang berhubungan
2. Tingkat Messo (Underlying Causes)
dengan struktur makro
Faktor-faktor penyebab
munculnya anak jalanan
pada tingkat messo ini
yaitu faktor yang ada di
Artikel

01 Perdagangan Manusia (Masih) Marak,


Berbungkus Berbagai Modus
Derita Anak Jalanan di Jawa Timur Berjuang
02 Mencari Nafkah
Oleh Ria Aprilianti pada 26 Jun 2019, 14:40 WIB
03 Napi Korban Gempa Berjalan Kaki 3 Hari demi
Menyerahkan Diri ke Rutan Majene
Minggu, 28 Oktober 2018 | 10:11 WIB MAJENE, KOMPAS.co
04
Diadnosa
Harga diri rendah
Proses perubahan keluarga
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
1. Proses perubahan Pasien dan Setelah di lakukan -Bina Hubunngan
keluarga. keluarga mampu: pertemuan selama 3X Saling Percaya.
1.Memahami 8 jam, pasien mampu: -Berikan
perubahan dalam kesempatan kepada
peran keluarga. 1. Mengidentifikasi keluarga sebagai
pola koping. individu dan sebagai
kelompok untuk
2. Berfungsi untuk saling
saling memberikan berbagitentang
dukungan pada setiap perasaan yang
anggota keluarga. mereka pendam.
-Tekankan bahwa
anggota keluarga
tidak bertanggung
jawab atas kebiasaan
mabuk, anggota
keluarga lainnya.
-Gali keyakinan
keluarga tentang
situasi yang mereka
hadapi.
-Bantu kelurga
memahami efek dari
upaya mengontrol
kebiasaan mabuk.
-Pantau hubungan
keluarga saat ini.
-Kaji pemahaman
keluarga tentang
penyebab penyakit.
2. Gangguan konsep -Mengidentifikasi Setelah di lakukan -Identifikasi
diri : kemampuan aspek pertemuan selama 3X kemampuan positif
- Harga Diri Rendah positif yang di 8 jam, pasien mampu: yang di miliki.
miliki. -Diskusikan dengan
-Menilai 1. Mengidentifikasi pasien beberapa
kemampuan yang kemampuan aspek aktifitas yang di
dapat di gunakan . positif yang di miliki. lakukan yang di pilih
sebagai kegiatan
2. Memiliki yang akan pasien
kemampuan yang lakukan sehari-hati.
dapat di gunakan, -Bantu pasien
memilih kegiatan menetapkan aktifitas
sesuai kemampuan. secara mandiri.
-Diskusikan dengan
pasien untuk
menetapkan jadwal
kegiatan.
-Brikan pujian atas
aktifitas yang di
lakukan pasien.

-Evaluasi kegiatan
yang lalu.
-Pilih kemampuan
kedua yang dapat di
lakukan pasien.
-Latih kemampuan
yang di pilih.
-Masukan dalam
jadwal kegiatan.
3. Harga Diri Rendah -Klien dapat -Klien mampu duduk -Lakukan
b/d koping individu melakukan berdampingan dengan pendekatan dengan
tidak efektif. keputusan yang perawat. baik dan menerima
efektif untuk -Klien mampu klien apa adanya
mengendalikan berbincang-bincang dengan bersikap
situasi kehidupan dengan perawat. empaty.
yang demikian -Klien mampu -Berikan
menurunkan merespon tindakan kesempatan klien
perasaan. perawat. untuk merespon.
-Klien dapat -Bantu klien untuk
membina mengidentifikasi
hubungan situasi kehidupan,
terapeutik dengan yang tidak dalam
perwat kemampuan dan
mengontrolnya.
-Bantu klien
menerima nilai yang
di miliki atau
perilakunya
perubahn yang
terjadi pada dirinya.
-Kurangi penilaian
klien yang negatif
terhadap dirinya.
-Bantu klien
menerima dirinya
apa adanya.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai