TINJAUAN PUSTAKA
genetik di kromosom 21. Hal ini dapat disebabkan oleh proses yang disebut
sering terjadi dan paling mudah diidentifikasi. SD atau yang lebih dikenal
a. Faktor Biologis
IQ selama memasuki masa sekolah (Herber, dever, & Conry dalam Rina,
kepala biasanya lebih kecil dan sedikit lebar dari bagian depan ke
(hypotonia).
dewasa rata-rata.
mulut yang lebih kecil, dan posisi lidah yang lebih belakang.
bibir akan terlibat dalam semua aspek pada produksi bicara. Jika
dalam Irwanto dkk, 2019). Bray dan Woolnough pada tahun 1988
muntah, diare, sulit buang air besar (konstipasi), nyeri perut, dan
ketidaknyamanan yang dapat hilang dengan intervensi minimal
d. Masalah Neurologi
Olsen, 2014).
Olsen, 2014).
dkk, 2019).
f. Gangguan Penglihatan
tinggi dari pada bagian dalam, sehingga mata terlihat sipit dan
sama yaitu cara berkomuniasi, berperilaku dan emosi yang labil. Ada
sedih, rasa tak percaya, menolak, marah, perasaan tidak mampu dan
syndrome. Ibu hamil dengan usia lebih dari 40 tahun harus lebih
berhati-hati dalam karena mereka berisiko lebih tinggi untuk
b. Pemeriksaan kromosom
c. Ultrasonografi (USG)
d. Ekokardiogram (ECG)
1. Pengkajian
(2013), yaitu:
a. Data Umum
2) Komposisi keluarga
3) Tipe keluarga
4) Suku bangsa
5) Agama
b. Genogram
d. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
sebagainya.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
kesehatan.
kesehatan.
5) Fungsi keluarga:
syndrome.
d) Fungsi Ekonomi
permasalahan.
menghadapi permasalah.
1) Nutrisi/Gizi
3) Personal Hygine
4) Pola Aktivitas
syndrome.
saat malam hari untuk anak, dan 7-9 jam untuk dewasa.
lebih datar, mata kiri dan mata kanan jaraknya agak berjauhan,
i. Harapan Keluarga
2. Diagnosis Keperawatan
sebagai berikut:
Hal. 199).
dan standar.
sesuai kebutuhan.
4. Fasilitas mandi, sesuai
kebutuhan.
5. Pertahankan kebiasaan
kebersihan diri.
6. Berikan bantuan sesuai tingkat
kemandirian.
Edukasi:
1. Jelaskan manfaat mandi dan
dampak tidak mandi terhadap
kesehatan.
2. Ajarkan kepada keluarga cara
memandikan pasien, jika perlu.
1. Menunjukkan Terapeutik:
perilaku adaptif. 1. Dengarkan masalah, perasaan,
2. Menunjukkan dan pertanyaan keluarga
pemahaman 2. Diskusikan rencana medis dan
perilaku sehat. perawatan
3. Kemampuan 3. Fasilitasi memperoleh
menjalankan pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku sehat. peralatan yang diperlukan untuk
4. Perilaku mempertahankan keputusan
mencari perawatan pasien.
bantuan. Edukasi:
(SLKI 2018, 1. Informasikan kemajuan pasien
L.12106, Hal. 72) secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang ada
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu
5. Gangguan Setelah dilakukan Promosi Komunikasi: Defisit Bicara
Komunikasi tindakan (SIKI 2018, 1.13492, Hal. 373)
Verbal keperawatan selama Observasi:
berhubungan 7x kunjungan rumah 1. Monitor kecepatan, tekanan,
dengan diharapkan kuantitas, volume, dan diksi
Gangguan Komunikasi Verbal bicara.
Neuromuskuler. meningkat dengan 2. Monitor proses kognitif,
(SDKI 2017, kriteria hasil: anatomis, dan fisiologis yang
D.0119, Hal. 1. Kemampuan berkaitan dengan bicara (mis.
264) berbicara Memori, pendengaran, dan
meningkat Bahasa)
2. Kemampuan 3. Monitor frustasi, marah,
mendengar depresi, atau hal lain yang
meningkat. mengganggu bicara
1. Kesesuaian 4. Identifikasi perilaku emosional
ekspresi dan fisik sebagai bentuk
wajah/tubuh komunikasi.
meningkat. Terapeutik:
2. Kontak mata 1. Gunakan metode komunikasi
meningkat. alternatif (mis. Menulis, mata
(SLKI 2018, berkedip, papan komunikasi
L.13118, Hal. 49) dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan, dan computer).
2. Sesuaikan gaya komunikasi
dengan kebutuhan (mis. Berdiri
No Diagnosis Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
275, 1.14537)
Observasi:
1. Identifikasi area lingkungan
yang berpotensi menyebabkan
cedera
2. Identifikasi kesesuaian alas kaki
atau stoking elastis pada
ekstremitas bawah
Terapeutik:
1. Sediakan pencahayaan yang
memadai
2. Gunakan lampu tidur selama
jam tidur
3. Gunakan alas lantai jika
berisiko mengalami cedera
serius
4. Pastikan barang-barang pribadi
mudah dijangkau
5. Diskusikan mengenai alat bantu
mobilitas yang sesuai (mis.
Tongkat atau alat bantu jalan)
6. Diskusikan bersama anggota
keluarga yang dapat
mendampingi pasien
7. Tingkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien, sesuai
kebutuhan
Edukasi:
1. Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
2. Anjurkan berganti posisi secara
perlahan dan duduk selama
beberapa menit sebelum berdiri
keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati)
2. Identifikasi faktor lingkungan
yang meningkatkan risiko jatuh
(mis. Lantai licin, penerangan
kurang)
3. Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala (mis. Fall
Morse Scale, Humpty Dumpty
Scale), jika perlu
Terapeutik:
1. Atur tempat tidur mekanis
dengan posisi rendah
2. Gunakan alat bantu berjalan
(mis. Kursi roda, walker)
Edukasi:
1. Anjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
2. Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
3. Anjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk menigkatkan
keseimbangan tubuh.
7. Pemeliharaan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (SIKI 2018,
Kesehatan Tidak tindakan 1.12383, Hal. 65)
Efektif keperawatan selama Observasi:
berhubungan 3x kunjungan rumah 1 Identifikasi kesiapan dan
dengan diharapkan kemampuan menerima
Hambatan Pemeliharaan informasi.
Kognitif (SDKI Kesehatan 2 Identifikasi faktor-faktor yang
2017, D.003, meningkat dengan dapat meningkatkan dan
Hal. 258). kriteria hasil: menurunkan motivasi perilaku
1 Menunjukkan hidup bersih dan sehat.
perilaki adaptif Terapeutik:
meningkat. 1 Sediakan materi dan media
2 Menunjukkan pendidikan kesehatan.
pemahaman 2 Jadwalkan pendidikan
perilaku sehat kesehatan sesuai kesepakatan.
meningkat. 3 Berikan kesempatan untuk
3 Kemampuan bertanya.
menjalankan Edukasi:
perilaku sehat 1 Jelaskan faktor risiko yang
meningkat. dapat mempengaruhi kesehatan.
No Diagnosis Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
4. Pelaksanaan
anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga dan orang lain
1) Memberikan informasi.
sebagai berikut:
berikut:
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan
keluarga.
mungkin.
keluarga.
ada.
2. Evaluasi
tersebut perlu direvisi atau tidak, apakah data yang terkumpul sudah