MENTAL
DI SUSUN
NAMA :
Rosiska bakambing
FAKULTAS KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN RETARDASI MENTAL”.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, di sampaikan terima kasih kepada semua teman yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Definisi.................................................................................................
B. Etiologi ................................................................................................
C. Patofisiologi..........................................................................................
E. Komplikasi............................................................................................
F. Penatalaksanaan....................................................................................
1. Pengkajian.............................................................................................
2. Diagnosa keperawatan..........................................................................
3. Intervensi..............................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
Penyebab retardasi mental dapat digolongkan menjadi penyebab pranatal,
perinatal, dan pascanatal. Penyebab prenatal termasuk kelainan kromosom
(trisomi 21 [sindrom down], sindrom Fragile-X), gangguan sindrom (distrofi otot
Duchenne, neurofibromatosis [tipe-1] , dan gangguan metabolisme bawaan
(fenilketonuria). Penyebab perinatal dapat berhubungan dengan masalah
intrauterus seperti abrupsio plasenta, diabetes maternal, dan kelahiran prematur
serta masalah neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intrakranial. Penyebab
pascanatal mencakup kondisi- kondisi yang terjadi karena cedera kepala, infeksi,
dan gangguan degeneratif dan demielinisasi. Sindrom Fragile X, sindrom down,
dan sindrom alkohol janin terjadi pada sepertiga dari kasus retardasi mental.
Munculnya masalah-masalah terkait, seperti paralisis serebral, defisit sensoris,
gangguan psikiatrik, dan kejang berhubungan dengan retardasi mental yang lebih
berat. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.
Prognosis jangka panjang pada akhirnya ditentukan oleh seberapa jauh individu
tersebut dapat berfungsi secara mandiri dalam komunitas (yaitu bekerja, hidup
mandiri, keterampilan sosial)
E. KOMPLIKASI
a. Paralisis serebral
b. Gangguan kejang
c. Masalah- masalah perilaku/psikiatrik
d. Defisit komunikasi
e. Konstipasi (akibat penurunan motilitas usus akibat obat- obatan
antikonvulsi, kurang mengosumsi makanan berserat dan cairan)
f. Kelainan kongenital yang berkaitan seperti malformasi esophagus,
obstruksi usus halus dan defek jantung
g. Disfungsi tiroid
h. Gangguan sensoris
i. Masalah- msalah ortopedik, seperti deformitas kaki, scoliosis
j. Kesulitan makan
F. PENATALAKSANAAN
Keterlambatan Keterlambatan
perkembangan perkembangan
motorik kasar bahasa
Anak MK : Gangguan
komunikasi verbal
MK : Defisit
Perawatan Diri
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan anak dengan masalah tumbuh kembang dapat
menggunakan indikator berikut :
a. Ditemukan adanya ketidakmampuan atau kesulitan melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan kelompok usia dalam tahap pencapaian
tumbuh kembang.
b. Adanya perubahan pertumbuhan fisik (berat/ tinggi badan) yang tidak
sesuai dengan standar pencapaian tumbuh kembang.
c. Adanya perubahan perkembangan saraf yang tidak sesuai dengan tahapan
perkembangan, seperti gangguan motorik, bahasa, dan adaptasi sosial.
d. Adanya perubahan perkembangan perilaku, seperti hiperaktif, gangguan
belajar dan lain lain.
e. Adanya ketidakmauan atau ketidakmampuan melakukan perawatan diri
atau kontrol diri dalam beraktivitas sesuai dengan usianya.
Pengkajian Anak
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit perawatan diri b/d hemisfer kanan d/d minat melakukan perawatan
2. Gangguan komunikasi verbal b/d hambatan individu dalam hubungan
sosial d/d apraksia, disleksia sulit menyusun kalimat, sulit mengungkapkan
kata- kata
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Observasi :
Terapeutik :
Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum sikat gigi dan sabun mandi)
Edukasi :
Observasi :
Monitor frustasi marah depresi atau hal lain yang mengganggu bicara
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Saran peneliti kepada pihak sekolah agar lebih menyediakan fasilitas dalam
melakukan terapi bermain pada anak dalam usaha meningkatkan fungsi kognitif
dan adaptasi sosial sesuai dengan perkembangan pada usia sekolah serta
memperhatikan fasilitas untuk mencegah terjadinya resiko cedera pada anak
retardasi mental seperti kecelakaan saat bermain dan kecelakaan lalu lintas di
depan sekolah.