Anda di halaman 1dari 35

Praktik Keperawatan Maternitas

Sebagai Bagian dari Pelayanan Kesehatan


di Indonesia

Desrinah Harahap
Disampaikan dalam: Seminar Nasional IPEMI Propinsi Sulawesi Selatan
Makasar, 2 Oktober 2022
Praktik Keperawatan
Mengapa
Praktik Mandiri Keperawatan Maternitas ??
 Mengamati tren dan isu permasalahan kesehatan di
Indonesia
 Masalah terkait tentang Angka Kematian Ibu dan
Kematian Bayi masih menjadi masalah prioritas di
Indonesia
 Pelayanan keperawatan merupakan bagian dalam
pelayanan kesehatan di Indonesia
 Keperawatan Maternitas mempelajari tugas dan fungsi
normal reproduksi manusia
 Ruang lingkup praktik yang masih sangat luas;
kehamilan, persalinan, paska persalinan, Kesrepro Usia
Subur dan Remaja, Pemberdayaan Kesehatan
Perempuan
 Perawat maternitas dapat mengkhususkan dirinya dalam bidang perawatan
kesehatan perempuan/ibu di sepanjang siklus hidupnya.
 Keperawatan maternitas dikembangkan untuk membekali perawat dengan
pengetahuan dan ketrampilan agar menjadi perawat yang kompeten, peka dan
peduli dengan kesehatan dan keperawatan pada perempuan/ibu.
 Perawat maternitas ditantang utk mengasimilasi pengetahuan &
mengembangkan ketrampilan teknis dan berpikir kritis utk mengaplikasikan
pengetahuan ke dalam praktik.
 Setiap perempuan/ibu selalu menghadirkan tantangan dan kebutuhan yang
harus dipenuhi dan selalu up to date.
 Praktik keperawatan maternitas yang profesional hrs terus berubah dan
beradaptasi thd prioritas kesehatan masyarakat yg selalu berubah.
 Keperawatan maternitas telah berubah drastis berperan aktif utk menjadi bagian
sistem perawatan kesehatan yg terpadu agar dpt memenuhi kebutuhan
kesehatan perempuan/ibu saat ini.
Mengapa
Praktik Mandiri Keperawatan
Maternitas ??... Con’t

 Upaya menurunkan angka kematian ibu terkait dengan pencegahan


komplikasi kehamilan, namun di negara-negara berkembang,
sebagian berhubungan dengan kurangnya perawatan selama
kehamilan (Bakhsian & Jabbari, 2009).
 Perawatan kesehatan selama kehamilan menjadi salah satu faktor
untuk mencegah komplikasi selama hamil, persalinan dan post
partum.
 Mengatasi masalah kesehatan maternal membutuhkan upaya
meningkatkan sistem kesehatan, disertai mengedukasi perempuan
tentang kesehatan dirinya dan mengarahkan faktor sosial dan
budaya yang dapat mendorong wanita dalam melakukan
perawatan dirinya (UNFPA, 2011).
PRAKTIK KEPERAWATAN
UU No. 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN
 Pasal 63 ayat 2
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan
dengan pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan

 Pasal 63 ayat 3
Pengendalian, pengobatan, dan /atau perawatan dapat
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatannya dan keamanannya
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN (2)

 Pasal 63 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan, dan/atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu

 Pasal 63 ayat 5
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan /atau perawatan
atau berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
Praktik Keperawatan
Undang-Undang No. 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan

Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang


diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan

Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit.

Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat &


Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan & Kemandirian Klien dalam merawat dirinya
ASAS
Praktik Keperawatan

1. Perikemanusiaan
2. Nilai ilmiah
3. Etika dan Profesionalitas
4. Manfaat
5. Keadilan
6. Perlindungan Kesehatan
7. Keselamatan Klien
Standar Kompetensi
- Pendidikan: Vokasi, Ners
Generalis, Ners Spesialis, Ners
Subspesialis
- Kekhususan: Medikal Bedah,
Gadar, Kamar Bedah, Kritis,
Jiwa, Maternitas, dan lainnya

Standar Asuhan
No. 38 Tahun 2014

SK
Undang Undang

Keperawatan
- Diagnosis
P
Standar
- Intervensi

Profesi
Kep.

- Luaran (outcome)
P - SPO
N SKP
I
SAK
Standar Kinerja Profesional
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
Tugas

Praktik
Hak Keperawatan
Wewenang

Kewajiban

Pelaksanakan Praktik Keperawatan


UU No. 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan

 Perawat merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang


memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan praktik profesi dalam
bentuk asuhan keperawatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki
 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan :
a. Praktik Keperawatan mandiri; dan
b. Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
 Jenis Perawat
a. Perawat Vokasi
b. Perawat Profesi (Ners dan Ners Spesialis)
Praktik Keperawatan

Klinik

Puskesmas
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Praktik Rumah Sakit
Keperawatan
Tempat lainnya
sesuai dengan
Tempat Praktik
klien sasarannya Mandiri Perawat
16
Praktik Perawat Maternitas
di Indonesia

Perawat
Maternitas

Di Fasilitas Di Institusi Perawat Praktik


Kesehatan Pendidikan Mandiri
Praktik Keperawatan Maternitas

Area/Lingkup Pelayanan dalam Praktik Keperawatan Maternitas:


