KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh:
Universitas Mulawarman
2022/20233
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Asuhan
Keperawatan Pada Anak Dengan Kebutuhan Khusus: Sindrom Down/Retardasi Mental“
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan
Kebutuhan Khusus: Sindrom Down/Retardasi Mental”. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan ating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang tua yang ingin memiliki anak dengan
kecerdasan diatas rata-rata dan fisik yang sempurna oleh karena satu dan lain
hal ada terdapat kelainan yang dialami oleh anak-anak salah satunya adalah
down syndrome. Down syndrome adalah kelainan genetic yang terjadi pada
masa pertumbuhan janin (pada kromosom 21//trisomi 21) dengan gejala yang
sangat bervariasi dan gejala minimal sampai muncul tanda khas berupa
keterbelakangan mental dengan tingkat IQ kurang dari 70 serta bentuk muka
(Mongoloid) dan garis telapak tangan yang khas (Riskesdas, 2013).
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi Down Syndrome?
b. Apa etiologi Down Syndrome?
c. Bagaimana tanda dan gejala Down Syndrome?
d. Bagaimana patofisiologi Down Syndrome?
e. Bagaimana pemeriksaan penunjang Down Syndrome?
f. Bagaimana penatalaksanaan Down Syndrome?
g. Bagaimana komplikasi Down Syndrome?
h. Bagaimana pencegahan Down Syndrome?
i. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Down Syndrome?
C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui Definisi Down Syndrome.
b. Mahasiswa mengetahui Etiologi Down Syndrome.
c. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala Down Syndrome.
d. Mahasiswa mengetahui patofisiologi Down Syndrome.
e. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang Down Syndrome.
f. Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan Down Syndrome.
g. Mahasiswa mengetahui komplikasi Down Syndrome.
h. Mahasiswa mengetahui pencegahan Down Syndrome.
i. Mahasiswa mengetahui konsep asuhan keperawatan Down Syndrome.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Down Sindrome
Down Syndrome adalah abnormalitas jumlah kromosom yang sering di
jumpai kebanyakan kasus (92,5%) nondisjunction pada 80% kasus kejadian
nondisjunction terjadi pada meosis ibu fase I. Hasil dari nondisjunction
adalah tiga kopi kromosom 21 (trimosom 21) berdasarkan nomenklatur
standar sitogenik trisomi 21 dituliskan sebagai 47, XX, +21 (Marcdante &
Kliegman, 2014).
Down Syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan fisik dan
mental yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom
yang gagal memisahkan diri saat terjadi pembelahan (Wiyani, 2014).
Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 antara 800-900 bayi.
Mongolisma (Down syndrome) ditandai 0leh kelainan jiwa atau cacat mental
mulai dari yang sedang sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang
menderita kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya sendiri
( Nurarif, 2015).
Down syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling
banyak terjadi pada manusia.di perkirakan 20% anak dengan down sindrom di
lahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Syndrom down merupakan
cacat bawaan yang di sebabkan oleh adanya kelebihan kromosom x.
Syndrom ini juga disebut trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom
menggantikan yang normal. 95% kasus syndrom down di sebabkan oleh
kelebihan kromosom (Nurarif, 2015).
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI),
diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan Down Syndrome
adalah:
1. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek
ketidakmampuan fisik dibuktikan dengan tidak mampu melakukan
perawatan diri sesuai usia (D. 0106).
2. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan
perkembangan/maturasi dibuktikan dengan perilaku tidak sesuai
usia (D. 0118).
3. Risiko intoleransi aktivitas dibuktikan dengan ketidakbugaran status
fisik (D. 0060).
4. Risiko infeksi dibuktikan dengan ketidakadekuatan pertahanan
tubuh sekunder (imunosupresi) (D. 0142).
5. Risiko jatuh dibuktikan dengan gangguan keseimbangan (D. 0143).
C. Intervensi
Intervensi yang ditetapkan pada anak dengan down syndrome adalah:
1. Gangguan Tumbuh Kembang
Perawatan Perkembangan (I. 10339)
Definisi:
Mengidentifikasi dan merawat untuk memfasilitasi perkembangan
yang optimal pada aspek motorik halus, motorik kasar, bahasa,
kognitif, sosial, emosional di setiap tahapan usia anak.
Tindakan:
Observasi:
• Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
Terapeutik:
• Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan
optimal
• Pertahankan kenyamanan anak
• Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuh kebutuhan
secara mandiri (mis. Makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai
baju)
• Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
Edukasi:
• Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone
perkembangan anak dan perilaku anak
• Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
• Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi:
• Rujuk untuk konseling, jika perlu
Kriteria hasil:
• Keterampilan/perilaku sesuai usia (meningkat)
• Kemampuan mmelakukan perawatan diri (meningkat)
• Respon sossial (meningkat)
• Kemarahan (menurun)
• Pola tidur (membaik)
4. Risiko Infeksi
Manajemen Imunisasi/Vaksinasi (I. 14508)
Definisi:
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian kekebalan tubuh secara
aktif dan pasif
Tindakan:
Observasi:
•
5. Risiko Jatuh