TINJAUAN PUSTAKA
A Definisi
Vertebra Lumbalis terdiri dari 5 ruas tulang dengan 5 pasang faset joints
yang disebut juga dengan apophyseal atau zygoapohyseal joints. Susunan
anatomis dan fungsi pada regio lumbal, terbagi dalam segmentasi regional
sebagai berikut :
1 Thoracolumbal Junction
2 Lumbosacral Joint
3 Lumbal Joint
Vertebra lumbalis lebih besar dan tebal membentuk kurva lordosis dengan
puncak L3 sebesar 2-4 cm, menerima beban sangat besar dalam bentuk
kompresi maupun gerakan. Stabilitas dan gerakakannya ditentukan oleh facet,
diskus, ligament dan otot disamping corpus itu sendiri. Berdasarkan arah
permukaan facet joint maka facet joint cenderung dalam posisi bidang sagital
sehingga pada regio lumbal menghasilkan dominan gerak yang luas yaitu
fleksi-ekstensi lumbal.
4 Diskus Invertebralis
1) Nukleus pulposus
2) Annulus fibrosus
C. Etiologi
D. Patofisiologi
Keluhan utama dari fibromyalgia adalah nyeri. Nyeri tersebut
disebabkan peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan nyeri pada yang
diberikan dan ambang batas nyeri yang rendah. Rangsang nyeri minimal
pada orang normal tidak menyebabkan nyeri, pada orang dengan
fibromyalgia dapat menyebabkan nyeri hebat yang dapat membuat
ganguan aktivitas. Keluhan nyeri pada fibromyalgia dapat dicetuskan oleh
suara, perubahan cuaca, dan stress emosional.
Nyeri pada fibromyalgia umumnya menyebar di beberapa titik
tubuh, meliputi kedua belah sisi tubuh, dan dada. “Titik Nyeri” merupakan
pusat nyeri dimana rasa nyeri dan spasme otot tersebut menyebar ketika di
sentuh. Nyeri biasanya terjadi lebih dari 3 bulan, konstan, lokasi
berpindah-pindah, dan terasa seperti terbakar.
Keluhan lelah muncul pada 90% pada pasien dengan fibromyalgia.
Lelah umumnya berhubunan dengan gangguan pola tidur. Gangguan
emosional juga dapat terjadi dengan gejala seperti kurang konsentasi,
pelupa, perubahan mood, mudah terganggu, depresi, cemas,. Keluhan
masing-masing orang dengan fibromyalgia berbeda-beda baik frekuensi
maupun lokasi. Umumnya seseorang mengalami 11 dari 18 Titik Neri
tanpa pembengkakkan atau peradangan. (Abraham, samad, 2013).
E. Pemeriksaan diagnostic
Belum ada pemeriksaan khusus yang dapat mendeteksi
fibromyalgia. Untuk mendiagnosisnya, dokter akan menanyakan gejala
yang dialami dan apakah gejala tersebut sampai mengganggu aktivitas
penderita.
Pemindaian
X-ray
F. Penatalaksaan medis
Tidur cukup dengan pola tidur yang baik, misalnya tidur dan bangun di
jam yang sama setiap hari, serta membatasi tidur siang.
Fibromyalgia juga sulit untuk dicegah. Menjalani pola hidup sehat seperti
di atas merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk membantu
mencegah terjadinya fibromyalgia. (Engram Barbara, 2005).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan penulisan
2. Untuk memenuhi salah satu tugas KDP Profesi Ners di RSUD Pidie Jaya.
DAFTAR PUSTAKA
Doenoes, marilyin, et. All. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC.
Jakarta
Wim de jong, sjamsuhidayat R 2014, Buku Ajar Ilmu Bedah, Revisi, EGC,
Jakarta
Pathway
Kekuatan otot
Nyeri dipersepsikan
Kurang terpapar
Stimulasi rendah di REM informasi
jaringan otot
Gangguan pola
tidur Kurang
Implus imunsensitif pengetahuan
menurun
Kecemasan
Rangsang nyeri ke otak
Rangsang
Ansietas
Nyeri
(Abraham,samad. 2013)