Disusun oleh :
2014201022
4A Keperawatan
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Resiko Bunuh Diri”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata keperawatan Jiwa di
STIKes Alifah Padang. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1.Latar Belakang...................................................................................1
1.2.Tujuan Umum....................................................................................2
1.3.Tujuan Khusus...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
2.2.7 Penatalaksanaan...................................................................................6
BAB IV PENUTUP....................................................................................21
3.1 Kesimpulan......................................................................................21
3.2 Saran................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................22
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta
jiwa dengan angka kejadian 7 per 1000 penduduk (pada wanita dan pria sama).
Diperkirakan terdapat 4 – 10 % resiko kejadian bunuh diri sepanjang rentang kehidupan
penderita skizofrenia dan 40 % angka percobaan bunuh diri. Studi yang dilakukan WHO
melaporkan bahwa angka kematian tertinggi pada kasus skizofrenia disebabkan karena
bunuh diri. Faktor resiko bunuh diri pada pasien skizofrenia terdapat gejalagejala positif
terdapat ko – morbilitas depresi, kurangnya terapi, penurunantingkat perawatan, sakit
kronis, tingkat pendidikan tinggi dan pengharapan akan tampilan kerja yang tinggi
biasanya terjadi pada fase awal dari perjalanan penyakitnya (Widiodiningrat , 2009).
Diperkirakan penduduk Indonesia yang menderita gangguan jiwa sebesar 2-3%
jiwa setiap tahun. Zaman dahulu penanganan pasien gangguan jiwa adalah dengan
dipasung, dirantai, atau diikat, lalu ditempatkan di rumah atau hutan jika gangguan jiwa
berat. Tetapi bila pasien tersebut tidak berbahaya, dibiarkan berkeliaran di desa, sambil
mencari makanan dan menjadi tontonan masyarakat.
Bunuh diri dewasa ini banyak terjadi di kalangan remaja Indonesia. Bunuh diri
berawal dan/ atau beresiko terjadi ketika mekanisme koping dalam setiap pribadi
terhadap masalah atau tingkat stressor tidak efektif atau lemah. Oleh karena itu
sangatlah perlu suatu pengupayaan pendampingan terhadap individu yang memiliki
stressor berat, guna meminimalisir terjadinya bunuh diri, mengingat semakin
meningkatnya stressor yang ada, melemahnya mekanisme koping akan meningkatkan
resiko bunuh diri
3
2. Penyebab-penyebab dari resiko bunuh diri
BAB 2
TINJAUAN TEORI
4
2.1 KONSEP DASAR RESIKO BUNUH DIRI
2.1.1 Definisi
Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk membunuh diri
sendiri(Sheila L, 2001).
Bunuh diri didefinisikan dalam dua kelompok yaitu langsung dan tidak
langsung( Edwin,1963).
Menurut kelompok kami Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan
bertujuan untuk mengakhiri kehidupan, individu secara sadar dan berhasrat dan berupaya
melaksanakan hasratnya untuk mati.
Bunuh diri ialah perbuatan untuk menamatkan atau menghilangkan nyawa diri
sendiri.
1. Peningkatan diri
2. Beresiko destruktif
a. Faktor predisposisi
5
Menurut Stuart dan Sundeen(1997) faktor predisposisi bunuh diri antara lain:
2) Sifat kepribadian Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya resiko
bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi.
4) Riwayat keluarga Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan
faktor resiko penting untuk prilaku destruktif.
b. Faktor presipitasi
3) Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri
2.2.7 Penatalaksanaan
Pencegahan bunuh diri menurut Conwell terdiri atas pencegahan primer, sekunder dan
tertier: Pencegahan primer adalah suatu upaya pencegahan terjadinya perilaku bunuh diri atau
keadaan yang berkembang menjadi menjadi upaya bunuh diri. Pencegahan sekunder adalah suatu
upaya pencegahan dengan cara menemukan sedini mungkin krisis bunuh diri dan melakukan tindakan
agar tidak berlanjut menjadi bunuh diri. Sedangkan pencegahan tertier adalah tindakan yang
ditujukan untuk menyelamatkan sesorang yang melakukan bunuh diri, mengurangi gejala psikiatris
dan penyakit sosial pada kelompok risiko. Penanganan di ruang gawat darurat dan 15 di bangsal rawat
inap psikiatri merupakan pelayanan tertier (WHO, 2010; Yoga, 2003).
7
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I. Identitas Klien
Nama lengkap : Tn. B
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Status : kawin
8
Alamat : Kombos timur
9
Genogram
Orang yang berarti, peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat, dan hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain : tidak terkaji.
Ds : -
Do : Klien diam mematung, klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Resiko bunuh diri.
Spiritual
Nilai dan keyakinan, kegiatan ibadah : tidak terkaji. Ds : -
Do : Klien diam mematung, klien tidak mau bicara dan menundukkan kepala.
Masalah Keperawatan : Resiko bunuh diri.
Analisa data
Diagnosa Data mayor Data minor
Resiko Subjektif Subjektif
bunuh diri Mengatakan hidupnya tak Mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
berguna lagi Mengatakan lebih baik mati saja
Ingin mati Mengatakan sudah bosan hidup
Menyatakan pernah mencoba
bunuh diri Objektif
Mengancam bunuh diri Perubahan kebiasaan hidup
Perubahan perangai
Objektif
Ekspresi murung
Tak bergairah
Ada bekas bercobaan bunuh
diri
11
B.Pohon Masalah
Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh
Implementasi
Sp IV Pasien
membuat rencana masa depan yang
realitis bersama pasien
mengidentifikasi cara mencapai rencana
masa depan yang realistis
memberi dorongan pasien melakukan
kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis
BAB V
13
PENUTUP
Kesimpulan
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan dan pada umumnya
merupakan cara ekspresi orang yang penuh stress dan berkembang dalam beberapa rentang
Banyak penyebab seseorang melakukan bunuh diri diantaranya kegagalan beradaptasi perasaan marah dan terisolasi dan
lainnya. Bunuh diri biasanya didahului oleh isyarat bunuh diri ancaman bunuh diri serta percobaan bunuh diri. Pengkajian
orang yang bunuh diri juga mencakup apakah orang tersebut tidak membuat rencana yang spesifik dan apakah tersedia alat
untuk melakukan rencana bunuh diri tersebut.
Saran
Hendaknya perawat memiliki pengetahuan yang cukup ciri ciri pasien yang ingin mangakhiri hidupnya sehingga dapat
mengantisipasi terjadinya perilaku bunuh diri pasien. Hendaknya perawat melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
14
Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC
Jenny., dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiawa. Medan : USU Press
Keliat Budi A. 1999. Proses Gangguan Konsep Diri, Edisi I. Jakarta : EGC.
Stuart GW, Sundeen. 1995. Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.) St. Louis
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25