 Keperawatan Antenatal
 Keperawatan Intranatal
 Keperawatan Postnatal & bayi Baru Lahir
 Kesehatan Reproduksi Perempuan (Fertilitas, KB, Kasus Ginekologi)
 Program kesehatan pemerintah/nasional, permasalahan kesehatan
terkait kesehatan maternal/perempuan

*Sesuai dengan jenis perawat, kompetensi dan wewenang


SASARAN

 Remaja putri
 Ibu hamil
 Ibu melahirkan
 Ibu nifas
 Ibu dan pasangan usia subur
 Bayi baru lahir
 Wanita Pre/Menopause
PELAYANAN KEPERAWATAN UNTUK IBU HAMIL
Antenatal Care

 Test kehamilan
 Pemeriksaan, Konseling Kehamilan dan
Janin
 Prenatal Class (Kelas Ibu Hamil)
termasuk Senam dan Yoga Ibu Hamil
 Massage Ibu Hamil
 Pemeriksaan & Konseling Kehamilan di
rumah (homecare)
PELAYANAN KEPERAWATAN
UNTUK IBU MELAHIRKAN

 Konsultasi persiapan, latihan dan metode


nonfarmakologis ketidaknyamanan selama
persalinan
 Pendampingan profesional persalinan pada
ibu kehamilan normal
 Memberikan terapi non farmakologi pada
nyeri persalinan: psikoprofilaksis,
hidrotherapy, aroma therapy, acupuntur,
relaksasi, hypnobirthing, rebozo, birthball,
dll
PELAYANAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

 Konseling dan perawatan bayi baru lahir (homecare)


 Perawatan bayi baru lahir di rumah
 Konseling Laktasi
 Pijat dan Spa Bayi/Anak
PELAYANAN KEPERAWATAN
PADA IBU SETELAH MELAHIRKAN
❑ Konsultasi, Edukasi dan Perawatan Ibu Nifas
❑ Perawatan luka sectio secaria
❑ Memberikan edukasi perawatan ibu post partum: nutrisi, perawatan
payudara, perawatan vulva & perineum, adaptasi psikososial, Keluarga
Berencana.
❑ Senam/yoga nifas
❑ Perawatan tubuh paska nifas (berbasis budaya dan EBP) : massage,
lulur, spa, dll.
❑ Breastfeeding Massage, Hypnobreastfeeding
❑ Homecare postpartum.
PELAYANAN KEPERAWATAN
KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN

❑ Konseling kesehatan reproduksi : gangguan menstruasi,


seksualitas, infertilitas, fertilitas, menopause, deteksi dini
tumor & kanker
❑ Skrining kesehatan reproduksi (kerjasama laboratorium):
Pap Smear, IVA, osteoporosis, kesuburan, analisis sperma)
❑ Konsultasi kesehatan reproduksi pra nikah
Tantangan

 Belum dikenal masyarakat


 Masih mengembangkan bentuk model pelayanan yang akan
diberikan
 Perlu ketrampilan tambahan, sertifikasi
 Perlu inovasi untuk menarik masyarakat
 Perlu tim, baik perawat spesialis dan generalis
 Minat dan praktik oleh para perawat generalis & spesialis
maternitas
Isu Fokus Perawatan Kesehatan Maternitas

 Perempuan saat ini mulai menuntut informasi dan


tekhnologi medis dan perawatan.
 Meningkatnya kesadaran akan tanggung jawab utk
kesejahteraan diri sendiri.
 Pasien tidak lagi pasif menerima dan mematuhi begitu
saja nasihat petugas kesehatan, pasien menuntut informasi
dan penjelasan dari tenaga kesehatan secara aktif.
 Pasien sadar akan pentingnya perawatan diri mandiri utk
menurunkan resiko tingginya biaya.
 Pasien maternitas datang dalam kondisi yg baik, mencari
informasi ttg topik-topik kesehatan maternitas yang
dibutuhkan.
Ikatan Perawat Maternitas Indonesia
(IPEMI)
Peran & Fungsi
Ikatan Perawat Maternitas Indonesia (IPEMI)
Sertifikasi Kompetensi Keahlian-Kekhususan IPEMI)
Kesimpulan
 Kesehatan maternal di Indonesia mengharuskan peran koordinasi dan
partisipatif aktif dari semua profesi kesehatan
 Pelayanan Keperawatan Maternitas di Indonesia membutuhkan komitmen,
kompetensi dan kerja nyata dalam pelayanan kesehatan di Indonesia
 Peran Ikatan/Himpunan selaku badan kelengkapan Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) sangat diperlukan, dalam upaya peningkatan
kompetensi perawat melalui penguatan organisasi dan kegiatan pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
Sources:
 Registered Nurses, Occupational Outlook Handbook, 2016-17 Edition, Bureau of Labor Statistics, U.S. Department of
Labor, https://www.bls.gov/ooh/healthcare/registered-nurses.htm
 Summary Report for Registered Nurses, O*NET OnLine https://www.onetonline.org/link/summary/29-1141.00, accessed
December 2017
 KMK NOMOR HK.01/07/MENKES/425/2020; TENTANG STANDAR PROFESI PERAWAT
 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
 PMK_No._40_ttg_Pengembangan_Jenjang_Karir_Profesional_Perawat_Klinis
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat
 Permenkes RI NOMOR 26 TAHUN Pelaksanaan UU NO. 38 2014 tentang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai